Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novi Lestari
Abstrak :
Perekonomian regional merupakan satu mata rantai yang tidak terpisahkan dari perekonomian nasional. Perekonomian regional tidak luput dari penyakit ekonomi yaitu inflasi yang selalu muncul dalam perekonomian. Inflasi sebagai gejolak ekonomi tidak seharusnya dihapuskan sama sekali tetapi dikendalikan pada angka tertentu sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi inflasi pada perekonomian regional. Dalam menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi didasarkan pada teori demand pull inflation dan supply side inflation.Menurut teori demand pull inflation inflasi disebabkan naiknya permintaan agregat sedangkan perekonomian dalam keadaan full employment sehingga terjadi excess demand dan menyebabkan harga barang naik, faktor-faktor yang menyebabkan naiknya permintaan oleh golongan monetaris disebbakan naiknya jumlah uang beredar sedangkan golongan strukturalis tidak menyangkal hal ini tetapi ditambahkan karena naiknya pengeluaran pemerintah misalnya investasi dan pendapatan. Sedangkan inflasi dari sisi penwaran agregat disebabkan naiknya biaya produksi, untuk mengatasi hal ini pengusaha menaikkan harga jualnya yang dibebankan pada masyarakat sehingga harga barang dan jasa meningkat. Penelitian ini menggunakan teknik pooling yaitu merupakan gabungan dari data runtun waktu (Time Series) data kerat lintang (Cross Section) yang dimulai dari tahun 1991-2001 (11) tahun dan 26 propinsi di Indonesia. Sedangkan sampel yang digunakan adalah Inflasi, Pendapatan, Jumlah Uang Beredar, Investasi , Impor dan Upah. Berdasarkan hasil regresi didapatkan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh secara signifikan terhadap Inflasi pada perekonomian regional dan hubungan ini adalah negatif. Pendapatan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap inflasi, investasi saat ini dan investasi tahun lalu tidak signifikan terhadap inflasi, upah berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap inflasi. Apabila diperhatikan koefisien yang dihasilkan, maka faktor yang paling dominan mempengaruhi inflasi adalah faktor dari sisi penawaran yaitu impor. Sedangkan dilihat pada masing-masing wilayah adanya variasi dari tiap-tiap variabel yang memepengaruhi inflasi namun yang paling kelihatan behwa upah nominal dan impor secara signifikan berpengaruh di setiap wilayah serta impor sebagai penyebab inflasi dari sisi penawaran menghasilkan koefisien terbesar di tiap-tiap wilayah dibandingkan varibel yang lainnya yaitu jumlah uang beredar, pendapatan, investasi saat ini, investasi tahun lalu dan upah. Kebijakan untuk mengatasi tidak terlepas dari faktor-faktor yang menyebabkan inflasi. Sesuai dengan hasil penelitian dimana faktor yang mempengaruhi inflasi dari sisi penawaran yaitu impor yang berari_i bahwa inflasi terjadi karena naiknya biaya bahan baku berasal dari luar balk dari antar daerah maupun luar negeri, ini menandakan bahwa masih kurang sarana dan prasarana penyediaan bahan baku untuk proses produksi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20452
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurkholis
Abstrak :
Regional autonomy program is the form of fiscal decentralization policy in Indonesia, legally started with the law of Regional Government No.22/1999 about de-concentration azas, which imply power or authority sharing and No.25/1999 about decentralization, which imply financial sharing between central and regional government. Financial sharing is tax and natural resources sharing revenue. This financial sharing type can widen fiscal gap between regions. As the solution, the central government gives block grants. Interregional Input-Output (IRIO) model can be used to analyze the impact of fiscal decentralization policy on sectoral and regional linkages, multipliers, growth, equalization, and efficiency of the regional economy. The analysis use shock variables of inter-governmental transfer including tax sharing revenue, natural resources revenue and block grants. They are treated as an exogenous variable package by regional government expenditure. The expenditures are in the form of investment and consumption based on IRIO model to analyze the optimality of policy variation. The analysis shows that the optimality of growth, equalization, and economic efficiency will be reached if the allocation of inter-governmental transfer is exactly the same as the potency and linkages between sectors and regions. We find the current formulation of intergovernmental transfer by central government, potent to increase regional disparity. Central government should reformulate division of inter-governmental transfer to avoid fiscal decentralization to be contra productive policy.
2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Australian: Murdoch University, 2013
330.9 AUS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lepi Tanadjaja Tarmidi
Abstrak :
Tulisan ini bermaksud menganalisa perkembangan terbaru pada ASEM yang berkaitan dengan perluasan keanggotaan baik di UNI Eropa maupun di Asia Timur, sejauh mana pertambahan anggota ini mempengaruhi proses ASEM. Uni Eropa telah bertambah dengan 10 negara anggota baru, sementara Asia Timur dengan tiga anggota baru. Selain itu,telah terbentuk banyak sekali bilateral free trade agreements di kawasan Asia Timur. Semua perubahan-perubahan ini tentunya saling mempengaruhi dan kait-mengait serta menentukan arah dari proses ASEM selanjutnya.
2006
JKWE-II-3-2006-26
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aunurrofik
Abstrak :
ABSTRAK
