Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kazandjian, Vahe A.
Gaithersburg, Maryland: Aspen Publication, 1995
362.106 8 KAZ e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Connecticut: Kumarian Press, 1992
362 MAN m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tony Iman
Abstrak :
Penelitian ini dilatar-belakangi oleh adanya kesenjangan antara biaya yang dialokasikan oleh dinas dengan dana yang diperlukan untuk mengoperasionalkan Rumah Sakit tingkat II Dustira, serta adanya peluang untuk melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat umum. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kontribusi yang telah diberikan oleh dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum kepada peningkatan pelayanan kesehatan pasien dinas, serta memperoleh rumusan untuk mengoptimalkan kontribusi tersebut. Penelitian yang bersifat retrospektif ini, menggunakan data triwulan sebagai unit analisis yang akan dianalisis secara kuantitatif. Variabel yang diamati meliputi penerimaan dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum dan alokasi penggunaannya, serta dampak penggunaan ini kepada struktur dan hasil pelayanan kesehatan pasien dinas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum didominasi oleh jasa fasilitas rumah sakit (26,88%), jasa tenaga ahli (23,26%), penerimaan dari bekal kesehatan (17,75%), dan penerimaan lain-lain (25,36%). Penerimaan ini terus meningkat sesuai dengan peningkatan BOR kelompok pasien masyarakat umum, namun indeks penerimaan per hari perawatan untuk setiap pasiennya masih relatif rendah. Penggunaan dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum yang dikembalikan untuk operasional pasien masyarakat umum masih relatif tinggi, sehingga porsi untuk keperluan pasien dinas menjadi belum optimal. Namun demikian, dana ini telah berhasil meningkatkan struktur pelayanan kesehatan terutama bekal kesehatan dan sumber daya manusia. Dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum sangat diperlukan untuk operasional rumah sakit karena menjadi penopang utama dalam pemeliharaan alat kesehatan dan bangunan, serta kelangsungan pelayanan penunjang umum. Peran dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum belum berhasil mempengaruhi komponen hasil pelayanan kesehatan pasien dinas secara bermakna. Untuk memberikan kontribusi optimal bagi pelayanan kesehatan pasien dinas, perlu diupayakan peningkatan penerimaan dana hasil pelayanan kesehatan masyarakat umum dengan menghindari peningkatan BOR kelompok pasien masyarakat umum secara berlebihan, efisiensi penggunaan dana, seta memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan.
The Role of the Fund Collected from Civic Mission Health Services in Improving Military Health Care in the Dustira Military Hospital, Cimahi The background of this research was the gap between the budget allocated by the government and the expenditure to provide quality health care for military community in the Dustira Military Hospital. Moreover, there is an opportunity to perform a civic mission health services for non-military society. The purpose of this research was to evaluate the contribution of the fund collected from civic mission health services in improving military health care and to establish a formula to optimize the contribution. This retrospective study used three-month data as unit of analysis using a quantitative approach. The observed variables were the revenue of civic mission health services and its expenditure, furthermore the impact of this expenditure against the structure and the outcome of the military health care. The study showed that the revenue obtained from the civic mission health services was dominated by hospital services (26, 88%), medical services (23, 26%), drug and medical sundries (17, 75%), and miscellaneous income (25, 36%). The revenue continuously increased as well as the Bed Occupancy Rate (BOR) of non-military patients, but index of the revenue for daily patient services was relatively in a low level. The portion of the civic mission health sevices revenue that was expended for non-military patient?s services was still relatively high. Hence, the portion to increase military health care has not been optimized yet. However, the fund had already improved the structure of health services in the Dustira Military Hospital, especially the structure of drug and medical sundries, and the structure of human resources. The fund is highly needed to keep the hospital in operation because it has become the primary supporter to maintain medical equipments and buildings, and to perform the operational of supporting services. The role of the fund has not succeeded in influencing the outcome of the military health care in the Dustira Military Hospital significantly. Establishing an optimal contribution to the military health care, it is important for the financial management to increase the revenue of civic mission health services by preventing excessive rate of increase of the BOR of non-military patients, increasing fund management efficiency, and improving the recording and reporting system.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T3056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Porter, Michael E.
