Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wuri Listyarini
Abstrak :
Sistem pengenalan wajah dapat dipergunakan untuk mengetahui identitas seseorang, dan sangat berguna pada proses pendaftaran atau akses masuk ke suatu gedung, maupun proses identifikasi seorang kriminal. Pada proses pengenalan wajah, banyak sekali dimensi yang ada, sehingga diperlukan waktu komputasi yang besar. Dengan dipergunakannya FDR maka dimensi dapat dikurangi, sedangkan FALVQ dipergunakan karena prosesnya yang cepat dan hasil yang baik karena termasuk dalam neural network yang terbimbing. Hasil terbaik FALVQ dengan FDR memberikan peningkatan rekognisi orang 1,47% dan recognisi orang sudut 4,95%. Hasil didapat dengan mempergunakan dimensi 50 dan alpha 8,9. Dengan melihat potensi berkurangnya waktu yang harus dilakukan untuk FALVQ 578,42 detik dan waktu tes FALVQ berkurang 53,91 detik membuat metode FALVQ dengan FDR menjadi lebih baik dalam face recognition. ...... Face recognition system could be used to determine people identity and very useful for login process, acces to a building, ir to identified a criminal. Face recognition study consist of many dimension and it?s verry time consuming. With the use of FDR, we could minimize number of dimension, and with FALVQ will results in faster learning progress and better results due supervised learning in FALVQ. The best result for FALVQ with FDR makes face recogniton to rise 1,47% and angle-face recognition to rise 4,95%. The optimum dimension from three tested dimension reduction is 50 dimension with alpha 8,9. With the potential of decreased time in FALVQ until 578,42 seconds and decrease in FALVQ test until 53,91 seconds makes FALVQ with FDR better to implement in face recognition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathasya Eliora Kristianti
Abstrak :
Citra hyperspectral merupakan citra yang menyimpan informasi spektrum elektromagnetik dengan jangkauan panjang gelombang tertentu secara kontinu untuk tiap pikselnya. Citra hyperspectral ini lebih kaya informasi dibanding citra RGB biasanya yang hanya menyimpan informasi dari warna merah, hijau, dan biru. Oleh karena itu, citra hyperspectral banyak digunakan di berbagai bidang, salah satunya untuk analisis tinta pada forensik dokumen. Dalam beberapa kasus, tinta yang berbeda distribusi spektranya dapat terlihat sama di mata manusia di bawah sumber cahaya tertentu. Fenomena ini disebut metamerism. Akan tetapi, tinta yang terlihat sama ini tidaklah sama dalam representasi hyperspectral. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan representasi terbaik citra hyperspectral dengan menggunakan reduksi dimensi PCA dan t-SNE untuk melakukan pengelompokan K-means. Didapatkan hasil bahwa metode t-SNE merupakan hasil terbaik dalam beberapa eksperimen yang dilakukan dengan rata-rata precision 0.782 dan rata-rata recall 0,783. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat di bidang analisis dokumen ......Hyperspectral images are images that store electromagnetic spectrum information with a certain range continuously for each pixel. These hyperspectral images contain a lot more information compared to the more common RGB image that only has red, blue, and green bands. Thus, hyperspectral images can be used in various applications, such as for ink analysis in document forensics. In some cases, inks with different spectral distribution may appear similar to the human eye due to metamerism. However, these similar looking inks are not similar in their hyperspectral representation. This research aims to obtain the best representation for hyperspectral images by using PCA and t-SNE dimensionality reduction to perform K-means clustering. From the results, we found that the t-SNE dimensionality reduction techniques gives the best result with average precision of 0,782 and average recall of 0,783. Hopefully this research can be useful for future works in document analysis.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Ulfah
Abstrak :
