Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dandy Bagus Fauzan
"ABSTRAK
Pada skripsi ini telah dipresentasikan desain rectifier untuk aplikasi wireless power transfer dengan topologi novel sebagai studi tahap awal. Topologi ini menggabungkan dan memodifikasi adaptive reconfigurable rectifierdengan active class E rectifier. Modifikasi yang dilakukan adalah mengganti switch NMOS pada active class E rectifiermenjadi PMOS pada topologi active class E rectifier dan mengubah jumlah dioda dan transistor yang digunakanpada topologi adaptive reconfigurable rectifier. Penggantian switch menjadi PMOS meningkatkan efisiensi dan menghasilkan output Wave form yang lebih baik. Penambahan jumlah diodadan jumlah transistor mencegah dioda mencapai breakdown voltage sehingga meningkatkan efisiensidan menjadikan rangkaian dapat mempertahankan dan meningkatkan efisiensi pada nilai inputyang lebih tinggi. Rangkaian usulan terdiri dari switch PMOS IRF9Z24 pada bagian active class E rectifier dan 3 dioda -3 transistor pada bagian adaptive reconfigurable rectifier memiliki efisiensi 76% pada input5 V dan 66% pada input10 V.

ABSTRACT
This thesis has presented a rectifier design for wireless power transfer applications with novel topology as an initial study. This topology combines and modifies the adaptive reconfigurable rectifier with the active class E rectifier. Modifications made were to replace the NMOS switch in the active class E rectifier to PMOS in the active class E rectifier topology and change the number of diodes and transistors used in the adaptive reconfigurable rectifier topology. Switching switches to PMOS increases efficiency and produces better Waveform output. Increasing the number of diodes and the number of transistors prevents the diodes from reaching the breakdown voltage, thereby increasing efficiency and allowing the circuit to maintain and increase efficiency at higher input values. The proposed circuit consists of the PMOS IRF9Z24 switch on the active class E rectifier and 3 diodes -3 transistors on the adaptive reconfigurable rectifier, which has an efficiency of 76% at 5 V."
2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Resmana
"Sebuah instrumen untuk memfasilitasi pengukuran waktu respon modul sensor RH berbasis PC telah berhasil dibangun. Instrumen ini dibangun dengan komponenkomponen yang saling terhubung, yaitu DAQ eksternal, signal generator, dan rectifier. Komponen-komponen tersebut terhubung ke sistem sensor yang di dalamnya terdapat sensor RH SHT11 dan sebuah modul sensor RH dengan meletakkan sebuah larutan garam jenuh sebagai RH referensi di dalam sebuah chamber tertutup. Untuk mempermudah pengendalian dan monitoring maka digunakan PC sebagai antarmuka bagi user. Pada PC digunakan software Visual Basic untuk mengontrol dan memonitor sistem. Selain itu penggunaan PC dapat mempermudah dalam menampilkan hasil pengukuran nilai impedansi (Z) dan RH dari sensor yang digunakan, kemudian langsung tersimpan dalam database. Melalui PC, konfigurasi sistem atau parameter setting dapat dipilih berupa nilai tegangan (V) dan frekuensi (f) tertentu sebagai output dari signal generator yang dijadikan input bagi modul sensor RH. Sebagai sistem akuisisi data digunakan sebuah DAQ eksternal, yaitu LabJackU12. Proses kalibrasi dilakukan di dalam sebuah chamber yang telah diisi larutan garam jenuh. Pengukuran yang dilakukan terhadap sensor adalah pengukuran nilai impedansinya. Dari hasil pengukuran, dilihat perubahan nilai impedansi tersebut terhadap perubahan nilai RH dalam fungsi waktu, kemudian diukur waktu responnya. Hasil pengujian menunjukkan instrumen ini berhasil melakukan pengukuran nilai impedansi sensor dan menampilkan hasil pengukuran tersebut secara real time pada monitor PC. Waktu respon dari modul sensor RH yang digunakan, dari penelitian diperoleh 129s. Waktu ini sudah cukup baik untuk tipe modul sensor ini. Penggunaan PC diharapkan dapat menjadikan proses pengukuran akan menjadi lebih efektif dan mudah seperti yang diharapkan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Luh Gayatri Dharmaraditya
"Seiring dengan pengalihan penggunaan minyak bumi sebagai sumber energi listrik, energi terbarukan menjadi sumber energi menjanjikan salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga angin. Namun tenaga angin memiliki kekurang dikarenakan sumber angin yang berubah ubah membuat sistem tidak linear. Permanent Magnet Synchronous Generator digunakan sebagai generator dikarenakan sangat cocok untuk turbin angin kecil sedangkan untuk konversi sinyal AC ke DC kali ini menggunakan rangkaian rectifier aktif dengan menggunakan metode kendali yang dikenal dengan voltage oriented control. Untuk membuat daya yang didapatkan dapat maksimal, turbin angin menggunakan MPPT maximum power point tracking untuk mencari tegangan referensi DC maksimum sehingga dapat berada pada daya maksimal. Hasil simulasi membuktikan bahwa menggunakan recitfier aktif dengan pengendali beroritentasi tegangan dapat dilakukan.