Abstrak :
This book lays out an action agenda to move Germany to a high value system: care must be reorganized around patients and their medical conditions, providers must compete around the outcomes they achieve, health plans must take an active role in improving subscriber health, and payment must shift to models that reward excellent providers. Also, private insurance must be integrated in the risk-pooling system. These steps are practical and achievable, as numerous examples in the book demonstrate. Moving to a value-based health care system is the only way for Germany to continue to ensure access to excellent health care for everyone.
Berlin: Springer-Verlag, 2012
e20397242
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Ilhamsyah
Abstrak :
Penelitian Analisis Kualitas Jasa Pada Pelayanan Kesehatan di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur telah dilaksanakan sejak bulan Maret 2003 sampai dengan Juni 2003. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan kesehatan dilihat dari dimensi: Tangibility, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Disamping itu penelitian ini juga ingin mengetahui faktor-faktor apa yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Tidak semua pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Pasar Rebo yang diteliti, tapi hanya dibatasi pada unit pelayanan rawat jalan (poliklinik) saja. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap pengguna jasa layanan kesehatan di poliklinik RSUD Pasar Rebo tersebut. Kualitas diukur atas dasar kinerja pelayanan dan harapan dari pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Kinerja diukur dari persepsi pengguna jasa layanan kesehatan mengenai layanan yang telah mereka terima, sedangkan harapan diukur dari anggapan pengguna jasa layanan kesehatan tentang idealnya suatu pelayanan kesehatan. Tingkat kepuasan pengguna jasa diukur berdasarkan: mean skor dan persentase tingkat kepuasan dari 120 orang responden yang diambil secara acak memakai teknik pengambilan sampel aksidental, dengan mempergunakan model pengukuran kualitas jasa SERVQUAL yang terdiri dari dimensi tangibility, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Dimensidimensi itu kemudian dijabarkan menjadi 22 indikator variabel berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner. Dari data yang diperoleh dilakukan analisis reliabilitas, validitas, tingkat kepuasan, dan analisis faktor dengan mempergunakan SPSS 11,0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 indikator variabel yang digunakan, hanya 20 indikator yang reliabel dan valid untuk dianalisis lebih lanjut. Kemudian diperoleh rata-rata tingkat kepuasan untuk masing-masing dimensi sebesar: -0,7222 (tangibility); -0,8700 (reliability); -0,8528 (responsiveness); -0,7375 (assurance); dan -0,5433 (empathy). Kalau dilihat dari masing masing indikator variabel, hasil tertiriggi berdasarkan mean skor adalah sebesar -0,23 yaitu indikator variabel Q14 (Persuasif) dengan tingkat kepuasan sebesar 94,04%. Sedangkan tingkat kepuasan terendah adalah indikator variabel Q17 (dukungan terhadap petugas) dengan mean skor sebesar -1,13 dan tingkat kepuasan sebesar 74,94%.Dari hasil analisis faktor yang dilakukan terhadap 20 indikator variabel, terbentuk 6 faktor utama yang menjadi pertimbangan pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Pasar Rebo. Pembentukan faktor-faktor tersebut juga didasarkan atas angka eigenvalues, dimana kriteria pemilihan banyaknya faktor yang terbentuk adalah faktor yang memiliki nilai eigennya lebih dari 1. Keenam faktor yang terbentuk dengan urutan persentase varian data masing-masing faktor adalah sebagai berikut: (1) faktor memahami pelanggan (29,300%); (2) faktor ketepatan dan keandalan layanan (9,446%); (3) faktor komunikasi (6,893%); (4) faktor kenyataan fisik (6,520%); (5) faktor profesionalisme petugas (5,526%); dan (6) faktor hubungan baik (5,150%). Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, disarankan agar pihak pengelola (management) RSUD Pasar Rebo lebih memperhatikan dan memahami keinginan pasien yang membutuhkan layanan kesehatan dalam meningkatkan kinerja pelayanannya, karena belum ada satupun dari indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini memberikan hasil yang memuaskan pengguna jasa. Penelitian untuk mengukur kualitas layanan kesehatan di rumah sakit ini harus dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu, sebab persepsi dari pengguna jasa suatu layanan akan terus berubah. Disamping itu perlu juga dilakukan penelitian serupa pada rumah sakit-rumah sakit yang dikelola oleh swasta, agar dapat memberikan perbandingan kualitas yang diberikan berdasarkan persepsi pengguna jasa.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zuraidah
