Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pradita Ajeng Wiguna
Abstrak :
Radiokromik merupakan salah satu sistem pengukuran dosis serap dari radiasi pengionyang banyak dimanfaatkan dalam bidang industri sterilisasi bahan pangan dan alat kesehatan. Pembuatan radiokromik dilakukan dengan memanfaatkan material yang sensitif terhadap paparan radiasi pengion yang akan mengalami perubahan warna pada dosis iradiasi tertentu. Pada penelitian ini, ion perak diiradisi dengan iradiator Gamma Cell 220 Cobalt-60. Perubahan warna pada larutan dapat dimanfaatkan untuk mengukur dosis iradisi gama. Dosis iradiasi gama dan derajat keasaman larutan (pH) dioptimasi untuk memeperoleh perubahan warna dan karakteristik fisikokimia khas dari nanopartikel perak. Larutan perak nitrat 10 mM dicampurkan dengan larutan polivinil alkohol (PVA) MW 60000 atau 11000-31000. Proses iradiasi dilakukan di ruang dengan sumber gamma Cobalt-60 pada dosis 0 sampai 20 kGy dengan laju dosis 4,6 kGy/jam. Proses ini menghasilkan nanopartikel koloid nanopartikel Ag/PVA berwarna kuning tua. Sifat optis dari nanopartikel Ag/PVA dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Spektrum UV-Vis menunjukkan resonansi plasmon permukaan terlokalisasi pada panjang gelombang 420-407 untuk sampel dengan PVA MW 60000 dan 410 nm untuk sampel dengan PVA MW 11000-31000. Intensitas puncak absorpsi meningkat dengan meningkatnya dosis gamma. Hal tersebut menjadikan larutan AgNO3-PVA yang diiradisi dapat menghasilkan nanopatikel perak yang memliki sifat radiokromik dan mengalami perubahan warna sebagai indikasi paparan dosis iradiasi gama diatas 0.5 kGy untuk sampel dengan PVA MW 60000 dan 4 kGy untuk sampel dengan PVA MW 11000-31000. Selanjutnya, berdasarkan citra TEM, morfologi koloid nanopartikel Ag/PVA menunjukkan bentuk yang bulat. ......Radiochromic is a system for measuring the absorption dose of ionizing radiation usedin the industrial sterilization of foodstuffs and medical devices. Fabrication of radiochromics is carried out by utilizing materials that are sensitive to ionizing radiation exposure which will undergo a color change at a certain irradiation dose. In this study,silver ions were irradiated with a Gamma Cell 220 Cobalt-60 irradiator. The color change in the solution can be used to measure the dose of gamma irradiation. The gamma irradiation dose and the degree of solution acidity (pH) were optimized to obtain the color change and the characteristic physicochemical characteristics of silver nanoparticles. Silver nitrate solution with a molarity 10 mM was mixed with a polyvinyl alcohol (PVA) solution with a molecular weight 60000 or 11000-31000. The irradiation process was carried out in a room with a Cobalt-60 gamma source at a dose of 0 to 20 kGy with a dose rate of 4.6 kGy/h. This process produces colloidal Ag/PVA nanoparticles with dark yellow color. The optical properties of the Ag/PVA nanoparticles were characterized using a UV-Vis spectrophotometer. The UV-Vis spectrum shows localized surface plasmon resonance at wavelengths 420-407 for samples with PVA MW 60000 and 410 nm for samples with PVA MW 11000-31000.The intensity of the absorption peak increases with increasing dose of gamma. This means that the AgNO3-PVA solution which is irradiated can produce silver nanopaticles which have radiochromic properties and change color as an indication of gamma doses exposure above 0.5 kGy for samples with PVA MW 60000 and 4 kGy for samples with PVA MW 11000-31000. Furthermore, based on TEM images, the morphology of colloid of the Ag/PVA nanoparticles shows a spherical shape.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Chairunisa
Abstrak :
ABSTRACT
Tiga jenis indikator radiokromik berbasis zat warna metil merah indikator larutan metil merah, indikator larutan metil merah PVA dan indikator film metil merah PVA diteliti sebagai dosimeter sinar gamma dosis tinggi. Perbandingan volume metil merah dengan PVA dalam pembuatan indikator film metil merah PVA diuji dan didapatkan nilai perbandingan yang paling baik adalah 1:10. Ketiga indikator diiradiasi menggunakan sinar gamma dari sumber 60Co pada dosis dari 5 hingga 100 kGy untuk indikator larutan metil merah dan indikator film metil merah PVA, dan dari 1 hingga 20 kGy untuk indikator larutan metil merah PVA. Spektrofotometer UV-Vis digunakan untuk mengamati nilai absorbansi ketiga jenis indikator sebelum dan sesudah iradiasi. Serta kolorimeter Nix-Pro dan flatbed scanner untuk mengamati nilai perubahan warna total dan kerapatan optik dari indikator film. Stabilitas indikator diuji dengan mengamati efek kondisi cahaya, suhu dan kelembaban dalam penyimpanan sebelum iradiasi serta efek pasca iradiasi dari ketiga indikator. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga jenis indikator radiokromik metil merah dapat digunakan sebagai dosimeter sinar gamma dalam bidang industri. Kisaran dosis yang dapat digunakan adalah 5-40 kGy untuk indikator larutan metil merah, 1-20 kGy untuk indikator larutan metil merah PVA dan 5-100 kGy untuk indikator film metil merah PVA dengan koefisien determinasi R2 0.90 untuk ketiga jenis indikator.