Due to the change of using crude oil as an energy source, renewable energi became a future souce energy for example wind energy. However, wind energy has a drawback because the source is change easily making a system non linear. Permanent Magnet Synchronous Generator is used to be a generator because it it iss suitable for small wind turbine. Meanwhile, for AC to DC signal conversion, this reseach using active rectifier circuit with a control metode called voltage oriented control For generate the maximum power, wind turbine use MPPT maximum power point tracking for searching the optimum of voltage reference thus the power can be steady in maximum value. The result of this simulation is wind turbine using active rectifier and use voltage oriented control can be implemented."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Irfan
"Skripsi ini membahas tentang kinerja current limiting reactor (CLR) dalam hal membatasi arus saat terjadi tegangan percikan di transformer rectifier (TR) pada electrostatic precipitator (EP). Objek yang dijadikan pada penulisan karya tulis ini adalah EP unit 7 UBP.Suralaya. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran nilai input dan output dari TR yang kemudian data tersebut diolah untuk kemudian dibandingkan antara hasil perhitungan dengan data pengamatan, selain itu dilakukan pula pengamatan kinerja CLR jika dilihat dari tata letak TR yang digunakan. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa kinerja dari CLR yang digunakan pada EP unit 7 UBP.Suralaya masih baik. Hal ini diketahui dari nilai jatuh tegangan yang didapat pada sisi primer TR masih tidak melenceng terlalu jauh dari nilai rating peralatan yang digunakan. Sehingga dapat dikatakan tidak terlalu berdampak terhadap pengurangan efisiensi penangkapan debu EP. Diketahui pula bahwa jumlah tegangan percikan dipengaruhi oleh tata letak dari TR yang digunakan. Semakin TR tersebut berdekatan dengan kontak terhadap debu, maka semakin besar kemungkinan terjadinya tegangan percikan dan semakin besar pula kemungkinan jumlah tegangan percikan yang terjadi sehingga memungkinkan untuk CLR melakukan kerja yang lebih berat.

This thesis discusses the performance of current limiting reactor (CLR) in terms of limiting current occurs when the voltage spark in rectifier transformers (TR) on the electrostatic precipitator (EP). Objects that are used in writing this paper is that the EP unit 7 UBP.Suralaya. The study was conducted by measuring the input and output values ​​of TR and then the data is processed and then compared the results of calculations with observational data, but it also made ​​observations of the performance of CLR when viewed from TR layout used. From the research, it is known that the performance of the CLR is used on the EP unit 7 UBP. Suralaya still good. It is known from the voltage drop value obtained on the primary side of the TR is still not too far from the rating value of used equipment. So it can be said has little impact on the reduction of EP dust capture efficiency. It found that the number of spark voltage is affected by the layout of the TR is used. The TR is getting close to the contact of the dust, the greater the likelihood of the spark voltage and the greater the likelihood that the amount of voltage spark occurs making it possible for the CLR do the heavier work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S63587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirsyah Rayhan Mubarak
"Penggunaan energi alternatif untuk saat ini merupakan hal yang sangat penting, dikarenakan makin menipisnya ketersediaan energi di alam. Energi alternatif ini berasal dari potensi-potensi alam yang lain, yang dapat diperbaharui, dapat dihasilkan dalam waktu yang singkat, atau juga berasal dari akibat adanya penggunaan potensi alam yang lain sehingga menimbulkan potensi energi sampingan yang dapat digunakan kembali. Salah satu contoh potensi energi yang tidak kita sadari kehadirannya disekitar kita adalah gelombang frekuensi radio atau yang biasa dikenal dengan gelombang RF. Hal tersebut dapat dimanfaatkan dengan adanya perangkat, yang dikenal dengan istilah Rectenna.
