Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Metah Putri Mutia
"ABSTRAK
Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Pembuatan obat hanya dapat dilakukan oleh industri farmasi yang telah menerapkan CPOB dalam seluruh aspek dan kegiatannya. CPOB diterapkan untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaannya. Personil kunci merupakan salah satu aspek yang terdapat di dalam CPOB, yang terdiri dari bidang pemastian mutu, produksi, dan pengawasan mutu yang dipimpin oleh seorang Apoteker. Praktek Kerja Profesi dilaksnakan di PT Pfizer Indonesia periode April hingga Mei 2018 dengan tujuan agar calon apoteker mengerti peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker di Industri Farmasi serta memiliki wawasan pengetahuan dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi. Tugas khusus yang diberikan berjudul ldquo;Pelaksanaan Audit Pemasok di PT Pfizer Indonesia rdquo; memiliki tujuan agar penulis memiliki pengetahuan dalam pembuatan dokumen untuk proses audit terhadap pemasok.

ABSTRACT
The pharmaceutical industry is a business licensed by the Minister of Health to undertake the activities of the manufacture of drugs or raw materials. Drug-making can only be done by the pharmaceutical industry that has applied the GMP in all aspects and activities. The GMP is applied to ensure that the quality of the drug produced meets the requirements and purposes. Key personnel is one aspect contained in the GMP, which consists of quality assurance, production, and quality control by a Pharmacist. This internship was performed at PT Pfizer Indonesia from April to May 2018 with the aim that prospective pharmacist understands the role, duty and responsibility in Pharmaceutical Industry and have a knowledge and practical experience to perform pharmaceutical work. The special assignment entitled Implementation of Supplier Audit at PT Pfizer Indonesia has the purpose to have knowledge in the manufacture of documents for the audit process of suppliers."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mahpiansyah
"Tesis ini meneliti pengaruh ukuran audit daerah dan implementasi tindak lanjut hasil audit terhadap kualitas audit di Indonesia. Audit di Indonesia dibagi menjadi dua jenis: eksternal dan internal audit. Eksternal dan internal audit didasarkan pada pertanggungjawaban audit dimana internal audit berada dalam lingkup pemerintahan sedangkan eksternal audit independen dari subyek audit. Tindak lanjut hasil pemeriksaan adalah rekomendasi audit dari audit eksternal untuk memperbaiki laporan keuangan subyek audit. Audit eksternal akan memberikan rekomendasi audit kepada internal audit untuk mengatasi temuan audit eksternal.
Tesis ini menganalisa panel data 33 provinsi dari tahun 2009 sampai tahun 2013 yang didapat dari Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) dan Daerah Dalam Angka Bada Pusat Statistik (DDA BPS) menggunakan model OLS, TSLS, FEM dam REM. Ada dua jenis variabel dependen yaitu jumlah temuan audit dan nominal temuan audit.
Tesis ini menemukan bahwa tindak lanjut hasil pemeriksaan dan ukuran audit berpengaruh signifikan terhadap temuan audit dan internal audit yang didasarkan pada jumlah internal auditor, jumlah unit subyek audit, dan jumlah pegawai provinsi juga berpengaruh signifikan terhadap jumlah temuan audit. Jumlah tindak lanjut hasil pemeriksaan di tahun sebelumnya mempengaruhi jumlah dan nominal temuan di tahun berjalan tetapi nominal tindak lanjut hasil pemeriksaan audit di tahun berjalan tidak berpengaruh signifikan terhadap temuan audit di tahun berjalan. Ini menunjukkan tindak lanjut hasil pemeriksaan mempengaruhi temuan audit secara keseluruhan jumlah audit tanpa dipengaruhi nominal temuan audit.

This study examines the effect of local audit size and the audit feedback implementation to audit quality in Indonesia. Indonesian government has two audit institutions: external and internal audit. The external and internal audits are based on the bureaucratic responsibility of each audit where the internal audit is supervised by an audit subject itself while the external audit is independent from the audit subject. The audit feedback is a recommendation from the external audit to correct the audit subject?s financial report. The external audit gives audit feedback to the internal audit to solve financial issues in the audit findings.
This study analyzes panel data of 33 provinces from 2009 to 2013 from Audit Report Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) and Badan Pusat Statistik (BPS), using OLS, TSLS, FEM, and REM models. There are two dependent variables: the number of audit findings and the amount of audit findings.
The study finds that audit feedback and audit size are statistically significant to influence the audit findings and the internal audit size based on auditor's number, the number of auditor?s subject unit, and number of provincial employees is statistically significant to the number of audit findings as well. The number of feedback in the previous year affect to both amount and number of audit finding in the current year. The amount of audit feedback in the previous year, however, does not significantly affect the amount of audit finding in the current year. It implies that the audit feedback implementation affects the audit findings as a whole without being disturbed by the nominal amount of audit findings.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Edelwis
"Laporan karya akhir ini membahas tentang pengaruh rotasi kantor akuntan publik terhadap kualitas audit dan biaya audit. Proksi untuk kualitas audit adalah manajemen laba yang diukur dengan akrual abnormal. Sampel penelitian ini adalah 619 perusahaan nonkeuangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dalam periode 2013 - 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rotasi kantor akuntan publik tidak berpengaruh kualitas audit. Hal ini dikarenakan kualitas audit lebih dipengaruhi oleh independensi auditor dan kompetensi auditor. Rotasi kantor akuntan publik juga tidak berpengaruh terhadap biaya audit baik normal maupun abnormal karena biaya audit yang dibebankan kantor akuntan publik pada setiap perusahaan pada dasarnya sama. Kata Kunci: Rotasi Kantor Akuntan Publik, Kualitas Audit, Biaya Audit, Manajemen Laba.

