Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Arif Saadilah
Abstrak :
ABSTRAK
Fasilitas minyak dan gas bumi yang telah mengalami penuaan atau aging beresiko mengalami kerusakan atau dalam bahasa ilmu material sebagai kegagalan. Kegagalan ini dapat menyebabkan kerugian yang besar. Salah satu penyebab terbesar dari kegagalan pada anjungan minyak dan gas terutama pada sistem perpipaan adalah korosi. Manajemen korosi diperlukan supaya menjaga sistem perpipaan dari kegagalan, salah satu bentuknya adalah perlakuan inspeksi. Penggunaan inspeksi dengan metode dengan berbasis resiko RBI disebutkan lebih efisien dan tepat dibandingkan metode inspeksi yang sebelumnya. Dalam melaksanakan RBI memerlukan beberapa data, terutama RBI pada sistem perpipaan seperti data kondisi lingkungan, data kondisi operasi perpipaan, kecepatan aliran pipa, data inspeksi pemeliharaan, ditambah dengan data primer yang terkini. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan RBI peneliti dapat mengetahui tingkatan resiko pada pipa menunjukkan pada medium-high, efek dari kegagalan pipa BA yaitu tumpahan fluida dengan luas daerah sebesar 9714 ft2, pipa BA lebih berpeluang terjadi kegagalan dikarenakan korosi. Resiko pipa BA bisa diturunkan dengan menurunkan tingkat korosifitas fluida yang mengalir di dalam pipa dan menambahkan jenis mitigasi.
ABSTRACT
Oil and gas facilities that have aging having risk of damage or in materials science called a failure. This failure can cause a great loss. One of the biggest causes of failures on oil and gas platforms, especially in piping systems are corrosion. Corrosion management is required in order to keep the pipeline of the failure, one of the work to do is the inspection. Using risk based inspection RBI is the more efficient and precise than previous inspection methods. In implementing the RBI requires some data, particularly RBI in pipeline systems such as environmental conditions data, the data pipeline operating conditions, maintenance inspection data, coupled with recent primary data. The results says that with RBI writer can understand the risk of pipe ba was medium high, the effect of failure on ba pipe is flood of its fluids with area of 9714 ft2, he risk of ba pipe could be decreased if the corrosivity of the fluid is lowered, and adding some other corrosion mitigation.
2018
T49013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Baskoro
Abstrak :
Keselamatan merupakan hal yang dijunjung setiap perusahaan dewasa ini. Inspeksi, pengamatan dan pengujian untuk memastikan kondisi dan operasi setiap peralatan menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan kerja. Namun, penerapannya dapat lebih tepat guna jika dilakukan berdasarkan resiko dengan menempatkan perhatian yang lebih pada peralatan-peralatan dengan tingkat resiko yang tinggi dan perhatian yang cukup pada peralatan dengan resiko menengah dan rendah. Penelitian ini khusus pada 3 peralatan pressure vessel dengan fluida operasi minyak mentah, yaitu Gas Lift Separator Pressure Vessel, HP Separator Vessel dan Test Separator Vessel. Hasil perhitungan PoF dan CoF setiap peralatan didapatkan bahwa Gas Lift Separator Pressure Vessel memiliki tingkat resiko medium-high sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Sedangkan kedua vessel yang lain memiliki tingkat resiko menengah-rendah. Penerapan inspeksi, pengamatan dan pengujian berdasarkan resiko dapat meningkatkan keselamatan dan berpotensi menurunkan biaya inspeksi, pengamatan dan pengujian dibanding dengan berdasarkan waktu. ......Safety is a hallmark of each company today. Inspection, observation and testing to ensure the condition and operation of any equipment are the key in maintaining safety. However, its application can be more effective if carried out based on the risk by placing more attention on the equipment with a high level of risk and adequate attention to the equipment with medium and low risk. This research specifically on three pressure vessels with operation fluid of crude oil, namely Gas Lift Separator Pressure Vessel, HP Separator Vessel and Test Separator Vessel. The result calculation of PoF and CoF of the equipments was found that the Gas Lift Separator Pressure Vessel has a medium-high level of risk that needs special attention. While the two other vessels which have medium-low level of risk. Application of inspection, observations and testing based on risk can increase safety and potentially lowering the cost of inspection, observation and testing compared with timebased.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T30281
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joki R.R.
