Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Padantya Adi Wijaya
Abstrak :
Industri konstruksi merupakan salah satu industri yang memiliki risiko tinggi terhadap lingkungan. Proses rantai pasok menjadi salah satu perhatian utama karena dampaknya yang besar pada lingkungan. Rendahnya penerapan praktik ramah lingkungan pada industi konstruksi di indonesia menyebabkan konsumsi energi dan produksi gas rumah kaca terus mengalami kenaikan tiap tahun yang akan berdampak buruk pada lingkungan salah satunya menyebabkan perubahan iklim. Selain itu, kurangnya penerapan praktik hijau ini akan berdampak pada kinerja ekonomi dan organisasi perusahaan. Pemilihan strategi yang tepat dalam penerapan manajemen rantai pasok hijau (GSCM) merupakan solusi untuk menghadapi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemilihan strategi implementasi GSCM yang optimal pada industri konstruksi untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan dengan metode Analytic Network Process (ANP) dan korelasi sederhana. Metode ANP digunakan untuk menentukan prioritas dari strategi GSCM dan metode korelasi sederhana digunakan untuk menentukan hubungan dari strategi GSCM dengan keberlanjutan. Berdasarkan analisis ANP, strategi berbasis efisiensi merupakan strategi yang menempati peringkat pertama sehingga strategi berbasis efisiensi dipilih sebagai strategi GSCM di industri konstruksi. Hubungan yang terjadi antara strategi berbasis efisiensi dengan keberlanjutan baik pada kinerja lingkungan, ekonomi dan sosial memiliki nilai positif secara signifikan dengan kategori moderat. Dengan hal ini, penerapan strategi berbasis efisiensi dapat meningkatkan kinerja keberlanjutan melalui implementasi praktik GSCM di konstruksi.  ......The construction industry is one of the industries that have high environmental risks. The construction supply chain process is the main concern due to environmental damage.  The lack of green practices implementation in the Indonesian construction industry causes energy consumption and gas emissions to continue to rise every year which will negatively impact the environment. In addition, the lack of green practices implementation can impact the economic and organizational performance. The strategy selection of green supply chain management (GSCM) is the solution to overcome this problem. This study aims to select the right GSCM strategy in the Indonesian construction industry to increase sustainability performance using the Analytic Network Process (ANP) and correlation analysis. The ANP method is used to prioritize the GSCM strategies, whereas correlation analysis is used to identify the correlation between GSCM strategy and sustainability performance. Based on the ANP, the efficiency-based strategy has the highest weight and is selected to be the GSCM strategy to implement in the Indonesian construction industry. The correlation that occurs between efficiency-based strategy and sustainability performance (environmental, economic, and social) has a significant and positive impact with a moderate category. Therefore, the implementation of an efficiency-based strategy can improve sustainability performance through the implementation of GSCM practices in construction.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riski Julianti
Abstrak :
Pelaksanaan konstruksi memiliki potensi untuk menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan sekitar proyek, sehingga industri konstruksi dunia memiliki konsep baru untuk mendukung keberlanjutan, yaitu konstruksi hijau. Dalam penerapannya, konstruksi hijau di Indonesia memiliki beberapa hambatan yang paling utama, yaitu biaya, pembuatan desain yang efisien,serta pemilihan material yang ramah lingkungan. Konstruksi hijau pada umumnya mengalami pembengkakan biaya 4,5% - 7% apabila dibandingkan dengan konstruksi konvensional. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan integrasi rantai pasok yang efisien dengan menambahkan kesadaran atas dampak lingkungan yang dapat disebut dengan rantai pasok hijau. Penelitian ini menggunakan metode structural equation model (SEM) untuk menganalisis integrasi rantai pasok hijau dalam penerapan konstruksi hijau untuk meningkatkan kinerja biaya. Dalam penelitian ini didapatkan integrasi rantai pasok hijau tersebut berfokus pada kegiatan green initiation sebagai tahap awal proyek konstruksi yang dilakukan oleh pemilik proyek serta berfokus pada kegiatan green manufacturing sebagai proses pelaksanaan proyek konstruksi untuk mencapai produk akhir konstruksi. ......The implementation of construction has the potential to cause adverse impacts on the environment around the project, according to that, the construction industry has a new concept to support sustainability, namely green construction. In its implementation, green construction in Indonesia has several of the most important obstacles, namely costs, making efficient designs, and choosing environmentally friendly materials. Green construction generally experiences a cost increase of 4.5% - 7% when compared to conventional construction. Based on this, it is necessary to integrate an efficient supply chain by adding awareness of environmental impacts, which can be referred to as green supply chain. This research uses the method structural equation model (SEM) to analyze the integration of green supply chains in green construction to improve cost performance. It was found that green supply chain integration focuses on green initiation practices as the initial stage of a construction project carried out by the project owner, the integration also focuses on green manufacturing practices to achieve the final product of a construction project.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dany Cahyadi
Abstrak :
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 21/PRT/M/2021 tentang Bangunan Gedung Hijau, secara eksplisit mensyaratkan mengenai pengendalian penggunaan material berbahaya khususnya yang tertuang dalam Bagian E. sub bagian E.1.a. sampai dengan E.1.c dan sub bagian E.2.a sampai dengan E.2.i tentang penggunaan material bersertifikat ramah lingkungan yang dapat disebut juga dalam istilah rantai pasok hijau dalam penyediaan material konstruksi. Dalam menyikapi peraturan tersebut dan sebagai solusi atas permasalahan penyediaan material hijau, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan dengan melakukan pengendalian terhadap material berbahaya dan menggunakan material bersertifikat ramah lingkungan atau bahan yang telah memenuhi syarat serta kaidah ramah lingkungan. Pengendalian penggunaan material ramah lingkungan dalam bangunan gedung hijau dimaksudkan untuk mengurangi jumlah zat pencemar berbahaya terhadap kesehatan dan kenyamanan pengguna bangunan serta menjaga kesinambungan rantai pasok material yang ramah lingkungan dalam skala nasional. Oleh karena itu dalam pengadaan material konstruksi harus dilakukan serangkaian proses dan praktik yang baik guna mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan penggunaan produk lokal dengan jarak yang sedekat mungkin. Selanjutnya ketentuan ini diharapkan dapat diterapkan dalam pengembangan penyediaan bahan bangunan ramah lingkungan guna mendukung pembangunan berkelanjutan, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri PUPR tentang Bangunan Gedung Hijau.
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2022
690 MBA 57:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library