ABSTRACT
Three types of radiocromic indicator based on methyl red dye indicator of methyl red solution, indicator of methyl red PVA solution and indicator of methyl red film were studied as high dose gamma ray dosimeters. Comparison of methyl red volume with PVA in making indicator of methyl red PVA film was tested and obtained the best comparison value is 1 10. All Three types of indicators were irradiated using gamma rays from a 60Co source at doses from 5 to 100 kGy for methyl red solution indicator and methyl red PVA film indicator, and from 1 to 20 kGy for a methyl red PVA solution indicator. The UV Vis spectrophotometer was used to observe the absorbance values of all three types of indicators before and after irradiation. As well as Nix Pro colorimeter and flatbed scanner to observe the total color change value and optical density of the film indicator. Indicator stability was tested by observing the effects of light conditions, temperature and humidity in storage before irradiation and post irradiation effects of all three indicators. The results show that all three types of methyl red radiochromic indicator can be used as industrial gamma ray dosimeters. The useful dose range is 5 40 kGy for indicator of methyl red solution, 1 20 kGy for indicator of methyl red PVA solution and 5 100 kGy for indicator of methyl red PVA film with R2 0.90 for all three types of indicators.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mery Astuti
Abstrak :
Sinar gamma merupakan salah satu gelombang elektromagnetik yang memiliki energi dan daya tembus paling tinggi. Radiasi dari sinar gamma berbahaya, tetapi dapat digunakan dalam dosis tertentu dalam pengawetan makanan, sterilisasi peralatan medis, perawatan tanaman, dan penelitian. Sinar gamma dapat digunakan untuk mensintesis nanopartikel dengan prinsip kolorimetri dan memberikan efek localized surface plasmon resonance (LSPR) pada cahaya tampak sehingga dapat digunakan sebagai dosimeter. Berdasarkan hasil percobaan radiosintetik, nanopartikel perak menggunakan tragakan yang disinari dengan sumber Cobalt-60 dengan variasi dosis 1-40 kGy dengan laju dosis 5 kGy/jam untuk penyinaran. Indikator gel Ag-tragacanth dapat terbentuk ditandai dengan perubahan warna dari bening menjadi kuning pada dosis penyinaran 10 kGy dan menjadi kuning gelap dengan meningkatnya dosis radiasi. Spektrum absorbansi gel dikarakterisasi menggunakan instrumen UV-Vis dan nilai absorbansi maksimum diperoleh pada panjang gelombang 408 nm yang merupakan karakteristik LSPR nanopartikel perak. Nilai penyerapan maksimum ini meningkat secara eksponensial dengan meningkatnya dosis radiasi. Hasil ini menunjukkan bahwa gel Ag-tragacanth dapat digunakan sebagai dosimeter sinar gamma.
Gamma rays are one of the electromagnetic waves that have the highest energy and penetrating power. Radiation from gamma rays is harmful, but can be used in certain doses in food preservation, sterilization of medical equipment, plant care, and research. Gamma rays can be used to synthesize nanoparticles with colorimetric principles and provide localized surface plasmon resonance (LSPR) effects on visible light so that they can be used as dosimeters. Based on the results of radiosynthetic experiments, silver nanoparticles used tragacanth which was irradiated with a Cobalt-60 source with a dose variation of 1-40 kGy with a dose rate of 5 kGy/hour for irradiation. Ag-tragacanth indicator gel can be formed which is characterized by a color change from clear to yellow at a 10 kGy irradiation dose and becomes dark yellow with increasing radiation dose. The absorbance spectrum of the gel was characterized using a UV-Vis instrument and the maximum absorbance value was obtained at a wavelength of 408 nm which is a characteristic of silver nanoparticle LSPR. This maximum absorption value increases exponentially with increasing radiation dose. These results indicate that Ag-tragacanth gel can be used as a gamma ray dosimeter.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library