Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kuntara Wiradinata
"ABSTRAK
Cina Benteng Udik adalah sebutan bagi komunitas keturunan Cina yang lahir dan dibesarkan di kecamatan Teluknaga " tepi pantai Laut Jawa Tangerang. Mereka menyimpan tradisi model Cina kuno yang berakulturasi dengan budaya setempat. Tradisi perkawinan juga menyimpan satu hal yang menarik, yaitu kehadiran Rumah Kawin.
Hingga akhir tahun 2009 desa Kampung Melayu memiliki tiga Rumah Kawin yang memiliki penampilan yang berbeda. Rumah Kawin Song berpenampilan sederhana seperti saat bangunan itu dibuat, Rumah Kawin Teng merupakan bangunan yang dibangun tahun 1964 dan telah direnovasi tahun 2004 dan Gedung serbaguna Lautan yang dibuat tahun 2000 berpenampilan seperti gedung pertemuan di kota Jakarta.
Berdasarkan intensitas pemakaiannya, Rumah Kawin Song merupakan Rumah Kawin yang paling sering digunakan meskipun biaya sewanya lebih tinggi dibanding Rumah Kawin Teng dan penampilannya paling sederhana. Memahami Rumah Kawin Cina Benteng Udik adalah memahami relasi dan makna yang terjadi di dalamnya, interaksi antara individu dalam keluarga dan masyarakat memberi gambaran lebih jauh bagaimana strategi awal dilakukan dalam tindakan-tindakan keseharian mereka dan strategi akhir dilaksanakan pada pesta perkawinan. Peranan kepala keluarga sangat dominan dalam setiap keputusan perkawinan, dia adalah aktor yang bermain dalam sistim "keutangan", dia juga yang menentukan keberhasilan dalam pesta perkawinan. Pertaruhan ini senantiasa mewarnai tindakan-tindakan kepala keluarga dalam masyarakat, bagaimana "kwalitas keutangan" ditabur agar menuai "pembayaran keutangan" yang berkwalitas. Pesta yang besar adalah wujud keteguhan dalam memaknai perkawinan, kepala keluarga yang membentuk ikatan dalam perkawinan dan dia juga yang memberi nilai harmoni melalui kesadaran bahwa perkawinan mengikat kematian, sebuah perjalanan panjang dengan ikatan kekal. Ikatan perkawinan diperkuat restu Makco dan Kongco, wujud kekuasaan nenek moyang bagi pasangan pengantin, faktor waktu menentukan kekuatan kekuasaan terhadap hidup mereka, faktor waktu juga yang digunakan untuk memilih dimana Makco dan Kongco dihadirkan. Rumah Kawin Song yang tua dan sederhana ternyata merupakan kekuatan eksistensinya hingga saat ini.

ABSTRACT
Chinese Benteng Udik is mentioned for the descendant of Chinese community who is born and grow in the district of Teluknaga - Java seashore, Tangerang. They keep the tradition of ancient Chinese that acculturating with local culture. Tradition of marriage also includes one interesting heritage that is the presence of Rumah Kawin.
Until the end of 2009 Kampung Melayu village has three different appearance of Rumah Kawin. Rumah Kawin Song has had the same appearance since it was built, Rumah Kawin Teng was built in 1964 and has been renovated in 2004, and multi-purpose building Lautan was made in 2000 having appearance as multipurpose building which is applicable to various activities. Based on its usage intensity, Rumah Kawin Song is used the most though its rent is higher compared to Rumah Kawin Teng. Comprehending the Rumah Kawin of Chinese Benteng Udik comprehends the relation and meaning that is happened in it. Interaction between individuals in family and society giving further description about how the early strategy is put in their daily activities and the final strategy is executed at the wedding ceremony.