Permintaan sistem teknologi Terahertz (THz) yang efisien, mudah dipabrikasi, biaya yang terjangkau, serta dapat menanggulangi efek redaman atmosfir merupakan tantangan utama dalam mengembangkan pemanfaatan gelombang THz. Penggunaan antena lensa dielektrik sebagai sumber gelombang THz telah dikembangkan untuk aplikasi pencitraan karena memiliki karakteristik yang dapat menghasilkan hasil citra dengan resolusi tinggi. Pada penelitian ini, dilakukan studi mengenai pengaruh reduksi ukuran lensa dan substrat dengan metode penenggelaman pada antena lensa dielektrik double-crossed bow-tie planar terhadap kinerja radiasi antena di frekuensi THz. Modifikasi cascaded-optimum matching layer juga diterapkan pada antena untuk meningkatkan kinerja gain, efisiensi radiasi, side lobe level (SLL) serta beamwidth. Dari hasil simulasi yang dilakukan, penggunaan cascaded-optimum matching layer menghasilkan gain sebesar 34,07 dB dengan efisiensi radiasi sebesar 82,88%. Kinerja SLL serta beamwidth yang didapat juga menghasilkan peningkatan yang lebih baik. Pada reduksi ukuran lensa yang dilakukan, semakin kecil ukuran lensa maka kinerja gain dan efisiensi semakin menurun. Sedangkan penambahan reduksi dimensi substrat tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja radiasi antena. Namun dari hasil simulasi yang didapat, reduksi ukuran lensa sebesar 43% serta reduksi volume material dielektrik sebesar 20% masih memenuhi spesifikasi gain yang dibutuhkan pada aplikasi pencitraan. Kinerja SLL dan beamwidth yang dihasilkan juga seimbang untuk bidang E dan bidang H.
The demand of Terahertz (THz) technology system which are efficient, easily fabricated, affordable costs, and being able to overcome the atmospheric loss is a major challenge in extending the utilization of THz waves. The use of dielectric lens antenna as a THz wave source has been developed for imaging applications because it has characteristics that can produce high resolution images. This research has studied the effect of lens and substrate size reduction by immersion method on double-crossed bow-tie planar dielectric lens antenna to radiation performance at THz frequency. Modifications of cascaded-optimum matching layer are also applied on the antenna to improve gain, radiation efficiency, side lobe level (SLL), and beamwidth performance. From the simulation result, the use of cascaded-optimum matching layer obtains gain of 34,07 dB with radiation efficiency of 82,88%. The SLL and beamwidth performance also result in better improvements. In the lens size reduction, the smaller of the lens size, the gain and efficiency performance decreases. While the addition of substrate dimension reduction did not have a significant effect on the antenna radiation performance. But from the obtained simulation results, the reduction of lens size by 43% and the reduction of dielectric material volume by 20% still meets the specifications of the gain needed in the imaging application. The result of SLL and beamwidth performance are also equal for both E-plane and H-plane.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adila Alfa Krisnadhi
Abstrak :
Principal Componen Analysis (PCA) merupakan sebuah metode transformasi yang sangat berguna dalam sistem pengenalan wajah tiga dimensi. PCA berperan sangat baik sebagai alat pengekstraksi ciri yang sangat dibutuhkan dalam proses klasifikasi objek tiga dimensi yang diwakili oleh sekumpulan citra wajah dua dimensi. Dalam proses ekstraksi ciri dilakkan transformasi yang sekaligus melibatkan proses reduksi dimensi untuk mendapatkan ciri-ciri optimal sebagai basis ortogonal ruang wajah. Namun pada setiap himpunan citra wajah yang berbeda proses ini harus dilakukan berulang-ulang karena tingkat reduksi dimensi tersebut ditentukan oleh suatu parameter proporsi kumulatif nilai eigen yang harus ditentukan secara manual dari luar sistem. Akibatnya, proses untuk mendapatkan tingkat reduksi dimensi yang terbaik menjadi terhambat karena adanya proses trial and error tersebut. Disini akan dijelaskan sebuah metode untuk mengotomatisasi dan mengoptimasi proses di atas dengan menunjukkkan kinerja yang tidak kalah bahkan mampu memperbaiki kinerj PCA tanpa dikombinasikan dengan alogritma genetika, sehingga disini proses otomasi dan optimasi yang diharapkan dapat dinyatakan berhasil.
2003
JIKT-3-2-Okt2003-84
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library