Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Lendutan yang terjadi pada struktur blok atau rangka batang akan berbanding lures dengan panjang bentang balok atau rangka batang tersebut, artinya semakin panjang bentang maka lendutan yang terjadi akan sernakin besar, diiihat dari aspek teknis lendutan yang besar akan mengurangi keamanan struktur oleh karena itu lendutan yang terjadi harus dibmasi. Pembatasan lendutan ini selanjutnya disebut dengan lendutan izin yang besarnya menurut Peratu.ran Perencanaan Bangunari Baja Indonesia (PPBBI 1984) adalah L1360 dimana L adalah panjang bentang struktur tersebut. Apabila struktur baloklrangka baja mengalami lendutan yang melebihi lendutan ijinya belum tentu bahwa struktur tersebut tidak kuat terhadap beban atau gaya yang dipikulnya, karena kontrol lendutan baru bisa dilakukan setetah ukuran profil ditentukan terlebih dahulu. Adanya kontrol lendutan adalah sebagai syarat dari days layan (serviceability) dari suatu struktur. Kasus yang akan dianalisa oleh penulis adalah yang terjadi pads Jembatan Pipa Pertamina Cipunegara, dimana lendutan yang terjadi adalah 31,30 cm sedangkan lendutan yang diijinkan untuk bentang 80 m adalah 22,20 cm (L1360 sedangkan berdasarkan data yang diperoleh penulis hasil perhitungan kontraktor lendutan yang diijinkan adalah 1,1300 atau 26 cm) sehingga dapat disimpulkan bahwa lendutan yang terjadi melebihi dari yang diijinkan. Untuk mengatasi hal ini dengan tidak mengganti profil yang telah dipakai maka pada jembatan tersebut dipasang kabel prategang external pada kedua balok induk jembatan, sehingga dengan memberikan gaya tank pads kabei prategang diharapkan lendutan yang ter adi pada jembatan tersebut akan lebih kecil. Dalam Tugas Akhir ini penulis akan menganalisa berapa besarnya gaya prategang yang harus diberikan sehingga sehingga lendutan yang terjadi lebih keeil dari yang diij:nkan_ Untuk perhitungan lendutan yang terjadi pada struktur rangka penulis akan menggunakan program komputer seperti STAAD Ill"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35660
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Santoso
"Peristiwa meletus gunung semeru pada tanggal 4 desember 2021 yang memuntahkan lahar panas menciptakan tragedi yang besar bagi masyarakat Jawa Timur khususnya bagi Kabupaten Lumajang. Tragedi tersebut yaitu runtuhnya jembatan Gladak Perak yang menjadi penghubung masyarakat Malang dan Lumajang akibat terjangan lahar muntahan gunung semeru yang berulang tahun tepat 100 tahun. Dengan peristiwa tersebut pemerintah bertindak cepat melalui koordinasi Kementrian PUPR agar pembangun jembatan pengganti terselesaikan dalam waktu maksimum satu tahun melalui anggaran bencana alam (single year). Maka ditunjuk kontraktor melalui proyek design and build dan dilakukan alternatif disain sampai akhir diputus jembatan Rangka tipe Pratt panjang 140 meter. Dengan pertimbangan antara lain waktu pembangunan hanya dalam 12 bulan, metode konstruksi yang dapat datang lahar dingin, serta jika ada lahar yang besar, struktur atas dapat rusak sementara pondasi masih bisa dipertahankan sehingga jembatan dengan cepat dibangun kembali. Dalam rangka penulisan laporan praktek progam Keinsiyuran dengan judul di atas, maka ada beberapa komponen yang harus tercakup yaitu Etika Profesi Keinsinyuran, update bidang keilmuan terbaru, K3LL dan KEEI dalam mengatasi problem solving. Pada pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut, ada beberapa aspek yang perlu menjadi perhatian yaitu aspek geometri, aspek geologi, aspek kegempaan, aspek hidrologi, aspek teknis, dan aspek waktu. Adapun solusi dari masing-masing aspek tersebut diselesaikan dengan solusi rekayasa yang memadai dan komprehensif sehingga pembangunan jembatan terselesaikan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan uji laik fungsi pada struktur atas dan uji pembebanan pada struktur bawah memenuhi kaidah-kaidah yang berlaku.