The role of family head is very dominant in every marriage decision. He is the actor who plays in the debt system. He also determines the success of wedding ceremony. The ante is always colored the family head actions among society, how "quality of debt" is sowed to harvest qualified "payment of debt" in return. Carrying out big party manifests tenaciousness in giving meaning to marriage. Family head forms bonding in marriage and also gives harmony value through awareness that marriage ties till death; a long journey with everlasting bonding. The matrimony is strengthened by the blessing of Makco and Kongco, the manifestation of ancestors power over groom and bride. The time factor determines the strength of power to their life. The time factor also applied to choose where Makco and Kongco is presented. Apparently the existence of Rumah Kawin Song until now is put in its role as the oldest Rumah Kawin and simplicity."
2009
T26650
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Kurniawan
"Disertasi ini membahas dinamika hubungan-hubungan sosial yang terjalin antara polisi dan masyarakat dalam proses pertukaran sosial, terutama yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan publik dan penegakan hukum di wilayah hukum kepolisian resor Depok. Lebih khusus, penelitian ini mengkaji bagaimana realitas hubungan polisi dan masyarakat tersebut memberi penjelasan terhadap proses kebijakan yang dibuat oleh para petugas di lapangan, dan relasi kekuasaan di antara pihak-pihak yang terlibat.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain analisis yang bersifat deskriptif, sebagai upaya peneliti dalam mengembangkan jenis teori berdasarkan data empirik di lapangan. Masalah-masalah yang muncul dari tindakan para polisi yang bertugas di bagian terdepan (para pelaksana sekaligus pembuat kebijakan di lapangan, sebagai fokus), dikaji dengan cara menjelaskan refleksi dari tindakan mereka berupa interaksi dengan masyarakat yang terdiri dari pengguna jasa, pelapor, pengguna jalan, serta pelanggar hukum, dimana hubungan tersebut juga terjadi dalam konteks kebijakan dan kekuasaan yang melibatkan peran polisi dan mitra kerjanya, baik dari dinas lain maupun yang berasal dari warga masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan publik merupakan proses pertukaran sosial berupa interaksi timbal balik di antara para pelaku yang menjalankan peran masing-masing sesuai dengan corak hubungan serta struktur kekuasaan yang ada di tempat kerja atau di lapangan.
Temuan dari penelitian ini memberi penjelasan bahwa semakin besar peluang seorang pelaku untuk melakukan pertukaran, maka semakin besar pula kekuasaan pelaku tersebut, sehingga peluang pertukaran ini secara langsung berkaitan dengan proses pembuatan kebijakan. Hal tersebut ditandai oleh adanya para pelaku yang berinteraksi satu sama lain sekaligus menjalankan strategi kekuasaan dengan cara mensiasati hukum, aturan, dan kebijakan yang secara terus-menerus diinterpretasi, diadaptasi, dan dikomunikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk melegalkan pertukaran di antara mereka.
Kesimpulan penelitian ini menyarankan kepada para pelaku di kepolisian agar memfokuskan diri pada peningkatan kualitas pelayanan dan penegakan hukum yang bukan sekedar slogan, tetapi dengan menyadari bahwa penekanan yang lebih kongkrit dari tindakan mereka adalah terletak pada bagaimana mereka mengatur pengelolaan uang pajak yang telah diberikan oleh masyarakat kepada pemerintah dengan sebaik-baiknya.

This dissertation discusses on dynamic social relations between police officer and the public in the process of social exchange, primarily in providing public service and law enforcement activity at Depok Police Administrative District. Simply put, this research is about how the reality of the relation between police officer and the public gives explanation to the process of policy-making by the street-level bureaucracy, and also how it could point out the power relation among parties involved.
This research is a qualitative one and its analysis design is descriptive, as an effort of researcher to develop theory based on empirical data in the field. Some others issues arise as effects of police action by the police officer that placed in front of public (policy-implementer and policy-maker in the field, as focus), studied in this dissertation by explaining the reflection of their action in law enforcement and providing service to the public that is interaction with the public, such as police?s service users, reporters, street users, and law breakers, in which this relation is in the context of policy and power that become wrapped around the role of police officers an their partnership from other department or sourced from the public.
