Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Adri Fahreza
"Dalam situasi krisis, perusahaan harus dapat mengirim pesan mereka kepada publik dengan baik di media. Media memberikan informasi yang bermanfaat bagi publik secara efisien dan mampu menciptakan persepsi publik terhadap suatu perusahaan. Oleh karena itu, tujuan dari jurnal ini adalah untuk memahami bagaimana Garuda Indonesia mengelola strategi komunikasi dan hubungan masyarakat mereka selama krisis tertentu seperti kecelakaan Boeing 737-400 pada tahun 2007 di Yogyakarta yang dapat menyebabkan penurunan reputasi Garuda Indonesia.
Penelitian ini akan didasarkan pada Two-step flow of Communication (Lazersfeld, Berelson, & Gaudet, 1944) yang menjelaskan bagaimana para pemimpin opini memperhatikan media massa dan menyampaikan interpretasi mereka terhadap pesan- pesan media kepada orang lain dan Timothy Coombs (2007) Situational Crisis Communication Theory yang memberikan strategi komunikasi krisis, pedoman dan juga tipe & kluster ketika sebuah perusahaan menghadapi krisis.
Penelitian ini akan didasarkan pada data sekunder yang akan didasarkan pada beberapa artefak dan juga koleksi data lainnya. Dari pengumpulan data, kita dapat mengatakan bahwa Garuda Indonesia memeliki rekor dan prestasi yang hebat, dan menunjukkan bahwa Garuda Indonesia dapat menggunakannya untuk melawan segala krisis yang mungkin terjadi. Dari hasilnya juga diketahui bahwa Garuda Indonesia sebagian besar menyusun pesan mereka dengan menggunakan teori: membangun kembali, dan memperkuat strategi respons krisis. Makalah ini juga dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana ketika krisis komunikasi terjadi, pesan yang disampaikan akan memainkan peran yang sangat penting.

In crisis situations, companies must be able to send their messages to the public properly in the media. The media provides beneficial information to the public efficiently and is able to create publics perception towards a company. Therefore, the purpose of this journal is to understand how Garuda Indonesia managed their communication and public relations strategies during certain crisis such as the Boeing 737-400 crash in 2007 in Yogyakarta which might lead to a downgrade reputation of Garuda Indonesia.
This research will be based on Two-step flow of Communication (Lazersfeld, Berelson, & Gaudet, 1944) that explains how opinion leaders pay close attention to the mass media and pass on their interpretation of media messages to others and Timothy Coombs (2007) Situational Crisis Communication Theory which provides crisis communication strategies, guidelines and also types & clusters when a company is facing a crisis.
This research will be based on secondary data that will draw upon several artefacts and also other data collections. Fromthe data collection, we can say that fromthe exceptional records of Garuda Indonesia and their track records, it indicates that Garuda Indonesia can use these to counter any crisis that might happen. The result also found out that Garuda Indonesia mostly craft their messages by using the theorys: rebuild, and bolstering crisis response strategies. This paper can also give an understanding of how when crisis communication occurs, the message that is being conveyed will play such a significant role.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Gabriella
"ABSTRAK
Evolusi dunia siber berdampak bagi banyak perusahaan dan organisasi di dunia dalam kontribusinya memicu krisis. Fenomena ini juga terjadi di Indonesia, terbukti oleh kasus Rumah Sakit Internasional Omni yang menggugat Prita Mulyasari atas tuduhan pencemaran nama baik ?analisa lebih dalam mengenai kasus ini akan diurai dalam karya ilmiah ini. Pada saat itu, RS. Omni sangat fokus melindungi reputasinya di mata hukum, padahal peran Public Relations (Humas) sangat dibutuhkan dalam penanganan kasus tersebut.
