Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sofia Yohana
"ABSTRAK
Dalam komunikasi radio, diperlukan suatu teknik modulasi yang dapat mengefisiensikan daya dan mengkompensasi pelebarau bandwidth Serta menghasilkan suatu sistem dengan bit error ra (BER) yang kecil. Teknik modulasi yang tepat untuk ketentuan tersebut adalah teknik modulasi kode trellis atau trellis code modulalion (TCM). yaitu teknik modulasi yang mengintegrasikan pengkodean dengan moduIasi_
Agar dapat dihasilkan unjuk kerja sistem yang baik, TCM didesain dengan menggunakan consfrafn length yang panjang. Namun desain tersebut dapat meningkatkan kompleksitas dalam pendekodean. Untuk itu digunakanlah dekoder T-algorfrhm yang dapat mengurangi kompleksitas dekoder Vilerbi algorirhm dalam mendekodekan sinyal pada terminal pcnerima. Dengan dekoder T-algorirhm, TCM dapat didesain dengan menggunakan constrain lenglh yang panjaug tanpa meningkatkan komplelcsitas pendekodean.
Dalam skripsi ini akan dibahas unjuk kerja lrcllis coded quadramre phase shy?
keying (TC-QPSK) dengan dekoder T-algorithm pada kanal fading Rayleigh. Metode yang digunakan untuk menghitung unjuk kerja TC-QPSK ini adalali dengan menggunakan exact bound, karena dengan menggunakan exam bound memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibanding dengan menggunakan pendekatan Chernnf bound.

"
2001
S39880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martantri Permata Sari
"ABSTRAK
Analisa unjuk kerja modulasi lcode trellis S phase-shw' keying (TC-SPSK)
telah dilalcukan dengan teknik diversitas wang maxima/ ratio combining (MRC) dan telcnik diversitas Selection combining (SC) tanpa adanya interferensi. Pada skripsi ini akan dianlisa unjuk kerja 4 state TC-SPSK dan 8 state TC-SPSK dengan teknik cliversitas ruang hybrid selection maxima! roiio combining (HSIMRC) pada kanal dengan fading flat Rayleigh.
Analisa unjuk kerja 4 store TC-SPSK dan 8 state TC-SPSK dengan teknik diversitas HSil\/[RC akan dilalcukan dengan mengunakan bahasa pemrograman Matlab yang alcan ditunjukkan sebagai gratik hubungan bii error rare (BER) terhadap signal ro noise roiio (SNR), dirnana unjuk kerja teknik diversitas HS/`l\/[RC akan dibandingkan terhadap teknilc diversitas MRC. Dari hasil analisa gratik dapat dilihat bahwa untuk penggunaan jumlah cabang yang sama yaitu L buah cabang, tekrtilc diversitas I-ISIMRC memberikan unjuk kerja yang lebih baik dari pada teknik diversitas MRC. Dengan Cara ini maka penyederhanaan alat dapat dilalcukan dan clengan daya yang sama akan dapat diperoleh unjuk kerja yang lebih baik

"
2001
S39863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Litanya Octonovrilna
"Pada tesis ini penulis akan melakukan pemodelan kecepatan rambat gelombang Rayleigh menggunakan metode Ambient Noise Tomography. Berbeda dengan seismic aktif, seismic passive menggunakan noise lingkungan sebagai sumber getaran. Adapun Periode yang digunakan berkisar pada 1-5 s. Pada pengembangannya metode ini dianggap dapat merepresentasikan struktur bawah permukaan.
Data penelitian merupakan data ambient noise yang mengukur getaran natural tanah dimana sumber getaran utama adalah berasal dari oceanic wave dan cultural wave. Jumlah titik pengamatan adalah 27 titik. Dengan rentang waktu perekaman data selama 6 bulan di wilayah Sesar Semangko, Padang.
Penelitian ini menghasilkan pemodelan kecepatan rambat gelombang Rayleigh yang merepresentasikan struktur bawah permukaan bumi di wilayah sekitar Sesar Semangko, Padang. Bentukan khas seperti pull apart basin pada danau Singkarak ditandai dengan kecepatan rendah. Dan wilayah anticlinal ditandai dengan kecepatan tinggi.

