Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutabarat, Sanggam
"Lapisan endapan kontinental kipas aluvial berumur Oligosen Akhir dengan ketebalan sekitar 300 meter pada sumur PMT-2 di lapangan PMT, Sumatra Selatan adalah hasil proses sedimentasi yang kompleks, yang memberikan stratigrafi yang rumit serta komposisi, tekstur dan karakter fisis batuan yang heterogen. Endapan ini terdiri dari selang-seling berbagai jenis konglomerat dan batupasir, yang sulit dibedakan dan diidentifikasi secara akurat dengan teknik standar perekaman sumur (wireline dan mud logging). Resolusi data seismik 2-D juga memberikan informasi yang tidak memadai terhadap variasi karakter internal dan sebaran vertikal fasies dari endapan kipas aluvial ini.
Dilain pihak, data akustik (kecepatan gelombang P dan S) yang terekam di sumur tsb. belum diolah dan dianalisis secara optimal dan integratif. Padahal data akustik lubang-bor dapat diekstrak lebih lanjut untuk mendapatkan informasi yang berguna dalam karakterisasi suatu formasi, misalnya transform litologi dan porositas dan transform konstanta elastik Vp/Vs dan rasio Poisson terhadap litologi dan tekstur batuan, yang memerlukan dukungan model geologi yang relevan.
Kesimpulan utama dari studi ini bahwa rasio Vp/Vs dan rasio Poisson adalah parameter fisis batuan yang paling berkorelasi kuat dengan litologi dan dengan fasies geologi yang mempunyai textural index yang bervariasi, dibanding dengan parameter gelombang akustik (Vp, Vs, akustik impedansi) dan data perekaman lubang-bor lainnya, seperti kurva sinar gamma, densitas, resistivitas dan porositas.
Studi ini berhasil memperlihatkan suatu upaya didalam memperkecil geological uncertainty dari karakter-karakter suatu endapan kipas aluvial yang heterogen dan kompleks."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardana Rahadiyan Darojat
"Selat Sunda terletak diantara dua struktur subduksi yang berbeda yaitu subduksi miring pada bagian barat daya Sumatera serta subduksi normal pada bagian se- latan Jawa. Selat Sunda dan sekitarnya juga dilalui oleh jalur cincin gunung api aktif. Hal tersebut membuat keberagaman struktur geologi serta vulkanik di bawah selat sunda dan sekitarnya menjadi penting untuk dipahami untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian gempa di masa mendatang. Pada penelitian kali ini digunakan tomogra kecepatan seismik 3D untuk mencitrakan bawah permukaan Pada wilayah barat Jawa, khususnya pada Selat Sunda hingga kedalaman 150 km. Data waktu tempuh gelombang P dan S dari periode April 2009 hingga Desember 2021 sejumlah 1418 event gempa dengan minimal 15 fase dengan magnitudo M >3 digunakan untuk mendapatkan citra tomogram Vp, Vs, dan Vp/Vs. Proses inversi dan relokasi hiposenter dilakukan menggunakan SIMULPS12 dengan algoritma to- mogra waktu tempuh. Tomogra waktu tempuh berhasil mencitrakan perubahan kecepatan yang signi kan pada struktur geologi yang berpotensi menjadi sumber gempa seperti lempeng subduksi, struktur vulkanik, serta zona seismogenic lain- nya. Pelelehan sebagian (partial melting) pada bawah Gunung Sekincau, Krakatau, Prakasak, serta kompleks Gunung Salak dan Guntur berhasil tercitrakan dengan anomali kecepatan P dan S yang rendah serta nilai rasio Vp/Vs yang tinggi. Lem- peng subduksi Indo-Australia dengan Eurasia juga terlihat sebagai anomali peruba- han kecepatan P dan S yang tinggi.

The Sunda Strait is located between two different subduction structures: oblique subduction in southwestern Sumatra and normal subduction in southern Java. The Sunda Strait and surrounding areas are also traversed by an active volcanic ring. This makes the diversity of geological and volcanic structures under the Sunda Strait and surrounding areas important to understand to increase awareness of fu- ture earthquake events. In this study, 3D seismic velocity tomography is used to image the subsurface in the western region of Java, especially in the Sunda Strait to a depth of 150 km. P and S wave travel time data from April 2009 to December 2021 totaling 1418 earthquake events with at least 15 phases with magnitudes of M >3 are used to obtain Vp, Vs, and Vp/Vs tomogram images. The inversion process and hypocenter relocation were performed using SIMULPS12 with the traveltime tomography algorithm. Travel-time tomography successfully imaged signi cant ve- locity changes in geological structures that are potential earthquake sources such as subduction plates, volcanic structures, and other seismogenic zones. Partial melt- ing beneath Mount Sekincau, Krakatau, Prakasak, and the Mount Salak and Guntur complexes was successfully imaged with low P and S velocity anomalies and high Vp/Vs ratio values. The Indo-Australian subduction plate with Eurasia is also seen as low anomalous changes in P and S Velocity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library