Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gilang Gathoot Tetuko
"Kajian ini berfokus pada penggunaan Google Maps untuk memfasilitasi pemilihan target. Google Maps merupakan aplikasi pemetaan digital yang menawarkan banyak kemudahan bagi para penggunany. Informasi-informasi yang disediakan oleh Google Maps memungkinkan penggunanya mendapatkan pengetahuan tentang suatu lokasi tanpa perlu datang langsung ke lokasi tersebut. Oleh beberapa individu, informasi tersebut digunakan sebagai bagian dari pertimbangan dalam pemilihan target pencurian dengan pembertan (Curat). Ketika Google Maps digunakan sebagai alat yang mempermudah kejahatan, maka Google Maps termasuk sebagai fasilitator kejahatan, khususnya fasilitator pemilihan target. Penggunaan Google Maps sebagai fasilitator pemilihan target dapat dijelaskan dengan mengacu pada rational choice theory. Berdasarkan sumber data sekunder, ditemukan bahwa di Google Maps tersedia berbagai fitur seperti citra udara, informasi tempat, rute perjalanan, peta custom, dan Google Street View. Selain itu, juga ditemukan ada delapan kasus Curat antara tahun 2014-2021 yang pelakunya menggunakan Google Maps sebagai fasilitator pemilihan target. Target tersebut dapat dilihat karakteristiknya dalam Google Maps. Data kemudian dianalisis menggunakan rational choice theory. Hasil analisis menunjukkan bahwa informasi yang disediakan Google Maps dapat memfasilitasi pemilihan target Curat karena Google Maps menyediakan informasi tentang lima belas dari delapan belas choice-structuring properties. Secara rasional, dengan menggunakan Google Maps juga didapatkan lebih banyak keuntungan daripada risiko. Namun, terdapat kekurangan yang utamanya terkait aspek temporal yang berakibat pada lebih optimalnya Google Maps jika digunakan sebagai fasilitator pemilihan target potensial.

This study focuses on the use of Google Maps to facilitate target selection. Google Maps is a digital mapping application that offers many conveniences for its users. The information provided by Google Maps allows users to gain knowledge about a location without the need to come directly to that location. By some individuals, this information is used as part of the considerations in burglary target selection. When Google Maps is used as a tool to facilitate crime, then Google Maps is included as a crime facilitator, especially target selection facilitator. The use of Google Maps as a target selection facilitator can be explained by referring to rational choice theory. Based on secondary data sources, it was found that on Google Maps there are various features such as aerial imagery, place information, travel navigation, custom maps, and Google Street View. In addition, it was also found that there were eight cases of burglary between 2014-2021 in which the perpetrators used Google Maps as target selection facilitator. The characteristics of the target can be seen in Google Maps. The data then analyzed using rational choice theory. The results of the analysis show that the information provided by Google Maps can facilitate the selection of burglary target because Google Maps provides information about fifteen of the eighteen choice-structuring properties. Rationally, using Google Maps also brings more benefits than risks. However, there are shortcomings, mainly related to the temporal aspect, which results in a more optimal Google Maps if it is used as potential targets selection facilitator."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinara Triaswara
"Swiss merupakan salah satu negara anggota Development Assistance Committee yang kerap melakukan bantuan luar negeri. Terkait pembangunan internasional berkelanjutan bidang manajemen air, Pemerintah Swiss juga telah melaksanakan berbagai program secara mandiri melalui badan-badan pemerintah yang mereka miliki seperti the Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC). Kehadiran aktor privat dalam hubungan internasional kemudian memicu dilaksanakannya public-private partnership (PPP) dalam program-program pembangunan internasional Pemerintah Swiss. Dalam bidang manajemen air itu sendiri, SDC melaksanakan PPP dengan Nestlé dalam program More Coffee Less Water di Vietnam dan program SuizAgua di Peru. Meskipun PPP dipercaya mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas suatu program, keterlibatan Nestlé menimbulkan sebuah pertanyaan karena adanya orientasi kebijakan dalam hal manajemen air yang cenderung berbeda dengan Swiss. Oleh karena itu, penulis menggunakan teori Rational Choice untuk memahami alasan di balik dilibatkannya Nestlé dalam program More Coffee Less Water dan SuizAgua. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode survei literatur terhadap sumber-sumber sekunder, penulis menemukan bahwa SDC dan Nestlé sama-sama memiliki kepentingan yang pada akhirnya menjadikan pelaksanaan PPP dalam kedua program tersebut pilihan yang paling rasional bagi mereka.