In this thesis, the author will do the Rayleigh wave velocity modeling using Ambient Noise Tomography. Unlike the active seismic, passive seismic using the environment as a source of ambient noise. The period used in the range 1-5 s. In the development of this method is considered to represent the subsurface structures.
The research data is the data that measure the ambient noise of natural vibration of the ground where the main source of vibration is derived from oceanic wave and cultural wave. The number of observation points is 27 points. By recording data during the time span of 6 months in the region Fault Semangko, Padang.
This research resulted in Rayleigh wave velocity modeling representing the subsurface structure of the earth in the region around Fault Semangko, Padang. Typical formations such as pull apart basin on lake Batur is characterized by a low velocity. Anticlinal region is characterized by high velocity.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T27762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Andaryani
"Distribusi Transmuted Generalized Rayleigh merupakan distribusi kontinu yang dapat memodelkan data dengan hazard rate berbentuk naik, turun, atau bathtub. Distribusi Transmuted Generalized Rayleigh merupakan generalisasi dari distribusi Generalized Rayleigh yang dibentuk dengan menggunakan metode quadratic rank transmutation maps. Distribusi Generalized Rayleigh sendiri merupakan generalisasi dari distribusi Rayleigh yaitu yang diperoleh dengan memangkatkan distribusi Rayleigh dengan parameter baru. Sedangkan distribusi Rayleigh adalah distribusi yang dibentuk dari distribusi Normal dengan menggunakan teknik fungsi distribusi. Pada penelitian ini, akan dibahas tentang pembentukan distribusi Rayleigh, Generalized Rayleigh, dan Transmuted Generalized Rayleigh, fungsi kepadatan probabilitas, fungsi distribusi, fungsi survival, fungsi hazard, dan karakteristik-karakteristik dari ketiga distribusi tersebut. Penaksiran parameter menggunakan metode maksimum likelihood. Sebagai ilustrasi, akan digunakan data tentang tinggi gelombang untuk memperjelas penggunaan ketiga distribusi.

Transmuted Generalized Rayleigh distribution is a continued distribution which can model data with increase, decrease, or baththub hazard rate. Transmuted Generalized Rayleigh distribution is derived from generalization of Generalized Rayleigh distribution which built using quadratic rank transmutation maps method. Generalized Rayleigh distribution itself is generalization of Rayleigh distribution, that is a power to new parameter from Rayleigh distribution. Rayleigh distribution is derived from Normal distribution which built using distribution function technique. In this research, we will discuss how to construct Rayleigh, Generalized Rayleigh, and Transmuted Generalized Rayleigh distribution, probability distribution function, cumulative distribution function, survival function, hazard function, and characteristrics of these distributions. Finally, height of waves data are used to explain about use of the third distributions.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Ultrawideband (UWB) is a wireless application technology that is operated at frequency of 3.1 GHz-10.6 GHz and has fractional bandwidth greater than0.2 UWB system is designed to be operated with low power and can be operated in 60 th indoor and outdoor channels...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Doloksaribu, Immanuel Chandra Hasonangan
"ABSTRAK
Pada tugas akhir ini, saya menganalisa probabilitas outage dari teknologi full-duplex dengan menggunkan sistem MIMO (2x2) dengan memperhatikan faktor dari self-interference. Faktor self-interference pada tugas akhir ini diasumsikan telah ditekan dengan menggunakan active dan passive cancellation. Diasumsikan kanal yang dilalui sinyal antar 2 node merupakan kanal Rayleigh dan kanal yang dilalui sinyal interferensi merupakan kanal Rician. Selanjutnya, akan diperhatikan nilai dari probabilitas outage akibat dampak dari perubahan faktor K, 𝛾̅ɑ adalah SINR (Signal to Interference plus Noise Ratio), threshold rate (R) dan jumlah antena (N). Pada hasil perhitungan dengan nilai dari K = 35 dB atau lebih serta SINR = 70 dB dan R = 10 bps/Hz, probabilitas outage bernilai lebih dari 10-2 namun, dengan nilai SINR = 70 dB dan R = 10 bps/Hz, probabilitas outage bernilai lebih kecil dari 10-4 untuk nilai K = 15 dB atau kurang, maka didapat bahwa probabilitas outage meningkat jika nilai K meningkat. Selanjutnya, dengan nilai K = 10 dB didapat nilai dari probabilitas outage sebesar 10-4 ketika nilai SINR = 60 dB dan probabilitas outage sebesar 10-6 ketika nilai SINR = 70 dB, maka didapat probabilitas outage menurun jika nilai SINR meningkat. Hasil perhitungan lainnya dengan nilai K = 10 dB, didapat nilai dari probabilitas outage lebih dari 0,2 ketika nilai R = 6 bps/Hz dan probabilitas outage sebesar 0,8 ketika nilai R = 8 bps/Hz, didapatkan Probabilitas outage meningkat jika nilai R meningkat. Selanjutnya, dengan nilai K = 15 dB dan R = 20 bps/Hz, didapatkan nilai probabilitas outage sebesar 0,4, namun ketika nilai dari K = 15 dB dan R = 20 bps/Hz, nilai dari probabilitas outage dibawah 0,1, maka probabilitas outage menurun jika nilai N meningkat.

