Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Mamesah, Pingkan Lydia
Abstrak :
Biorock merupakan teknik transplantasi karang yang menggunakan listrik sebagai pendorong terbentuknya kalsium karbonat (CaCO3.). Biorock diduga dapat mempercepat pertumbuhan karang dan memperkuat kelangsungan hidup karang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan biorock (membuktikan bahwa biorock dapat mempercepat pertumbuhan karang) dan tipe fragmentasi terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup karang transplan. Lokasi penelitian adalah di Nusa Keramba Resto Pulau Pramuka, Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNLKS). Penelitian dilakukan dari bulan April hingga Juli 2009. Data penelitian berupa pertambahan panjang, jumlah cabang karang, dan persen kelangsungan hidup karang. Hasil uji anova menunjukkan bahwa perlakuan biorock memengaruhi pertambahan panjang; perlakuan fragmentasi memengaruhi pertambahan panjang dan cabang; interaksi antar kedua perlakuan memengaruhi pertambahan cabang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa karang biorock memiliki pertumbuhan yang lebih stabil dibandingkan dengan karang non-biorock dan bahwa jumlah fragmentasi yang lebih banyak menghasilkan jumlah cabang yang lebih banyak juga.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S31559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nari Aditian
Abstrak :
Anemia adalah suatu keadaan kekurangan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah yang terutama disebabkan oleh kekurangan zat gizi (khususnya zat besi) yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut (Depkes, 1998). Penelitian di Indonesia didapatkan 41,4 % - 66,7% remaja putri menderita anemia (WHO, 2001). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi anemia dengan kejadian anemia. Dalam penelitian ini, status anemia pada remaja putri di SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu merupakan data sekunder dari hasil penelitian Yayasan Kusuma Buana (2008). Rancangan studi yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi dari penelitian ini menggunakan remaja putri SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Metode sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2009). Besar sampel sebanyak 132 orang dengan umur antara 12-16 tahun. Adapun variabel penelitian ini adalah status anemia, pengetahuan, sikap, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan dan menstruasi. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan dan menstruasi dengan kejadian anemia, dianalisa dengan uji statistik Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan kejadian anemia siswi SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu adalah 39,4%, dengan tingkat pengetahuan baik sebesar 53,8%, sikap positif sebesar 47,7%, yang selalu sarapan pagi di rumah sebesar 27,3% dan juga ada 40,2% yang selalu sarapan di sekolah. Sedangkan untuk jajan dalam 1 hari, hampir seluruh siswi di SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu menyukai jajan sebesar 98,5%. Dan remaja putri di SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu mayoritas sudah mengalami menstruasi (92,4%). Dari hasil uji statistik ditemukan tidak ada perbedaan pengetahuan, sikap, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan dan menstruasi dengan status kejadian anemia remaja putri di SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan, sikap, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan dan menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Saran dari penelitian ini adalah perbanyak konsumsi makanan yang lebih bervariasi agar kebutuhan zat besi tetap terpenuhi. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut dan perlu diadakan kerjasama antara instansi terkait dengan pemerintah untuk memperbaiki kualitas SDM remaja putri SMP 133 Pulau Pramuka Kepulauan Seribu.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariani Utami Lestari
Abstrak :