The results of this research indicates the public service is a process of social exchange like reciprocal interaction among parties involved in rules performing according to the types of relation and the structures of power occurred in the workplace or in the field. This research findings shows that the more opportunity to bribe the more powerful the persons or the actors, and this opportunity is directly related to policy-making process and power structure. This can be found the actors or performers interacts one another and showing their power strategy to manipulate law, rules, and policy which is continuously interpreted, adapted, and disseminated in daily live to legalize exchange between them.
This research recommends to any actors in the police department to focus on improving service quality and law enforcement that is not just enough slogans, but realizing that concrete stressing of their actions is how to manage tax income paid by the public to the government carefully.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
D625
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Russell Sage Foundation, 2003
302 TRU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Angela
"Tulisan ini menganalisis penempatan TNI aktif dalam jabatan sipil berdasarkan peraturan perundang-undangan beserta dampak penerapan hukum atas penempatan TNI aktif dalam jabatan sipil pasca pengesahan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023. Penempatan TNI aktif dalam jabatan sipil merupakan terobosan baru dalam UU ASN No. 20 Tahun 2023, yakni penempatan secara timbal balik hubungan TNI aktif dalam jabatan sipil tertentu dan pegawai ASN di ranah TNI sebagaimana di atur di dalam Pasal 19 UU ASN No. 20 Tahun 2023. Normativitas pasal tersebut dihubungkan dengan UU TNI dan UU ASN terbaru yang juga mempunyai konsep masing-masing penempatan TNI aktif dalam suatu jabatan sipil dan militer. Penemuan atas suatu friksi yang menimbulkan dampak atas penerapan hukum dan analisa dari aspek kebijakan, kelembagaan, kompetensi dan budaya hukum antara TNI dengan jabatan ASN sangat melekat pada pokok permasalahan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan yang bersifat doktrinal. Penelitian menempatkan hukum sebagai sistem norma dan menekankan kepada objek kajian hukum yang dikonsepkan sebagai norma atau kaidah. Penelitian jenis ini merupakan penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti data sekunder dan bahan Pustaka. UU Nomor 20 Tahun 2023 terlihat ada masalah dalam hubungan jabatan timbal-balik (resiprokal), karena tidak adanya batasan jabatan yang dapat diduduki TNI aktif pada jabatan sipil, hal ini barakibat perluasan jabatan TNI aktif dalam jabatan sipil, sementara penempatan sipil pada jabatan TNI hanya memperbolehkan sipil menduduki jabatan-jabatan non manajerial untuk jabatan yang besinggungan dengan komando sipil tidak diperbolehkan untuk menempatinya. Perkembangan normatif terhadap penempatan TNI aktif dalam jabatan sipil sudah tidak lagi mencerminkan apa yang diamanatkan oleh UU Nomor 34 Tahun 2004 Tentang TNI. Dampaknya terlihat dari adanya disharmonisasi peraturan terlihat dari bagian konsideran yang menjadi pokok pikiran sebuah undang-undang, yang mana TNI dalam anggapan UU TNI menilai secara fungsional sebagai alat pertahanan negara dan berada dalam tugas mengatasi ancaman militer serta ancaman bersenjata, sedangkan UU ASN sendiri berada dalam orientasi yang mengarah pada pelayanan publik. Tidak seragamnya arah dan pokok pikiran peraturan juga sedemikian rupa terlihat dari pasal penempatan jabatan sipil oleh TNI yang dibatasi setidaknya dalam UU TNI, yang mana setidaknya masih dalam irisan pertahanan negara. Hal ini mengancam lahirnya dwifungsi ABRI seperti yang terjadi pada zaman orde baru serta ketidakseragaman budaya birokrasi dari struktur hierarkis dan prinsip komando. Pemerintah melalui Dewan Perwakilan Rakyat harus melakukan reformulasi terhadap UU ASN yang jelas telah bertentangan dengan semangat reformasi membatasi jabatan sipil, sehingga harus menyelaraskan dengan UU TNI dengan beberapa pengecualian di bidang posisi sebagaimana Pasal 47 UU TNI.