Abstrak :
Korosi terjadi tanpa mengenal waktu di segala aspek kehidupan manusia dan dapat mengakibatkan banyak kerugian. Di industri minyak dan gas, kerugian yang terjadi akibat korosi berdampak pada penurunan kualitas material yang digunakan. Dan hal ini berarti berhubungan dengan lamanya operasional alat berfungsi atau kemampuan jangka panjang dari suatu alat dan kemungkinan terjadinya kegagalan pada peralatan yang digunakan. Sehingga jika korosi menyerang, maka selain kerugian finansial yang dialami, kerugian berupa dampak terhadap lingkungan sekitar dan juga safety dari pekerja dan masyarakat sekitar juga bisa terjadi. Oleh karena itu inspeksi terhadap peralatan yang ada penting untuk dilakukan. Indonesia yang masih mengacu pada inspeksi berdasarkan jangka waktu (timebased inspection) masih memberikan peluang untuk terjadinya kegagalan pada peralatan yang digunakan. Oleh karena itu penting untuk menggunakan acuan lain seperti inspeksi berdasarkan tingkat resiko (Risk-Based Inspection)/RBI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 8 pipa yang dianalisa, 5 pipa (6" dan 4 pipa 16") memiliki nilai 2D yang berarti berstatus resiko medium dan mendapatkan respon corrective maintenance dan 3 pipa (8", 12", dan 18") memiliki nilai 2E yang berarti berstatus resiko medium-high dan mendapatkan respon preventive maintenance. Usulan inspeksi yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan visual, ultrasonic straight beam, eddy current, flux leakage, radiography, dan pengukuran dimensi. Usulan waktu inspeksi yang dapat dilakukan kembali adalah 7 tahun kemudian untuk pipa-pipa yang memiliki nilai 2D dan 5 tahun kemudian untuk pipa-pipa yang bernilai 2E dari inspeksi terakhir. Nilai rendah yang diperoleh melalui penelitian ini dikarenakan pipa memiliki sistem inspeksi yang baik terhadap mix point/injection yang ada dan juga karena sistem pipa yang ada tidak mengenal adanya deadleg, sehingga nilai TMSF tidak mengalami pertambahan yang signifikan. ......Corrosion happen everytime in all human-life aspects and can caused lot of losses. In oil and gas industry, losses caused by corrosion affect directly to material quality that used in the industry. And it means relate to how long an equipment can perform or long-term compability of an equipment and probability of a failure occured in an equipment. So, if corrosion attacks, beside financial loss, another loss that can happen are environtmental loss and also human safety which is include the worker and also community around the industry. Therefore, it is very important to hold an inspection to every equipments in oil and gas industry. Indonesia still hold time based inspection to all equipment in oil and gas industry, and that methode still open for a failure occured. So that, it is very important to use another inspection management methode like Risk-Based inspection (RBI). Result of this paper are, from 8 pipes that checked, 5 pipes (a 6" pipe and 4 pipes of 16") got 2D rank, which mean have medium status and got corrective maintenance respon. And 3 pipes (8", 12" and 18") got 2E rank which mean have medium-high status and got preventive maintenance response. Inspection methode that proposed are visual examination, ultrasonic straight beam, eddy current, flux leakage, radiography, and dimensional measurement. Inspection time interval from last inspection activity that proposed are 7 years for pipes that got 2D rank and 5 years for pipes that got 2E rank. Low rank that several pipes received because those pipes have good inspection system on mix point/injection area and also the overall piping system do not have the deadleg system, so the TMSF value not multiplied by a value factor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T31723
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deva Wirianugraha
Abstrak :
Pressure vessel atau bejana tekan yang dianalisa merupakan amine regenerator yang merupakan salah satu bagian penting pada unit purifikasi untuk meregenerasi rich activated MDEA atau rich aMDEA (mengandung banyak CO2) dan menghasilkan lean aMDEA (tanpa kandungan CO2) yang kemudian siap untuk menyerap CO2 pada feed gas. Bejana tekan beroperasi pada suhu dan tekanan tinggi, serta memproses media korosif. Oleh karena itu, terdapat beberapa potensi bahaya dan risiko keselamatan seperti ledakan, kebocoran, kebakaran, pencemaran lingkungan yang mungkin terjadi di kemudian hari. Penilaian yang digunakan adalah metode kuantitatif inspeksi berbasis risiko (RBI). Metode tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk menjadwalkan inspeksi berdasarkan probabilitas kegagalan (POF) dan konsekuensi kegagalan (COF) yang terjadi dalam pengoperasian, baik dari sisi manusia maupun lingkungan. Hasil penilaian menunjukkan bahwa peralatan tersebut memiliki tingkat risiko yang tinggi, dengan nilai POF sebesar 0,03285, nilai COF (area-based) sebesar 1.684.287,9 m2, dan nilai COF (financial-based) sebesar 2.891.050.051,03 $/tahun. Tanggal pemeriksaan selanjutnya kemudian dihitung, yang memberikan hasil yaitu 10 tahun dari tanggal pemeriksaan saat ini. Pembahasan mengenai perbandingan dengan penelitian serupa juga dilakukan, yang mengungkapkan bahwa hasil perhitungan risiko ini terdapat kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain di luar fokus penilaian risiko dari bejana tekan itu sendiri. Beberapa rekomendasi diberikan berdasarkan hasil penilaian dan pembahasan penelitian ini. ......The analyzed pressure vessel is an amine regenerator, which is one of the important part in the purification unit to regenerate rich activated MDEA or aMDEA (contain a lot of CO2) and produce lean aMDEA (without CO2 content) and ready for absorbing CO2 in feed gas. The pressure vessel operates at high temperatures and pressures, and it processes corrosive media. Therefore, there are several potential hazards and safety risks such as explosions, leaks, fires, environmental pollution that could possibly occurs in the future. An assessment using a quantitative method of risk based inspection (RBI) is being used. It is a method that can be used as a tool for designing inspection schedules based on the probability of failures (POF) and the consequences of failures (COF) that occur in operation, both for humans and the environment. The result of the assessment shows that the equipment has a high risk level, with the POF value of 0,03285, COF (area-based) value of 1.684.287,9 m2, and the COF (financial-based) value of 2.891.050.051,03 $/year. The next inspection date is being calculated, which results in 10 years from the current inspection date. A discussion regarding a comparison with other similar research is also being carried out, which reveals that the result of the risk assessment of this research might have been affected by other factors outside the focus of the risk assessment of the equipment by itself. Several recommendations are being made according to the result of the assessment and the discussion of this research.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shenia Arin Syahprida
Abstrak :
Industri gas merupakan sektor penting di dalam pembangunan nasional baik dalam hal pemenuhan kebutuhan energi dan bahan baku industri di dalam negeri maupun sebagai penghasil devisa negara. Teknologi CO2 removal digunakan untuk mengurangi kandungan asam sehingga kandungan hidrokarbon pengotor maksimal 5% karena kemurnian LPG ±95% [1]. Salah satu metode pemurniannya adalah dengan absorbsi CO2 [2]. Salah satu unit penting dalam CO2 Removal adalah unit dehidrasi. Dalam studi ini, peristiwa korosi pada pipa lean glycol material A 106 Grade B diameter 2” dipelajari menggunakan analisa laboratorium dan analisa RBI. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan Tsperc = 78.175,48 Psi, Ysperc = 56.129,59 Psi dan elongasi 26,66%. Dari nilai Tsperc didapatkan Sperc = 26.058,49 Psi. Berdasarkan hasil analisa OEM didapatkan bahwa komposisi kimia sampel pipa masih dalam range standar untuk material A 106 Grade B. Dari analisa SEM, diketahui bahwa material pipa masih memiliki keuletan yang baik, meskipun dari analisa EDX diketahui telah terjadi korosi. Dari hasil uji korosi potensiostat didapatkan laju korosi (CR) sebesar 2,0741 mmpy (500C) dan 2,9298 mmpy (920C). Berdasarkan hasil uji ultrasonik didapatkan bahwa posisi 6B memiliki ketebalan minimum. Posisi ini juga merupakan posisi dengan CR tertinggi (2.12 mmpy) dan RL terendah (1,29 tahun). Namun karena MAWP Posisi 6B masih lebih tinggi dari working pressure, sehingga pipa masih aman untuk dioperasikan. Inpeksi selanjutnya direkomendasikan dilakukan pada 2021 dengan metode review proses dan NDT eksternal. Pemodelan yang didapatkan dari penelitian ini RL = 8,1774 CR2– 25,081 CR + 19,993 dengan nilai R = 0,9547. ......Gas industry is an important sector in national development both in terms of meeting energy needs and industrial raw materials in the country and as a source of foreign exchange. CO2 removal technology is used to reduce the acid content so that the maximum impurity hydrocarbon