Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Asti Fajriani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi dukungan otonomi guru dan regulasi diri dalam berlatih musik. Yang dimaksud dengan regulasi diri dalam berlatih musik adalah pikiran, perasaan, dan tindakan yang diinisiasi oleh pelajar musik untuk mencapai tujuan dalam sebuah latihan musik. Dukungan otonomi guru merupakan perilaku interpersonal guru yang ditunjukkan untuk memfasilitasi rasa kehendak seorang pelajar dengan cara pemenuhan tiga kebutuhan psikologis dasar manusia yakni kebutuhan otonomi, kompetensi, dan keterikatan. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan skala self-regulated practice behavior (Ersozlu & Miksza, 2015) dan learning climate questionnaire (Williams & Deci, 1996). Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara persepsi dukungan otonomi guru dan regulasi diri dalam berlatih musik (r = 0,396). Implikasi dari penelitian menunjukkan pentingnya dukungan otonomi dari guru untuk memfasilitasi regulasi diri dalam berlatih musik.
......
This study aims to examine the relationship between perceived autonomy support from teacher and self-regulated practice behavior in music. Self-regulated practice behavior in music is self-generated thoughts, feelings, and actions for attaining goals in music practice. Teacher autonomy support is defined as interpersonal behavior provided by the teacher that involves and nurtures student?s sense of volition by supporting student?s basic psychological needs of autonomy, competence, and relatedness. Information was gathered with ?Self-Regulated Practice Behavior? scale (Ersozlu & Miksza, 2015) and ?Learning Climate Questionnaire? (Williams & Deci, 1996). Result shows that there is positive and significant relationship (r = 0.396) between perceived teacher autonomy support and self-regulated practice behavior in music. Implication of the study suggests the importance of autonomy support from teacher to facilitate self-regulated practice behavior in music learning.
Depok: Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia, 2016
S65272
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mahmudin
Abstrak :
Membentuk dan mengembangkan perilaku peserta didik dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku disiplin dan membangkitkan Self-Regulated Learning. Religiusitas menjadi salah satu faktor pengendali tingkah laku serta merupakan sebuah motifasi hidup dan merupakan alat pengembangan, pengendalian diri, dan juga merupakan suatu alat pembentuk moral. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh religiusitas terhadap disiplin dan regulasi diri dalam belajar siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kota Bekasi. Hipotesis; 1) Terdapat pengaruh yang signifikan dari religiusitas terhadap disiplin siswa SMP; 2) Terdapat pengaruh yang signifikan dari religiusitas terhadap regulasi diri dalam belajar siswa SMP; 3) Terdapat pengaruh yang signifikan dari disiplin terhadap dan Self-Regulated Learning siswa SMP. Skala yang digunakan adalah skala religiusitas (Glock & Stark), skala disiplin (Sears) dan skala MSLQ (Pintrich dan Groot). Responden penelitian ini adalah 164 siswa SMP Negeri di Kota Bekasi. Pemilihan subyek dilakukan dengan random sampling. Langkah analisis data menggunakan Analisis CFA dan Analisis SEM dengan alat bantu SPSS 15 dan LISREL 8.8 Kesimpulan; Ada pengaruh yang signifikan antara religiusitas terhadap disiplin dan Self-Regulated Learning dan antara disiplin terhadap Self-Regulated Learning.
