Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arya Wira Dhana Suradinata
"Batman merupakan salah satu tokoh buku komik paling terkenal dengan beragam cerita latar belakang dan adaptasi. Kegigihannya dalam memerangi kejahatan meskipun ia hanya manusia biasa membuatnya disukai banyak orang. Ada gagasan populer bahwa persona Batman adalah watak atau kepribadian yang sesungguhnya, bukan Bruce Wayne. Gagasan ini dapat didekati dari sudut pandang yang berbeda. Melalui psikoanalisis Freud dan penelitian tentang PTSD, artikel ini bertujuan untuk membuka pintu ke perspektif lain tentang kepribadian Batman. Dengan menganalisis dialog dari tiga film Batman yang berbeda untuk mencari tahu lebih dalam tentang asal-usul, tindakan, dan keputusannya, artikel ini menantang kepercayaan umum mengenai kepribadian Batman yang sesungguhnya.

Batman is one of the most iconic comic book characters with rich background story and adaptations. His determination in fighting crime despite being a normal human being has made him dear to his fans. The idea that Batman is the real character instead of Bruce Wayne is a popular belief that can be approached from a different point of view. Through Freud's psychoanalysis and study on PTSD, this article aims to open a door to another perspective on Batman's personality. Analyzing dialogues of three different Batman films in order to find out about his origin, actions and decisions, this article challenges the popular belief of Batman's true personality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Winarsih Nur Ambarwati, suthor
"ABSTRAK
Dampak yang diakibatkan KDRT jelas merugikan perempuan baik fisik maupun
psikologis. Berbagai bentuk intervensi pada korban di Indonesia belum banyak
diteliti kefektifannya. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektifitas ?Paket
PASUTRI? terhadap kondisi psikologis perempuan korban KDRT di Karisidenan
Surakarta. Jenis penelitian kuasi eksperimen dengan design pre and post test two
group control design. Hipotesis yang dibuktikan adalah kondisi psikologis
perempuan korban KDRT lebih baik setelah diberikan Paket PASUTRI pada
kelompok intervensi dan kondisi psikologis perempuan korban KDRT setelah
memperoleh Paket PASUTRI lebih baik pada kelompok intervensi daripada
kelompok kontrol. Teknik sampling yang digunakan adalah porposive
sampling.Instrumen yang digunakan adalah Anxiety Hamilton Scale, Depression
Hamilton Scale dan PTSD Scale. Uji analisis menggunakan uji McNemar dan uji
Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan kondisi psikologis perempuan korban
KDRT lebih baik setelah diberikan Paket PASUTRI pada kelompok intervensi
dan kondisi psikologis perempuan korban KDRT lebih baik pada kelompok
intervensi daripada kelompok kontrol. Kesimpulan Paket PASUTRI efektif
memperbaiki kondisi psikologis perempuan korban KDRT. Berdasarkan hasil
diatas Paket PASUTRI perlu dipertimbangkan sebagai Paket untuk pemulihan
korban dan pelaku KDRT.

