Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kunthi Pramesti
Abstrak :
Penelitian mengenai pengujian dinamik ini bertujuan untuk memperoleh parameter dinamik (frekuensi alami, mode getar, dan rasio redaman) dari struktur yang diuji. Pengujian dinamik dilakukan di Jembatan Teksas Universitas Indonesia yang merupakan jembatan pejalan kaki rangka baja dengan bentang total 84 meter. Struktur Jembatan Teksas dimodelkan secara 3 dimensi dengan menggunakan program SAP2000 untuk memperoleh frekuensi alami dan mode getar. Permodelan struktur dilakukan dengan 2 asumsi, yaitu jika joint jembatan dimodelkan sebagai sambungan sendi dan joint jembatan dimodelkan sebagai sambungan jepit. Pengujian dinamik dilakukan dengan memberikan eksitasi paksaan pada Jembatan Teksas dengan menggunakan alat eccentric mass shaker. Respon dari struktur akibat getaran dari eksitasi paksaan direkam menggunakan accelerometer dan vibrometer. Data yang digunakan adalah data saat struktur dalam kondisi mengalami getaran paksa (saat alat masih beroperasi) dan dalam kondisi mengalami getaran bebas (saat alat dihentikan). Dari hasil pengujian dapat diperoleh 5 mode getar pertama Jembatan Teksas. Hasil pengujian dinamik lebih mendekati hasil permodelan dengan asumsi joint jembatan sebagai sambungan sendi dengan perbedaan sebesar 11%. Rasio redaman rata-rata yang diperoleh dari hasil pengujian sebesar 1,72%. Jika hasil pengujian ini dibandingkan dengan hasil pengujian yang telah dilakukan pada tahun 2013 dan 2011 terdapat penurunan frekuensi yang cukup signifikan (20%) untuk mode getar kedua torsi.
The purpose of this dynamic test was to obtain dynamic parameters (natural frequencies, mode shapes, and damping ratio) of the tested structure. The dynamic test was conducted on Jembatan Teksas Universitas Indonesia, the pedestrian steel-truss bridge with 84 meters total span. This bridge structure was modeled in 3D by SAP2000 program to obtain natural frequencies and mode shapes. Structural modeling conducted with 2 assumptions, the bridge joints modeled as a pinned connection and the bridge joints modeled as a fixed connection. A dynamic test was conducted by applied forced excitation using an eccentric mass shaker. Structure responses were recorded using accelerometers and vibrometer. The data used were the data when the structure in forced vibration state and in free vibration state. This test could obtain 5 mode shapes of Jembatan Teksas. The results obtained from the test were close to the model of bridge joints as pinned connections. The average damping ratio obtained from the test was 1,72%. Compared to the test that was conducted in 2013, there was a significant frequency decrement (20%) for the 2nd torsional mode shape.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Daniel
Abstrak :
Balok merupakan elemen struktur yang utamanya menahan lentur dan geser dengan atau tanpa gaya aksial atau torsi. Tujuan penelitian ini adalah mengamati perubahan natural frekuensi terhadap pembebanan bertahap pada balok beton bertulang dengan agregat daur ulang. Studi dilakukan secara eksperimen, yakni menggunakan beton dengan agregat kasar daur ulang (kuat tekan fc’ 20,74 MPa). Balok yang digunakan berukuran 3000 × 150 × 250 mm3 yang diberi beban semi-siklik dengan metode pembebanan four-point loading. Pembebanan dilakukan dalam 4 siklus, yaitu siklus 2 ton, 4 ton, 6 ton, dan 8 ton. Respon struktur berupa grafik perpindahan vs beban dan waktu, regangan vs beban diolah dari hasil pengujian menggunakan Digital Image Correlation (DIC) dan pengukuran manual dengan LVDT, dial gauge, dan strain gauge. Karakteristik dinamik balok berupa frekuensi alami dan rasio redaman diperoleh dengan alat accelerometer. Hasil eksperimen tersebut dibandingkan dengan hasil perhitungan teoritis. Analisis menunjukan bahwa balok mencapai batas elastis pada beban 8000 kg. Frekuensi alami cenderung menurun terhadap penambahan beban, hal dikarenakan nilai kekakuan balok yang telah diberi beban akan turun akibat muncul retakan. Nilai rasio redaman pada balok RAC cenderung menurun terhadap penambahan pembebanan bertahap. ......Beams are structural elements that primarily resist bending and shear with or without axial or torsional forces. The purpose of this study was to observe the natural frequency changes to the gradual loading of reinforced concrete beams with recycled aggregate. The study was conducted experimentally, using concrete with recycled coarse aggregate (compressive strength fc' 20.74 MPa). The beam used is 3000 × 150 × 250 mm3 which is given a semi-cyclic load with a four-point loading method. The loading is carried out in 4 cycles, namely 2 tons, 4 tons, 6 tons, and 8 tons. Structural responses in the form of graphs of displacement vs. load and time, strain vs. load were processed from the test results using Digital Image Correlation (DIC) and manual measurements with LVDT, dial gauge, and strain gauge. The dynamic characteristics of the beam in the form of natural frequencies and damping ratio were obtained by using an accelerometer. The experimental results are compared with the results of theoretical calculations. The analysis shows that the beam reaches its elastic limit at a load of 8000 kg. The natural frequency tends to decrease with increasing load, this is because the stiffness value of the beam that has been given a load will decrease due to cracks appearing. The value of the damping ratio in the RAC beam tends to decrease with the addition of gradual loading.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
