Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budhi Mulyadi
"Anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber sangat rawan dengan masalah kesehatan karena lebih banyak berinteraksi dengan sesama anak jalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan arti dan makna pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber. Penelitian dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif desain fenomenologi deskriptif. Metode pengumpulan data adalah wawancara mendalam dan catatan lapangan. Partisipan adalah anak jalanan laki-laki yang beraktifitas di kecamatan Pancoranmas Kota Depok yang sudah mengalami masa puber. Data diolah dalam bentuk verbatim, selanjutnya dianalisa dengan menerapkan teknik Collaizi. Penelitian ini mengidentifikasi 8 tema pengalaman anak jalanan laki- laki dalam menjalani masa puber, yaitu : respon menjalani masa puber adalah perubahan emosional, fisik, dan psikososial; hambatan dalam menjalani masa puber berasal dari keluarga dan masyarakat seperti ; kurang perhatian, ditertawakan, dan diajak berbuat salah; dukungan dalam menjalani masa puber berasal dari keluarga, masyarakat, dan media, seperti : memberi harapan, nasehat, pembelaan, dan pengetahuan; makna dalam menjalani masa puber yaitu kematangan perkembangan, sikap, dan mampu menasehati orang lain; harapan dalam menjalani masa puber yaitu keinginan mendapat dukungan dari keluarga dan masyarakat dalam bentuk perhatian, pengertian, nasehat, dan pengetahuan serta keinginan merubah sikap positif dan keinginan mencoba perilaku negatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber sangat bervariasi dan unik sehingga memerlukan dukungan semua pihak agar anak jalanan laki-laki mencapai perkembangan yang sehat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar program promosi kesehatan reproduksi pada anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber di Indonesia dengan mengintegrasikan model intervensi keperawatan dan melibatkan instansi terkait.

Male Street children are facing high risk to their health problem during their puberty age due to their deep interaction amongst Street children. The goal of this study is to providc good understanding on experiences of male Street children during their puberty age. This research was conducted through descriptive phenomenology design approach where data collections were made through in-depth interview and other cases found in their real life. The participants were puberty age of male Street children who did their activities in Pancoran Sub-District area, Depok City. The data were processed in to verbatim form followed by applying Collaizi technique to analyze. This research identified eight ( 8) themes, consist of : Responses of male Street children having their puberty age in line with change of emotional, physical, and psychosocial. Obstacles came from family and society in Street children’s puberty age, such as: less attentions, being laughed and led to do wrong deeds. Support from family, society and media in puberty life such as: giving hope, advice, protection and knowledge. The sign of good understanding having puberty age are maturity of attitude and ability to advise others. The hope in puberty lives such as support from family and society in terms of attentions, understanding, advice, and knowledge as weli as intension to change negative to positive attitudes. Result of this research shows unique and various experiences amongst male Street children having their puberty age, and the needs of support from all related sectors for better living of male Street children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26568
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Fatma Ekasari
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran makna pengalaman waria remaja dalam menjalani masa puber di wilayah DKI Jakarta. Desain penelitian menggunakan fenomenologi deskriptif dengan wawancara mendalam. Empat partisipan diperoleh dengan teknik purposive sampling. Dari hasil penelitian ini teridentifikasi 8 tema yaitu 1) pemahaman tentang penyimpangan gender dan masa puber, 2) respon terhadap penyimpangan identitas gender, 3) respon terhadap pubertas, 4) jenis aktifitas dalam menjalani masa puber, 5) interaksi sosial, 6) bentuk hambatan dalam pergaulan, 7) bentuk dukungan, 8) bentuk harapan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanda-tanda penyimpangan gender dapat terjadi karena adanya proses pembelajaran tentang gender yang tidak tepat baik oleh orang tua, guru, teman sebaya, lingkungan serta media massa sejak masa anak-anak. Waria remaja memasuki masa pubertas dengan mimpi basah yang menggambarkan dirinya berhubungan badan dengan sesama jenis, sehingga menguatkan rasa ketertarikannya dengan sesama jenis. Seorang waria remaja mengalami keterbatasan pergaulan sehingga sulit bagi mereka untuk dapat mengeksplorasi diri dan mengembangkan potensi dirinya.