Switzerland is one of the Development Assistance Committee’s member countries which often provides international aid. In regards to sustainable international development within the water management field, the Swiss government has executed several independent programs through its federal bodies such as the Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC). Furthermore, the presence of private actors in international relations has triggered the use of public-private partnerships (PPP) in said programs. Within the water management field itself, SDC has conducted two PPPs with Nestlé in the More Coffee Less Water program in Vietnam and the SuizAgua program in Peru. Although PPPs are thought to be able to increase the efficiency and quality of a program, Nestlé’s involvement raises a question because of its generally opposing water management policy orientation. Consequently, this paper utilizes the Rational Choice theory to understand the reason behind Nestlé’s involvement in More Coffee Less Water and SuizAgua. While applying a qualitative approach and utilizing a literature survey method towards secondary sources, this paper finds that both SDC and Nestlé have converging interests and therefore making PPP the most rational choice for both parties in said programs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lediana Safira
"Sejauh ini studi empiris mengenai kejahatan di Indonesia masih berfokus pada pengaruh faktor-faktor ekonomi, seperti tingkat pengangguran, tingkat pendapatan, dan kemiskinan. Modal sosial dapat meningkatkan tingkat kepercayaan antaranggota masyarakat dan keterlibatan masyarakat dalam tindakan kolektif. Dalam teori rational choice, modal sosial berperan meningkatkan probabilitas seseorang tertangkap ketika melakukan tindak kejahatan dan mempermudah koordinasi masyarakat dengan aparat penegak hukum formal, seperti polisi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh modal sosial terhadap jumlah kejahatan di Indonesia dengan menggunakan density of association sebagai proxy modal sosial, serta angka perceraian dan migrasi risen masuk sebagai proxy disorganisasi sosial atau menggambarkan “ketiadaan modal sosial”. Terdapat empat kelompok asosiasi yang digunakan, yaitu Putnam-Type Groups, Olson-Type Groups, Recreation-Type Group, dan Cooperative Group. Dengan menggunakan model regresi negative binomial, penelitian ini menemukan bahwa modal sosial secara signifikan dapat menurunkan jumlah kejahatan total, kejahatan properti, dan kejahatan kekerasan di Indonesia.

So far, empirical studies about crime in Indonesia are still focused on the influence of economic factors, such as unemployment, income levels and poverty. Social capital can increase the level of trust among community members and community involvement in collective action. According to the theory of rational choice, social capital has a role in increasing the probability of someone being caught when committing a crime and facilitating community coordination with formal law enforcement officers, such as the police. This study aims to find the effect of social capital on the number of crimes in Indonesia by using density of association as a proxy for social capital, and divorce and internal migration rate as proxies for social disorganization or describing the "absence of social capital". There are four association groups that have been used in this research, namely Putnam-Type Groups, Olson-Type Groups, Recreation-Type Groups, and Cooperative Groups. By using a negative binomial regression model, this study found that social capital can significantly reduce the number of total crime, property crime, and violent crime in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogie Sayaga Prawira
"ABSTRAK<>br>
Pada praktik pekerjaan kepolisian, khususnya pada saat menangani tindak kejahatan, seringkali terjadi tindakan kekerasan seperti kekerasan fisik, dalam konteks ini pada saat menggunakan senjata api. Seorang polisi yang melakukan kekerasan termasuk didalamnya pada saat menggunakan senjata api yang tidak sesuai dengan aturan dapat tergolong sebagai penyimpangan. Tugas karya akhir ini melihat bagaimana bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh polisi dalam hal penggunaan senjata api ketika menangani tindak pencurian dengan kekerasan. Penulis menggunakan teori pilihan rasional untuk menjelaskan penyimpangan tersebut dengan analisis deskriptif, data kepolisian antara tahun 2014 hingga 2016, dan data laporan magang. Karya akhir ini menemukan hasil bahwa penyimpangan penggunaan senjata api masih terjadi dan diakui oleh salah satu anggota polisi yang melakukannya.

