Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ridha
Abstrak :
ABSTRAK
Misalkan F_q^n merupakan himpunan semua n-pasangan terurut n-tuple elemen yang setiap koordinatnya merupakan elemen dari lapangan F_q, maka sebuah kode linier C merupakan subruang dari F_q^n dan biasa ditulis sebagai kode [n,k,d]. Misalkan A dan B merupakan kode linier atas F_ q^m dengan panjang n, maka A,B disebut t-error correcting pair t-ECP untuk C jika A B perp;C, k A >t, d B^ perp; >t, dan d A d C >n. Dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa kode MDS non-GRS dan kode AMDS [n,1,n-1] memiliki 1-error-correcting pair. Selain itu, ditunjukkan bahwa kode AMDS [n,n-1,1] tidak memiliki error-correcting pair.
ABSTRACT
Let F q n be the set of all n tuple element which each coordinate is an element of F q. A linear code C is a subspace of F q n and can be written as n,k,d code. Let A and B be linear codes over F q m with length n. Then A,B is called t error correcting pair t ECP for C if A B perp C, k A t, d B perp t, and d A d C n. This study shows that the non GRS MDS code and the AMDS n,1,n 1 code have 1 error correcting pair. This study also shows that the AMDS code n,n 1,1 has no error correcting pair.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Farok Kamajaya
Abstrak :
Skripsi ini membahas sebuah rancangan simulasi baseband Power Line Communication (PLC) dalam sistem komunikasi digital dengan menggunakan program Simulink. Parameter yang digunakan pada simulasi ini mengikuti standar homeplug 1.0 yang menggunakan OFDM dan penyandian FEC. Model simulasi baseband PLC ini kemudian diuji pada Matlab Simulink dan DSP prosesor pada perangkat DSK TMS320C6713 berbasis simulink. Dari hasil pengujian diperoleh nilai data keluaran yang sama, baik pada pengujian menggunakan simulink maupun pengujian pada DSK TMS320C6713 dengan RTDX. Hal ini menunjukkan bahwa model simulasi yang telah dibuat telah berhasil diterapkan pada papan DSK TMS320C6713. ......This thesis discusses a design of a baseband Power Line Communication (PLC) simulation in a digital communication system using Simulink program. The parameters of simulation refers to homeplug 1.0 standard that uses Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) and FEC encoding. The Baseband PLC model design then being tested in Matlab Simulink and DSP processors on the device DSK TMS320C6713 based on simulink. From the test results obtained by the same amount of output data, both in testing using simulink and DSK TMS320C6713 with RTDX. This result show that the simulation model has been successfully applied to the DSK TMS320C6713 board.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51202
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Reed Solomon (RS) codes is a mechanism to detect and correct burst of errors in data transmission and storage systems. It provides a solid introduction to foundation mathematical concept of Galois Field algebra and its application. With the development of digital hardware technology, the RS concepts were brought into reality, i.e. the implementation of RS codec chips. This paper presents the development steps of a generic RS encoder using VHDL. The encoder is able to handle generic width of data, variable length of information, number of error as well as variable form of primitive polynomial and generator polynomial used in the system. The design has been implemented for FPGA chip Xilinx XC3S200-5FT256 and has a better performance than commercially available equivalent encoder.
