Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibrahim Zaki Bafadal
"Amonia dalam limbah cair industri sulit terdegradasi di lingkungan dan berbahaya serta beracun bagi biota air maupun manusia. Dalam mengurangi kadar konsentrasi amonia dalam limbah cair, reaktor Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma yang dipadukan dengan nanobubble nozzle dapat digunakan. Nanobubble nozzle digunakan untuk menghasilkan gelembung nano yang diharapkan dapat membuat proses degradasi kadar amonia menjadi maksimal. Reaktor DBD plasma nanobubble menerapkan proses oksidasi lanjutan dengan mengandalkan spesi aktif kuat yaitu radikal ‧OH dan O3. Untuk mencegah ‧OH yang terbentuk kembali menjadi H2O2, maka dilakukan penambahan serbuk FeSO4.7H2O pada saat pembuatan limbah sintetik amonia. Hidrogen Peroksida pun ditambahkan pada waktu tertentu, untuk memaksimalkan pembentukan ‧OH. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja serta menganalisis pengaruh konfigurasi horizontal/vertikal reaktor DBD plasma nanobubble. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja reaktor DBD plasma nanobubble akan maksimal untuk mendegradasi amonia, jika dilakukan pada kondisi tegangan reaktor plasma 17 kV, laju alir gas umpan 5 liter/menit, pH 10, gas umpan adalah oksigen. Pada kondisi tersebut degradasi amonia mencapai 30.46% untuk reaktor berkonfigurasi horizontal dan 55.17% untuk reaktor berkonfigurasi vertikal. Konfigurasi reaktor DBD plasma nanobubble akan sangat mempengaruhi atau memberikan efek kepada hasil degradasi amonia. Konfigurasi vertikal menjadi konfigurasi terefektif yang dapat mendegradasi amonia. Hal tersebut dikarenakan saat konfigurasi vertikal maka aliran limbah akan mengalir secara sempurna mengenai seluruh bagian dalam reaktor, sehingga area kontak limbah dengan plasma semakin luas. Konfigurasi horizontal memiliki kekurangan, yaitu bagian dalam reaktor tidak secara sempurna terbasahi, akibatnya reaksi degradasi maupun pembentukan spesi aktif tidak efektif, hal tersebut membuat degradasi menjadi kurang maksimal.

Ammonia in industrial wastewater is difficult to degrade in the environment and is dangerous and toxic to aquatic biota and humans. In reducing the level of ammonia concentration in wastewater, a Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma reactor combined with a nanobubble nozzle can be used. The nanobubble nozzle is used to produce nanobubbles which are expected to make the ammonia level degradation process maximized. The DBD plasma nanobubble reactor applies an advanced oxidation process by relying on strong active species, namely ‧OH radicals amd O3. To prevent ‧OH from being reformed into H2O2, FeSO4.7H2O powder was added during the manufacture of ammonia synthetic waste. Hydrogen Peroxide was added at a certain time, to maximize the formation of OH. This study aims to test the performance and analyze the effect of the horizontal/vertical configuration of the DBD plasma nanobubble reactor. The results showed that the performance of the DBD plasma nanobubble reactor would be maximal to degrade ammonia, if it was carried out at a plasma reactor voltage of 17 kV, the feed gas flow rate was 5 liters/minute, pH 10, the feed gas was oxygen. Under these conditions, the degradation of ammonia reached 30.46% for the horizontally configured reactor and 55.17% for the vertically configured reactor. The configuration of the DBD plasma nanobubble reactor will greatly affect or have an effect on the results of ammonia degradation. The vertical configuration is the most effective configuration that can degrade ammonia. This is because when the configuration is vertical, the waste stream will flow perfectly to all parts of the reactor, so that the contact area of ​​the waste with the plasma is getting wider. The horizontal configuration has drawbacks, namely the inside of the reactor is not completely wetted, as a result the degradation reaction and the formation of active species are not effective, this makes degradation less than optimal"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariri
"Perpaduan antara unggun terfluidakan dan plasma dalam gasifikasi batubara diharapkan dapat menghasilkan konversi batubara yang besar. Penelitian ini berkonsentrasi pada perancangan dan pengujian kinerja reaktor DBD (Dielectric Barrier Discharge) plasma untuk gasifikasi batubara dalam unggun terfluidakan. Reaktor yang dibangun berukuran diameter 10 cm dan tinggi total 66 cm dengan tinggi ruang fluidisasi sebesar 40 cm. Gas yang dihasilkan akan dianalisis menggunakan GC (Gas Cromatography) dan CO analyzer dengan melakukan variasi pada tegangan masukan NST (Neon Sign Transformer) dan jenis oksidator. Pada penggunaan oksidator udara diperoleh penurunan konsentrasi udara seiring dengan peningkatan tegangan masukan NST sedangkan pada oksigen diperoleh gas hidrogen 0,01% dengan produktivitas reaktor 267,161 L/kWh.

The combination of fluidized bed and plasma in coal gasification is expected to produce large coal conversion. This study focuses on designing and testing the performance of the DBD (Dielectric Barrier Discharge) plasma reactor for coal gasification in fluidized bed. The reactor was built in diameter of 10 cm; total height of 66 cm and fluidization space?s height of 40 cm. Gas resulted are analyzed using GC (Gas Cromatography) and CO analyzer by setting variations on the input voltage of NST (Neon Sign Transformer) and the type of oxidizing agents. When using air as oxidizing agent, it derives air concentration decreased with increasing input voltage of NST, while, when using oxygen, it is obtained that hydrogen?s concentration is 0.01% with reactor?s productivity is 267.161 L/kWh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1153
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library