This study was to describe a meaningful experience of transgender teenager during puberty phase in DKI Jakarta. This study applied descriptive phenomenology design and use indepth interview in data collection method. Four participants were identified by purposive sampling technique. There are eight themes was identified from this study: 1) comprehesion about gender deviation and puberty, 2) gender deviation response, 3) puberty response, 4) activity during puberty period, 5) social interaction, 6) limitation in association, 7) support system they need, 8) hopes.
This study show that signs of gender deviation was present since childhood that caused by inadequate learning process about gender from parent, teacher, peer, neighborgood and mass media. Transgender teenager entering puberty period with experience a wet dream that shown he make sexual intercourse with similar gender and straightening interest feeling with same gender. Caused by gender deviation, transgender teenager have a limitation of association that makes them difficult to explore and develop their potential.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Mulyadi
"Anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber sangat rawan dengan masalah kesehatan karena lebih banyak berinteraksi dengan sesama anak jalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan arti dan makna pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber. Penelitian dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif desain fenomenologi deskriptif. Metode pengumpulan data adalah wawancara mendalam dan catatan lapangan. Partisipan adalah anak jalanan laki-laki yang beraktifitas di kecamatan Pancoranmas Kota Depok yang sudah mengalami masa puber. Data diolah dalam bentuk verbatim, selanjutnya dianalisa dengan menerapkan teknik Collaizi.
Penelitian ini mengidentifikasi 8 tema pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber, yaitu : respon menjalani masa puber adalah perubahan emosional, fisik, dan psikososial; hambatan dalam menjalani masa puber berasal dari keluarga dan masyarakat seperti ; kurang perhatian, ditertawakan, dan diajak berbuat salah; dukungan dalam menjalani masa puber berasal dari keluarga, masyarakat, dan media, seperti : memberi harapan, nasehat, pembelaan, dan pengetahuan; makna dalam menjalani masa puber yaitu kematangan perkembangan, sikap, dan mampu menasehati orang lain; harapan dalam menjalani masa puber yaitu keinginan mendapat dukungan dari keluarga dan masyarakat dalam bentuk perhatian, pengertian, nasehat, dan pengetahuan serta keinginan merubah sikap positif dan keinginan mencoba perilaku negatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber sangat bervariasi dan unik sehingga memerlukan dukungan semua pihak agar anak jalanan laki-laki mencapai perkembangan yang sehat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar program promosi kesehatan reproduksi pada anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber di Indonesia dengan mengintegrasikan model intervensi keperawatan dan melibatkan instansi terkait.

The street boys in puberty have high risk in their health due to their interaction among street children. This study was aimed to provide deep understanding and meaning of street boys’s experience in puberty. This study to do with descriptive phenomenology design with in-depth interview and field notes for data collecting. The participants were street boys who have experience in puberty where activities in Pancoranmas sub-district, Depok, West Java. Data have collected then transcribed and analyzed with Collaizi’s analysis method.
This study identified 8 themes : the street boys’s experience of respon in puberty associated with change of emotional, physic, physicosocial; the street boys’s experience of obstacle in puberty from family and society associated with less attention, laughed, and invited to do wrong; the street boys’s experience of support in puberty from family, society, and mass media associated with support to expectant, protection, and kwoledge; the street boys’s experience of meaning in puberty associated with growth, attitude, and can to advice the other one; the street boys’s experience of expectant in puberty were supported from family and society associated with expectant of attention, understanding, advice, knowledge, and change behavour to positive and to do negative.
The result of study showed that street boys’s experience in puberty very variously and uniqe and need support from community and related sectors adequate knowledge. The results of study were expected to provide description of support intervention model for community with integrating community empowerment, community participation and partnership which education health reproduction for street boys and appllied in Indonesia. Key word: The street boys, puberty, education health reproduction Universitas Indonesia
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library