ABSTRACT<>br>
In police work practices, particularly when dealing with crimes, there are often violent acts such as physical violence, in this context when using firearms. A police officer who commits violence is included when using firearms that do not comply with the rules can be classified as a police deviance. This final paperwork looks at how a form of deviance committed by the police in the use of firearms when handling the act of theft by force. The author uses rational choice theory to explain the aberrations by descriptive analysis, police data between 2014 to 2016, and internship report data. This final work found the result that irregularities in the use of firearms are still occurring and are recognized by one of the police members doing so. "
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yogie Sayaga Prawira
"ABSTRAK<>br>
Pada praktik pekerjaan kepolisian, khususnya pada saat menangani tindak kejahatan, seringkali terjadi tindakan kekerasan seperti kekerasan fisik, dalam konteks ini pada saat menggunakan senjata api. Seorang polisi yang melakukan kekerasan termasuk didalamnya pada saat menggunakan senjata api yang tidak sesuai dengan aturan dapat tergolong sebagai penyimpangan. Tugas karya akhir ini melihat bagaimana bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh polisi dalam hal penggunaan senjata api ketika menangani tindak pencurian dengan kekerasan. Penulis menggunakan teori pilihan rasional untuk menjelaskan penyimpangan tersebut dengan analisis deskriptif, data kepolisian antara tahun 2014 hingga 2016, dan data laporan magang. Karya akhir ini menemukan hasil bahwa penyimpangan penggunaan senjata api masih terjadi dan diakui oleh salah satu anggota polisi yang melakukannya.Pada praktik pekerjaan kepolisian, khususnya pada saat menangani tindak kejahatan, seringkali terjadi tindakan kekerasan seperti kekerasan fisik, dalam konteks ini pada saat menggunakan senjata api. Seorang polisi yang melakukan kekerasan termasuk didalamnya pada saat menggunakan senjata api yang tidak sesuai dengan aturan dapat tergolong sebagai penyimpangan. Tugas karya akhir ini melihat bagaimana bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh polisi dalam hal penggunaan senjata api ketika menangani tindak pencurian dengan kekerasan. Penulis menggunakan teori pilihan rasional untuk menjelaskan penyimpangan tersebut dengan analisis deskriptif, data kepolisian antara tahun 2014 hingga 2016, dan data laporan magang. Karya akhir ini menemukan hasil bahwa penyimpangan penggunaan senjata api masih terjadi dan diakui oleh salah satu anggota polisi yang melakukannya.