This research discusses the effect of audit firm rotation on audit quality and audit fees. The proxy for audit quality is earnings management as measured by abnormal accruals. The sample of this research is 619 nonfinancial companies listed on Indonesia Stock Exchange in the period 2013 2016. The results show that the audit firm rotation does not affect the quality of audit. This is because audit quality is more influenced by auditor independence and auditor competence. The audit firm rotation also has no effect on the normal or abnormal audit cost because the audit fees charged by the audit firm on each company are essentially the same."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Gilang Ramadhan
"Penelitian ini menguji pengaruh pengungkapan imbal jasa audit dan besaran imbal jasa audit abnormal terhadap kualitas audit yang diproksikan oleh akrual diskresioner. Penelitian ini juga meneliti apakah ukuran KAP memoderasi pengaruh tersebut. Sampel yang digunakan adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 - 2014.
Hasil penelitian menunjukkan pengungkapan imbal jasa audit tidak terbukti berpengaruh terhadap kualitas audit. Imbal jasa audit abnormal baik positif maupun negatif terbukti menurunkan kualitas audit yang berarti pembayaran jasa audit yang tidak wajar menyebabkan penurunan kualitas audit. Pengujian ukuran KAP sebagai variabel pemoderasi menunjukkan pengaruh negatif imbal jasa audit abnormal terhadap kualitas audit hanya terjadi pada KAP Non BIG 4. Pada KAP BIG 4, baik pengungkapan imbal jasa audit maupun imbal jasa audit abnormal tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

This study investigates the effect of audit fee disclosure and abnormal audit fee on audit quality proxied by discretionary accruals. This study also investigates the effect of audit firm size as moderating variable. This study used sample of listed non financial companies in BEI using data from 2012 - 2014.
The results of this study shows that disclosure audit fee is not associated with audit quality. Abnormal audit fee whether it?s signed positive or negative, impair audit quality. Unusually audit fees can lead to decreased audit quality. Therefore, the effect of abnormal audit fee on audit quality only happened in Non BIG 4 audit firm. The effect of disclosure audit fee and abnormal audit fee isn?t associated in BIG 4 Audit Firm.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Ayu Kartikasari
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh tenure dan rotasi audit terhadap kualitas audit. Penelitian ini berargumen bahwa tenure (tenure KAP dan tenure AP) dan kualitas audit dapat memiliki hubungan kuadratik. Selain itu variabel rotasi (rotasi KAP dan rotasi AP) juga diteliti. Kualitas audit diukur dengan menggunakan akrual diskresioner dari sisi netralitas dengan menggunakan model akrual diskresioner lainnya, yaitu Kasznik (1999), Modified Jones (1995), Dechow et al. (2002), dan Kothari et al. (2005). Sampel penelitian adalah perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selain industri keuangan pada periode sebelum regulasi (1999-2001) dan setelah regulasi (2004-2008).

ABSTRACT
Penelitian ini menemukan adanya hubungan kuadratik antara tenure AP dan kualitas audit pada model Kasznik periode sebelum regulasi. Tenure AP berhubungan linier positif dengan kualitas audit pada model Modified Jones dan Dechow periode sebelum regulasi. Sedangkan Tenure KAP berhubungan linier negatif dengan kualitas audit pada model Kaznik. Untuk model lainnya belum ditemukan hubungan yang signifikan, sehingga dalam penelitian ini belum menemukan bukti yang konsisten mengenai pengaruh tenure terhadap kualitas audit. Pada periode sebelum regulasi, rotasi AP berhubungan negatif dan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada model Kaznik, Modified Jones, dan Dechow. Sedangkan rotasi KAP tidak ditemukan adanya pengaruh terhadap kualitas audit.

This thesis aims to examine the effect of audit tenure and rotation of audit quality. This study argues that the tenure (audit firm tenure and audit partner tenure) and audit quality can have a quadratic relationship. The variable rotation (firm rotation and partner rotation) was also examined. Audit quality is measured using discretionary accruals from the side of neutrality with the other discretionary accruals models, namely, Kasznik (1999), Modified Jones (1995), Dechow et al. (2002), and Kothari et al.(2005). Study sample is a company listed on the Indonesia Stock Exchange except the financial industry in the period before regulation (1999-2001) and after the regulation (2004-2008).
This study found a quadratic relationship between partner tenure and audit quality on the model Kasznik in the period before the regulation. Partner tenure positively linearly related to quality audit on Modified Jones model and Dechow model in the period before the regulation. While the Firm tenure negatively linearly related to the quality audit on the model Kaznik. For other models have not found a significant relationship, so in this study has not found a consistent evidence about the influence of audit tenure on audit quality. In the period before the regulation, is negatively related and significant effect of partner rotation on audit quality on Kaznik, Modified Jones and Dechow models. While the firm rotation did not reveal any effect on audit quality.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library