Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Mayan Kalingi
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai efektivitas strategi komunikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam melaksanakan Kampanye Keselamatan Pelayaran untuk membangun public awareness dengan menggunakan teknik pemasaran social. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui survei yang dilaksanaan selama satu bulan di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok dengan responden 150 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi Kampanye Keselamatan Pelayaran yang dilakukan kurang efektif karena responden lebih banyak rnengetahui tentang keselarnatan pelayaran melalui pihak operator atau penyedia jasa, bukan dari program kampanye yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Media dan waktu komunikasi yang dipilih juga kurang sesuai dengan responden. Dua iklan layanan rnasyarakat yang dikeluarkan oieh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga dievaluasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa responden cukup menyukai iklan tersebut. Namun, responden tidak mengenal iklan tersebut karena pemilihan waktu penayangan iklan tidak sesuai. Hasil penelitian menyarankan agar Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bekerja sama lebih erat dengan pihak operator dalam mencanangkan program Kampanye Keselamatan Pelayarannya dan juga memperhatikan pemilihan media, waktu, dan pesan yang akan disampaikan agar lebih sesuai dengan responden. ......This thesis discusses the effectiveness of communication strategies undertaken by the Directorate General of Sea Transportation in implementing the Maritime Safety Campaign to build public awareness using social marketing techniques. This research is quantitative descriptive design. Data collected through surveys that was held for one month in the passenger terminal of Tanjung Priok Port with 150 respondents. The results showed that the communications activity of Maritime Safety Campaign was less effective because more respondent knew about the safety of shipping through the operator or service provider, not from campaign program endorsed by the Directorate General of Sea Transportation. Media and conununication time was also not selected based on respondents behavior. Two public service ads released by the Directorate General of Sea Transportation is also eva1uated. The results showed that the respondents simply liked the ad. However, respondents did not know those ads because of the timing of the ads inappropriate. The results suggested that the Directorate General of Sea Transportation cooperate more closely with the operator in the Maritime Safety Campaign in launching a program and also pay attention to media selection. time. and messages to be delivered to suit the respondents better.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T33652
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ainan Indallah
Abstrak :
Indonesia adalah negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia. Penegakkan nilai-nilai syariat terus diupayakan, termasuk dalam dunia keuangan dan perbankan. Berbagai organisasi telah melakukan upaya- upaya untuk memajukan perbankan dengan sistem syariah. Seminar Edukatif, Expo iB Vaganza, Kampanye GRES, dan Forum Riset merupakan beberapa bentuk sosialisasi perbankan syariah dengan agenda masing-masing yang ditujukan kepada masyarakat mulai dari memberikan pemahaman mengenai perbankan syariah hingga mengajak masyarakat untuk ambil peran dalam memajukan perbankan syariah di Indonesia. Namun, tingkat efektivitas sosialisasi tersebut belum terevaluasi mengingat kondisi percepatan pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia sedang melambat, terlebih lagi market share-nya masih sangat kecil. oleh sebab itu, untuk mengetahui seberapa efektif upaya sosialiasi perbankan syariah yang telah dilakukan tersebut, maka peneliti membuat survey yang ditujukan kepada masyarakat yang menggunakan jasa perbankan syariah dengan meninjau aspek Public Understanding, Public Awareness, Public Involvement, dan Aspek Public Participant. Dari survey yang telah dilakukan, upaya sosialisasi perbankan syariah dinilai cukup berhasil. Namun, dari data bahwa cukup banyak masyarakat yang belum pernah mengikuti bahkan tidak tahu mengenai acara-acara yang diselenggarakan tersebut. Walaupun demikian, masyarakat tetap menyambut baik terhadap upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan dan memajukan perbankan syariah di Indonesia. Hanya saja berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut dinilai masih belum optimal untuk setiap aspek yang ditinjau. ...... Indonesia is the country with the largest Muslim population in the world. Establishment of the Sharia law keeps on being sought out, including in the worlds of finance and banking. Numerous