Karya ilmiah ini akan lebih terfokus pada peran humas dalam kasus ini. Dewasa ini, sangat penting bagi praktisi humas untuk sadar teknologi, terutama internet dan penggunaan social media dalam potensinya mempengaruhi dan/atau memicu krisis perusahaan. Pengetahuan tentang evolusi internet dan social media dirasa berguna dalam penyusunan rencana pencegahan krisis komunikasi, begitu pula dengan penanganan dan pemulihannya. Menjaga hubungan yang baik dengan para pemegang saham perusahaan juga salah satu peran humas dalam manajemen krisis. Dalam kasus RS. Omni vs. Prita Mulyasari, media memainkan peran yang besar dalam mempengaruhi opini publik. Media online lebih dipilih oleh kebanyakan masa dalam mencari informasi dan dimanfaatkan sebagai medium komunikasi untuk mengekspresikan opini mereka, meskipun kebebasan berpendapat di Indonesia masih perlu diperbaiki. Kebebasan berpendapat di Indonesia justru berpotensi menjadi bumerang bagi orang tersebut yang menyebabkan dirinya terkekang dalam potensi pencemaran nama baik.
Peran internet dalam manajemen krisis akan dianalisa lebih dalam di karya ilmiah ini sebagai rekomendasi bagi praktisi humas di masa mendatang dalam menangani kasus-kasus krisis siber. Pendekatan komunikasi yang lebih tepat dan cocok oleh humas di dunia digital adalah melalui Computer-Mediated Communication (CMC). Dengan menguasai pendekatan melalui metode komunikasi via komputer, praktisi humas akan lebih mudah merasakan manfaat dari kemudahan internet dalam mengambil keputusan seputar manajemen krisis.

ABSTRACT
The evolution of cyber world has impacted many corporations across the globe in its contribution to inflict crisis. The phenomenon is also happening in Indonesia ? looking back to the case of Omni International Hospital who opposed Prita Mulyasari for defamation, which will be analysed more in-depth in the paper. At that time, the company was focusing on defending its reputation from the perspective of law and legal aspects, whereas public relations roles were equally needed to overcome the issue.
This paper will focus more on the public relations? roles in the case. It is important for public relations practitioners to be aware of Internet and Social Networking Sites? (SNS) parts and potential influences in facilitating and/or triggering corporate crises. The knowledge of Internet and SNS evolution is considered to be useful in constructing crises communication planning-prevention, handling, and recovery. Maintaining good relationship with company?s stakeholders is also part of public relations? role in crises-management. In the case of Omni International Hospital vs. Prita Mulyasari, media contributed a huge role in driving public opinion. New media is preferred by the public at large to find information and use it as the communication medium to express thoughts/opinions. However, the freedom of expression in Indonesia still needs improvements ?as it was considered as one of the core problem in the case of Prita Mulyasari. Freedom of expression in Indonesia has the potential to backfire the person and put him/her in a difficult and bias stage between having the rights to speak on behalf of his/her personal necessity and the needs to obey the law concerning cyber defamation. The immaturity of Indonesian government law (especially regarding Public Information Openness) would (more or less) impact the roles of public relations in handling corporate crises. In depth understanding of the law is necessary for every public relations practitioner to avoid a reversed situation.
The roles of Internet in crises management will be analysed in the paper as recommendations for future case(s). A more proper and suitable communication approach of public relations in the digital era are two-way symmetrical communication and computer-mediated communication (CMC). By mastering these communication approaches, Public Relations practitioners will find it easier to utilise the advantages of Internet in making decisions regarding crises-management. The paper aims to use Omni International Hospital vs. Prita Mulyasari?s case as an example of cyber crisis in Indonesia and how to overcome the situation based on the perspective of public relations. An analysis of what the company ?did? and ?should do? will be included in the paper.