This paper analyzes the placement of active TNI in civilian positions based on legislation and the impact of legal application on the placement of active TNI in civilian positions after the ratification of Law Number 20 of 2023. The placement of active TNI in civilian positions is a new breakthrough in ASN Law Number 20 of 2023, namely the reciprocal placement of active TNI relations in certain civilian positions and ASN employees in the TNI realm as regulated in Article 19 of ASN Law No. 20 of 2023. The normativity of the article is linked to the TNI Law and the latest ASN Law which also have their respective concepts of placing active TNI in a civilian and military position. The discovery of a friction that has an impact on the application of law and analysis from the aspects of policy, institutions, competence and legal culture between the TNI and ASN positions is very much attached to the main problem. The research method used is descriptive analytical with a doctrinal approach. The research places the law as a system of norms and emphasizes the object of legal studies that are conceptualized as norms or rules. This type of research is legal research conducted by examining secondary data only and library materials. Law Number 20 of 2023 shows that there are problems in reciprocal position relationships, because there are no restrictions on positions that can be occupied by the active TNI in civilian positions, this has resulted in the expansion of active TNI positions in civilian positions, while civilian placement in TNI positions only allows civilians to occupy non-managerial positions for positions that intersect with civilian commands are not allowed to occupy them. Normative developments towards the placement of active TNI in civilian positions no longer reflect what is mandated by Law Number 34 of 2004 concerning TNI. The impact can be seen from the disharmony of regulations seen from the preamble which is the main thought of a law, where the TNI in the assumption of the TNI Law assesses functionally as a means of national defense and is in the task of overcoming military threats and armed threats, while the ASN Law itself is in an orientation that leads to public services. The non-uniformity of the direction and subject matter of the regulations is also in such a way that it can be seen from the article on the placement of civilian positions by the TNI which is limited at least in the TNI Law, which is at least still in the intersection of national defense. This threatens the birth of ABRI's dual function as happened during the New Order era as well as the non-uniformity of the bureaucratic culture of hierarchical structures and command principles. The government through the House of Representatives must reformulate the ASN Law which has clearly contradicted the spirit of reform to limit civilian positions, so that it must harmonize with the TNI Law with several exceptions in the field of positions as in Article 47 of the TNI Law."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumara Anggita
"Skripsi ini berisi bagaimana tokoh Anna Sergeevna Odintsova dalam novel Antara Ayah dan Anak karya Ivan Sergeyevich Turgenev mampu mendekonstruksi makna cinta romantik yang selama ini cenderung merugikan perempuan. Untuk menganalisis permasalahan ini, digunakan teori feminis eksistensialis Simone de Beauvoir mengenai perempuan dalam cinta. Gagasan transendensi dari de Beauvoir penting digunakan sebagai pisau analisa terhadap cinta dalam relasinya dengan eksistensi perempuan. Transendensi menjadi penting dalam upaya mencapai cinta yang setara. Melalui pendekatan eksistensialisme de Beauvoir terlihat bahwa Anna Seergevna Odintsova selaku tokoh perempuan dalam novel Antar Ayah dan Anak telah bertransendensi sehingga dia mampu mendapatkan cinta otentik yang sifatnya membangun bagi dirinya sendiri dan orang lain.