organizations have attempted to promote banking to use Sharia law. Educative seminars, iB Vaganza expo, GRES campaign, and research forum are some of the medias to socialize Sharia banking. Each of the socializing forms has objectives starting from educating the masses about Sharia banking to engage them to have a role in promoting Sharia banking in Indonesia. However, the effectiveness of those socialization forms are not evaluated considering the development acceleration condition of Sharia banking industry in Indonesia is slowing down, not to mention how little the market share currently is. Therefore, to learn how effective the Sharia banking socialization attempts are the researcher had made a survey directed towards the population that uses Sharia banking services whilst concentrating on Public Understanding, Public Awareness, Public Involvement, and Public Participant aspects. The survey shows that the Sharia banking socialization attempts are deemed quite successful. However, data shows there are still many of the populace that has never attended or even acknowledged any of the organized socialization events. Nevertheless, the public keeps on positively welcoming the pursuit being done to introduce and promote Sharia banking in Indonesia. Though there are several researched aspects which has not been done optimally.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Zalfa Meutia Abubakar
Abstrak :
Pendahuluan: Lesi serebral intrakranial, khususnya tumor, awalnya dapat muncul sebagai gejala oftalmik akibat adanya massa dan/atau peningkatan tekanan intrakranial yang mengganggu jalur penglihatan, jaringan mata, dan saraf. Diagnosis dini tumor otak penting untuk mencegah gangguan penglihatan dan/atau kebutaan yang tidak dapat disembuhkan. Namun, rendahnya kesadaran pasien tentang pentingnya manajemen bedah saraf yang tepat waktu sering mengakibatkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional analitik untuk mengetahui kebutaan akibat tumor otak. Data dari 54 pasien pada tahun 2020, dikelompokkan berdasarkan karakteristik demografi, dianalisis untuk mengeksplorasi hubungan antara durasi dari timbulnya gejala hingga kunjungan medis pertama dan terjadinya kebutaan pada pasien tumor otak. Hasil: 35 (64,81%) pasien tumor otak ditemukan mengalami kebutaan. Temuan penelitian ini mengungkapkan adanya hubungan antara kebutaan pada pasien tumor otak dan durasi dari timbulnya gejala hingga kunjungan medis pertama dan konsultasi bedah saraf. Pasien yang mengalami keterlambatan dalam berkonsultasi dengan dokter layanan primer dan/atau bedah saraf sejak gejala awal menunjukkan insiden kebutaan yang lebih tinggi, hal ini menunjukkan pentingnya mencari pertolongan medis segera. Kesimpulan: Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya intervensi medis yang tepat waktu dan konsultasi bedah saraf khusus untuk mengurangi kejadian kebutaan di antara pasien tumor otak. Hal ini menekankan perlunya peningkatan kesadaran masyarakat, sistem rujukan yang efisien, dan pertolongan medis yang cepat untuk meringankan beban kebutaan pada populasi pasien tumor otak. ......Introduction: Intracranial cerebral lesions, particularly tumours, can initially present as ophthalmic symptoms due to masses and/or elevated intracranial pressure disturbing the visual pathway, ocular tissues, and nerves. Early diagnosis of brain tumours is crucial to prevent irreversible visual impairment and/or blindness. However, low patient awareness about the importance of timely neurosurgical management often results in delayed diagnosis and treatment. Methods: This study utilized an analytic cross-sectional design to investigate blindness related to brain tumours. Data from 54 patients in 2020, stratified by demographic characteristics, were analyzed to explore the association between the duration from symptom onset to the first medical visit and the occurrence of blindness in brain tumor patients. Results: 35 (64.81%) brain tumour patients were found to be blind. The study findings revealed an association between blindness in brain tumour patients and the duration from symptom onset to both the first medical visit and neurosurgery consultation. Patients experiencing delays in consulting a primary care physician and/or a neurosurgeon from the initial onset of symptoms exhibited a higher incidence of blindness, highlighting the importance of seeking prompt medical attention. Conclusion: This study underscored the critical need for timely medical intervention and specialized neurosurgical consultation to mitigate the incidence of blindness among brain tumour patients. It emphasized the necessity for increased public awareness, efficient referral systems, and prompt medical attention to alleviate the burden of blindness in patients with brain tumour.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library