Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Setianing
"Latar belakang & tujuan: Paniang otot hamstring pada anak usia sekolah belum pernah diperiksa di Indonesia. Sit & reach test (SRT) seringkali dipakai untuk ini mengukur fleksibilitas punggung bawah dan otot hamstring. Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengukur panjang otot hamstring dengan SRT dan mengukur hip joint angle (HJA) pada anak sekolah. (2) mengetahui hubungan antara SRT dan HJA (3) mengetahui perbedaan hasil kedua pengukuran diantara jenis kelamin. Subyek. Terdiri dari 136 anak sekolah dasar ( 71 laki-laki, 65 perempuan). Metode: Tiap anak diperiksa SRT, dan pada posisi akhir SRT dicatat nilai HJA menggunakan inklinometer yang diletakkan di atas tulang sakrum. Hasil Penelitian: Nilai rerata SRT adalah 22 cm dan nilai rerata HJA adalah 77 derajat. Terdapat korelasi negatif antara SRT dan HJA (-0.105). Tidak ada perbedaan yang bermakna pada nilai SRT dan HJA antara anak laki-laki dan perempuan. Kesimpulan & Diskusi: Terdapat pemendekan otot hamstring pada rerata subyek penelitian. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara SRT dan HJA karena pada penelitian ini tidak ada batas minimal nilai SRT subyek. Perbedaan ras antara subyek penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, juga mengakibatkan perbedaan proporsi antropometrik. Sedangkan pada anak laki-laki dan perempuan tidak didapatkan perbedaan panjang otot hamstring yang bermakna, karena memiliki faktor antropometrik yang hampir sama. Untuk mengukur panjang otot hamstring, lebih dianjurkan untuk mengukur HJA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Jannah
"Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kawasan wisata unggulan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki objek wisata alam, wisata buatan, dan wisata minat khusus. Masing-masing objek wisata memiliki tingkat daya tarik yang berbeda-beda. Terdapat perbedaan tingkat daya tarik objek wisata pada tahun 2020-2022 akibat adanya fasilitas yang tidak beroperasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat daya tarik objek wisata berdasarkan fasilitas dan aksesibilitas, serta hubungan antara tingkat daya tarik wisata dengan jangkauan wisatawan pada masing-masing objek wisata di Kabupaten Kebumen. Metode analisis yang digunakan adalah analisis keruangan dan analisis deskriptif untuk mengetahui hubungan antara tingkat daya tarik terhadap jangkauan wisatawannya. Hasil penelitian menujukkan bahwa objek wisata di Kabupaten Kebumen ini terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Objek wisata yang termasuk ke dalam tingkat daya tarik tinggi yaitu Goa Jatijajar, Pantai Suwuk, dan Waduk Sempor. Kemudian untuk tingkat daya tarik sedang yaitu objek wisata Pantai Petanahan, Pantai Karangbolong, Pantai Logending, dan Pemandian Air Panas Krakal. Sedangkan untuk tingkat daya tarik rendah yaitu objek wisata Goa Petruk dan Waduk Wadaslintang. Hubungan tingkat daya tarik objek wisata terharap jangkauan wisatawan di Kabupaten Kebumen berbeda-beda. Terdapat objek wisata dengan tingkat daya tarik tinggi memiliki tingkat jangkauan wisatawan yang tinggi tetapi ada juga yang memiliki tingkat jangkauan wisatawan sedang. Begitupula dengan tingkat daya tarik sedang dan rendah.