IRWAN ADE PUTRA
Abstrak :
Penelitian mengenai pengujian dinamik ini bertujuan untuk mendapatkan parameter dinamik struktur, yaitu: frekuensi alami, rasio redaman, dan mode getar. Dan juga pengaruh perletakan bearing pad terhadap transmisibilitas dari respon dinamik struktur jembatan. Objek struktur yang digunakan adalah Jembatan Elevated Toll yang terletak di jalan tol ruas Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), Surabaya-Jawa Timur. Struktur jembatan dimodelkan secara tiga dimensi dengan menggunakan software SAP2000 untuk memperoleh frekuensi alami dan mode getar struktur jembatan secara teoritis. Forced vibration test kemudian dilakukan untuk mendapatkan frekuensi alami dan rasio redaman struktur jembatan secara eksperimen. Pengukuran vibrasi menggunakan microtremor dengan sensor accelerometer. Hasil dari eksperimen ini mampu mengidentifikasi dua mode dari struktur jembatan, yaitu mode vertikal pertama dan mode longitudinal pertama. Hasil yang diperoleh adalah frekuensi alami hasil eksperimen nilainya relatif lebih besar sampai 13 % dibandingkan frekuensi alami hasil permodelan. Frekuensi hasil eksperimen lebih besar dari permodelan maka jembatan masih dalam keadaan yang utuh atau belum mengalami kerusakan dan dalam kondisi yang baik. Rasio redaman struktur jembatan yang diperoleh dari hasil eksperimen yaitu 1.92 % dan 2.32 %. Transmisibilitas dari perletakan bearing pad dapat mereduksi respon percepatan dari struktur atas jembatan ke struktur bawah jembatan sebesar 54.62 % dan 60.22 %. ......The purpose of this dynamic test was to obtain dynamic parameters of structure, such as: natural frequency, damping ratio, and mode shape. And also the effect of elastomeric bearing support on the transmissibility of the dynamic response of the bridge structure. The object used is the Elevated Toll Bridge located on the Krian-Legundi-Bunder-Manyar toll road (KLBM), Surabaya-East Java. The bridge structure was modeled in three dimensional using SAP2000 software to obtain the natural frequency and mode shape of the bridge structure theoretically. Forced vibration test was then performed to obtain the natural frequency and damping ratio of the bridge structure experimentally. Vibration measured using microtremor with accelerometer sensor. The results of this experiment were able to identify two modes of the bridge structure, namely the first vertical mode and the first longitudinal mode. The results obtained are the natural frequency of experimental value is relatively greater up to 13% compared to the natural frequency of the modeling results. The natural frequency of the experimental is greater than modeling, so the bridge is still in a complete condition or has not been damaged and in good condition. The damping ratio of the bridge structure were obtained from the experimental results is 1.92% and 2.32%. The transmissibility of the bearing support can reduce the acceleration response from the upper bridge structure to the lower bridge structure by 54.62% and 60.22%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milania Rahim
Abstrak :
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan parameter dinamik berupa periode getar, mode getar, dan rasio redaman struktur. Parameter dinamik didapatkan dengan melakukan analisis modal secara teoritis dan eksperimen untuk selanjutnya dibandingkan. Dalam penelitian ini, model struktur yang akan menjadi objek penelitian adalah Gedung laboratorium DTS FTUI yang merupakan gedung empat lantai dengan struktur beton yang terletak di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Struktur bangunan dimodelkan tiga dimensi dengan menggunakan program ETABS 17. Hasil dari pemodelan adalah berupa periode getar dan mode getar secara teoritis. Selanjutnya parameter dinamik secara eksperimen dilakukan dengan melakukan tes vibrasi berupa forced vibration test menggunakan alat eccentric mass shaker. Untuk mencatat respon struktur, ditempatkan accelerometer dan vibrometer. Hasil dari eksperimen dapat mengidentifikasi respon struktur Laboratorium DTS FTUI untuk 3 mode getar. Hasil yang diperoleh dari eksperimen menghasilkan simpangan rata-rata 6,4% jika dibandingkan dengan hasil modelisasi. Rasio redaman struktur yang diperoleh dari hasil eksperimen adalah sekitar 5,1%. ......This study aims to obtain dynamic parameters consisting of the vibration period, vibration mode, and the damping ratio of the structure. Dynamic parameters are obtained by doing modal analysis theoretically and experimentally. The object in this study is Laboratorium DTS FTUI Building, a four-story building with a concrete structure located at the Faculty of Engineering, University of Indonesia. The structure was modeled in three dimensions using ETABS 17 program to obtain natural period and vibration mode theoretically. Vibration test was then performed into a forced vibration test using an eccentric mass shaker. The response of structure measured using accelerometer and vibrometer. The results of the experiment is able to identify 3 modes of the structure. The results obtained from the experiment produced an average deviation of 6.4% compared with the theoretical results. The structural damping ratio obtained from the experimental results is around 5.1%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustofa Rifki
