Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imelda
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji aspek yang terjadi dalam pikiran-khususnya strategi membaca-ketika proses membaca teks berbahasa Inggris dilakukan oleh pemelajar Indonesia. Subjek penelitian ini adalah delapan orang pelajar kelas dua SMA. Mereka berasal dan kelas Ilmu Pengetahuan Alam di SMA Negeri 10 Bandar Lampung. Pelajar tersebut diklasifikasikan menjadi PMBB dan PKMB. Kedua kelompok pemelajar memiliki cara yang berbeda ketika membaca. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi kendala membaca yang dihadapi oleh kedua kelompok pemelajar, dan (2) mengidentifikasi strategi membaca yang mereka gunakan. Pemelajar diminta membaca sebuah teks berbahasa Inggris dengan cara menyuarakan pikiran mereka ketika mencoba memahaminya-hal ini dikenal dengan metode think-aloud dalam bidang psikologi. Verbalisasi mereka direkam dengan alat perekam. Kemudian, data rekaman tersebut ditranskripsikan. Terakhir, data protokol tersebut dikodekan untuk kepentingan analisis. Kendala yang dihadapi PMBB dan PKMB serupa. Namun, PKMB memiliki permasalahan yang relatif lebih banyak dan lebih kompleks. PKMB memiliki kendala leksikal dan kendala fitur gramatikal. Hal ini menyebabkan kecepatan membaca PKMB menjadi lebih lambat dari pada PMBB. Strategi yang digunakan kedua kelompok pemelajar memiliki kesamaan dalam jenis, tetapi berbeda dalam penggunaan. PMBB menggunakan sepuluh jenis strategi membaca. Sementara itu, PKMB menggunakan delapan jenis strategi. Dari hasil analisis strategi membaca dapat disimpulkan bahwa pemelajar tersebut memiliki cara yang berbeda ketika membaca. PMBB menggunakan kombinasi model membaca bawah-ke-atas dan atas-ke-bawah (model interaktif). Di lain pihak, PKMB menggunakan model membaca bawah-ke-atas.
This study investigated some aspects of the process of reading of English by Indonesian learners, in particular the role of reading strategies in learners' attempts to understand a text. The subjects in this research were eight-second year high school students in the natural science stream at SMAN 10 in Bandar Lampung. They were classified as either good or poor readers. Good and poor readers deal with texts in different ways. The objectives of the research were (I) to identify what kind of problems the two groups faced and (2) to identify what reading strategies they used. Students were presented with an English text and asked to verbalize their thoughts as they tried to understand it - the so-called ?think aloud? method commonly used in psychology Their think clouds were recorded on tape and transcribed, and then coded for analysis. The problems faced by good and poor readers were similar in nature. However, poor readers had more problems than good readers. Their reading was slower and their comprehension was impeded by problems with lexis and some grammatical features. The strategies used by the two groups were similar in many respects. In all, good readers used ten kinds of strategies and poor readers used eight kinds of strategies. An analysis of the types of strategies used, however, suggests that good readers probably use a combination of bottom-up and top-down approaches (an interactive approach), while poor readers tend to rely more on a bottom-up approach.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulida Aristawati
Abstrak :
Analisis gangguan fonologi dan pengaruhnya terhadap penguraian kata pada anak Autism Spectrum Disorder (ASD; eg, Santoso, et al., 2017, Ningsih, 2015) masih jarang ditemukan dalam penelitian kebahasaan Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk membahas beberapa gangguan fonologis pada anak ASD dan keterampilan decoding mereka, terutama untuk kata-kata dengan konsonan bilabial. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk menemukan metode atau strategi yang paling efektif yang dapat digunakan dalam mengajar anak ASD membaca teks. Selain itu, hasil tulisan ini juga dapat menjadi studi percontohan untuk mengetahui bagaimana anak ASD akan melafalkan konsonan bilabial dalam bahasa Inggris mengingat fonem konsonan bilabial dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris cukup mirip. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tiga anak ASD berusia antara 14 dan 18 tahun dengan kondisi kecerdasan yang berbeda. Studi tersebut mengungkapkan bahwa peserta ASD tidak bisa mengucapkan semua fonem konsonan bilabial [p], [b], [m], dan [w] secara akurat dalam tugas pengulangan, dan masing-masing memiliki hambatan saat menyuarakannya. Proses decoding atipikal diklasifikasikan dalam tiga kondisi; membaca keseluruhan teks dengan font ukuran normal secara mandiri, membaca kata bilabial dengan font ukuran normal secara mandiri, dan membaca kata bilabial dengan font ukuran besar secara mandiri. Berdasarkan tingkat keberhasilan dalam pengucapan di tiga kondisi decoding, metode alternatif diusulkan dalam membantu membaca ASD untuk membacakan kata-kata; menggunakan kata-kata berukuran besar. Kesimpulannya, makalah ini mengakui kesulitan anak ASD dalam membunyikan fonem konsonan bilabial, proses fonologis yang terjadi pada mereka saat menyuarakan kata-kata, dan metode baru yang dapat digunakan dalam mengajar mereka membaca. ......Phonological impairment analysis and its effects on word decoding in children with Autism Spectrum Disorder (ASD; e.g., Santoso, et al., 2017, Ningsih, 2015) is still rarely found in Indonesian linguistic research. This paper aims to discuss some phonological impairments in ASD children and their decoding skills, especially for words with bilabial consonants. Another purpose of this study is to discover the most effective method or strategy that can be used in teaching ASD children to read a text. Additionally, the result of this paper could also become a pilot study for knowing how ASD children would pronounce bilabial consonants in English considering that bilabial consonant phonemes in Indonesian and English are quite similar. The method used in this study is the qualitative method with three ASD children aged between 14 and 18 years old with different intelligence conditions. The study revealed that the ASD participants could not pronounce all the bilabial consonant phonemes [p], [b], [m], and [w] accurately in the repetition task, and each had her or his impediment while voicing them out. Atypical decoding processes were classified in three conditions; reading the whole text with a normal-size font independently, reading bilabial words with a normal-size font independently, and reading bilabial words with a big-size font independently. Based on the extent of the success in pronunciation across the three decoding conditions, an alternative method was proposed in assisting ASD reading to read out words; using big-size words. In conclusion, this paper acknowledges difficulty of ASD children in sounding the bilabial consonant phonemes, a phonological process that happens to them while voicing out the words, and a new method that can be used in teaching them reading.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library