ABSTRACT
In this report, I analyze an outage probability in bidirectional nirkabel communication using full-duplex MIMO system with consider effect of self-interference. The self-interference in this report is mitigated by active and passive cancellation, yet there is still interference happens in this system, called residual interference. Assumed, transmit information signal (channel between node-1 and node-2) using Rayleigh fading channel and express interference signal stream using Rician fading channel. I derive a closed-form solution of outage probability towards effect of Rician factor (K), γ̅ɑ is SINR (Signal to Interference plus Noise Ratio), threshold rate (R) and number of antenna (N). With SINR is 70 dB and R is 10 bps/Hz, value of outage probability is more than 10-2, yet with SINR is 70 dB and R is 10 bps/Hz, we get value of probability is below 10-2 for value of K is 15 dB or below, we obtain that value of outage probability increases when we increasing value of K. At value of K is 10 dB, we get outage probability is 10-4 when SINR is 60 dB and outage probability is 10-6 when SINR is 70 dB, from the result we conclude that for certain value of R, as SINR increases outage probability decreases for given K. Furthermore, at value of K is 10 dB, we get outage probability is more than 0.2 when R is 6 bps/Hz and outage probability is 0.8 when R is 8 bps/Hz. We get that as threshold rate increases outage probability increases for given SINR. Moreover, at value of K is 15 dB and R is 20 bps/Hz, we get outage probability is 0.4 but when value of K is 15 dB and R is 20 bps/Hz, we get outage probability is below 0.1. We obtain that increases number of antenna will decreases value of outage probability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurchasanah Ananda Sari
"Daerah penelitian terletak di area sekitar Toba dengan koordinat 98.106° BT – 99.874° BT dan 1.091° LU – 3.36° LU. Pada penelitian ini digunakan metode ambient noise tomography (ANT) dengan menggunakan data dari 13 seismometer milik BMKG. Data yang digunakan merupakan data ambient noise yang berasal dari getaran terus menerus yang disebabkan oleh gelombang laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi kecepatan grup gelombang Rayleigh. Gelombang Rayleigh diperoleh dalam penelitian ini karena hanya digunakan komponen vertikal dari seismometer. Tahapan korelasi silang dilakukan untuk mendapatkan Fungsi Green antar stasiun. Hasil dari Fungsi Green ini kemudian digunakan untuk mendapatkan kurva dispersi yang merupakan fungsi antara kecepatan grup dengan periode. Hasil dari kurva dispersi kemudian dilakukan tomografi sehingga dihasilkan peta kecepatan grup gelombang Rayleigh dengan periode 1 – 6 s. Hasil dari penelitian ini adalah anomali kecepatan tinggi berada pada litologi granit yang letaknya berada di Pegunungan Barisan, anomali rendah pada wilayah Toba mencerminkan adanya fraksi lelehan batuan dan sedimen tebal, dan anomali rendah di sekitar Tarutung mencerminkan adanya sedimen.