This mini thesis is about how the main character in Ivan Sergeyevichs, Anna Sergeevna, deconstructs the meaning of romantic love, which tends to bring harm towards women. The existentialism theory by Simone de Beauvoir about lsquo woman in love is used to analyze this conflict. De Beauvoir idea of transcendence is important to analyze love in relation to the existence of women. Transcendence becomes important in achieving reciprocal love. Through De Beauvoir 39 s existentialism approach, it appears that Anna Sergeevna Odintsova as a female character in the novel has transcended, so she can gain authentic love with constructive attribute that is useful for others and her as well. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Zakaria Afiff
"There is still very little study on the impact of brand extension toward its parent brand. In general, if the brand extension is successful, positive impact is perceived to occur toward the parent brand. But what happens on the other way around, if a brand extension fails in the market does a negative reciprocity toward the parent brand occur? This study tries to answer this phenomenon by an experiment that creates manipulation of partial fit and low perceived fit of the brand extension. The results how's that an associative brand extension strategy is able to create la lower negative reciprocity effect compared to a direct brand extension strategy under both partial fit and low perceived fit condition. This implies that the under the partial fit and low perceived fit condition of a brand extension, an associative brand strategy is better choice of decision for marketers."
2006
MUIN-XXXV-12-Des2006-9
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Blikololong, Jacobus Belida
"ABSTRAK
Disertasi ini mengeksplorasi faktor-faktor yang menyebabkan sistem barter tetap bertahan di Lamalera, Nusa Tenggara Timur, di tengah penetrasi ekonomi uang. Studi ini merupakan penelitian triangulasi (gabungan kualitatif dan kuantitatif) dengan disain deskriptif dan kuantitatif. Temuan studi ini merekomendasikan agar dalam menghadapi hegemoni ekonomi uang perlu digali dan dicoba model ekonomi yang berbasis budaya sambil mengkombinasikannya dengan teknologi modern (the New Traditional Economy). Secara khusus didorong penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang ternyata lebih tahan guncangan krisis dibanding sistem kapitalisme. Community economics sangat disarankan untuk menjadi model dalam pembangunan masyarakat, khususnya ekonomi.
Sebagai bagian dari implikasi kebijakan disarankan agar dalam kampanye penyelamatan lingkungan, termasuk pelestarian spesies hewan langka, diprioritaskan faktor kesejahteraan penduduk pribumi yang secara langsung bergantung pada sumber daya alam di sekitarnya.

ABSTRACT
This dissertation set to explore factors affecting the barter system in Lamalera, East Nusa Tenggara, survives the penetration of the money economy. This study applies the triangulation methods (mixed-methods) combining the qualitative and quantitative methodology using descriptive and quantitative design. The findings of this study recommends among others that in facing the hegemony of money economy it is advisable to explore a new economic model which is based on culture while combining it with modern technology (under the sociological label of the New Traditional Economy). The study specifically endorses the application of the Islamic economy principles which are commonly regarded as more vulnerable to economic and financial crises than the capitalistic economy. Community economics meanwhile was eagerly approved to become a model in the development of society, especially that of economic development.
As part of the practical implication it was highly recommended that in the campaign for the environmental conservation, including endangered species such as spermwhales, the economic and social interest of local people should be given high priority."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
D921
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novingky Ferdinand
"Thesis ini bertujuan untuk mengetahui peluang dari pemasaran relasional berpengaruh terhadap keinginan untuk menambah tabungan di Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi. Penulis mengadakan survey pada nasahah pemegang Dakta Card. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling terhadap 100 nasabah. Penulis menggunakan metode regrcsi logistik. Dalam penelitian ini variabel pemasaran relasional yang digunakan mengacu pada Yau et.al(I998) yang terdir dari bonding, empatly, recprocigv dan trust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran relasional yang tcrdiri dari Bonding, Empathy, recqvrocizy, trust memiliki pengaruh kepada keinginan nasabah pengguna Dakta Card untuk manambah menacing
This thesis aims to give information about chances of marketing relationship to qU%ct Dakta Card users to increase their saving at Bank .Syariah Mandiri. The writer conducted a survey to Dakta Card holder . The sampling method that the writer use is convenience sampling of 100 respondents. The writer used Logistic Regression to examine the hypothesis. In this research the relationship marketing variabels used by writer was given by Yau et. al (1998) which consist of bonding, empathy recprocity dan trust. The result of this research shows that relationship marketing variabels that consist of Bonding , Empathy reciprociga, trust had a significant iryluence to the tendency of Dakta Card Holder to increase their saving."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novingky Ferdinand
"Thesis ini bertujuan untuk mengetahui peluang dari pemasaran relasional berpengaruh terhadap keinginan untuk menambah tabungan di Bank Syariah Mandiri Cabang Bekasi. Penulis mengadakan survey pada nasahah pemegang Dakta Card. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling terhadap 100 nasabah. Penulis menggunakan metode regresi logistik. Dalam penelitian ini variabei pemasaran relasional yang digunakan mengacu pada Yau et.al(l998) yang terdiri dari bonding, empathy, recprocity dan trust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran relasional yang terdiri dari Bonding , Empathy, reprocity, trust memiliki pengaruh kepada keinginan nasabah pengguna Dakta Card untuk manambah menabung.