The eruption of Mount Semeru on December 4 2021 created a big tragedy for the people of East Java, especially for the East Java district. The tragedy which was the collapse of Gladak Perak Brdge which a bridge that connect Malang and Lumajang region caused by the volcanic mudflows after Mount Semeru erupts. With this incident, the government acted quickly through the ranks of PU immediately instructed that a replacement bridgeare to be built immediately within one year through the natural disaster budget (Single Year). Furthermore, the government elect a contractor with design and build project and after some design alternatives then decided to build a 140m Pratt Bridge. With some consideration such as 1 year to construct, construction method that could withstand future mudflow, as well as if there is large mudflow, the superstructure can be damaged while the foundation can still be maintained so that the new bridge can be quickly rebuilt. In the context of writing a report on engineering practice with the title above, there are several components that must be covered such as engineering professional ethics, updates on the latest technology, and occupational health and safety in dealing with problem solving. In the construction phase, there are several aspects that need attention, namely geometric aspects, geological aspects, seismic aspects, hydrological aspects, technical aspects, and time aspects. The solutions for each of these aspects are resolved with adequate and comprehensive engineered solutions so that the construction bridge is completed properly. Those solution is tested by functional acceptance tests on the superstructure and loading tests on the substructure that comply with the applicable principles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mustofa Rifki
"Analisis modal secara teoritis dan eksperimen dilakukan pada penelitian ini untuk mendapatkan parameter dinamik struktur, yaitu: periode getar, rasio redaman, dan mode getar. Objek struktur yang digunakan adalah Jembatan Teksas di Universitas Indonesia yang merupakan jembatan pedestrian tipe rangka baja sepanjang 84 m. Jembatan dimodelkan secara tiga dimensi dengan program SAP 2000 untuk mendapatkan periode getar dan mode getar jembatan secara teoritis. Free vibration test kemudian dilakukan untuk mendapatkan periode getar dan rasio redaman secara eksperimental. Pengukuran vibrasi menggunakan microtremor dengan sensor acceleration dan eksitasi berupa human induced vibration. Pada akhirnya eksperimen mampu mengidentifikasi empat dari lima mode pertama struktur utama jembatan. Periode getar dari hasil eksperimen menunjukkan hasil yang identik dengan periode hasil modelisasi dengan rata - rata periode hasil eksperimen lebih besar 15% dibandingkan periode hasil modelisasi. Berdasarkan hasil eksperimen rasio redaman jembatan didapat sekitar 2.2 %, hasil ini seusai dengan literatur yakni sekitar 2 - 3 %.

Theoretical and experimental modal analysis were conducted in this study to obtain dynamic parameters of structure, such as: natural period, damping ratio, and mode shape. The object used is Teksas Bridge in Universitas Indonesia which is a 84 m long steel truss pedestrian bridge. The bridge was modeled in three dimensional using SAP 2000 to obtain natural period and mode shape theoretically. Free vibration test was then performed to obtain natural period and damping ratio experimentally. The structure excited by human induced vibration and then measured using microtremor with acceleration sensor. At the end, experiment were able to identify four of the five initial modes of major structure of the bridge. The natural period from experimental results showed identical results with the theoretical one, with experimental natural period 15 % average greater compared to theoretical natural period. According to experimental results, damping ratio of bridge were obtained about 2.2 % corresponding to literature which is about 2 - 3 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S81
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Rengganis
"Indonesia merupakan wilayah yang memiliki titik gempa paling banyak karena berada di pertemuan empat lempeng tektonik dunia. Belakangan ini semakin sering terjadi gempa. Akibatnya pemerintah berencana mengganti peraturan gempa SNI 03-1726-2002 dengan RSNI 03-1726-201x. Selain itu, perencanaan bangunan yang selama ini berdasarkan kekuatan struktur bangunan, mulai beralih menjadi berdasarkan level kinerja, dengan metode analisis pushover statik nonlinear. Objek penelitian ini adalah sistem struktur penahan gaya lateral berupa rangka bresing eksentris. Sistem struktur dimodelkan dalam bangunan tiga dimensi dengan menggunakan program ETABS ver. 9.7. Terdapat variasi tinggi bangunan dan model pemasangan bresing untuk dapat membandingkan perilaku struktur dan kinerja bangunan.
Hasil yang didapat adalah pemasangan bresing model B memiliki perilaku struktur yang lebih baik daripada model A. Bangunan rendah (6 lantai) dan bangunan tinggi (12 dan 18 lantai) sama-sam mengalami kelelehan pertama saat kondisi plastis. Namun, model keruntuhan pada bangunan rendah lebih baik daripada bangunan tinggi. Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk bangunan struktur baja yang berada di Jakarta pada tanah lunak.

Being at the meeting point of four tectonic plates, Indonesia has the most earthquake-point in the world. Lately, more and more earthquakes frequently happen. As a result, the government plans to replace the earthquake regulations of SNI 03-1726-2002 with RSNI 03-1726-201x. In addition, design of the building which has been based on structural strength, began to switch to based on level of performance, with nonlinear static pushover analysis method. Object of this study is structural system of retaining the lateral force with eccentrically braced frames. The structure is modeled in three-dimensional buildings using ETABS ver.9.7. There are variations in height of the building and in the model of the bracing to compare the structural behavior and performance of the buildings.
The results obtained are bracing with model B has a better structural behavior than the model A. Low building (6 floors) and tall building (12 and 18 floors) have first yielding in the same conditions, plastic conditions. Eventhough the collapse process of the low building models are better than tall buildings. The results of this study apply only to building steel structure that was in Jakarta on soft ground."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42163
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library