Pada rectenna, komponen yang berpengaruh dalam perubahan sinyal elektromagnetik menjadi tegangan merupakan tugas dari rangkaian penyearah (rectifier). Telah banyak dilakukan studi untuk meningkatkan hal yang penting dalam sistem rectena, yaitu dari segi efisiensi konversi gelombang RF ke Tegangan DC (RF-to-DC Conversion Efficiency) serta hasil tegangan output (Vout) sebagai hasil konversi yang dapat dimanfaatkan penggunaannya sebagai sumber daya catu.
Pada skripsi ini dirancang rangkaian Differentially-Driven Rectifier dengan menggunakan substrat Taconic TLY-5 yang digunakan untuk mengubah energi RF dengan frekuensi 2,45 GHz dan mengkonversikannya menjadi daya DC, yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi alternatif dari sumber daya yang belum di manfaatkan. Penelitian ini terfokus dalam mendesain, fabrikasi, dan pengukuran rangkaian penyearah sebagai calon yang akan diintegrasikan selanjutnya kedalam sistem Rectenna.
Dari hasil simulasi, parameter rectifier hasil perancangan didapat Insertion Loss (S21) dan Return Loss (S11) paling bagus sebesar -0.060 dB dan -34,8 dB pada frekuensi tengah 2,45 GHz dan memiliki bandwidth sebesar 100 MHz. Kemudian, rectifying circuit mampu memberikan nilai efisiensi maksimal yaitu 75.65% dengan nilai Pin = 10 dBm, RL = 2 kΩ, dan Vout = 3.58 Volt.
Dari hasil pengukuran, parameter rectifier hasil perancangan didapat Insertion Loss (S21) dan Return Loss (S11) paling bagus sebesar -2.34dB dan -16dB pada frekuensi 2.45 GHz dan memiliki bandwidth sebesar 450 MHz. Kemudian, rectifying circuit mampu memberikan nilai efisiensi optimum yaitu 56.39% dengan nilai Vout = 1.01 Volt pada Pin = 10 dBm, sedangkan Vout mencapai 0.7 Volt pada Pin 7 dBm.

Alternative energy becomes a very important issue due to the decrease of energy in the nature. For example, one potential energy that we didn’t realize its presence around us is the Radio Frequency waves or commontly known as RF waves. There is an effort to harvest the RF energy using rectenna technology.
In rectenna system, rectifier is one of the most important component in converting RF signal become to DC Voltage. There were many studies that have been conducted for improving the efficiency of RF-to-DC conversion for rectenna system. The output voltage Vout as the goal of rectenna system can be used as a battery charger.
In this essay, a ​​rectifier circuit with Differentially-Driven method with Taconic TLY-5 is designed. The design is simulated using ADS and is expected to be used to produce alternative energy from resources that have not been utilized. This work focuses on designing, fabricating, and measuring the rectifier for candidate to be integrated in rectenna system.
From the simulation results, the results of the simulated rectifying circuit’s Insertion Loss (S21) and Return Loss (S11) has the optimum value of -0.060 dB and -34,8 dB, respectively at center frequency 2.45 GHz and has a bandwidth of 100 MHz. This rectifier is able to give maximum efficiency 77,3 % with a value of Pin = 15 dBm, RL = 2 KΩ , and Vout = 6,574 Volts.
