Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Mohammad Fathi Royyani
Abstrak :
Relasi keberagamaan dalam keragaman keyakinan yang ada di Cigugur diwarnai oleh negosiasi dan kontestasi dalam memperoleh dan mendapatkan wacana dominan di kelurahan ini, penelitian ini menemukan bahwa dalam kehidupan keberagamaan yang lebih kentara terlihat adalah kontestasinya bukan ketergantungan antar kelompok. Dengan menggunakan konsep dan teori dari Bourdieu, ritual keagamaan bisa dilihat sebagai modal simbolik yang dimainkan oleh mereka dan pada akhimya terjadi proses saling tafsir.
Proses negosiasi dan kontestasi dalam masyarakat yang plural mensyaratkan suatu kebebasan terhadap kelompok minoritas untuk mengekspresikan dirinya sehingga kesetaraan dan persamaan dalam memperoleh ruang akan terjaga. Walaupun dalam proses kontestasi antar kebudayaan pada masyarakat yang plural sekalipun, kesetaraan tidak mungkin didapat dengan mudah kecuali melalui perjuangan memenangkan kontestasi.
Dalam usaha mengetahui negosiasi dan kontestasi yang berlangsung di Cigugur, penelitian ini juga menggunakan pendekatan praksis, habitus, arena dan kapital dari Bourdieu. Dalam kerangka pendekatan kualitatif model pendekatan tersebut memungkinkan peneliti mampu melihat dinamika kontestasi yang terjadi dengan jalan mengamati dan melakukan wawancara mendalam terhadap individu dan aktifitasnya sehingga skema-skema yang dimilikinya terhadap kelompok yang lain dapat diketahui. Dalam proses ini dapat diketahui juga backstage atau "panggung belakang" dari informan ketika berada pada ruang privatnya, dengan demikian peneliti dapat berusaha secara maksimal untuk objektif dengan tidak terjebak pada negosiasi yang terjadi dan memberikan simpati atau dukungan terhadap salah satu kelompok.
Dengan demikian, budaya atau superstruktur tidak melulu dipahami menjadi pedoman dalam hidup dan kehidupan manusia tetapi budaya juga dapat dipahami sebagai suatu proses dan juga hasil interaksi (proses) yang pada giliran selanjutnya akan merubah pedoman hidup yang dimiliki manusia.
Dari data-data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa negosiasi dan kontestasi yang terjadi di Cigugur penuh strategi dengan menggunakan segala kapital yang dimiliki sehingga ketika terjadi proses tersebut saling tafsir dan saling serap tidak bisa dihindari, yang berimplikasi pada munculnya budaya cangkokan (kultur Hibrida). Hasil dari proses tersebut pengertian-pengertian baru yang diambil dan diserap dari keyakinan yang lain akan memperkaya pengertian terhadap keyakinannya. Maka dengan demikian kultur hibrida merupakan proses pembentukan jati diri yang mengalir, cair dan dinamis yang senantiasa menunjukkan kreatifitas dan aktifitas dan selalu mencari pengalaman-pengalaman keberagamaan yang baru.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13930
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Abstrak :
Contents
- Acknowledgments
- Glosary
- About the contributors
- Indonesia
- 1. Introduction by Bernhard Platzdasch
- 2. NU and Muhammadiyah: majority views on religious minorities in Indonesia by
Robin Bush and Budhy Munawar-Rachman
- 3. Islam, religious minorities, and the challenge of the blasphemy laws: a close
look at the current liberal muslim discourse by Supriyanto Abdi
- 4. Reading Ahmadiyah and discourses on freedom of religion in Indonesia by
Andy Fuller
- 5. Sanctions against popstars ... and politicians? Indonesia's 2008 pornography
law and its aftermath by Helen Pausacker
- 6. The inter-religious harmony forum, the ombudsman, and the state: resolving
Church permit disputes in Indonesia? by Melissa Crouch
- 7. In each other's shadow: building pentecostal Churches in muslim Java by En-
Chieh Chao
- 8. Christian-Muslim relations in post-conflict Ambon, Moluccas: adat, religion, and
beyond by Birgit Bräuchler
- 9. Chinese muslim cultural identities: possibilties and limitations of cosmopolitan
Islam in Indonesia by Hew Wai Weng
- 10. Majority and minority: preserving animist and mystical practices in far East
Java by Nicholas Herriman
- 11. An Abangan-like Group in a Santri Island: the religious identity of the Blater by
Yanwar Pribadi
- Malaysia
- 12. Introduction by Johan Saravanamuttu
- 13. Islamic praxis and theory: negotiating Orthodoxy in contemporary Malaysia by
Gerhard Hoffstaedter
- 14. Religious pluralism and cosmopolitanism at the city crossroads by Yeoh Seng
Guan
- 15. The Christian response to state-led Islamization in Malaysia by Chong Eu
Choong
- 16. The politics of Buddhist organizations in Malaysia by Tan Lee Ooi
- 17. Hindraf as a response to Islamization in Malaysia by Arunajeet Kaur
- 18. "Deviant" muslims: the plight of Shias in contemporary Malaysia by Norshahril
Saat
- 19. Being Christians in muslim-majority Malaysia: the Kelabit and Lun Bawang
experiences in Sarawak by Poline Bala
- 20. Everyday religiosity and the ambiguation of development in East Malaysia:
reflections on a dam-construction and resettlement project by Liana Chua
- Index
Singapore: Institute of South East Asia Studies, 2014
e20442325
eBooks Universitas Indonesia Library
Steenbrink, Karel
Abstrak :
In eight novels, Ayu Utami has presented critical attacks on doctrines and practices of the major religions in Indonesia. The two books, that describe the spiritual struggle of the Catholic priest Saman (1998–2002), call for a religion that is more active in the political arena, but leaves sexual rules to the individual people. The novel Bilangan Fu (2008) condemns the monopoly of the great religions in favour of local and individual spirituality. This is developed in a series of novels of which two more have already appeared. A third cycle of three more or less autobiographic novels (2003–2013) sketch her personal quest from atheism towards a critical but positive spirituality condemning a clerical and monopolist trend in Catholicism. Utami’s criticism of the great religions is external (more players in the field should be recognized) and internal (religious leaders should have more modest claims towards their faithful and leave more space for personal choice).
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2014
pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library