Keberadaan mangrove akhir-akhir ini dirasa begitu panting terutama bagi puiau kecil seperti Pulau Pramuka. Mangrove berperan sebagi pencegah abrasi dari gelombang serta yang banyak dibicarakan saat ini adalah sebagi peiindung dari tsunami. Mangrove dalam habitatnya membentuk zonasi tertentu, mulai dari pantai hingga kearah daratan. Urutan tumbuhnya dalah Api-api, Bidada, Bakau, Tancang, Cengal, Kondika, Dungun dan Nipah. Habitat mangrove alami di Pulau Pramuka sudah menunjukkan adanya gangguan sejak tahun 1997 hingga tahun 2007. Kerusakannya dilihat dari perubahan luas areanya, perubahan jumlah jenis dan kondisi eksisting ketebalan lumpurnya. Kondisi habitat mangrove di Puiau Pramuka selama kurun waktu 10 tahun (1997-2007) telah mengaiami degradasi atau kerusakan. Kerusakan habitat tersebut dilihat dari ketebalan lumpur berpasir dengan perubahan luas area dan jumlah jenis sebagai indikatornya.Habitat mangrove yang tingkat kerusakannya tinggi terletak di utara, sebagian barat daya dan tenggara pulau (Grid E4 dan E5) sedangkan kategori sedang terletak di utara, barat daya, timur, tenggara, selatan dan barat pulau (Grid E3, D3, E6, D5, D6, D7, C5, C6, C7, B7, A7, A6, A5), sedangkan kerusakan tingkat rendah terdapat di timur laut, timur, barat, timur, selatan dan sedikit'barat daya (Grid E2, F1, F2,F3,F4,F5, D4,C4,C3).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Septia Andi Akbarsyah
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini menyajikan gambaran lengkap mengenai partisipasi masyarakat yang dilakukan dalam pengembangan pariwisata yang berlangsung di Pulau Pramuka. Keberadaan pariwisata di Pulau Pramuka saat ini tidak lepas dari keterlibatan secara aktif masyarakat setempat. Penelitian ini membahas mengenai proses partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat setempat Pulau Pramuka untuk melihat sejauh mana masyarakat berperan penting dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di suatu kawasan. Penelitian ini juga berfokus pada pengetahuan dan perspektif yang dibentuk oleh masyarakat Pulau Pramuka (emic) dengan menggunakan metode etnografi dan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan partisipasi observasi. Melalui data-data tersebut nantinya akan menjadi penting dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan selama ± 40 hari di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
ABSTRACT This research presents a comprehensive picture regarding community participation in the development of tourism that takes place on Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. The existence of tourism on Pulau Pramuka is currently inseparable from the involvement of local community. This study discusses the participation process carried out by local community of Pulau Pramuka in which they play important role in the development of community-based tourism in stated area. This research also focuses on the knowledge and perspective created by the local community of Pulau Pramuka (emic) using ethnographic methods with in-depth interviews and participatory observation data colections techniques. Furthermore, these data will be important in this study. Data collection was carried out for ± 40 days on Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Fristian
Abstrak :
Penelitian mengenai biologi makan dan bioprospek Dolabella auricularia di Indonesia, khususnya di Pulau Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) Jakarta masih sangat terbatas. Penelitian biologi makan dilakukan dengan cara snorkeling di rataan terumbu Pulau Pramuka pada bulan April 2010. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Dolabella auricularia memakan Enteromorpha sp. (makroalga) dan Cymodocea rotundata (lamun). Uji kesamaan metabolit sekunder ekstrak Dolabella auricularia dan makanannya dilakukan dengan cara menggunakan TLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dolabella auricularia mengakumulasi metabolit sekunder dari makanan karena terlihat persamaan pemisahan senyawaan Dolabella auricularia dan makanannya. Potensi metabolit sekunder ekstrak Dolabella auricularia diuji dengan menggunakan uji toksisitas Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dengan analisis probit dan menghasilkan nilai LC50 yaitu 185,8 dan 530,5. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekstrak Dolabella auricularia berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi obat anti kanker.