From the measurement results, the results of the simulated rectifying circuit’s Insertion Loss (S21) and Return Loss (S11) has obtained the optimum value of -2.34 dB and -16 dB, respectively at 2.45 GHz frequency and has a bandwidth of 450 MHz. Moreover, this rectifier has maximum efficiency about 56.39 % with a value of Vout = 1.01 Volts at Pin = 10 dBm, while the output voltage Vout has reached the value of 0.7 Volt when the level Pin is 7 dBm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirzan Ghulami
"ABSTRAK
Telah dibuat SRC 3 fase dengan penyearah voltage doubler. SRC tersebut memiliki spesifikasi tegangan masukan 520VDC, tegangan keluaran 600VDC dan daya maksimum 2kW. SRC tersebut dikendalikan dengan algoritma kontrol soft start dan kontrol PI menggunakan mikrokontroler TMS320F28027. Pada pengujian secara open loop memiliki rentang error sebesar 2 hingga 2.2 . Pada pengujian secara close loop memiliki rentang error sebesar 7 hingga 9 .

ABSTRACT
Three phase series resonant converter with voltage doublers rectifier had been made. It had the spesification such as 520VDC input voltage, 600VDC output voltage and 2kW maximum power. The SRC controlled by microcontroller TMS320F28027 with soft start algorithm and PI controller. In opened loop testing, it has 2 until 2.2 of error. In the other hand, it has 7 until 9 of error when it tested in closed loop condition."
2016
T47174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrika Wenas Rahmawan
"Pada era dimana energi sangat dibutuhkan seperti saat ini, alternatif sumber energi terutama pada energi listrik sangat dibutuhkan untuk mendukung kemajuan teknologi. Oleh karenanya dibutuhkan pemanfaatan terhadap potensi potensi sumber energi yang bisa berasal dari lingkungan sekitar kita. Dalam dunia telekomunikasi potensi energi bisa didapatkan dari frekuensi gelombang radio. Energi yang dipancarakan dari gelombang radio dapat dimanfaatkan dan dapat dikonversi menjadi energi listrik.
Rectifier penyearah merupakan sebuah alat yang sangat penting dan berguna untuk mengubah listrik alernating current AC ke listrik direct current DC. Pada sistem energy harvesting, rectifier dengan efisiensi tinggi sangat dibutuhkan dan masih terus dikembangkan hingga saat ini. Differentially Driven Rectifier memiliki efisiensi yang tinggi namun bekerja pada level daya yang belum cukup rendah.
Pada penelitian ini dilakukan simulasi dan fabrikasi rectifier dengan penggunaan metode konfigurasi teknik dual voltage DDR yang dapat bekerja pada frekuensi WLAN 2.4 GHz dengan level daya yang rendah.Dari hasil simulasi, parameter rectifier hasil perancangan didapat Insertion Loss S21 dan Return Loss S11 paling bagus sebesar -0.475 dB dan -24,373 dB pada frekuensi tengah 2,45 GHz dan memiliki bandwidth sebesar 200 MHz. Kemudian, rectifying circuit mampu menghasilkan daya keluaran sebesar 0,713 volt dengan nilai Pin = -12 dBm, RL = 2 k?.
Dari hasil pengukuran, parameter rectifier hasil perancangan didapat Insertion Loss S21 dan Return Loss S11 paling bagus sebesar -2.65 dB dan -22.64 dB pada frekuensi tengah 2.42 GHz dan memiliki bandwidth sebesar 400 MHz. Kemudian, rectifying circuit mampu menghasilkan daya keluaran sebesar 0.543 volt dengan nilai Pin = -12 dBm, RL = 2 k?.

In an era where energy is needed as it is today, alternative sources of energy especially on electrical energy is needed to support technological advances. Therefore, the utilization of potential energy sources that can be derived from the environment around us. In the world of telecommunication energy potential can be obtained from the frequency of radio waves. The energy that radiated from radio waves can be utilized and can be converted into electrical energy.
Rectifier is a very important and useful tool to convert electric current AC to direct current DC . In the harvest energy system, high efficiency rectifiers are needed and are still being developed to date. Differential Driven Rectifiers have a high efficiency but work at a power level that is not yet low enough.