content is 5% due to the ± 95% purity of LPG [1]. One of the purification methods is CO2 absorption [2]. One of the important units in CO2 removal is dehydration unit. In this study, corrosion phenomenon of 2” diameter lean glycol pipe A 106 Grade B was studied using laboratory analysis and RBI analysis. It was found that Tsperc = 78,175.48 Psi, Ysperc = 56,129.59 Psi and pipe elongation 26.66%, so that Sperc = 26.058.49 Psi. OEM result that chemical composition of sampel pipe is still in a range of standard pipe. From SEM analysis, it is known that the pipe material still has good ductility, although from EDX analysis it is known that corrosion has occurred. From EIS test, corrosion rates (CR) are 2.0741 mmpy (500C) and 2.9298 mmpy (920C). Based on ultrasonic test, position 6B had a minimum thickness. It was obtained that this position also has the highest CR (2.12 mmpy) and the lowest RL (1,29 tahun). Morever MAWP is still higher than working pressure, so this pipe is still safe to operate. Further inspection should be done in 2021 using process review and NDT external methods. Corrosion modeling equation obtained is RL = 8,1774 CR2–25,081 CR + 19,993, R = 0,9547.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Abadi
Abstrak :
Risk Based Inspection atau disingkat RBI merupakan sebuah metode untuk merencakan pemeriksaan peralatan statis yang berdasarkan risiko yang dimiliki oleh suatu peralatan produksi. Kegiatan inspeksi, pengamatan dan pemeriksaan diperlukan untuk memastikan kesiapan kondisi operasi. Hal ini adalah untuk memastikan keselamatan kerja, produktivitas dan keuntungan operasi menjadi tujuan perusahaan. Penelitian kali ini di titik beratkan pada peralatan bejana tekan (Absorber, Separator dan Filter) pada fasilitas pra-pemrosesan gas. Hasil inspeksi dan perhitungan menunjukkan bahwa ketebalan sisa material masih cukup dan mengindikasikan korosi merata. Hasil perhitungan PoF dan CoF diperoleh bahwa Gas Absorber, Separator dan Filter memiliki risiko menengah ? tinggi yang memerlukan perhatian. Sedangkan Absorber memiliki tingkat resiko tertinggi disebabkan konsekuensi finansial. Dari penilaian FFS API 579 ditemukan bahwa absorber masih dapat beroperasi hingga 55 tahun kedepan dihitung dari waktu studi. PV elite adalah alat bantu perencaan yg dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan sekarang dan sisa umur bejana tekan. Pada studi ini, Absorber memiliki sisa umur yang cukup panjang dan juga MAWP (Maximum Allowable Working Pressure) melibihi MAWP yang dibutuhkan. ......Risk Based Ispection or known as RBI is one methodes to plan inspection on static equipment based on own risk in production facilities. Inspection activity, monitoring and assesmemt are required to ensuring operation readiness. This is also to ensure Safety, Productivity and Operational advantage are the Company Objectives. This research focused on three pressure vessel at the Gas pre-treatment facilities named Absorber, Separator and Filter. These facilities are expoxed with high CO2 from raw gas. Inspection and calculation result show that the remaining thickness of these pressure vessel is still adequate and indicate uniform corrosion. The result calculation of PoF and CoF of the equipment was found that the Absorber, Separator and Filter have a medium-high level of risk that required special attention. While the Absorber has highest operation risk due to higher financial consequency. From Fitness for Service API 579 assessment it is found that the absorber could be in service for next 55 year from day of study. PV elite is the design software that utilized to study pressure vessel design and also has capability to perform evaluating the current state and remaining life of existing vessels. In this study, the absorber has a good remaining life and also the MAWP (Maximum Allowable Working Pressure) exceeds required MAWP.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shenia Arin Syahprida
Abstrak :