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S31629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Damayanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kandungan logam berat Pb, Cd, dan Zn pada komponen organik dan anorganik spons Stylissa massa di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2020 sampai dengan Desember 2020. Pengambilan sampel dilakukan di 3 stasiun dengan 2 kali pengulangan. Jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu sebanyak 6 sampel spons Stylissa massa, 6 sampel air, 6 sampel sedimen, dan parameter lingkungan seperti pH, DO, suhu, salinitas, dan kedalaman. Analisis logam berat Pb, Cd, dan Zn dilakukan dengan menggunakan Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). Hasil analisis yang didapatkan menunjukkan bahwa kandungan logam berat Pb, Cd, dan Zn pada spons Stylissa massa di ketiga stasiun penelitian yang tertinggi hingga terendah yaitu logam berat Zn sebesar 91.698,07 ppb, Pb sebesar 19.185,40 ppb, dan Cd sebesar 716,45 ppb. Selain itu, besaran kandungan logam berat Pb, Cd, dan Zn pada komponen organik spons Stylissa massa di ketiga stasiun secara berurutan yaitu 554,11 ppb–1.066,57 ppb, 134,96 ppb–258,43 ppb, dan 21.839,69 ppb–27.919,51 ppb. Sementara itu, kandungan logam berat Pb, Cd, dan Zn pada komponen anorganik spons Stylissa massa di ketiga stasiun secara berurutan yaitu 2.004,16 ppb–4.891,18 ppb, 50,62 ppb–64,87 ppb, dan 5.006,92 ppb–8.154,12 ppb. Berdasarkan hasil Uji Mann Whitney, terdapat perbedaan kandungan logam berat pada komponen organik dan anorganik dalam menyerap logam berat Pb, Cd, dan Zn dimana komponen organik memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat lebih tinggi jika dibandingkan dengan komponen anorganik. Hal ini disebabkan komponen organik mendominasi struktur tubuh spons Stylissa massa sedangkan pada komponen anorganik hanya membentuk kerangka dari spons Stylissa massa. ......This study aims to determine the differences in the heavy metal content of Pb, Cd, and Zn in the organic and inorganic components of the Stylissa massa sponge in Pramuka Island, Kepulauan Seribu, Jakarta. This research was conducted from June 2020 to December 2020. Sampling was conducted at 3 stations with 2 repetitions. The number of samples obtained in this study were 6 samples of Stylissa massa sponge, 6 water samples, 6 sediment samples, and environmental parameters such as pH, DO, temperature, salinity, and depth. Analysis of heavy metals Pb, Cd, and Zn was performed using Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). The results of the analysis obtained showed that the highest to lowest content of heavy metals Pb, Cd, and Zn in the Stylissa massa sponge in the 3 research stations were heavy metal Zn was 91,698.07 ppb, Pb was 19,185.40 ppb, and Cd was 716.45 ppb. In addition, the amount of heavy metal content Pb, Cd, and Zn in the organic components of the Stylissa massa sponge at the 3 stations, respectively, were 554.11 ppb-1,066.57 ppb, 134.96 ppb-258.43 ppb, and 21,839.69 ppb. -27,919.51 ppb. Meanwhile, the heavy metal content of Pb, Cd, and Zn in the inorganic components of the Stylissa massa sponge at the 3 stations were 2,004.16 ppb – 4,891.18 ppb, 50.62 ppb – 64.87 ppb, and 5,006.92 ppb– 8,154.12 ppb. Based on the results of the Mann Whitney Test, there are differences in the content of heavy metals in organic and inorganic components in absorbing heavy metals Pb, Cd, and Zn where organic components have the ability to absorb heavy metals higher than inorganic components. This is because the organic components dominate the body structure of the Stylissa massa sponge whereas the inorganic components only form the skeleton of the Stylissa massa sponge.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiana Helvy Sumanti
Abstrak :
Logam berat merupakan bahan pencemar yang berbahaya karena bersifat non-biodegradable sehingga mudah terakumulasi di perairan dan biota laut. Biomonitor logam berat penting dilakukan untuk mempertahankan kualitas perairan ekosistem laut. Spons merupakan biota laut yang cocok dijadikan biomonitor logam berat karena hidup sesil dan hewan filter feeder. Penelitian dilakukan terkait deteksi dan analisis logam Cd dan Zn pada spons Petrosia ficiformis pada kedalaman 10 m dan 20 m Pulau Pramuka. P. ficiformis merupakan spesies spons yang tersebar luas hingga di beberapa kedalaman. Analisis logam Cd dan Zn juga dilakukan pada sampel air dan data parameter lingkungan untuk mendukung data penelitian. Kadar logam sampel air dan P. ficiformis dianalisis menggunakan alat ICP-OES. Konsentrasi logam Cd dan Zn pada sampel air di kedalaman 20 m (56,82 ± 3,71 ppb dan 313,92 ± 300,01 ppb) lebih tinggi dibandingkan dengan 10 m (54,14 ± 1,39 ppb dan 132,88 ± 48,78 ppb). Konsentrasi rata-rata logam Cd pada P. ficiformis pada kedalaman 10 m yaitu 3.394,52 ± 982,69 ppb lebih tinggi dibandingkan dengan 20 m adalah 3.339,98 ± 740,69 ppb. Sedangkan, konsentrasi rata-rata logam Zn pada P. ficiformis pada 20 m adalah 52.831,90 ± 13.406,37 ppb lebih tinggi dibandingkan kedalaman 10 m yaitu 41.503,35 ± 13.636,58 ppb. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata logam Cd dan Zn pada sampel air berbeda nyata pada kedalaman 10 m dan 20 m. Sedangkan, konsentrasi Cd dan Zn pada P. ficiformis pada kedalaman 10 m dan 20 m tidak berbeda nyata. ......Heavy metals are dangerous pollutants because they are non-biodegradable thus they easily accumulate in waters and marine life. Heavy metal biomonitor is important to maintain the quality of marine ecosystem waters. Sponges are marine biota that is suitable to be used to monitor heavy metals because they are sessile filter feeders. Research regarding Cd and Zn analysis in Petrosia ficiformis sponges in the depth of 10 m and 20 m have been done in Pramuka Island. P. piciformis is a species of sponge that can be found in different depths. Analysis of Cd and Zn metals on water samples and environmental parameter data was also carried out to support the research data. Water samples and P. ficiformis were analyzed using the ICP-OES tool. The concentration of Cd and Zn metals in water samples at a depth of 20 m (56,82 ± 3,71 ppb and 313,92 ± 300,01 ppb) was higher than that of 10 m (54,14 ± 1,39 ppb and 132,88 ± 48,78 ppb). The concentration of Cd in P. ficiformis at 10 m (3.394,52 ± 982,69 ppb) was higher than that of 20 m (3.339,98 ± 740,69 ppb). Meanwhile, the concentration of Zn in P. ficiformis was higher at 20 m (52.831,90 ± 13.406,37 ppb) than that of 10 m (41.503,35 ± 13.636,58 ppb). The results showed that the mean concentrations of Cd and Zn metals in water samples were significantly different at 10m and 20m depths. Meanwhile, the concentrations of Cd and Zn in P. ficiformis at a depth of 10m and 20m were not significantly different.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Cahyani
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengetahui kandungan logam berat Pb, Cd, dan Zn pada spons Haliclona sp. di perairan Pulau Pramuka dan Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Analisis logam berat juga dilakukan pada sampel air, sedimen dan parameter lingkungan sebagai data pendukung penelitian. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juni 2020. Pengambilan sampel dilakukan di dua pulau yaitu Pulau Pramuka dan Pulau Untung Jawa menggunakan metode jelajah bebas dimana 3 ulangan untuk masing-masing sampel di setiap pulau. Analisis logam berat menggunakan alat Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP- MS). Hasil penelitian menunjukan bahwa dari kedua pulau, logam berat Pb, Cd dan Zn pada spesies spons Haliclona sp. yang paling banyak ditemukan ialah logam berat Zn di Pulau Untung Jawa. Nilai rata-rata kadar logam berat Pb pada spons Haliclona sp. di Pulau Untung Jawa dan Pulau Pramuka sebesar 0,41849 ppm dan 0,2452 ppm. Logam berat Cd di Pulau Untung Jawa sebesar 0,43844 ppm sedangkan di Pulau Pramuka sebesar 0,20496 ppm. Logam Zn di Pulau Untug Jawa sebesar 20,27601 ppm sementara di Pulau Pramuka sebesar 23,25135 ppm. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa logam berat Zn di Pulau Untung Jawa memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan Pulau Pramuka. ......Research about analysis of heavy metals Pb, Cd, and Zn in sponge Haliclona sp. in the waters of Pulau Untung Jawa and Pulau Pramuka , Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. The heavy metal analysis was also carried out on water samples, sediments and environmental parameters as supporting data for the study. Sampling was conducted in June 2020. Sampling was carried out on two islands, namely Pramuka Island and Untung Jawa Island using the free-roaming method where 3 replications were made for each sample on each island. Heavy metal analysis using Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). The results showed that from the two islands, heavy metals Pb, Cd and Zn in the sponge species Haliclona sp. the most commonly found in the heavy metal Zn in Untung Jawa Island. The average value of Pb content in sponge Haliclona sp. in Untung Jawa Island and Pramuka Island at 0.41849 ppm and 0.2452 ppm. Heavy metal Cd on Untung Jawa Island was 0.43844 ppm while on Pramuka Island was 0.20496 ppm. Metal Zn in Untug Jawa Island was 20.27601 ppm while on Pramuka Island it was 23.25135 ppm. Based on these results, it can be concluded that the heavy metal Zn in Untung Jawa Island has a higher concentration than Pramuka Island.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizal Ari Iwari
Abstrak :
Peningkatan gas CO2 di atmosfer dapat mengakibatkan peningkatan suhu rata-rata di bumi yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Padang lamun, salah satu komunitas penyusun ekosistem pesisir pantai memiliki fungsi yang dapat dipertimbangkan sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju penyerapan karbon dan potensi tiap jenis lamun sebagai penyimpan karbon serta mengestimasi total kandungan karbon komunitas lamun. Penelitian dilakukan pada bulan Januari - Juni 2013 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Data diperoleh dengan menggunakan metode transek kuadrat untuk menentukan struktur komunitas dan biomassa. Pengukuran pertumbuhan dan produksi daun lamun dilakukan dengan metode penandaan daun, sementara untuk produktivitas serasah menggunakan metode kurungan. Analisis kandungan karbon dalam bagian tanaman lamun dan serasah lamun dilakukan dengan metode Walkley & Black. Hasil menunjukan bahwa rata-rata laju penyerapan karbon di Pulau Pramuka sebesar 0,53 gC/m2/hari. Dua jenis lamun yang mempunyai laju penyerapan karbon yang tinggi yaitu Thalassia hemprichii (1,69 gC/m2/hari) dan Cymodocea rotundata (0,65 gC/m2/hari), sedangkan jenis lamun yang memiliki cadangan karbon yang tertinggi yakni Enhalus acoroides (139,95 gC/m2) diikuti oleh Thalassia hemprichii (56,87 gC/m2) dan yang terendah ditemukan pada Halophila ovalis (1,91 gC/m2). Rata-rata cadangan karbon pada komunitas lamun Pulau Pramuka sebesar 200,90 gC/m2. Berdasarkan estimasi, total luas padang lamun di Pulau Pramuka sebesar 59,25 ha, sehingga total kandungan karbon yang diperoleh yakni 119,03 ton atau setara dengan 2,01 ton/ha dan jumlah CO2 yang diserap oleh padang lamun Pulau Pramuka yakni sekitar 436,84 ton CO2. ......The increase of CO2 in the atmosphere may caused the increasing average temperature of the earth, which could cause climate change. Seagrass beds, one of the constituent communities and coastal ecosystems has a function that can be considered as a carbon sink and carbon stock. This study aims to analyze the rate of carbon sequestration and the potential of each species of seagrass as a carbon sink as well as estimating total carbon stock in seagrass communities. The study was conducted in January - June 2013 in the Pramuka Island, Seribu Islands, Jakarta. Data obtained using quadratic transect method for determining community structure and biomass of seagrass. Measurement of seagrass growth and leaf production is done by the leaf marking method, while for leaf litter productivity using cages method. Analysis percentage of carbon in the plant parts of seagrass and seagrass leaf litter carried by Walkley & Black method. The results show that the average rate of carbon sequestration at Pramuka Island is 0,53 gC/m2/day. There are two species of seagrass that have a high rate of carbon sequestration is Thalassia hemprichii (1,69 gC/m2/day) and Cymodocea rotundata (0,65 gC/m2/day). While seagrass species that has the highest carbon stocks that Enhalus acoroides (139,95 gC/m2) followed by Thalassia hemprichii (56,87 gC/m2) and the lowest was found in Halophila ovalis (1,91 gC/m2). Average carbon stock in seagrass communities Pramuka Island at 200,90 gC/m2. Based on estimates​​, the total area of ​​seagrass beds at Pramuka Island of 59,25 ha. The total carbon stock can be determined that 119,03 tons, or equivalent to 2,01 tons/ha and the amount of CO2 absorbed by seagrass Pramuka Island which is about 436,84 tons of CO2.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>