Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudha Hendra Pratama
"ABSTRAK
Eksistesi teritorial adat adalah hal penting bagi kelangsungan hidup suatu komunitas adat. Masyarakat adat yang tinggal di kawasan hutan memanfaatkan hutan sebagai tempat tinggal dan memanfaatkan sumberdaya yang ada di dalam hutan untuk kelangsungan hidup mereka. Dalam penelitian ini akan membahas mengenai strategi masyarakat adat Lindu untuk mempertahankan teritorialnya dengan melakukan reclaim wilayah adat. Permasalahan yang dihadapi masyarakat adat Lindu adalah klaim negara pada kawasan mereka. Klaim negara pada wilayah adat ditunjukkan dengan pendirian Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) serta rencana pembangunan PLTA Lindu. Praktik teritorialisasi dan developmentalisme di kawasan Lindu semakin melemahkan kuasa masyarakat adat Lindu atas teritorialnya. Berbagai strategi dilaksanakan masyarakat adat Lindu dengan didampingi oleh LSM untuk melawan negara dan mempertahankan wilayah adat mereka dan mendapat pengakuan kawasan hutan adat. Strategi perlawanan yang dianggap paling ampuh adalah menggunakan ?senjata? yang sama dengan negara untuk melakukan klaim wilayah, yaitu dengan membuat peta. Pemetaan partisipatif dipilih sebagai sebagai upaya melakukan reclaim wilayah adat. Pemetaan partisipatif dianggap cara yang paling tepat karena melibatkan banyak pihak dan bisa mengakomodir kepentingan para pihak.

ABSTRACT
The existence of adat territorial is a very important thing to maintain the life of an adat community. Masyarakat adat who lives around the forest take advantage the forest as a living space and take advantage the resources to survive. This research I will discuss masyarakat adat Lindu?s strategies to maintain their territorial by reclaiming the wilayah adat. The problem that is faced by Masyarakat Adat Lindu is the state?s claim of their territory. The state?s claim of wilayah adat is shown by the establishment of Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) and also the plan to build PLTA Lindu. These territorialisations and developmentalism in Lindu are weaken Masyarakat Adat Lindu?s powers of their territory. Various strategies are done by Masyarakat Adat Lindu with the help of NGO to fight the state and to maintain their territory and to get an acknowledgement of ?hutan adat? territorial. The most effective strategy is to utilize the same ?weapon? as the state to claim the territory which is by creating a map. Participatory mapping is chosen as an attempt to reclaim adat territorial. Participatory mapping is considered to be the most effective way because it includes many stakeholder and can be accomodated the interest of stakeholders.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Pitaloka
"ABSTRAK
Menjadi seorang perempuan di dalam masyarakat yang patriarkal kerap kali membuat perempuan mengalami opresi dan kekangan sehingga ia tidak bisa secara utuh memiliki kuasa atas tubuhnya. Pengalaman ketubuhan dalam kultur patriarkal tersebut dapat diekspresikan perempuan melalui praktik modifikasi tubuh, salah satunya adalah tato. Jika dahulu tato erat dengan hal-hal yang berkaitan dengan spiritualitas dan kriminalitas, kini tato sudah menjadi bagian dari gaya hidup kaum perkotaan. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan observasi, praktik bertato bagi sebagian perempuan yang sadar akan isu gender dan perempuan, dimaknai sebagai sebuah tindakan untuk merebut kembali tubuh mereka dari kultur patriarki. Pemaknaan yang diberikan berdasar pada pengalaman ketubuhan yang dialami, seperti kekerasan seksual, opresi verbal terhadap bentuk tubuh, dan kekangan aturan dari keluarga patriarkal. Selain itu, pemaknaan tersebut juga dipengaruhi oleh lingkup pertemanan informan yang juga paham akan permasalahan tubuh perempuan.

ABSTRACT
Born as women in patriarchal society often creates oppression and restraint, towards their body. This fact takes their authority over their bodies. These bodily experiences expressed through various body modification practices, such as tattoo. In the past, tattoo is related with spirituality and criminality, but now, tattoo has become a urban lifestyle. Based on in-depth interview and observation held in this study with women who have knowledge with gender and woman issues, a tattoo practice means reclaiming their body from patriarchal culture. The meaning is given based on their bodily experiences, such as sexual violence, verbal oppression of ideal body, and restraint from patriarchal family. This meaning come from their bodily experiences which also influenced by their peer group."
2016
S67947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library