In this research, simulation and fabrication of rectifier using dual voltage DDR technique configuration method that can work at WLAN frequency 2.4 GHz with very low power is designed.From the simulation results, the results of the simulated rectifying circuit rsquo s Insertion Loss S21 and Return Loss S11 has achieved the value of 0.475 dB and 24,373 dB, respectively at center frequency 2.45 GHz and has a bandwidth of 200 MHz. Moreover, this rectifier is able to output power with a value 0,713 volt of Pin 12 dBm, RL 2 K.
From the measurement results, the results of the simulated rectifying circuit rsquo s Insertion Loss S21 and Return Loss S11 has achieved the value of 0.265 dB and 22.64 dB, respectively at center frequency 2.42 GHz and has a bandwidth of 400 MHz. Moreover, this rectifier is able to output power with a value 0,543 volt of Pin 12 dBm, RL 2 K.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Aulia Amanullah
"

Pertanian 4.0 yang merupakan masa depan teknologi pertanian melambangkan revolusi dalam sektor pertanian melalui integrasi teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), pertanian presisi, dan masih banyak lagi. Salah satu metode untuk melibatkan implementasi IoT generasi mendatang dalam pengisian energi proaktif dan jaringan nirkabel generasi mendatang adalah pemanenan energi Frekuensi Radio (RF). Ini adalah proses menyerap energi dari RF dan mengubahnya menjadi listrik. Sebagai alat pemanen energi, digunakan rectenna (penyearah + antena), yang terdiri dari antena penerima, matching network, penyearah RF ke DC, elemen penyimpanan, dan beban. Penelitian ini mengusulkan rangkaian penyearah RF ke DC dengan frekuensi operasi 920 MHz. Berdasarkan hasil simulasi, rangkaian yang dirancang memiliki tegangan keluaran sebesar 3.3 V, arus keluaran sebesar 2.2 mA, dan tingkat efisiensi sebesar 73.31%. Rangkaian ini dibuat dalam sebuah PCB dengan dimensi 4 x 2.4 cm


Agriculture 4.0, which is the future of agricultural technology, symbolizes a revolution in farming through the integration of advanced technologies such as the Internet of Things (IoT), precision agriculture, and many more. One method for involving the next-generation IoT implementation in proactive energy replenishment and next-generation wireless network is Radio Frequency (RF) energy harvesting. It is the process of absorbing energy from the RF and turns into electricity. As a tool for energy harvesting, a rectenna (rectifier + antenna) is used, which consists of a receiver antenna, matching network, RF-to-DC Rectifier, storage element, and a load. This research proposes an RF-to-DC Rectifier circuit with an operating frequency of 920 MHz. According to simulation results, the designed circuit has an output voltage of 3.3 V, an output current of 2.2 mA, and an efficiency level of 73.31%. This circuit was constructed in a PCB with a 4 x 2.4 cm dimension.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Leonardo
"Sumber-sumber energi terbarukan yang menghasilkan energi listrik disatukan dalam sistem DC Mikrogrid. Sebenarnya energi listrik yang dihasilkan masih bersifat fluktuatif sehingga belum sepenuhnya bisa diandalkan agar sistem DC Mikrogrid dapat berjalan secara kontinu. Untuk menjamin kehandalannya, maka DC Mikrogrid akan dihubungkan ke jaringan utilitas (PLN) sehingga ketika DC Mikrogrid kekurangan daya listrik dapat menerima dari PLN sebaliknya jika DC Mikrogrid memiliki daya listrik yang lebih, DC Mikrogrid dapat mensuplai ke PLN, dengan demikian dapat terjadi transfer daya listrik antara kedua sistem tersebut. Untuk itu diperlukan alat yang dapat menghubungkan kedua sistem tersebut yaitu bi-directional inverter.
Bi-directional inverter adalah konverter yang dapat mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC ataupun sebaliknya.Dalam skripsi ini akan dibuat konfigurasi yang terdiri dari alat-alat rectifier, boost konverter, buck konverter dan grid tie inverter menjadi sebuah bi-directional inverter. Untuk pengujian kapasitas dan efisiensi alat ini, digunakan beban lampu dengan daya masing masing sekitar 7W. Pengukuran daya diambil pada keluaran dari boost konverter dan grid tie inverter.