Industri gas merupakan sektor penting di dalam pembangunan nasional baik dalam hal pemenuhan kebutuhan energi dan bahan baku industri di dalam negeri maupun sebagai penghasil devisa negara. Teknologi CO2 removal digunakan untuk mengurangi kandungan asam sehingga kandungan hidrokarbon pengotor maksimal 5% karena kemurnian LPG ±95% [1]. Salah satu metode pemurniannya adalah dengan absorbsi CO2 [2]. Salah satu unit penting dalam CO2 Removal adalah unit dehidrasi. Dalam studi ini, peristiwa korosi pada pipa lean glycol material A 106 Grade B diameter 2” dipelajari menggunakan analisa laboratorium dan analisa RBI. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan Tsperc = 78.175,48 Psi, Ysperc = 56.129,59 Psi dan elongasi 26,66%. Dari nilai Tsperc didapatkan Sperc = 26.058,49 Psi. Berdasarkan hasil analisa OEM didapatkan bahwa komposisi kimia sampel pipa masih dalam range standar untuk material A 106 Grade B. Dari analisa SEM, diketahui bahwa material pipa masih memiliki keuletan yang baik, meskipun dari analisa EDX diketahui telah terjadi korosi. Dari hasil uji korosi potensiostat didapatkan laju korosi (CR) sebesar 2,0741 mmpy (500C) dan 2,9298 mmpy (920C). Berdasarkan hasil uji ultrasonik didapatkan bahwa posisi 6B memiliki ketebalan minimum. Posisi ini juga merupakan posisi dengan CR tertinggi (2.12 mmpy) dan RL terendah (1,29 tahun). Namun karena MAWP Posisi 6B masih lebih tinggi dari working pressure, sehingga pipa masih aman untuk dioperasikan. Inpeksi selanjutnya direkomendasikan dilakukan pada 2021 dengan metode review proses dan NDT eksternal. Pemodelan yang didapatkan dari penelitian ini RL = 8,1774 CR 2 – 25,081 CR + 19,993 dengan nilai R = 0,9547. ......Gas industry is an important sector in national development both in terms of meeting energy needs and industrial raw materials in the country and as a source of foreign exchange. CO2 removal technology is used to reduce the acid content so that the maximum impurity hydrocarbon content is 5% due to the ± 95% purity of LPG [1]. One of the purification methods is CO2 absorption [2]. One of the important units in CO2 removal is dehydration unit. In this study, corrosion phenomenon of 2” diameter lean glycol pipe A 106 Grade B was studied using laboratory analysis and RBI analysis. It was found that Tsperc = 78,175.48 Psi, Ysperc = 56,129.59 Psi and pipe elongation 26.66%, so that Sperc = 26.058.49 Psi. OEM result that chemical composition of sampel pipe is still in a range of standard pipe. From SEM analysis, it is known that the pipe material still has good ductility, although from EDX analysis it is known that corrosion has occurred. From EIS test, corrosion rates (CR) are 2.0741 mmpy (500C) and 2.9298 mmpy (920C). Based on ultrasonic test, position 6B had a minimum thickness. It was obtained that this position also has the highest CR (2.12 mmpy) and the lowest RL (1,29 tahun). Morever MAWP is still higher than working pressure, so this pipe is still safe to operate. Further inspection should be done in 2021 using process review and NDT external methods. Corrosion modeling equation obtained is RL = 8,1774 CR 2 – 25,081 CR + 19,993, R = 0,9547.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Rony I.M.
Abstrak :
Besarnya resiko yang dimiliki oleh peralalan yang digunakan pada praduksi minyak dan gas memerlukan perhatian khusus. Keadaan Iersebut mcnyebabkan penringnya suatu metode penarzganan yang efektif` unluk mengantiszloasi bahaya yang mungkin dapat rerjadi ketika proses produksi berlangsung. Metode rersebut berupa prinskr pencegahan dan prediksi besar dari resiko peralatan tersebur. Usaha yang dflakukan biasarrya berupa proses inspeksi terhadap peralaran tersebur. Metode inspeksi yang digunakan harus dapar mencakup keseluruhcm aspek tanpa mengeyampingkanfaidor keselamatan. Oleh karena im digunakanlah sebuah merode inspeksi yang dapaf memberikan injbrmasi dan I:eb§a/can perlindungan zerhadap Icerusakan peralaran. Metode tersebuz adalah merode RB! (Risk Based Inspecrion) dimana impelcsi yang dilalmkan berdasarkan fingkar resilco dari peraiatan yang mungkin dapat terjadi. Urztuk memudahkan proses inspeksi, maka dibuarlah sebuah program yang dapat menampung keseluruhan injbrmasi dara dan faldor dari peralalan, Program tersebut dapat menglzilung dan menerukan berapa besar tingkat resilco yang dimiliki perafalan. Dengan adanya program inf, malca dapat menyederhanakan pelcerjaan inspelcvi yang kompleks, dimana hanya rrzenqnerhfrungkan peralaran yang memifiki tingkat resiko tinggi. Misalnya dilrhususkan pada peralaran yang berrekanan tinggi dan berproduksi aid# Dengan adanya penyederharzaan ini, maka lidak perlu lagi dilakukan proses inspeldsi umuk keseluruhan .sistcm peralalan yang berakfba! besarnya wakiu dan biaya yang dQ2erIukan. Metode RBI ini efektffrncrzgklasgfikasikanjenis peraiarcm berdasarkan resiko dan juga dapat memperkirakan jenis kerusakan yang mungkin rerjadi .Serra rekomendasi walrtu inspeksi selanjumya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Dali Ahmad
Abstrak :