......The formation and development of students' behavior may be carried out by imposing discipline and encourage self-regulated learning. Religousness is one of the factors which controls the behavior and a motivation to live and is a development tool, self control as well as a tool to form the moral. The objectives of the study is to find out the impact of religiousness on the disciple and self regulation in the learning prosess of students of State Junior High School in Bekasi City. The hyphotheses are : (1) There is a signification impact of religiouness on the discipline of Junior High School students; 2) There is a significant impact of religousness on the self-regulated learning Junior High School students; 3) There is a significant impeet of religiousness on the discipline and self regulated learning of Junior High School students. The scale is used is the scale of religiousness (Glock & Stark), the scale of discipline (Sears) and MSLQ scale (Pintrich and Groot). The respondents of this study are 164 students of State Junior High School in Bekasi City. The subject is selented by random sampling. The data analysis step uses CF A Analysis and SEM Analysis with the help of tools namely SPSS 12 and LISREL 8.8. Conclusion: There is a signifant impact of reHgiousness on discipline and self-regulated learning and of discipline on self-regulated learning.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26944
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Maida Firmina Soraya
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi dukungan teman dan regulasi diri dalam belajar pada konteks belajar musik. Regulasi diri dalam belajar pada pembelajaran musik disebut dengan regulasi diri dalam berlatih karena dalam regulasi diri akan dilihat saat seseorang berlatih musik. Regulasi diri mempunyai peran pada setiap aspek dalam bermain musik. Persepsi dukungan teman dilihat sebagai salah satu strategi regulasi diri dalam belajar. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner peer/friend academic support scale dan self-regulated practice behavior kepada 103 pelajar Sekolah Menengah Musik di Jabodetabek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi dukungan teman dan regulasi diri dalam berlatih (r= .440; p= .000; signifikan pada LoS 0.01). Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengukur strategi lain dalam regulasi diri yang paling berpengaruh pada pelajar musik serta melakukan pengukuran persepsi dukungan teman berdasarkan konteks belajar musik.
......
This study aims to find correlation between perceived peer support and self-regulated learning in music practice. Self-regulated learning in music practice is called self-regulated practice behavior because in this study an individual?s self regulation in music practicing will be conducted. Self-regulated practice behavior plays an important role at every aspect of music playing. Perceived peer support is seen as one of the strategy in self-regulated learning. Researcher collected the data using peer/friend academic support scale and self-regulated practice behavior questionnaire to 103 students at music vocational and pre-professional high school in Jabodetabek.
Result of this study showed that there is a significant positive relationship between perceived peer support and self-regulated practice behavior (rs= .440; p= .000, significant at L.o.S 0.01). Further research is expected to measure other strategy which have the most impact in self-regulated learning at music students and measure the perceived peer support in music practicing context.
Depok: Fakultas Psikologi Unversitas Indonesia, 2016
S62857
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Devita Mayasari
Abstrak :
ABSTRAK
Mahasiswa dituntut mengatur kehidupan akademik dan non akademik secara mandiri. Terlalu banyak kegiatan non akademik mengganggu keterlibatan belajar mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran regulasi diri dalam belajar sebagai mediator dalam hubungan antara academic buoyancy dan keterlibatan belajar. Sampel penelitian ini adalah 463 mahasiswa S1 Universitas Indonesia laki-laki 25,1 perempuan 74,7 . Keterlibatan belajar diukur menggunakan alat ukur The Student Course Engagement Questionnaire SCEQ . Academic buoyancy diukur menggunakan alat ukur Academic Buoyancy Scale ABS dengan tambahan lima item. Regulasi diri dalam belajar diukur dengan Motivated Strategies for Learning Questionnaire MSLQ dimensi self regulation strategies. Desain penelitian ini adalah non eksperimental dengan tipe korelasional. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan regresi linier, dan uji mediasi menggunakan Program Macro PROCESS oleh Andrew Hayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi diri dalam belajar terbukti memediasi secara parsial dalam hubungan antara academic buoyancy dan keterlibatan belajar. Pada penelitian ini, juga ditemukan adanya kontribusi yang besar dari academic buoyancy terhadap regulasi diri dalam belajar. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk meneliti faktor yang memengaruhi hubungan academic buoyancy dan regulasi diri dalam belajar.