ABSTRACT<>br>
In police work practices, particularly when dealing with crimes, there are often violent acts such as physical violence, in this context when using firearms. A police officer who commits violence is included when using firearms that do not comply with the rules can be classified as a police deviance. This final paperwork looks at how a form of deviance committed by the police in the use of firearms when handling the act of theft by force. The author uses rational choice theory to explain the aberrations by descriptive analysis, police data between 2014 to 2016, and internship report data. This final work found the result that irregularities in the use of firearms are still occurring and are recognized by one of the police members doing so. "
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bintang Ramadhan
"ABSTRAK
Angka kejahatan di lingkungan pemukiman terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan tempat lainnya. Jenis kejahatan yang terjadi pun cukup beragam. Tipe pemukiman yang beragam juga memungkinkan adanya perbedaan dalam tipe kejahatan yang ada antara satu dengan lainnya. Dalam artikel ini penulis berusaha menjabarkan tipe kejahatan apa saja yang ada di salah satu jenis pemukiman yaitu apartemen. Selain itu penulis juga berusaha membedakan antara tipe kejahatan di apartemen dengan di perumahan konvensional. Penulis menggunakan Rational Choice Theory dan Routine Activity Theory untuk menjelaskan adanya perbedaan ini. Perbedaan karakteristik antara apartemen dan perumahan konvensional seperti sistem keamanan, fasilitas, hingga interaksi penghuni menyebabkan adanya perbedaan baik dalam tipe kejahatan maupun modus operandinya.

ABSTRACT
The number of crimes in the settlement is quite high compared other places. The types of crimes are also quite diverse. Different types of settlements also allow for differences in types of crime that exist between one another. In this article the author tries to describe the type of crime in one type of settlement which is an apartment. In addition the authors are also trying to distinguish the types of crime in an apartment and in a conventional housing. The author uses Rational Choice Theory and Routine Activity Theory to explain this difference. Characteristic differences between apartments and conventional housing such as security systems, facilities, to interactions between occupant causing the differences in both the type of crime and the modus operandi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Putra Agustian
"ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini menguraikan bagaimana pola dalam terjadinya pengoplosan LPG di Indonesia yang terdiri dari Rational Choice Theory dan The Absence of Capable Guardian sebagai penyebab dari terjadinya tindak pengoplosan LPG. Dalam tulisan ini penulis menyimpulkan bahwa, dengan adanya disparitas harga dan kurangnya kontrol distribusi LPG 3 Kg bersubsidi menyebabkan terjadinya pengoplosan LPG di Indonesia.

ABSTRACT
This thesis explain about the pattern of illegal filling in Indonesia which consist of Rational Choice Theory and The Absence of Capable Guardian as the cause of illegal filling. In this papers the author conclude that the existence of price disparity and lack of distribution control as the cause of illegal filling in Indonesia. "
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Suci Maharani
"Tugas Karya Akhir ini berfokus pada strategi pencegahan kejahatan terorisme di dua bentuk rumah ibadah, yaitu masjid dan gereja. Rumah ibadah yang digunakan sebagai tempat beribadah ternyata tidak terlepas dari risiko ancaman terorisme. Sepanjang tahun 2015 sampai dengan 2017 terdapat kurang lebih tiga puluh serangan teroris yang dilakukan di masjid seluruh dunia, baik yang berbentuk pengeboman, penusukan, dan penembakan. BNPT sebagai aktor penanggulangan terorisme di Indonesia bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan dari ancaman terorisme dengan membentuk suatu strategi pencegahan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Strategi pencegahan tersebut senada dengan apa yang dijelaskan dalam Routine Activity Theory, Rational Choice Theory, dan Situational Crime Prevention. Tujuan dari penulisan ini untuk melihat bagaimana upaya BNPT dalam memberikan perlindungan terhadap ancaman terorisme di rumah ibadah.

This research focuses on the terrorism crime prevention strategy in two places of worship, mosques and churches. Evidently, places of worship is exposed to risks of terrorism threats. From 2015 to 2017, there are approximately thirty terrorist attacks in mosques around the world in the form of bombing, stabbing and shooting. The National Agency for Combating Terrorism who is the actor of terrorism countermeasures in Indonesia is responsible for giving protection from terrorism threats by forming a prevention strategy that involves several stakeholders. The prevention strategy is inline with what is explained in Routine Activity Theory, Rational Choice Theory, and Situational Crime Prevention. This research aims to see how is BNPT`s efforts in giving protection from terrorism threats in places of worship."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elizar Ayu Putri
"Penelitian ini berfokus pada pemilihan target oleh para pelaku kasus perampokan X dan Y. Kasus perampokan X merupakan kasus perampokan terhadap rumah, sementara kasus perampokan Y merupakan kasus perampokan terhadap truk komersial. Diketahui bahwa pemilihan target perampokan tidak dilakukan secara acak, melainkan dipilih berdasarkan pada kriteria tertentu. Oleh karena itu perlu dilihat bagaimana para pelaku dalam kasus perampokan X dan Y memilih target mereka.