Kebumen Regency is one of the leading tourist areas in Central Java Province which has natural attractions, artificial tours, and special interest tours. Each tourist attraction has a different level of attraction. There are differences in the level of tourist attraction in 2020-2022 due to facilities that are not operating. This study aims to determine the level of tourist attraction based on facilities and accessibility, as well as the relationship between the level of tourist attraction and the reach of tourists in each tourist attraction in Kebumen Regency. The analytical method used is spatial analysis and descriptive analysis to determine the relationship between the level of attraction to the reach of tourists. The results of the study show that the tourist attraction in Kebumen Regency is divided into 3 levels, namely high, medium, and low. Attractions that are included in the high level of attraction are Jatijajar Cave, Suwuk Beach, and Sempor Reservoir. Then for the medium level of attraction, namely Petanahan Beach, Karangbolong Beach, Logending Beach, and Krakal Hot Springs. As for the low level of attraction, namely the Petruk Cave and Wadaslintang Reservoir attractions. The relationship between the level of attractiveness of tourist objects and the reach of tourists in Kebumen Regency is different. There are attractions with a high level of attractiveness that have a high level of tourist reach but there are also those that have a moderate level of tourist reach. Likewise with moderate and low attractiveness levels."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunnie Trisnawati
"Latar belakang Algoritme pemberian nutrisi enteral secara dini direkomendasikan sebagai strategi pelaksanaan pemberian nutrisi pada anak sakit kritis sehingga target kalori dapat dicapai dalam waktu singkat Saat ini belum ada algoritme pemberian nutrisi enteral standard di PICU RSCM untuk mencapai target kalori optimal.
Tujuan mengevaluasi lama waktu tercapainya target kalori Predicted Energy Expenditure PEE dengan menggunakan algoritme pemberian nutrisi enteral dibandingkan dengan lama waktu tercapainya PEE sebelum algoritme diterapkan di PICU RSCM.
Metode Penelitian dilakukan di PICU RSCM dengan pasien berusia 1 bulan 18 tahun dan lama rawatan di atas 24 jam dan mendapatkan nutrisi enteral. Penelitian retrospektif dilakukan pada 37 rekam medis pasien rawatan PICU pada bulan Juli - September 2015 kelompok sebelum menggunakan algoritme nutrisi enteral. Penelitian prospektif dilakukan di bulan Oktober ndash Desember 2015 pada 37 pasien yang mendapatkan nutrisi enteral sesuai algoritme kelompok menggunakan algoritme nutrisi enteral
Hasil Kelompok yang menggunakan algoritme memiliki lama waktu tercapainya PEE lebih singkat dibandingkan kelompok sebelum menggunakan algoritme median 24 jam vs 74 jam p

Background Early implementation of enteral nutrition EN algorithm is recommended as a strategy in overall nutritional support of the critically ill children Until nowadays there is no standard EN algorithm used for critically ill children in PICU RSCM
Objective To evaluate the time to reach energy goal predicted energy expenditure PEE before and after implementation EN algorithm for achieving optimal EN energy goal in PICU
Methods Patients admitted to PICU RSCM aged 1 mo ndash 18 yo who stayed more than 24 hours who received EN Retrospective data was collected from 37 medical records of patients admitted to PICU from July - September 2015 before implementation EN algorithm group Prospective data enrolled from October ndash December 2015 with 37 consecutive patients who received EN using algorithm after implementation algorithm group. Nutritional audit and time to reach PEE was compared in both groups
Results We found the median time to reach PEE was decreased from 74 hrs to 24 hrs p."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ariscasari
"ABSTRAK
Nama : Putri AriscasariProgram Studi : Keselamatan dan Kesehatan KerjaJudul : Kajian Pelaksanaan Pelatihan Safety MandatoryTraining SMART untuk Pengawas Operasional Tambangpada PT. Harmoni Panca Utama dan PT.Hasta PancaMandiri Utama tahun 2018PT. Harmoni Panca Utama HPU dan PT. Hasta Panca Mandiri Utama HPMU merupakan perusahaan penyedia jasa pertambangan batu bara dan mineral, keduaperusahaan tersebut telah mengembangkan upaya pencegahan insiden melaluipelatihan Safety Mandatory Training SMART kepada seluruh foreman,supervisor dan superintendent, namun pelaksanaan program pelatihan ini masihbelum sesuai dengan yang diharapkan pelaksana program, oleh karena itudisamping melakukan evaluasi terhadap pencapaian program pelatihan, perludilakukan evaluasi proses untuk mengkaji hambatan dan faktor kontekstual