ABSTRACT
College students had to manage their academic and non academic life independently. Too many non academic activities could affect their student engagement. The purpose of this study is to determine the mediator role of self regulated learning in the relationship between academic buoyancy and student engagement. There were 463 undergraduate bachelor students in Universitas Indonesia participated in this study male 25,1 and female 74,7 . Student engagement was measured by The Student Course Engagement Questionnaire SCEQ . Academic buoyancy was measured by Academic Buoyancy Scale ABS with five items addition. Self regulated learning was measured by Motivated Strategies for Learning Questionnaire MSLQ with self regulation strategies dimension. The study rsquo s design is non experimental with correlation type. The study used linear regression and tested medation effect by Program Macro PROCESS by Andrew Hayes. The result is self regulated learning has a partial mediation effect in the relationship between academic buoyancy and student engagement. The study also found that there is a huge contribution from academic buoyancy towards self regulated learning. For the future study, it could examine factor influencing the relationship between academic buoyancy and self regulated learning.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Feni Sarinta Permatasari
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah pemberian program intervensi efektif mengembangkan regulasi diri dalam belajar pada siswa underachiever. Program intervensi yang dilaksanakan merupakan modifikasi dari Self-Regulated Empowerment Program (Cleary & Zimmerman, 2004). Penelitian menggunakan single subject design dengan melibatkan satu orang siswa SMP underachiever yang berusia 12 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa program intervensi efektif memberikan perubahan pada level kognitif. Agar program intervensi efektif untuk perubahan perilaku regulasi diri dalam belajar siswa, waktu pelaksanaan perlu lebih panjang disertai dengan pendampingan pada siswa.
......This study was conducted to see whether the provision of effective intervention program make underachiever student have self-regulation in learning. Intervention program was a modification of Self-Regulated Empowerment Program (Cleary & Zimmerman, 2004). This study was using single subject research design involving a junior high underachiever aged 12 years old. Results showed that the intervention program effective at the cognitive level. Longer time with program administration and accompanimed with mentoring program recommended for encouraging changes in the student?s self-regulated learning behavior.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45294
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Kuny Zalikhatul Mardhiyah
Abstrak :
Remaja perlu melakukan aktivitas eksplorasi sebelum berkomitmen terhadap pilihan karier, akan tetapi masih banyak siswa SMA yang belum melakukan eksplorasi karier dan tidak yakin dengan pilihan kariernya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran konsep diri akademik dalam memperantarai hubungan antara regulasi diri dalam belajar dan komitmen terhadap pilihan karier pada siswa SMA. Komitmen terhadap pilihan karier adalah kondisi ketika seseorang yakin pada pilihan kariernya, optimis dengan masa depan kariernya dan sadar akan adanya hambatan karier. Komitmen terhadap pilihan karier penting dimiliki siswa SMA karena merupakan komponen utama dalam pembentukan identitas diri.
Penelitian ini memfokuskan pada dimensi vocational exploration and commitment, yaitu keterbukaan untuk mengeksplorasi berbagai pilihan karier sebelum berkomitmen pada pilihan karier tertentu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan partisipan penelitian berjumlah 315 orang siswa SMA kelas X-XI. Pengukuran komitmen terhadap pilihan karier dilakukan dengan alat ukur Commitment to Career Choices Scale skala vocational exploraton and commitment. Pengukuran regulasi diri dalam belajar menggunakan Motivated Strategies and Learning Questionnaire, sedangkan konsep diri akademik diukur dengan menggunakan Academic Self Concept for Adolescents Scale.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi diri dalam belajar memengaruhi komitmen terhadap pilihan karier melalui konsep diri akademik. Keterampilan regulasi diri dalam belajar yang diterapkan dengan konsisten akan membentuk konsep diri akademik yang positif dan berdampak pada meningkatnya komitmen terhadap pilihan karier pada siswa SMA.
......
Adolescents need to explore before committing to career choice, but there are still many high school students who have not done career exploration and are unsure of their career choices. This study aims to determine the role of academic self concept in mediating the relationship between self regulation learning and commitment to career choice among high school students.Commitment to career choice is a condition includes self confident of one's career choice, a positive sense of one's vocational future and an awareness of potential obstacles. Commitment to career choice is important for high school students because it is a major component in the identity formation process.
This research focuses on the dimensions of vocational exploration and commitment, namely openness to explore career choices before committing to a particular career choice.
This research uses quantitative approach with 315 students of high school students of X XI class. Measurement of commitment to career choice is done by measuring tool Commitment to Career Choices Scale vocational exploraton scale and commitment. Measurement of self regulation in learning using Motivated Strategies and Learning Questionnaire, while the academic self concept was measured using the Academic Self Concept for Adolescents Scale.
The results show that self regulation in learning affects commitment to career choice through academic self concept. The self regulated skills in applied learning consistently will shape the positive academic self concept and impact on the increased commitment to career choice among high school students.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50708
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library