Elemen choice dalam Structural-Choice Model of Victimization digunakan untuk memahami bahwa adanya komponen target attractiveness dan lack of guardianship yang mempengaruhi pemilihan target. Rational choice theory kemudian digunakan untuk memahami bahwa pemilihan target dilakukan berdasarkan pada pertimbangan rasional terhadap kriteria-kriteria positif dan negatif suatu target.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari wawancara dengan para pelaku dalam kasus perampokan X dan Y. Sementara data sekunder diperoleh dengan melakukan studi pustaka berupa artikel berita, karya ilmiah, dan data lain yang relevan.
Temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian adalah bahwa para pelaku kasus perampokan X dan Y tidak memilih target secara acak, melainkan berdasarkan pada lima kriteria, yakni: 1 Keuntungan yang diperoleh dari perampokan profitability ; 2 Kemudahan mendekati target accessibility ; 3 Kemudahan mengendalikan target manageability ; 4 Tingkat risiko degree of risk ; dan 5 Kemungkinan korban melaporkan perampokan ke polisi. Terdapat kecenderungan para pelaku untuk melakukan penyederhanaan simplification dalam mengevaluasi kriteria pemilihan target dalam situasi yang kompleks dengan berfokus pada kriteria tertentu dan mengabaikan kriteria lainnya. Adanya keterbatasan waktu dan hambatan lainnya membuat para pelaku cenderung membatas perhatiannya pada sejumlah kecil informasi yang dianggap relevan.Diperlukan adanya penelitian lanjutan dengan melakukan pengembangan kriteria pemilihan target dan perlunya dilakukan penelitian dalam skala besar agar dapat melakukan generalisasi terhadap populasi umum.

This research focuses on the target selection made by robbers on robbery case X and Y. Case X is a robbery committed against house. While Case Y is a robbery committed against commercial trucks. Target selection isn rsquo t done randomly, but chosen based on some criteria. Therefore it rsquo s necessary to study about how the robbers on robbery case X and Y chose their targets.
Choice element in Structural Choice Model of Victimization is used to understand that there are target attractiveness and lack of guardianship that affect target selection. Rational choice is further used to understand that target selection is based on a rational calculation between positive and negative criteria of the targets.
This study is a qualitative study. Data used in this research is primary data obtained from the interviews with the robbers of case X and Y. Meanwhile, the secondary data was obtained from the literature reviews on news articles, researches, and other relevant data.