Abstrak :
Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak lepas dari pelayanan keperawatan dan medis, maka sudah selayaknya evaluasi kolaborasi perawat - dokter menjadi salah satu variabel penting dalam mewujudkan pelayanan rumah sakit yang bermutu. Peran kolaborasi perawat - dokter belum berjalan dengan baiksehingga pelayanan keperawatan dan pengobatan klien belum optimal. Kondisi ini menyebabkan efisiensi dan efektifitas tindakan keperawatan pada klien juga belum optimal. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kolaborasi perawat-dokter di unit rawat inap, rawat jalan, IGD, ICU dan OK. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Tarakan DKI Jakarta pada bulan Juni 2005. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua perawat yang ada di ruang rawat inap, rawat jalan, IGD, ICU dan OK. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi di mana responden yang memenuhi kriteria penelitian adalah 80 orang perawat dengan pendidikan DIII dan S1. Pengumpulan data menggunakan angket yang terdiri atas isian mengenai karakteristik perawat (umur, pendidikan, lama kerja dan tempat kerja), kuesioner tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kolaborasi dan indikator kolaborasi. Uji, analisis hubungan atau kontribusi menggunakan uji korelasi dan Pearson. Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang sangat berhubungan kolaborasi perawat-dokter adalah komunikasi (p = 0,0001), saling pengertian antar profesi (p = 0,0001), persepsi tentang kolaborasi (p = 0,0001) dan pendekatan professional (p = 0,031). Namun yang paling berhubungan terhadap variabel kolaborasi perawat - dokter (variabel dependen) adalah yang memiliki Beta paling besar yaitu persepsi tentang kolaborasi (B = 0,351), komunikasi (B = 0,274), saling pengertian atar profesi (B = 0,236), pendekatan professional (B = 0,121). Dari basil penelitian ini disarankan agar perawat diberi kesempatan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan komunikasi, melaksanakan hubungan saling pengertian antar profesi serta mengembangkan pemahaman terhadap persepsi tentang kolaborasi.
The quality of health care services is determined by nursing and medical services. In line with this, it is necessary to evaluate the nurses-doctors collaboration in order to achieve a better quality of health care services in a hospital. In fact, the efficiency and effectively of health care services had been scarified as the nurses-doctors collaborations was not optimally fulfilled. The purpose of this study was to identify factors related to nurse-doctors collaboration at various settings in the hospitals such as the inpatient, outpatient, emergency units, intensive care unit and operating room. The study had been accomplished at RSUD Tarakan Jakarta on June 2005. A descriptive correlation using cross sectional methods was applied to this study. The populations in the study were all nurses at the inpatient units, outpatient units, emergency units, intensive care unit and operating room. The sample was the total population (80 nurses), who had academic and bachelor of educational background and met other criteria of this study. Data were obtained using questioner which is including data of nurses? characteristic (age, educational background, work experience and working places) and questioners of factors related to collaboration and collaboration indicators. Statistical analysis was performed by correlation test and Pearson's methods. The findings of this study suggested that there were factors that significantly contributed to nurses-doctors collaboration; communications (p=0.0001), mutual understanding between professions, perception (p=0.0001) on collaboration and professional approach (p=0.031). However, the most significant variables contributed to nurses-doctors collaboration were perceptions on collaboration (B=0.351), communication (B=0.274), mutual understanding between professions (B=0.236) and professional approach (B=0.121). The results of this study calls attention to the need of preparing nurses to have more knowledge and skills on communication, performing a mutual understanding between professions as well as improving nurses' understanding on their perception about collaboration.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library