Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devara Clarissa Pieter
Abstrak :
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam khususnya pada bahan tambang. Pasir besi banyak ditemukan di pesisir Indonesia yang didalamnya mengandung beberapa mineral berharga seperti hematit Fe2O3, ilmenit FeTiO3 serta rutil TiO2. Studi penelitian terkait pasir besi telah dikembangkan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap pembentukan titanomagnetit Fe2TiO4-Fe3O4 pada proses reduksi pasir besi menggunakan reduktor batubara dan aditif sodium sulfat Na2SO4. Hasil pengujian XRD dan semi-kuantitaif pada variasi temperatur 700oC, 800oC dan 900oC diperoleh temperatur optimum yaitu temperatur 900oC dengan jumlah titanomagnetit Fe2TiO4-Fe3O4 sebesar 48.5. ...... Indonesia is a developing country that has rich deposit of natural resources particularly in mineral ores. Many of iron sand found in coastal Indonesia that contains some valuable minerals such as hematite Fe2O3, ilmenite FeTiO3 sand rutile TiO2. Research study related to iron sand has developed that aims to determine the effect of temperature against the form of titanomagnetite in reduction process using coal as reductor and sodium sulphate Na2SO4 as an additive. The results of XRD characterization and semi quantitative with temperature variable 700oC, 800oC and 900oC obtained that 900oC is an optimum temperature with amount of titanomagnetite Fe2TiO4 Fe3O4 as much as 48.5.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranaya Ganendra Putra
Abstrak :
Baja adalah salah satu aspek yang paling penting dalam kehidupan manusia. Baja digunakan dalam berbagai aplikasi seperti, otomotif, gadget elektronik, bahan struktural, dll. Dengan demikian, dibutuhkan bijih besi dalam jumlah yang besar untuk diolah demi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Bijih besi kadar tinggi menjadi langka karena produk mereka menghasilkan produk besi bermutu tinggi. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah dengan memanfaatkan bijih besi kadar rendah. (Fe total <60% massa). Dalam penelitian ini, bijih besi kadar rendah dari Lampung, Indonesia direduksi menggunakan batubara subbituminous dari Kalimantan, Indonesia. Dengan memanfaatkan reduksi langsung, pig iron nugget berhasil diproduksi. Terak pig iron nugget kemudian diperiksa lebih lanjut dengan XRD, XRF, SEM-EDAX. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan terdiri dari dua elemen, suhu dan waktu. Variabel yang disebutkan adalah: 1450 & 1400 ° C untuk variabel suhu dan 40 & 30 menit untuk waktu holding. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa terak yang telah dihasilkan cukup mirip dari segi morfologi dan mikro, tetapi hanya sample1.400°C / 30 menit yang memiliki perbedaan. Sample tersebut memiliki pori-pori di dalamnya dan memiliki jumlah tertinggi karbon dan Fe (wt%) di dalamnya. Fase dalam terak juga sebagian besar amorphous kecuali sample 1450°C / 30 menit yang menyatakan bahwa slag memiliki fase SiO2 dan memiliki carbon didalamnya. ...... Steel is one of the most important aspects in the human lives. Steel is used in many applications such as, automotive, electronic gadgets, structural materials, etc. Thus, needing large amounts of iron ores to be processed for that demands. High-grade iron ores has become scarce due to its high-grade iron products. One of the solution for this problem is by utilizing low-grade iron ores (total Fe < 60 mass%). In this research, a low grade iron ore from Lampung, Indonesia was reduced using a subbituminous coal from Kalimantan, Indonesia. By utilizing direct reduction, pig iron nugget was successfully produced. The pig iron nuggets slag was then further examined using XRD, XRF, and SEM-EDAX. In this research, the controlled variables which are used consists of two elements, temperature and time. The variables mentioned are: 1450 & 1400°C for the temperature variable and 40 & 30 minutes for the holding time variable. From this research, it was found that the slags which has been produced are quite similar in morphology and microstructure, besides the 1400°C/30 minutes which has pores in it and has the highest amount of carbon and Fe wt% in it. The phases in the resulted slags are also mostly amorphous except the 1450°C/30 minutes which states that the slag has a SiO2 phase and also has carbon reside in it.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library