The research found that the robbers on robbery case X and Y didn rsquo t choose the targets randomly, but they were chosen based on five criteria, which are 1 profitability achieved from robbery 2 accessibility 3 manageability 4 degree of risks and 5 the likelihood of the victim reporting the robbery to police. The robbers tend to do simplification when evaluating the criteria of target selection in complex situations by focusing on certain criteria and ignored other criteria. Time and other constraints made the robbers limit their attention to lesser information that was considered relevant.It is necessary to conduct further researcher by expanding the target selection criteria. And it is necessary to do large scale research so it rsquo s possible to generalize the result to the population."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49706
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofy Yasmin Firdausy
"Penelitian ini membahas tentang strategi manajemen yang digunakan oleh pekerja migran Indonesia dalam mengelola remitansi yang diperoleh selama masa bekerja di Jepang. Masa bekerja yang ditempuh oleh masing-masing narasumber adalah empat tahun tertanda dari keberangkatan dalam program Kerjasama bilateral yang dilangsungkan antara Indonesia dan Jepang, yakni; Specialized Skilled Worker (SSW) dari 2019. Unsur yang membedakan skema SSW dengan skema pengiriman pekerja migran lainna adalah, terdapat 12 bidang industri yang dapat digeluti oleh pekerja migran Indonesia melalui seleksi dan spesifikasi ketat. Salah satunya adalah bidang pertanian yang merupakan bidang dengan kebutuhan tertinggi nomor tiga dari bidang industri lainnya. Hal ini dilatarbelakangi oleh industri pertanian Jepang yang maju dan Indonesia sebagai Negara agraris. Narasumber pekerja migran yang diberangkatkan dengan skema SSW dalam penulisan ini, berangkat dari latar belakang beragam. Namun memiliki kesamaan akan pemenuhan kebutuhan yang kemudian hasil kerja dikelola secara pribadi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif untuk memahami strategi manajemen remitansi pada PMI secara kompreensif. Proses pengambian data utama dilakukan dengan melaksanakan sesi wawancara, membangun rapor dengan saling berbagi tautan dan pengalaman via media sosial dalam kurun waktu 2019 hingga 2022. Selanjutnya konsep dan teori yang digunakan adalah; 1. Rational Choice Theory; guna menjelaskan latar belakang rasional PMI dalam melakukan pengelolaan remitansi 2. Konsep Planned Behaviour; untuk menjelaskan dorongan intenal dan jaringan sosial, 3. Pendekatan New Economics of Labor Migration (NELM); untuk menjelaskan adanya prioritas kepentingan pribadi sebagai motivasi penggerak dalam menghasilkan dan mengelola remitansi. Hasil dari penelitian ini adalah; 1. Investasi, peruntukan modal sebagai alih fungsi lahan dan olah modal usaha merupakan strategi praktis yang dipilih oleh PMI;
Sehingga secara rasional pengelolaan remitansi oleh PMI berada dalam koridor kepentingan diri (pengembangan potensi diri) dan kebutuhan keluarga. Proses dalam menyusun strategi manajemen remitansi membantu melebarkan jaringan yang mempengaruhi PMI dalam keputusan remigrasi, serta berfungsi dalam proses reintegrasi PMI dengan masyarakat kota asal PMI.

This research discusses the management strategies used by Indonesian migrant workers in managing remittances obtained during their work in Japan. The period of work undertaken by each resource person is four years from departure in the bilateral cooperation program held between Indonesia and Japan, namely; Specialized Skilled Worker (SSW) or Tokutei Ginou from 2019. The element that differentiates the SSW scheme from other migrant worker-sending schemes is that there are 12 industrial fields that Indonesian migrant workers can enter through strict selection and specifications. One of them is the agricultural sector, with the third highest demand from other industrial sectors. This is motivated by the advanced Japanese agricultural industry and Indonesia as an agricultural country. The resource persons for migrant workers who departed under the SSW scheme in this writing came from various backgrounds. However, they have in common the fulfilment of needs, which is then managed personally. This research was conducted using a qualitative method to comprehensively understand the remittance management strategy at PMI. The main data collection process was carried out by conducting interview sessions, and building report cards by sharing links and experiences via sosial media in the period 2019 to 2022. Furthermore, the concepts and theories used were; 1. Rational Choice Theory; to explain PMI's rational background in managing remittances 2. Planned Behavior concept; to explain internal drives and social networks, 3. New Economics of Labor Migration (NELM) approach; to explain the priority of personal interests as the driving motivation in generating and managing remittances. The results of this research are; 1. Investment, allotment of capital and processing business capital is a practical strategy chosen by PMI; 2. So rationally the management of remittances by PMI is in the corridor of self- interest (development of personal potential) and family needs. The process of developing remittance management strategies helps widen the network that influences PMI in remigration decisions, as well as functions in the reintegration process of PMI with the community of PMI's hometown."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>