This thesis aims to give information about chances of marketing reiationshgo to effect Dakta Card users to increase their saving at Bank Syariah Mandiri. The writer conducted a survey to Dakta C ard holder . The sampling method that the writer use is convenience sampling of 100 respondents. The writer used Logistic Regression to examine the hypothesis. In this research the relationship marketing variables used by writer was given by Yau et.ai (1998) which consist of bonding, empathy, recprocity dan trust. The result of this research shows that relationship marketing variables that consist of Bonding , Empathy, reciprocity, trust had a significant influence to the tendency of Dakta Card Holder to increase their saving."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32895
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
A. Yoseph Wihartono
"Dalam proses produksi berita, terdapat aspek reciprocity antara jurnalis dengan narasumber yang menentukan bagaimana berita akan direproduksi dan direpresentasikan. Kriminologi budaya mengkritisi mengenai bentuk konstruksi suatu pemberitaan, fokus yang diangkat dalam penulisan ini ialah aspek reciprocity yang saling menguntungkan kedua belah pihak antara jurnalis kriminal dengan institusi kepolisian. Polisi akan selalu memberikan informasi dan mempermudah akses dan bahan berita kepada jurnalis kriminal, sebab polisi adalah pihak yang mendominasi informasi dan sumber berita kejahatan. Sebaliknya, jurnalis kriminal cenderung melakukan framing dengan citra positif good police terhadap narasumber utamanya, yaitu institusi kepolisian. Tulisan ini menganalisa aspek reciprocity pada media massa Redaksi Pos Kota online. Hasil analisis menunjukan bahwa pemberitaan jurnalis kriminal Pos Kota online cenderung mereproduksi dan merepresentasikan citra positif institusi kepolisian good police secara berulang dan dengan pola tertentu untuk menjaga citra polisi tetap hadir secara positif. Oleh karena itu, hubungan reciprocity antara jurnalis dengan narasumbernya berpengaruh pada bagaimana suatu media massa melakukan framing.

In the process of news production, there rsquo s a reciprocity aspect between journalists and news resource that determine how the news will be reproduced and represented. Cultural criminology criticizes the construction form of a news, the focus raised in this paper is the reciprocity aspect that mutually benefits both parties between the criminal journalist and the police institution. The police will always provide information, facilitate access, and news material to criminal journalists, the police are the ones who dominate the information and sources of crime news. Conversely, criminal journalists tend to framing with a positive image good police against the main source, the police institution. This paper analyzes the reciprocity aspect of mass media editorial of Pos Kota online. The result of the analysis shows that reporting of criminal journalist of Pos Kota online tends to reproduce and represent positive image of police institution good police repeatedly and with certain pattern to keep positive image remain present positively. Therefore, the reciprocity relationship between journalist and its news source has an effect on how a mass media doing framing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>