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2007
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fahrurozi
Abstrak :
Teori coding merupakan ilmu yang mempelajari metode pengkodean informasi yang mampu mengontrol kesalahan yang terjadi selama pengiriman informasi tersebut. Tahapan pengiriman informasi dimulai dari proses encoding source, yaitu proses merubah informasi menjadi barisan simbol, yang disebut pesan dan berbentuk ^-tuple. Simbol yang digunakan adalah elemen-elemen dari suatu field hingga GF(q),q = 2 ,me.N. Selanjutnya, pesan diubah menjadi codeword yang berbentuk -tuple, n>k, melalui proses encoding. Himpunan semua codeword disebut code. Codeword tersebut dikirimkan melalui suatu channel dan diterima sebagai receivedword. Proses decoding memeriksa error yang mungkin terjadi selama proses pengiriman dan merubah kembali receivedword menjadi pesan awal. Pesan basil proses decoding diubah kembali menjadi informasi melalui proses decoding source. Kemampuan kontrol error dari metode pengkodean yang digunakan ditentukan oleh jarak minimum dari setiap pasang codeword di dalam code. Dalam perkembangannya, terdapat berbagai jenis code yang memiliki proses konstruksi dan sifat tertentu. BCH code dan Reed-Solomon code adalah jenis code yang tennasuk ke dalam cyclic code, dan banyak digunakan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pada penelitian ini, dilakukan analisis terhadap konstruksi BCH code dan Reed-Solomon code serta sifat-sifat yang dimiliki oleh kedua jenis code tersebut dan perbandingan antar keduanya. Untuk mendukung pembahasan di dalam penelitian ini, dilakukan simulasi dengan menggunakan software MATLAB. ......Coding theory is the study of information coding method to control errors that occur during the information transmission. The stages of information transmission start with source encoding process, which converts information into a row of symbols, called the message with A:-tuples form. Symbols used are the elements of a finite field GF{q),q = 2"', me. N. Furthermore, the message is converted into codeword with n-tuple, n>k, form through the encoding process. The set of all codewords is called code. Codeword is delivered across a channel and received as the receivedword. Decoding process checks the errors that might occur during the transmission process and changes the receivedword back into the original message. The output message resulted in decoding process is converted back into the original information through the decoding source process. Error control capability of a coding method used is determined by the minimum distance of each pair of codewords in the code. During its development, there are different types of code which have particular construction process and properties. BCH codes and Reed-Solomon code are types of the cyclic code, and widely used in the information technology and communications field. This study analyzed the construction and the properties of BCH codes and Reed-Solomon code including the comparison between them. To support the discussion, this study carried out simulations using MATLAB software.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T48967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Ali Syahputra
Abstrak :
ABSTRAK
Keterbatasan lisensi penggunaan citra satelit penginderaan jauh resolusi tinggi seperti SPOT-6, SPOT-7, dan Pleiades-1A dari Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kepada pengguna menuntut teknik keamanan data saat didistribusikan melalui media elektronik sehingga tidak digunakan secara ilegal oleh pihak yang tidak berwenang. Enkripsi dan reversible data hiding merupakan dua perlindungan privasi yang efektif dan populer yang dapat dipilih sebagai solusi komunikasi rahasia. Pada penelitian joint reversible data hiding in encrypted image (RDHEI) sebelumnya, performansi extracted-bit error rate (EER) dan peak signal-to-noise ratio (PSNR) citra yang dipulihkan kurang memuaskan seiring mengecilnya ukuran blok. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan peningkatan akurasi performansi sistem joint reversible data hiding untuk citra satelit penginderaan jauh dari sistem referensi yang ada dengan memodifikasi fungsi fluktuasi dalam proses ekstraksi data dan menggunakan teknik embedding Reed-Solomon (RS) codes. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil eksperimen, baik usulan sistem dengan modifikasi fluktuasi tanpa RS codes maupun usulan sistem dengan modifikasi fluktuasi dan RS codes berhasil memperkecil EER, memperkecil ukuran blok dalam memperoleh error-free extracted-bit, dan meningkatkan PSNR dibandingkan dengan metode referensi RDHEI yang ada untuk implementasi pada citra uji satelit SPOT-6, SPOT-7, dan Pleiades-1A.
ABSTRACT
Limitations on licensing the use of high resolution remote sensing satellite images such as SPOT-6, SPOT-7, and Pleiades-1A from the National Remote Sensing Data Bank (BDPJN) of the National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN) to users need data security techniques when distributed through electronic media so that not used illegally by unauthorized parties. Encryption and reversible data hiding are two effective and popular privacy protections that can be chosen as confidential communication solutions. In previous research on joint reversible data hiding in encrypted image (RDHEI), the performance of extracted-bit error rate (EER) and peak signal-to-noise ratio (PSNR) of the recovered image was less satisfactory as the block size decreased. Therefore, this work proposes performance accuracy improvement of the joint reversible data hiding system for remote sensing satellite images from existing reference systems by modifying the fluctuation function in the data extraction process and using the Reed-Solomon (RS) codes embedding technique. Overall, based on experimental results, both the proposed system with fluctuation modification without RS codes and the proposed system with fluctuation modification and RS codes succeeded in reducing the EER, reducing the block size in obtaining error-free extracted-bits, and increasing PSNR compared to the existing RDHEI reference methods for implementation in SPOT-6, SPOT-7, and Pleiades-1A satellite test images.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulana Ishak
Abstrak :
Kebutuhan akan layanan broadband yang semakin meningkat dan didorong dengan aplikasi yang beragam membuat penyedia layanan akses mencari alternatif teknologi yang dapat mampu memenuhi layanan yang optimal. WiMAX (worldwide interoperability for microwave access, IEEE.802.16) adalah teknologi Broadband Wireless Access (BWA) yang dikembangkan secara khusus dari teknologi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dan menggunakan teknik pengkodean kanal yang berlapis pada lapisan fisik untuk masing-masing aplikasi fixed/mobile sehingga dapat mendukung lingkungan yang non-line-of sight dengan data kecepatan transmisi yang tinggi dan mobilitas yang tinggi, sehingga WiMAX merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Pada skripsi ini, dilakukan rancang bangun baseband WiMAX dengan menggunakan DSK (Digital Signal Processing Starter Kit) TMS320C6713 berbasis Simulink. Dari hasil rancang bangun didapatkan bahwa rancang bangun baseband WiMAX dapat dibangun dengan menggunakan DSP (Digital Signal Processing) Processor.