ABSTRACT
Women abuse occurs in all countries. Women who are abused by their partners suffer from depression, anxiety and PTSD. The aimed of the research was to know differences of psychologic condition women abuse after given PASUTRI package to the intervention group and to know differences of psychologic condition between intervention and control group after given PASUTRI Package. This research was a quasi experimental study. The design of this research was pre post two group with control design. The population is women abuse in Surakarta. The sampling method was purposive sampling. The instrument used were Depression Hamilton Scale, Anxiety Hamilton Scale and PTSD Scale. The analysis of variable used were McNemar test and Chi Square test. The results indcated that psychologic condition women abuse after given PASUTRI Package in intervention group was more better than previous & phsycologic condition after given PASUTRI Package in intervention group is more better than control
group. The conclusion of this research was that PASUTRI Package is effective to improve phsycologic condition women abuse in Surakarta. It is recommended that PASUTRI Package is appropriate to treat women abuse and to interven the perpetrators. "
2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Tresiana
"Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pengurangan gejala Posttraumatic Stress Disorder PTSD , berupa intrusion, avoidance dan hyperarousal, perubahan kognisi dan mood, serta keluhan somatis dan perilaku agresif pasca trauma yang dialami seorang anak perempuan berusia 7 tahun akibat tindak kekerasan seksual berulang. Gejala PTSD dikurangi dengan Resource Development and Installation RDI yang menumbuh-kembangkan sumber daya positif anak tanpa pemaparan pada traumanya, dan Integrated Group Treatment Protocol IGTP yang secara langsung memroses-ulang trauma. RDI dapat mengurangi gejala avoidance dan hyperarousal, sedangkan gejala intrusi perlu ditangani dengan IGTP yang memroses-ulang ingatan traumatik agar menjadi adaptif. Dilakukan tiga kali pengukuran gejala PTSD, keluhan soatis dan perilaku agresif: pra intervensi, pasca intervensi dan tiga minggu setelah intervensi terakhir, dengan menggunakan The Children's Impact of Event Scale-13 CRIES-13 yang mengukur gejala PTSD dan Child Behavior Checklist CBCL yang mengukur berbagai gangguan perilaku anak termasuk keluhan somatis dan perilaku agresif. Skor CRIES-13 pasca intervensi menurun pada gejala avoidance dan hyperarousal. Intrusi masih terjadi meski dalam frekuensi yang berkurang, namun mimpi buruk tidak lagi pernah terjadi. Perubahan negatif pada mood dan kognisi mengalami penurunan yang ditunjukkan oleh subskala anxiety/depression CBCL. Skor CBCL pasca intervensi juga menurun pada area masalah kecemasan, depresi, keluhan somatis dan perilaku agresif. Dampak intervensi masih menetap tiga minggu pasca intervensi, bahkan gejala intrusi semakin menurun. Intrusi ingatan traumatik dan mimpi buruk tidak lagi dialami anak, ia tidak lagi menghindari pembicaraan tentang tindak kekerasan seksual yang dialaminya, meski masih menghindari sosok yang mengingatkannya pada pelaku. Anak menjadi lebih mampu mengendalikan pikiran dan emosinya. Rasa harga dirinya mulai tumbuh dan perlu terus diperkuat agar dapat mengatasi masalah dalam interaksi sosial yang masih dialaminya.

This study was conducted to explore decreases in the symptoms of intrusion, avoidance, negative alterations of cognition and mood, and hyperarousal of Posttraumatic Stress Disorder PTSD , somatic complaints and aggressive behavior showed by a seven years old girl, a survivor of repeated sexual molestation. The intervention involved Resource Development and Installation RDI that was originally designed to develop positive resources without trauma exposure and Integrated Group Treatment Protocol IGTP that directly reprocess the trauma. RDI was known to decrease the symptoms of avoidance and hyperarousal, whereas intrusion was needed to be dealt with IGTP that reprocesses traumatic memory become adaptive. Three times measurement of PTSD symptoms, somatic compalints and aggressive behavior were conducted pre intervention, post intervention and three weeks after post intervention measurement using The Children rsquo s Impact of Event Scale 13 CRIES 13 that measures PTSD symptoms and Child Behavior Checklist CBCL that measures various child problems including somatic complaints and aggressive behavior. Post intervention scores of CRIES 13 showed decrease in avoidance and hyperarousal. Eventhough intrusion was still experienced in lower frequency, nightmares have disappeared. The negative alterations of cognition and mood were decreased showed by the CBCL anxiety depression sub scale scores. There were also decreases in CBCL scores on the area of anxiety, depression, somatic complaints and aggressive behavior. Measurement at three week after intervention showed the maintenance of post intervention measures. Interestingly intrusion was apparently keep decreasing. Intrusive traumatic memories and nightmares ceased. The child showed no avoidance to talk about the sexual molestation she experienced, although she still avoids person that reminds her of the perpetrator. She had better ability to regulate her thoughts and emotions. Her self worth began to grow albeit needed reinforcement to better cope with difficulties in social peer interaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdani
"Salah satu pelayanan yang seringkali didapatkan oleh pasien di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) adalah pelayanan resusitasi jantung paru (RJP). Pelayanan RJP merupakan pelayanan yang membutuhkan tindakan cepat, tepat, membutuhkan kolaborasi dan waktu yang sempit, sehingga berdampak pada aspek pelayanan terhadap pasien dan keluarga. Salah satu bentuk keterlibatan keluarga dalam perawatan pasien di ruangan PICU adalah kehadiran keluarga selama pelayanan resusitasi jantung paru atau yang lebih dikenal dengan family presence during resuscitation (FPDR). Keluarga yang tidak hadir selama RJP memiliki frekuensi gejala Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) lebih sering dibandingkan dengan keluarga yang hadir selama RJP. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan FPDR terhadap kecenderungan PTSD pada keluarga. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experimental dengan posttest only. Kelompok kontrol adalah kelompok usual care selama RJP sedangkan kelompok intervensi adalah kelompok yang diterapkan FPDR. Hasil penelitian menunjukkan kehadiran keluarga selama resusitasi jantung paru berhubungan secara bermakna dengan kecenderungan PTSD, terdapat perbedaan kecenderungan PTSD antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok keluarga yang hadir selama resusitasi jantung paru memiliki risiko kecenderungan PTSD lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok usual care. Diharapkan ruang PICU dapat menerapkan FPDR selama resusitasi jantung paru.

One of the services that is often obtained by patients in the Pediatric Intensive Care Unit (PICU) room is cardiopulmonary resuscitation (CPR). CPR are services that require fast, precise action, require collaboration and limited time, thus impacting aspects of service to patients and families. One form of family involvement in patient care in the PICU room is the presence of family during cardiopulmonary resuscitation services or better known as family presence during resuscitation (FPDR). Families who were absent during CPR had a frequency of Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) symptoms more often compared to families who were present during CPR. The purpose of this study was to identify the effect of FPDR application on PTSD tendencies in families. This study used a Quasi Experimental research design with posttest only. The control group was the usual care group during CPR while the intervention group was the group to which the FPDR applied. The results showed that family presence during cardiopulmonary resuscitation was significantly associated with PTSD tendencies, there were differences in PTSD tendencies between the control group and the intervention group. The family group that was present during cardiopulmonary resuscitation had a lower risk of PTSD tendencies when compared to the usual care group. It is expected that the PICU room can apply FPDR during cardiopulmonary resuscitation"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agesty Putri Ageng
"ABSTRAK
Penelitian ini disusun dengan tujuan memahami dinamika dampak psikologis,
khususnya trauma, pada perempuan yang pernah mengalami kekerasan seksual
dalam hubungan pacaran untuk kemudian dibuatkan rancangan intervensi yang
dapat diaplikasikan pada klien dengan kasus serupa. Partisipan beijumlah dua
perempuan berusia 24 dan 25 tahun. Pendekatan penelitian adalah kualitatif tipe studi kasus intrinsik. Asesmen
dilakukan dengan teknik wawancara mendalam sebanyak lima pertemuan dan
observasi sebagai teknik pendukung, Analisis dilakukan secara interkasus. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa terdapat empat tema utama yang
muncul dari partisipan sebagai dampak psikologis dari kekerasan seksual dalam
hubungan pacaran, yaitu masih dirasakannya simtom-simtom PTSD, konsep diri
negatif, permasalahan dalam relasi interpersonal berikutnya, dan traumatisasi
seksual. Atas alasan urgensi, maka untuk rancangan intervensi dipilih dua dari
empat area tersebut, yaitu simtom-simtom PTSD dan traumatisasi seksual. Rancangan intervensi berbentuk modul dan menggunakan pendekatan behavioral
kognitif untuk pemulihan trauma. Teknik-teknik behavioral diberikan untuk area
simtom-simtom PTSD, sedangkan teknik-teknik kognitif diberikan untuk area
traumatisasi seksual."
2010
T37815
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library