Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Dais Dharmawan P.
Abstrak :
Relief Karmawibhangga terdiri dari 160 panil yang berisikan ajaran karma dari teks Mahakarmawibhangga. Relief Karmawibhangga banyak menggambarkan kehidupan masyarakat pada abad ke-9 sampai ke-10 M di Jawa. Relief ini digambarkan perilaku masayarakat baik dalam aspek sosial maupun aspek keagamaan seperti kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan digambarkan pada 79 panil. Kegiatan keagamaan yang dimaksud adalah kegiatan pemberian derma, kegiatan pengajaran, kegiatan yang berkaitan dengan bangunan suci, dan kegiatan meditasi. Tokoh yang terlibat dalam kegiatan keagamaan tersebut sedikit banyak memperlihatkan adanya pengaruh dari jenis kelamin, status sosial, dan jumlah tokoh kepada penggambaran kegiatan keagamaan pada relief Karmawibhangga.
......Relief Karmawibhangga consists of 160 panels containing doctrine of karma from the text of Mahakarmawibhangga. Karmawibhangga reliefs depicting the life of many people in the 9th until the 10th AD in Java. The relief described behavior in both the social aspects of society and religious aspects such as religious activities. Religious activities described in 79 panels. Religious activity in questions are the charitable giving activities, teaching activities, activities related to the sacred building, and meditation activities. People who are involved in religious activities more or less shows the influence of gender, social status, and the number of figures to the depiction of religious activity on Karmawibhangga relief.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46754
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fauzan Kemal Musthofa
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini mencoba untuk mengetahui apakah variabel perilaku dan hal-hal non-religius dapat merefleksikan itensitas individu untuk melakukan aktifitas religious. Berdasarkan salvation motive dari teori Azzi dan Ehrenberg 1975 , diekspektasikan bahwa individual dengan preferensi waktu rendah yang menilai ldquo;utilitas lebih besar di masa depan rdquo; lebih tinggi daripada ldquo;utilitas saat ini rdquo; dan ekspektasi kondisi kesehatan yang rendah akan menambah aktifitas religius individu. Hasil analisis menyarankan bahwa individu dengan preferensi waktu yang rendah diasosiasikan dengan aktifitas religious yang lebih besar, dalam bentuk jumlah solat setiap hari dan porsi pengeluaran ritual. Akan tetapi, ekspektasi kondisi kesehatan yang lebih baik diasosiakan dengan meningkatnya jumlah solat setiap hari. Perihal mengenai hasil yang terbail dan implikasi dari studi ini didiskusikan.
ABSTRACT<>br>
This study tries to explore whether behavioral and non religion related variables can reflect Individual rsquo s intensity to conduct religious activities. Based on Azzi and Ehrenberg rsquo s 1975 salvation motive theory, it is expected that individual with lower time preference who value more ldquo greater future utility rdquo over ldquo present utility rdquo and worsen expected health condition should increase one rsquo s religious activities. Analysis results suggest that individuals with lower time preference is associated with higher religious activities, in a form of portion of ritual spending and number of daily prayers each day Solat . However, better expected health condition is associated with higher number of Solat conducted each day. Issue regarding the opposite result and implications of this study are discussed.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizky Afriono
Abstrak :
Kepurbakalaan Situs Gunung Argopuro memiliki peninggalan bangunan berundak. Penelitian komponen-komponen bangunan berundak pada kedua bangunan belum pernah dilakukan secara detail. Oleh karena itu. dalam skripsi ini dicoba mendata ulang, mengidentifikasi, dan mengklasifikasikan setiap komponen yang ada. Penelitian ini menunjukan bahwa Situs Gunung Argopuro adalah sebuah bangunan keagamaan Hindu, yang dijadikan karsyan. Dilihat dari komponen fitur, artefak, bentuk bahan, orientasi dan pondasi, bangunan berundak Situs Gunung Argopuro dapat dikatakan sama dengan bangunan berundak yang ada pada Situs Gunung Lawu dan Situs Gunung Wilis.
......Argopuro Archaeological site have the building terraces relics. Meanwhile, the site still absent from the comprehension research to explain detail stories about what happened in the past. This thesis is initial effort to re-encoding and identified every component remains. This thesis explains that Argopuro site is the Hinduism heritance which related to the rituals and become Karsyan. From the architectural component, ornaments, materials, orientation and foundation, building terraces Argopuro Mount Site can be said similar with the building terraces of Gunung Lawu and Gunung Wilis sites.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S141
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library