The research area located in the area around Toba with the coordinates 98,106 ° E - 99,874 ° E and 1,091 ° N - 3.36 ° N. This study used the ambient noise tomography (ANT) method using data from 13 BMKG's seismometers. The data used is ambient noise data that comes from continuous vibrations caused by ocean waves. This research aims to characterize the velocity of the Rayleigh wave group. Rayleigh waves are obtained in this study because only the vertical component of the seismometer is used. The cross-correlation step is carried out to obtain Green's Function between stations. Green's Function is then used to obtain a dispersion curve which is a function of the group velocity and period. The dispersion curve results were then performed tomography to produce Rayleigh group velocity maps with a period of 1 - 6 s. This study's results are high-velocity anomalies in granite lithology located in the Barisan Mountains, low anomalies in the Toba region reflecting the presence of molten rock fraction and thick sediment, and low anomalies around Tarutung reflecting sediments."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Djamhari Sirat
"The Hidden Markov Model (HMM) is a frequently used tool in scientific research for recognizing pattern. This study discusses signature recognition using HMM where the signature image is transmitted from the remote station to the headquarter office by wireless because the remote station was not provided by the original signature as a reference. Generally, the transmission of radio communication has been corrupted with Additive White Gaussian Noise (AWGN) over the Rayleigh fading channel. To reduce the number of bits in the bitstream, the signal prior to transmission was compressed by means of run-length encoding (RLE), also known as source coding. The signature image detected from the receiver was processed in the computer using the HMM. The successful rate of recognition was 0-36% without compression and 60-76%with compression."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2011
UI-IJTECH 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rouf
"Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV) merupakan jenis turbin angin yang dengan kecepatan angin rendah dapat menghasilkan listrik dan cukup mudah diterapkan pada beban kelistrikan yang terisolasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain sistem TASV dan sistem pasokan listrik yang paling optimal baik secara teknis maupun ekonomis untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Dengan pendekatan statistik Ordinary Kriging, nilai kecepatan rara-rata tahunan di Raja Ampat diestimasikan berdasarkan data historis kecepatan angin yang berasal dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika 2019 (BMKG) dan data National Oceanic and Atmospheric Administration 2019 (NOAA) sehingga distribusi kecepatan angin dapat diproyeksikan dengan menggunakan pendekatan distribusi Weibull dan Rayleigh. Parameter yang divariasikan meliputi spesifikasi turbin, kapasitas daya dan kecepatan angin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain TASV yang optimal untuk diimplementasikan di Raja Ampat adalah turbin 10 kW tipe darrieus dengan blade lurus, cut-in speed 1.5 m/s, kecepatan rated 9 m/s dan faktor kapasitas 20.9%. Untuk kebutuhan energi listrik rata-rata 1,074/pelanggan/tahun, Produksi Energi Tahunan sebesar 18,337 kWh/unit/turbin, 1-unit TASV dapat mensuplai energi listrik kepada 12 pelanggan atau 1-unit turbin dalam radius 1 km2 dengan kepadatan penduduk rata-rata 48 Jiwa/km2. Untuk memasok jumlah permintaan di Raja Ampat sebesar 459,797 kWh ditahun 2021, dibutuhkan sebanyak 25-unit TASV dengan LCOE 20.2 Sen USD / kWh / unit atau lebih rendah dari Biaya Produksi yang Diatur (21.34 sen USD / kWh). Hasil ini menunjukkan TASV merupakan alternatif yang tepat secara teknis dan ekonomis untuk beban kelistrikan di negara-negara kepulauan dengan banyak daerah terisolasi seperti Indonesia.

Vertical Axis Wind Turbine (VAWT) can generate electricity just by low wind speed and simply able to apply for isolated demands. This study aims to obtain the most optimal VAWT system design and power supply system both techno-economic to meet the demands in disadvantaged, frontier and outermost (3T) areas. By Ordinary Kriging method, the annual average velocity in Raja Ampat was estimated based on historical wind speed data from the 2019 Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (BMKG) and the 2019 National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) so that the wind speed distribution can be projected using the Weibull and Rayleigh distribution. The varied parameters include turbine specifications, power capacity and wind speed. The results showed that the optimal VAWT design was the 10 kW straight blade Darrieus turbine, with a cut-in speed of 1.5 m/s, an rated speed of 9 m/s and a capacity factor of 20.9%. For demands an average of 1,074/customer/year, Annual Energy Production of 18,337 kWh turbine unit, then 1 unit can supply the demand for 12 customers or 1 units within a radius of 1 km2, with an average population density of 48 people/ km2. To supply the total demand in Raja Ampat of 459,797 kWh in 2021, 25-unit VAWT with a LCOE of 20.2 Cents USD/kWh or lower than the Regulated Production Cost (21.34 cents USD / kWh) were required. These results suggest that VAWT is a techno-economic viable alternative for electricity demand in archipelagic countries with many isolated areas such as Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>