Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Roslina
"ABSTRAK
Latar Belakang: Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif. Penyebab pterigium tidak diketahui dengan pasti, namun pajanan sinar matahari diduga merupakan penyebab utama terjadinya pterigium.
Tujuan: Mengetahui hubungan pajanan sinar matahari dengan kejadian pterigium pada pekerja.
Metode: Penelusuran melalui Pubmed dan Google scholar. Judul dan abstrak yang didapatkan kemudian disaring berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan sebelumnya. Telaah kritis dilakukan dengan menggunakan kriteria oleh Center for Evidence Based Medicine, University of Oxford yang mencakup validitas, pentingnya penelitian dan kemampu terapan hasil penelitian.
Hasil: Hasil penelusuran mendapatkan dua artikel yang cukup valid. Pada kedua penelitian tiap kelompok sudah disamakan menurut usia dan jenis kelamin. Semua subyek penelitian pada kelompok kasus dan kontrol diambil dari klinik yang sama dan mendapatkan cara pemeriksaan yang sama. Penilaian kepentingan studi digambarkan dengan nilai odds ratio (OR), pada penelitian Khoo dkk. OR = 4,2 (interval kepercayaan 95% 1,7-10,1). Penelitian Al-Bdour dan Al-latayfeh didapatkan nilai OR yaitu 5,47 (interval kepercayaan 95% 3,3-9,1), p < 0,005. Kedua penelitian mempunyai number needed to harm (NNH) yang hampir sama yaitu 3.
Kesimpulan: Berdasarkan bukti yang ada pajanan sinar matahari dapat meningkatkan terjadinya ptergium pada pekerja, tapi hanya mendapatkan dua penelitian yang cukup valid dan relevan, sehingga bukti yang ada masih belum cukup kuat.

ABSTRACT
Background: Pterygium is a degenerative and invasive fibrovascular conjunctival growth. The exact cause of pterygium is unknown. However, sun exposure is likely to be the major cause.
Aim: To determine the relationship between sun exposure and incidence of pterygium among workers.
Methods: Articles search was conducted using Pubmed and Google scholar. Titles and abstracts were obtained and then screened based on inclusion and exclusion criteria. Critical appraisal was conducted using criteria by Center for Evidence Based Medicine, University of Oxford which include validity, importance and applicability.
Results: Search result point to studies are quite valid. In both studies all subjects were group-matched for age and sex. Both subjects in the case group and the control group were taken from the same clinic and the examination were carried out in a similar manner in both groups. The odds ratio in the Khoo et al. study was 4.2 (95% confidence interval 1.7 to 10.1). While in the Al-Bdour dan Al-latayfeh study the odds ratio was 5.47 (95% confidence interval 3.3 to 9.1), p <0.005. Both studies showed that number needed to harm (NNH) were almost similar which were 3.
Conclusions: The evidence found that exposure to sunlight may increase the occurrence of pterygium among workers, but only found two studies are quite valid and relevant, so the evidence is still not strong enough. "
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annes Waren
"Latar Belakang: Pterigium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga yang tumbuh dari arah konjungtiva menuju kornea pada daerah interpalpebra. Pengendara ojek memiliki risiko pterigium karena faktor risiko utamanya antara lain paparan sinar ultraviolet, iritasi kronis debu, angin. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan face shield (helm) serta faktor lain yang berhubungan terhadap kejadian pterigium pada pengendara ojek.
Metode: Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, desain penelitian yang digunakan pada tahap pertama adalah potong lintang dan disain penelitian tahap kedua adalah kasus kontrol dengan matching kelompok umur, dan jumlah responden sebanyak 131 pengendara ojek yang diambil secara total sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan kuesioner (mengisi sendiri), daftar tilik (observasi), dan pemeriksaan fisik mata. Variabel yang digunakan meliputi umur, tingkat pendidikan, riwayat konsumsi antioksidan, kebiasaan merokok, masa kerja, lama kerja, jenis helm, pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan face shield (helm).
Hasil: Dari 131 responden diperoleh prevalensi pterigium sebesar 19.1%. Faktor yang mempengaruhi kejadian pterigium pada pengendara ojek adalah tingkat pendidikan (p=0.029, OR=3.310), riwayat konsumsi antioksidan (p=0.018, OR=5.087), pengetahuan penggunaan face shield helm (p<0.001, OR=10.286), perilaku penggunaan face shield helm (p<0.001, OR=11.156).
Kesimpulan dan Saran: Untuk mengurangi terjadinya pterigium pada pengendara ojek dapat dilakukan dengan penggunaan face shield (helm) dengan baik.

Background: Pterygium is triangle form of fibrovascular tissue that grows from conjunctiva to cornea in interpalpebra area. Ojek drivers are at risk of pterygium because its risk factors such as ultraviolet exposure, chronic irritation of dust, and wind. The aim of this study is to determine the effect of face shield (helmet) and other factors related to pterygium on ojek driver.
Method: The Research was conducted in two stages, the first stage was cross sectional study and the second stage was case control study with age group matching. The participant was 131 ojek driver taken from total sampling. Instruments used in data collection are self-administered questionnaires, check list (observation), and eye/cornea examination. The variables used in this study were age, level of education, history of antioxidant consumption, smoking habit, work period, time length of work, helmet type, knowledge, attitude and behavior of wearing face shield (helmet).
Result: The results showed that the prevalence of pterygium was 19.1%. Effecting factors of pterygium in ojek drivers were level of education (p=0.029, OR=3.310), history of antioxidant consumption (p=0.018, OR=5.087), knowledge of wearing face shield helmet (p<0.001, OR=10.286), behavior of wearing face shield helmet (p<0.001, OR=11.156).
Conclusion and Recommendation: To reduce the occurrence of pterygium on ojek drivers can be done with wearing face shield (helmet) properly.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library