yangmempengaruhi pelaksanaan program pelatihan. Kajian dilakukan menggunakankonsep evaluasi proses dan dengan metode kualitatif, pengumpulan informasidilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi dokumen pelaksanaanpelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pemberian reward dilakukanuntuk menarik minat pekerja dalam mengikuti program pelatihan, didalam standarpelatihan perusahaan belum mengatur mengenai kewajiban pekerja untukmengikuti pelatihan SMART. Kualitas pelaksanaan program belum cukup baikkarena pencapaian pelatihan belum sesuai dengan perencanaan, namun untukpelaksanaan pelatihan sendiri sudah memenuhi harapan penerima program. Kajianpada komponen dose delivered menunjukkan bahwa materi pelatihan sudahdisampaikan secara menyeluruh, dan penerima program dilibatkan secara aktifdalam penyampaian materi dose received . Kajian context menunjukkan faktorutama yang menghambat pelaksanaan pelatihan adalah kurangnya alokasi sumberdaya dan tingginya beban kerja.Kata kunci: evaluasi proses, tambang batu bara, fidelity, dose delivered, dosereceived, reach, satisfaction dan context

ABSTRACT
Name Putri AriscasariStudy program Occupational Health and SafetyTitle Review of Safety Mandatory Training SMART Implementation for Mine Operasional Supervisor at PT.Harmoni Panca Utama and PT.Hasta Panca MandiriUtama 2018PT. Harmony Panca Utama HPU and PT. Hasta Panca Mandiri Utama HPMU is a coal and minerals mining services providers, both companies have developedincident prevention efforts through Safety Mandatory Training SMART trainingfor all foreman, supervisor and superintendent, but the implementation still notconvenient with program implementer expectations, therefore in addition toevaluating the achievement of the training program, it is necessary to do processevaluation to reviewing the barriers and contextual factors that influence theimplementation of the training program. This study was conducted by using processevaluation concept and qualitative method, information collected by conducting indepthinterviews and observation of training implementation documents. The resultshows that awarding rewards is done to attract the worker rsquo s interest to join thetraining program, in the company 39 s training standards has not organize that theworkers are obliged to follow the training. The quality of program implementationis not good enough because the achievement of the training has not been appropriatewith the planning, but for the implementation of the training itself has met thetrainee rsquo s expectations. Review on dose delivered component show that all trainingmaterial already delivered thoroughly and the trainee are actively involved in thedelivery of the material dose received , identification of context component showthat the main factors that hinder the implementation of training are the lack ofresource allocation and the high workload.Keyword process evaluation, coal mining, fidelity, dose delivered, dose received,reach, satisfaction dan context"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganthy Suci Wardhani
"Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan program CSR Bank Maybank Indonesia yaitu program online Reach Independence & Sustainable Entrepreneurship (RISE) 2.0, yang berkaitan dengan pemberdayaan komunitas penyandang disabilitas melalui program kewirausahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program RISE 2.0 sebagai upaya memberdayakan penyandang disabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi deskriptif melalui studi literatur dan wawancara yang dilakukan secara daring pada tahun 2021. Penelitian ini melibatkan 8 orang informan yang terdiri dari pihak CSR Maybank Indonesia, pihak People Systems Consultancy Indonesia, dan peserta program. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menyelenggarakan CSR melalui program RISE 2.0 telah terjadi pemberdayaan bagi komunitas penyandang disabilitas sebagai penerima manfaat. Hal ini dilakukan melalui upaya perubahan mindset, pelatihan kewirausahaan, dan pendampingan kewirausahaan bagi komunitas penyandang disabilitas. Namun, penerima manfaat belum dilibatkan pada proses assessment serta perencanaan program dan program masih terbatas bagi penyandang disabilitas fisik. Faktor pendukung program RISE 2.0 adalah adanya pendekatan personal kepada peserta, pelatih dan mentor yang berpengalaman, adanya komunikasi dua arah, adanya partisipasi aktif peserta, dilakukan secara online, dan adanya komunitas penyandang disabilitas di media sosial. Sedangkan, faktor penghambatnya adalah adanya kesibukan lain peserta, pembatasan sosial karena pandemi COVID-19, kendala jaringan dan listrik,dan belum terbiasanya peserta dengan metode online.