"
2016
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aryasena Marendra
"ABSTRAK
Banyaknya pilihan maskapai penerbangan saat ini tentu memudahkan semua orang dari berbagai kalangan untuk pergi ke destinasi jarak jauh dengan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan transportasi darat maupun laut. Keberadaan maskapai penerbangan bertarif rendah tentu menggiurkan berbagai kalangan untuk pergi menggunakan pesawat karena harga tiket yang dibanderol pun tergolong murah. Namun, ada salah satu maskapai penerbangan bertarif rendah yang terkenal sebagai si Raja Delay, yaitu Lion Air. Dari 500 penerbangan sehari, bisa terjadi 60-80 keterlambatan jadwal penerbangan setiap harinya dan tentu saja bisa mengakibatkan keterlambatan pada jadwal penerbangan selanjutnya. Keterlambatan terparah terjadi pada tanggal 18 – 20 Februari 2015 yang menyebabkam penumpukan penumpang di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Padahal di sisi lain, Batik Air dan Wings Air yang bernaung di bawah Lion Group tidak mengalami hal serupa. Di dalam makalah ini dapat ditemukan strategi manajemen isu dari pihak maskapai Lion Air dan peran praktisi PR dalam menghadapi isu ini.

ABSTRACT
The number of choices of airlines today is certainly easier for everyone to go to a remote destination with a faster time than the land and sea transport. The existence of low cost airlines certainly tempting various circles to go use the plane for prices that cost was relatively cheap. However, there is one low-cost airline known as the King of Delay, namely Lion Air. Of the 500 flights a day, schedule delays may occur 60-80 flights per day and of course could result in a delay in the schedule for the next flight. The worst delays occurred on 18 to 20 February 2015 led to a buildup of passengers at Soekarno Hatta International Airport. Yet on the other hand, Batik Air and Wings Air under the auspices of Lion Group did not experience the same thing. In this paper include issues management strategy of the airline Lion Air and the role of PR practitioners in dealing with this issue.;"
2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pramudita
"Hubungan masyarakat (humas) merupakan salah satu fungsi sentral yang bertugas untuk melakukan manajemen krisis dalam sebuah organisasi. Fungsi humas sendiri dalam masa krisis yaitu untuk menjaga kestabilan organisasi dan berusaha mempertahankan citra organisasi tersebut agar tidak semakin burukterutama ditengah perkembangan media online dan banyaknya alternatif dalam memperoleh berita yangsemakin mempercepat penyebaran isu di masyarakat sehingga dapatberdampak pada citra organisasi tersebut.
Skripsi ini membahas mengenai strategi manajemen krisis yang dilakukan oleh Humas BEM UI dalam mengatasi krisis humas akibat banyaknya pemberitaan dengan sentimen negatif di berbagai media online mengenai aksi kartu kuning Jokowi. Skripsi ini menggunakan paradigma post-positivisme dengan pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu berupa uraian mengenai dampak pemberitaan negatifmedia online mengenai aksi kartu kuning Jokowi, strategi manajemen krisis yang dilakukan oleh Humas BEM UI dan hambatan apa saja yang dilalui selama proses pelaksanaan strategi tersebut.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa humas BEM UI melakukan proses manajemen krisis denganstrategi adaptif dan defensif serta melakukan program pengendalian krisisnamum pelaksanaan manajemen krisis belum dilakukan secara menyeluruh karena tidak adanya tahapan persiapan dan evaluasi.

Public relations (PR) is one of the central functions in charge of carrying out crisis management in an organization. The function of public relations itself in times of crisis is to maintain organizational stability and try to maintain the image of the organization so thatit does not get worse, especially inthe development of online media and many alternatives in getting news which accelerating issues that spread in the community and can impact the image of the organization.
This thesis discusses the crisis management strategy carried out by Public Relations of BEM UI in overcoming the public relations crisis due to many news with negative sentiments in various online media regarding the action of Yellow Card for Jokowi. This research uses post-positivism paradigm with qualitative approach and case study research strategy.
The results obtained from this study are description of how the negative news impact on online media regarding the action of Yellow Card for Jokowi, how the crisis management strategy carried out by Public Relations of BEM UI and what obstacles were passed during the implementation of the strategy.
The results of this research revealed that public relations of BEM UI carried out crisis management processes with adaptive and defensive strategies and carried out crisis control programs but the implementation of crisis management had not been carried out thoroughly because there were no preparation stages and evaluation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library