Recently broadband service demand are increase, this case encourage by various service make service provider to create an alternative access technology to provide optimum service. WiMAX is Broadband Wireless Access (BWA) technology which was developed from technology specifically othogonal frequency division multiplexing (OFDM) and using a chabbel coding on the physical layer for each fixed/mobile application, so that it can support non-lineof-sight environment with speed data transmission and mobility rate high, so that WiMAX is the solution to these problems. In this research, baseband WiMAX is built using DSK (Digital Signal Processing Starter Kit) TMS 320C6713 based on simulink. The result shows that baseband WiMAX can be built by using DSP (Digital Signal Processing) Processor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51463
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sanvicente, Emilio
Abstrak :
This book is addressed to newcomers to error control coding (ECC), making the subject easy to understand and to apply in a variety of cases. The book begins by presenting in a detailed, step-by-step manner the plethora of parts an ECC system has and the way they interact to achieve the performance required. Contrary to the more abstract and formal approach followed in most books on this topic, this book is unique in that all of the concepts, methods, techniques and algorithms are introduced by way of examples. Thus, the book is almost a workbook, and therefore very suitable for self-study. Readers are encouraged to take an active role while reading, performing calculations as chapters progress. Moreover, to reinforce the learning process, many of the topics introduced in the book (Galois fields, Extended Hamming codes, Reed-Solomon codes, interleaving, erasure correction, etc.) are presented in various parts of the book in different ways or contexts.
Switzerland: Springer Nature, 2019
e20509502
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
James Bernanto
Abstrak :
Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T) adalah sebuah standar penyiaran televisi digital yang dikeluarkan oleh European Telecommunication Standards Institute (ETSI). Salah satu tujuan dikeluarkannya standar ini adalah untuk memberikan parameter-parameter transmisi digital yang paling optimal untuk siaran televisi melalui udara secara terrestrial atau tanpa menggunakan sistem satelit. Untuk dapat beradaptasi dengan karakteristik kanal transmisi yang berbeda-beda pada tiap daerah penyiaran, maka ETSI memberikan pilihan parameter-parameter yang dapat digunakan untuk siaran televisi dalam format DVB-T. Dalam tugas skripsi ini, dibuat sebuah program simulasi yang dapat digunakan untuk menganalisa unjuk kerja masing-masing pilihan parameter pada standar DVB-T tersebut. Penggunaan Reed Solomon coding, pemilihan convolutional coding rate, penggunaan inner interleaver dan pemilihan jenis mapper konstelasi adalah fitur-fitur yang dapat dipilih pada program simulasi ini. Dengan melakukan simulasi dan pengambilan data untuk jenis kanal yang berbeda serta tingkat intensitas derau yang berbeda-beda pula diharapkan unjuk kerja dari masing-masing pilihan parameter dapat dianulisa untuk tiap karakteristik kanal transmisi. Hasil simulasi menunjukkan kedua jenis error correction coding yang digunakan yaitu Reed Solomon Coding dan Convolutional coding masing-masing memberikan coding gain yang relatif signifikan berkisar antara I dB hingga 7dB tergantung pada jenis skenario yang digunakan. Analisa perbandingan unjuk kerja mapper konstelasi menunjukkan konstelasi QPSK paling tahan terhadap distorsi kanal sementara konstelasi 64QAM yang paling rentan. Dari segi efisiensi diperoleh bahwa konstelasi 64QAM adalah yang paling efsien sementara konstelasi QPSK adalah yang paling tidak efisien.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39339
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library