Thesis ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya transportasi udara terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Menggunakan dataset cross section pada level kabupaten/kota dan analisis regresi berganda, transportasi udara melalui variabel jumlah penerbangan per kapita, jumlah penumpang per kapita, dan jumlah kargo per kapita memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan regional per kapita. Jumlah kargo per kapita memberikan pengaruh paling besar dibandingkan dua variabel lainnya, yang berarti bandara akan memberikan pengaruh lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi regional apabila bandara digunakan untuk aktifitas perdagangan dan bisnis. Motivasi dari kabupaten/kota untuk memiliki bandara di daerahnya adalah apabila kabupaten/kota tersebut merupakan pulau tersendiri, adanya industri manufaktur dengan pekerja berkemampuan tinggi dan menengah, serta adanya sektor pariwisata di daerah tersebut.
ABSTRACT
This study aims to examine the importance of air transportation on regional development in Indonesia as an archipelago and developing country. Using cross section dataset in regencies level and multiple regression analysis, we found that the number of flight, air passenger, and air cargo give positive and significant impact to regional per capita income. The effect of air cargo is the strongest which imply that airport will give larger effect to regional economic growth if the airport is intended to use for trade and business activities. The motivations of a regency to have an airport are if a regency is an independent island, manufacturing industry with its high skilled and mid skilled workers, and tourism sector.
2017
T49131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jayanti Kusumaningrum Utomo
Abstrak :
Tesis ini melihat kajian mengenai demokrasi dengan pertumbuhan ekonomi saat ini menghasilkan hubungan yang ambigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi hubungan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi daerah di Indonesia. Model yang digunakan adalah fixed effect model, dengan jumlah observasi sebanyak 374. Berdasarkan estimasi di level provinsi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan demokrasi dengan pertumbuhan ekonomi signifikan positif. ......The focus of this studies observes that current studies on democracy and economic growth produce an ambiguous relationship. This study aims to estimate the relationship between democracy and regional economic growth in Indonesia. The model used a fixed effect model, with a total of 374 observations. Based on the estimation at the provincial level, the results show that the relationship between democracy and economic growth is significantly positive.
Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koesrianti
Abstrak :
This article discusses the national sovereignty and regionalism in the context of the membership of a state into regional economic organisations. It concludes that in nowadays-shrinking world the traditional concept of sovereignty is less relevant since states have suffered a loss in their sovereignty. It found that member states of regional economic organisations have to cede a degree of sovereignty, such as in the EU. This phenomenon however is not the case for NAFTA and AFTA.
University of Indonesia, Faculty of Law, 2013
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aunurrofik
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya transportasi udara terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara berkembang. Menggunakan dataset cross section pada level kabupaten/kota dana analisis regresi berganda, transportasi udara melalui variabel jumlah penerbangan per kapita, dan jumlah kargo per kapita memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan regional per kapita. Jumlah kagro per kapita memberikan pengaruh paling besar dibandingkan dua variabel lainnya, yang berarti bandara akan memberikan pengaruh lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi regional apabila bandara digunakan untuk aktifitas perdagangan dan bisnis. Motivasi dari kabupaten/kota untuk memiliki bandara di daerahnya adalah apabila kabupaten/kota tersebut merupakan pulau tersendiri, adanya industri manufaktur dengan perkerja berkemampuan tinggi dan menengah, serta adanya sektor pariwisata di daerah tersebut.
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 7:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harisuddin
Abstrak :
ABSTRAK
The impacts of financial deepening on economic growth have been a debate for decades. This research analyzes the impacts of financial deepening on provincial-level economic growth in Indonesia from 2001 to 2016. The use of provincial level data is rarely found in the literature, as well as to reduce unobserved heterogeneity in cross-sectional data between countries. The financial deepening approach in this study is limited to the banking side considering that the banking sector is still very dominant compared to other financial sectors in Indonesia. Through the panel data approach, it found there is a significant positive correlation between financial deepening and regional economic growth supporting previous studies. In this regard, the Government must take serious steps to deepen the domestic financial market, primarily through the banking sector.
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2019
330 SFK 8:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suteguh Yuwono
Abstrak :
Latar Belakang
Betapa mutlaknya stabilitas untuk suatu negara, kawasan atau dunia, tidak seorang pun dapat menyangkalnya. Kita menyaksikan pelbagai kawasan di dunia yang masih dilanda oleh pergolakan-pergolakan yang berkepanjangan, jatuhnya korban baik jiwa maupun benda yang tidak sedikit, manusia bergulat dengan maut dan kesengsaraan di Libanon, Afganistan, di beberapa bekas negara-negara Uni Sovyet dan sebagainya.