Renewable energy sources that generate electricity are incorporated in the DC system Microgrid. Actual electrical energy generated is still fluctuating so that is not fully reliable for the system DC Microgrid can run continuously. To ensure reliability, the DC Microgrid will be connected to a network utility (PLN) so that when the DC power shortage Microgrid can receive from PLN vice versa if the DC Microgrid have more power, DC Microgrid can supply to PLN, thus the power transfer can occur between the two systems. It required a tool that can connect the two systems is bi-directional inverter.
Bi-directional inverter is a converter that can convert DC voltage into AC voltage or otherwise. In this thesis will be the configuration consisting of tools rectifier, boost converter, buck converter and grid tie inverter into a bi-directional inverter. To test the capacity and efficiency of this tool, used to power the lamp load each about 7W. Power measurement is taken at the output of the boost converter and grid tie inverter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42137
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Khoir Shilahul Umam
"PWM Rectifier atau penyearah PWM adalah perangkat listrik yang mengkonversi aliran arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) menggunakan sinyal pulse width modulation (PWM) sebagai sinyal pengendali. PWM rectifier konvensional dengan dua tingkat/level tegangan pensaklaran (Vm dan -Vm) memiliki kekurangan yaitu dihasilkannya gelombang arus dengan tingkat distorsi/harmonik yang tinggi serta kerugian daya yang lebih besar karena tegangan pada transistor lebih tinggi. Penelitian ini membahas simulasi PWM rectifier dengan tiga tingkat tegangan pensaklaran (Vm, 0, dan -Vm) berjenis topologi neutral-point-clamped (NPC). PWM rectifier tiga tingkat tipe NPC dikenal memiliki beberapa kelebihan yaitu memiliki efisiensi yang tinggi, daya reaktif yang dapat dikendalikan, serta sistem kendali yang sederhana untuk sistem konverter back-to-back. PWM rectifier ini dikendalikan dengan metode voltage-oriented control (VOC) dan disimulasikan pada perangkat lunak MATLAB Simulink menggunakan blok C-MEX S-Function dan blok Simscape Electrical. Kestabilan dari sistem pengendali dan rectifier kemudian dianalisis menggunakan metode ruang keadaan dengan meninjau letak pole terhadap variasi parameter sistem. Penelitian ini juga mensimulasikan performa dua metode decoupling yang berbeda, di mana metode konvensional menggunakan nilai arus aktual, sedangkan metode yang diajukan menggunakan nilai aproksimasi dari nilai arus acuan. Pengujian sistem kendali PWM rectifier dilakukan dalam kondisi step tegangan acuan, step hambatan beban, dan penambahan derau pada pengukuran arus. Kinerja masing-masing sistem kendali kemudian dinilai dari parameter respon waktu, faktor daya, dan total harmonic distortion
PWM rectifier is an electrical device which converts alternating current (AC) to direct current (DC) using pulse width modulation (PWM) as control signal. Conventional PWM rectifiers with two levels of switching voltage (Vm and -Vm) have several drawbacks such as current waveform with higher distortion and greater power loss due to higher transistor voltage. This study discusses the simulation of a neutral-point-clamped (NPC) PWM rectifier with three levels of switching voltage (Vm, 0, dan -Vm). This NPC topology has some advantages such as high efficiency, reactive power that can be controlled, and simple control method for back-to-back converter system. This PWM rectifier will be controlled using voltage-oriented control (VOC) method and simulated on MATLAB Simulink software using C-MEX S-Function blocks and Simscape Electrical blocks. The stability of the controller and rectifier will be analyzed using state-space method by observing the pole location for variations in system parameters. This study also simulates the performance of two different decoupling methods, where the conventional method uses the actual current value, while the proposed method uses an approximation of the reference current value. Testing of the PWM rectifier control system is carried out under the conditions of a reference voltage step, a load resistance step, and the addition of noise to the current measurement. The performance of each control system is then evaluated from the time response parameters, power factor, and total harmonic distortion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library