This study discusses the implementation of Bank Maybank Indonesia's CSR program, namely the online program Reach Independence & Sustainable Entrepreneurship (RISE) 2.0, which is related to empowering communities with disabilities through entrepreneurship programs. The purpose of this study is to describe the implementation and the factors that influence the implementation of the RISE 2.0 program as an effort to empower people with disabilities. This research is a qualitative research with a descriptive study through literature studies and online interviews in 2021. This study involved 8 informants consisting of CSR Maybank Indonesia, People Systems Consultancy Indonesia, and program participants. The results of the study show that in carrying out CSR through the RISE 2.0 program there has been empowerment for communities with disabilities as beneficiaries. This is done through efforts to change mindsets, entrepreneurship training, and entrepreneurship assistance for communities with disabilities. However, beneficiaries have not been involved in the assessment process and program planning and programs are still limited to persons with physical disabilities. The supporting factors of program RISE 2.0 are personal approach to participants, experienced trainers and mentors, two-way communication, active participation of participants, conducted online, and a community of people with disabilities on social media. Meanwhile, the inhibiting factors are the participants' other busyness, social restrictions due to the COVID-19 pandemic, network and electricity constraints, and participants' unfamiliarity with online methods."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Salsabila Asmara
"Laporan ini menyelidiki efektivitas pemasaran influencer untuk promosi produk di media sosial, dengan fokus khusus pada identifikasi tingkat influencer optimal untuk mencapai tujuan pemasaran secara hemat biaya. Penelitian ini menggunakan analisis data dan praktik yang digunakan oleh PT. IND, platform pemasaran influencer terkemuka di Indonesia. PT. IND menghubungkan merek dengan jaringan influencer yang luas, dikategorikan berdasarkan jumlah pengikut (micro-influencer, macro-influencer, dan mega-influencer). Analisis ini meneliti metrik biaya per jangkauan (Cost-per-Reach/CPR), biaya per interaksi (Cost-per-Interaction/CPI), dan biaya per tayang (Cost-per-View/CPV) yang terkait dengan kolaborasi influencer untuk menentukan tingkat paling hemat biaya untuk berbagai tujuan kampanye. Berdasarkan teori pemasaran yang relevan dan pengalaman praktis PT. IND, tesis ini membahas pertimbangan antara jangkauan, engagement, dan biaya yang terkait dengan tingkat influencer yang berbeda. Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya pengambilan keputusan berbasis data dalam pemilihan influencer, menganjurkan pendekatan holistik yang mempertimbangkan faktor-faktor di luar jumlah pengikut, seperti demografi audiens dan keselarasan konten dengan citra merek.

This report investigates the effectiveness of influencer marketing for social media product promotion, with a specific focus on identifying the optimal influencer tier for achieving marketing objectives on a cost-effective basis. The research utilizes an analyzing data and practices employed by PT. IND, a leading Indonesian influencer marketing platform. PT. IND connects brands with a vast network of influencers categorized by follower count (micro, macro, and mega-influencers). The analysis examines cost-per-reach (CPR), cost-per-interaction (CPI), and cost-per-view (CPV) metrics associated with influencer collaborations to determine the most cost-effective tier for various campaign goals. Drawing upon relevant marketing theories and the practical experience of PT. IND, this thesis explores the trade-offs between reach, engagement, and cost associated with different influencer tiers. Furthermore, the research emphasizes the importance of data-driven decision making in influencer selection, advocating for a holistic approach that considers factors beyond follower count, such as audience demographics and content alignment with the brand voice."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library