Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rakhmat Dicky Muhammad
"ABSTRACT
Dewasa ini, meningkatkanya kebutuhan bahan bakar energi mengancancam kepunahan bahan bakar fosil serta meningkatkan polusi. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan dan mudah diproduksi seperti biodiesel. Biodiesel dapat diproduksi dari zat yang mengandung asam lemak melalui reaksi transesterifikasi dengan alkohol dan katalis basa. Pada penelitian ini digunakan limbah minyak jelantah sebagai sumber asam lemak dan katalis CaO yang disintesis dari kulit telur bebek dan kulit telur ayam. Hasil menujukan bahwa reaksi transesterifikasi bekerja  optimum menggunakan 5 % berat katalis, daya mikrowave 600 watt, waktu reaksi 40 detik, dan perbandingan rasio molar minyak metanol 1: 15. Produk biodiesel yang diperoleh di karakterisasi dengan GC-MS dan merupakan senyawa metil ester seperti metil palmitat, metil stearate, 9-metil oktadenoat, metil 2-hidroksi heksadenoat dan hidroksipropil metil oleat.

ABSTRACT
Nowadays, increasing the need for energy fuels threatens the extinction of fossil fuels and increases pollution. Therefore, it is necessary to develop alternative energy that is environmentally friendly and easily produced such as biodiesel. Biodiesel can be produced from substances that contain fatty acids through transesterification reaction with alcohol and base catalysts. In this study used waste cooking oil as a source of fatty acids and CaO catalysts synthesized from duck eggshells and chicken eggshells. The result shows that the transesterfication reaction worked optimally by uses 5% weight of catalyst, 600 watts of microwave energy, 40 seconds of reaction time, and molar ratio of methanol oil 1: 15. The biodiesel products obtained were characterized by GC-MS and were a methyl ester compound such as methyl palmitate, methyl stearate, methyl 9-octadecenoate, methyl 2-hydroxy hexanoate and hydroxypropyl methyl oleic."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuryanti
"Katalis heterogen memiliki berbagai keunggulan diantaranya mudah dipisahkan dengan produk, dapat dipakai ulang dan lebih ramah lingkungan. Sintesis katalis bimetal Ni-Co - yang diammobilisasi dari clay Tapanuli telah dilakukan. Awalnya dilakukan sintesis Na-Bentonit yang bertujuan untuk menyediakan ruang yang cukup untuk ammobilisasi bimetal ke dalam interlayer clay sehingga bimetal dapat terammobilisasi dengan maksimal. Selanjutnya dilakukan ammobilisasi bimetal Ni-Co pada clay Tapanuli sehingga didapatkan katalis bimetal Ni-Co/Na-BP. Katalis bimetal Ni-Co/Na-BP dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction, Fourrier Transform Infra Red, Energy Dispersive X-Ray Analysis dan uji katalitik dengan Gas Chromatoghraphy. Hasil Fourrier Transform Infra Red menunjukkan adanya penggantian sejumlah besar kation interlayer yang biasanya ada pada pembentukan hidrat yaitu penurunan intensitas puncak ?OH di bilangan gelombang 1638 cm-1 dan bergeser ke 1628 cm-1 setelah ammobilisasi. Hasil X-Ray Diffraction menunjukkan puncak montmorilonit bergeser dari 2θ = 5,96° ke 8,94° dengan nilai basal spacing sebesar 14,82 Å menjadi 9,86 Å. Hasil ini menunjukkan bahwa logam Ni, dan Co masuk ke interlayer clay melalui mekanisme pertukaran kation. Hasil Energy Dispersive X-Ray Analysis menunjukkan logam Ni dan Co dapat terammobilisasi pada clay dengan perbandingan 1 : 1. Uji katalitik pada reaksi transesterifikasi memperlihatkan bahwa katalis bimetal Ni-Co/Na-BP menghasilkan fatty acid methyl ester terbesar yaitu 2 % serta lebih selektif terhadap produk yang dihasilkan yaitu dapat mengkonversi asam palmitat menjadi metil palmitat lebih banyak sebesar 0,28 %.

Heterogen catalysts have various advantages, they are easy to separate with their product, can be reusable and environment friendly materials. Synthesis Ni-Co bimetallic catalysts that were ammobilized by Tapanuli clay have been carried out. Firstly the synthesis of Na-Bentonite was conducted to allow enough area for ammobilizing bimetal in the clay interlayer. Secondly bimetal Ni-Co ammobilization in the Tapanuli clay and resulted Ni-Co/Na-BP bimetallic catalysts. The immobilization was characterized by X-Ray Diffraction, Fourrier Transform Infra Red, Energy Dispersive X-Ray Analysis and catalytic test with Gas Chromatoghraphy. Fourrier Transform Infra Red spectra showed subtitution of a high number interlayer cation wich consisted of a hidrated formation. This formation decreased the peak intensity of ?OH and this peak shifted from 1638 cm-1 to 1628 cm-1. X-Ray Diffraction spectra showed the montmorillonit peak of 2θ = 5,96° shifted to 2θ = 8.94° with the alteration of basal spacing from 14.82 Å to 9.86 Å. This result indicated the insertion of Ni and Co in interlayer clay with a cation exchange reaction. Energy Dispersive X-Ray Analysis showed the ammobilized of Ni and Co in clay was in ratio 1: 1. Catalytic test in the transesterification reaction showed that Ni-Co/Na-BP bimetallic catalyst yielded biggest fatty acid methyl ester with the amount of 2 % and also was more selective toward product which yielded higher palmitic acid conversion to methyl palmitic with the amount of 0,28 %."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library