Pipa dianggap sebagai peralatan paling aman dan paling efisien untuk mendistribusikan cairan atau gas alam. Namun, kemungkinan kegagalan dengan dampak kerusakan ekonomi, keselamatan, dan ekologi masih mungkin terjadi. Fenomena korosi uniform adalah anomali yang sering terjadi pada pipa yang dapat mengurangi ketebalan pipa dan implikasinya bagi manajemen aliran gas yang buruk. Metodologi Risk Based Inspectionn dapat digunakan untuk mengelola risiko korosi dengan memfokuskan upaya inspeksi pada peralatan dengan risiko tertinggi. Salah satu metode untuk menganalisis risiko korosi yang terjadi pada pipa gas adalah dengan metode Monte Carlo. Metode Monte Carlo adalah teknik metode yang membangun distribusi probabilitas terhadap hasil yang tepat dari sampel terbatas menggunakan proses pengacakan. Graphical User Interface (GUI) dibuat untuk metode model Monte Carlo dengan menggunakan bahasa pemrograman python. Untuk memvalidasi model, perhitungan manual pada perangkat lunak minitab digunakan sebagai perbandingan.


......Pipes are considered the safest and most efficient equipment for distributing liquids or natural gas. However, the likely of failure with economic, safety, and ecological damage impacts is still possible. Uniform corrosion phenomenon is an anomaly that often occurs in pipelines that can reduce pipe thickness and implicate to poor management of gas flow. Risk-Based Inspection methodology may be used to manage the corrosion risk by focusing inspection efforts on the process equipment with the highest risk. One of the methods to analyse the corrosion risk that occur in gas pipelines is by Monte Carlo method. Monte Carlo method is a simulation technique that constructs probability distributions of the possible outcomes from the limited samples using a randomization process. Graphical User Interface (GUI) was created to model Monte Carlo method by using python programming language. To validate the model, the manual calculation on Minitab software was used as a comparation.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Novandi
Abstrak :
ABSTRAK
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Indonesia saat ini akan terus bertambah seiring dengan program pemerintah untuk diversifikasi energi BBM ke BBG, terutama SPBG Compressed Natural Gas atau disingkat SPBG CNG yang akan menjadi tempat pengisian gas ke moda transportasi darat baik untuk transportasi umum maupun pribadi. Untuk itu perawatan SPBG CNG tersebut harus diperhatikan agar pengisian gas tidak terganggu. Inspeksi berbasis resiko merupakan metode yang akan diterapkan untuk mengevaluasi strategi pemeliharaan SPBG CNG dengan menggunakan parameter dari resiko. Peralatan pipa,tabung penyimpanan CNG dan kompresor akan dievaluasi dan dikategorikan menjadi empat zona resiko yaitu dapat diterima, rendah, sedang, dan tinggi. Kemudian pada evaluasi dan struktur hirarki dalam menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), empat kriteria; safety, biaya, nilai tambah dan kelayakan dijadikan untuk perbandingan pengambilan keputusan. Hasil akhir akan didapat strategi alternative yaitu preventive maintenance untuk area resiko sedang, corrective maintenance untuk area resiko rendah dan dapat diterima dan reliability centered maintenance untuk area resiko tinggi.
ABSTRACT
Compressed Natural Gas filling station in Indonesia will continue to grow in line with the government program of diversification energy from fossil fuel to gas fuel, especially compressed natural gas filling station or CNG filling station that will fill up the gas fuel to the public transportation or private. That was the reason for the maintenance of the gas filling station should be noticed that the gas filling is not compromised. Risk based inspection (RBI) methodology was proposed to evaluate the maintenance strategy in CNG filling station using parameter of risk. Equipments in this unit pipe, CNG storage and compressor were evaluated and categorized into four risk zone, acceptable, tolerable, unsatisfactory and critical based on the RBI result which covered five levels. To arrange the hierarchic structure on Analytical Hierarchy Process (AHP) and evaluation, four main criteria safety, cost, added value and feasibility were defined for pairwise judgments. Finally, possible alternative strategies; preventive maintenance using in unsatisfactory risk area, corrective maintenance using in tolerable and acceptable risk area and reliability centered maintenance were proposed in critical risk area.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>