Abstrak :
Analisis modal secara teoritis dan eksperimen dilakukan pada penelitian ini untuk mendapatkan parameter dinamik struktur, yaitu: periode getar, rasio redaman, dan mode getar. Objek struktur yang digunakan adalah Jembatan Teksas di Universitas Indonesia yang merupakan jembatan pedestrian tipe rangka baja sepanjang 84 m. Jembatan dimodelkan secara tiga dimensi dengan program SAP 2000 untuk mendapatkan periode getar dan mode getar jembatan secara teoritis. Free vibration test kemudian dilakukan untuk mendapatkan periode getar dan rasio redaman secara eksperimental. Pengukuran vibrasi menggunakan microtremor dengan sensor acceleration dan eksitasi berupa human induced vibration. Pada akhirnya eksperimen mampu mengidentifikasi empat dari lima mode pertama struktur utama jembatan. Periode getar dari hasil eksperimen menunjukkan hasil yang identik dengan periode hasil modelisasi dengan rata - rata periode hasil eksperimen lebih besar 15% dibandingkan periode hasil modelisasi. Berdasarkan hasil eksperimen rasio redaman jembatan didapat sekitar 2.2 %, hasil ini seusai dengan literatur yakni sekitar 2 - 3 %. ......Theoretical and experimental modal analysis were conducted in this study to obtain dynamic parameters of structure, such as: natural period, damping ratio, and mode shape. The object used is Teksas Bridge in Universitas Indonesia which is a 84 m long steel truss pedestrian bridge. The bridge was modeled in three dimensional using SAP 2000 to obtain natural period and mode shape theoretically. Free vibration test was then performed to obtain natural period and damping ratio experimentally. The structure excited by human induced vibration and then measured using microtremor with acceleration sensor. At the end, experiment were able to identify four of the five initial modes of major structure of the bridge. The natural period from experimental results showed identical results with the theoretical one, with experimental natural period 15 % average greater compared to theoretical natural period. According to experimental results, damping ratio of bridge were obtained about 2.2 % corresponding to literature which is about 2 - 3 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S81
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Muslim
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kegagalan struktur jembatan selama tahap konstruksi, terutama akibat gempa. Jembatan kabel Suramadu yang memiliki bentang utama 818 meter dengan 89 tahap konstruksi, dipengaruhi oleh tiga rekaman gempa berbeda, yaitu gempa Banyuwangi Maret 2011, gempa jember Februari 2011, dan gempa Nusadua September 2009. Analisis riwayat waktu dilakukan agar diperoleh respon struktur dari detik ke detik selama gempa berlansung. Analisis displacement, tegangan pada gelagar, gaya kabel, dan pengaruh rasio redaman struktur, dilakukan pada setiap tahapan konstruksi dan dievaluasi sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon gempa pada struktur jembatan atas tidak hanya bergantung pada karakteristik dari rekaman gempa yaitu durasi, kandungan frekuensi, percepatan tanah maksimum (PGA), akan tetapi juga bergantung pada karakteristik struktur yaitu massa, kekakuan, dan redaman.
ABSTRACT This study aims to avoid bridge structure failure during the construction stages, primarily due to earthquake. Suramadu cable-stayed bridge which has main spans 818 m with 89 stages of construction was studied to 3 different earthquakes, namely Banyuwangi earthquake March 2011, Jember earthquake February 2011, and Nusadua earthquake September 2009. Time history analysis was carried out in order to obtain responses of the structure anytime during the earthquake occurred. Analysis of displacement, stress on the girder, cable forces, and also influence of structural damping ratio, was performed at each stage of construction and was evaluated in accordance with the existing requirements and appropriate regulations. The results showed that the seismic responses of upper bridge structures depends not only on the characteristics of earthquake records, namely duration, frequency content, and maximum ground acceleration (PGA), but also on the structural characteristics, namely mass, stiffness, and damping.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42114
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library