Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tasya Wijayanti
"Manajemen risiko mutu adalah suatu metode sistematis untuk menilai, mengendalikan, mengomunikasikan, dan mengkaji risiko terhadap mutu produk jadi sepanjang siklus-hidup. Dengan metode ini, pengambilan keputusan dengan informasi yang lebih lengkap dapat menjadi salah satu indikator kesiapan industri dalam menangani risiko potensial. Risiko terkait kualitas tidak dapat dipungkiri, sehingga diperlukan analisa mengenai risiko tersebut dan bagaimana mengidentifikasi, mengendalikan, dan mengkomunikasikan risiko tersebut serta mengevaluasi tindakan yang dilakukan di Departemen Technical Service. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi kemungkinan risiko yang dapat terjadi kemudian dilakukan analisis mendalam terkait risiko yang sebelumnya sudah diidentifikasi. Risiko akan diklasifikasikan dan mitigasi resiko didasarkan pada penyebab dan solusi yang mampu laksana. Berdasarkan pembahasan di atas, terdapat sebagai contoh 6 risiko yang teridentifikasi dan telah diberikan upaya untuk mitigasi risikonya di lingkungan kerja Technical Service. Enam risiko itu terdiri atas pengolahan raw material, pengujian stabilita, transfer teknologi produk, perubahan PPI, dan pengujian sampel.

Quality risk management is a systematic method for assessing,
controlling, communicating and assessing risks to the quality of finished products throughout the life-cycle. With this method, decision making with more complete information can be an indicator of industry readiness in dealing with potential risks. Risks related to quality cannot be denied, so an analysis of these risks is needed and how to identify, control and communicate these risks and evaluate the
actions taken in the Technical Service Department. The research was carried out by identifying possible risks that could occur and then carrying out an in-depth analysis related to the risks that had previously been identified. Risks will be classified and risk mitigation based on causes and solutions that can be implemented. Based on the discussion above, there are examples of 6 identified risks and efforts have been made to mitigate the risks in the Technical Service work environment. The six risks consist of raw material processing, stability
testing, product technology transfer, PPI changes, and sample testing.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Henky Eko Sriyantono
"Dalam era globalisasi dunia usaha pada umumnya, maka dunia konstruksi dituntut untuk dapat meningkatkan profesionalisme di dalam menangani proyek-proyek infrastruktur baik di wilayah regional maupun di internasional. Salah satu pembangunan infrastruktur yang sampai saat ini masih diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia adalah pembangunan jalan tol. Apabila dicermati permasalahan yang ada di dalam pembangunan jalan tol di Indonesia sangatlah komplek. Kontraktor pelaksana pembangunan jalan tol dituntut untuk handal di biding manajemen pengendalian waktu, mutu serta biaya. Untuk itu salah satu alat untuk mengatasi permasalahan diatas dicoba melakukan manajemen resiko pada proses pelaksanaan.
Manajemen Resiko dapat digunakan sebagai aplikasi secara sistematis untuk mengatasi kebijakan manajemen, prosedur dan aplikasi pada proses pelaksanaan. Dimulai dengan penetapan konteks, identifikasi resiko, analisa resiko, evaluasi resiko, penanganan resiko serta monitoring berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori, maka dapat disusun hipotesis: Dengan melakukan Identifikasi Resiko pada proses pelaksanaan pembangunan/peningkatan jalan tol dapat meningkatkan kinerja waktu pelaksanaan. Dengan melakukan langkah-langkah manajemen resiko maka akan dapat diketahui resiko mana yang dapat mengganggu kinerja waktu proyek secara keseluruhan, sehingga sejauh mungkin dapat dicarikan penanganan yang tepat. Dalam rangka pembuktian terhadap hipotesa, maka penelitian dilakukan terhadap 20 sampel proyek pembangunan/peningkatan jalan tol di Indonesia dengan menggunakan 26 variabel bebas (mewakili kualitas manajemen resiko) dan 1 variabel terikat (kinerja waktu).
Dari hasil analisa terhadap sampel dan variabel diatas yang dibantu dengan program SPSS versi 10, diperoleh 2 variabel penentu untuk model persamaan linier yaitu "Ketepatan waktu pembayaran kontraktor kepada supplier / subkontraktor" dan " ketepatan waktu penyerahan lahan".
Dari hasil analisa juga diperoleh bahwa kualitas analisis identifikasi resiko berkorelasi positif terhadap kinerja waktu, atau dengan kata lain analisis identiiikasi resiko pada tahap pelaksanaan pembangunan/peningkatan jalan tol di Indonesia dapat meningkatkan kinerja waktu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Nurul Handayani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library