Indonesia memiliki pengalaman yang sama, pengalaman yang penuh pergolakan, di mana kita dihadapkan kepada pelbagai bentuk ancaman baik ideology, politik, ekonomi, social, budaya, maupun ancaman fisik di bidang pertahanan keamanan.

Negara RI pada awal memperoleh kemerdekaannya atas dasar merebutnya dari tangan penjajah, sudah harus menghadapi ancaman langsung dari luar berupa agresi Belanda yang ingin bercokol lagi di Indonesia. Keadaan ini menimbulkan keraguan para peninjau dari luar negeri akan kemampuan negara RI yang masih sangat muda mempertahankan eksistensinya. Mereka berpendapat bahwa Republik Indonesia tidak akan berumur panjang. Ternyata pendapat itu tidak benar, karena RU tetap tegak berdiri.

Di dalam periode di tengah memuncaknya perang kemerdekaan, RI harus pula menghadapi ancaman lain dari dalam negeri sendiri, yaitu pemberontakan bersenjata PKI tahun 1948. Para pengamat luar negeri sekali lagi meramalkan tamat sudah riwayat RI dengan adanya pemberontakan ini, yang kemudian diikuti dengan serangan Belanda kedua kalinya. Kali ini mereka juga meleset ramalannya karena RI tetap hidup.

Dalam periode berikutnya antara tahun 1950 ? 1960, RI dihadapkan kepada ancaman bentuk lain. Dalam periode ini stabilitas ideology politik ternacam oleh timbulnya pertentangan antara partai-partai polotik serta golongan-golongan masyarakat yang menibulkan pecahnya pemberontakan-pemberontakan bersenajata dari RMS, APRA, DI-TII, PERMESTA, PRRI. Peristiwa ini dibarengi dengan krisis di bidang ekonomi. Banyak pihak yang meramalkan bahwa RI akan ambruk karena pertentangan di dalam tubuhnya sendiri dan oleh karena kemerosotan ekonominya. Kenyataan menunjukkan Indonesia tetap tegak sebagai negara proklamasi 17 Agustus 1945.

Dalam periode 1960 ? 1965, dikatakan bahwa negara sudah menghadapi kebangkrutannya karena menghadapi?
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>