Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cut Rulia
Abstrak :
Pencitraan bawah permukaan menggunakan metode pre-stack time migration (PSTM) biasanya menghasilkan kualitas data seismik yang rendah jika diaplikasikan pada struktur geologi yang kompleks. Hal ini dapat terjadi karena metode PSTM menggunakan kecepatan rms yang merupakan kecepatan rata-rata dari beberapa lapisan, dan tidak seperti metode pre stack depth migration (PSDM) yang menggunakan kecepatan interval sebagai kecepatan sebenarnya dari tiap lapisan. Selain itu, metode PSTM juga tidak mampu mengoreksi efek hockey stick yang terdapat pada data gather di far offset akibat dari lapisan anisotropi. Untuk mengatasi kekurangan kualitas citra bawah permukaan dari metode PSTM, maka dilakukan penilitan menggunakan metode PSDM anisotropi dengan asumsi medium vertical transverse isotropy (VTI) yang melibatkan parameter anisotropi, yaitu parameter delta (d) dan epsilon (e). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data seismik dari Lapangan CR yang memiliki struktur geologi yang kompleks. Metode PSDM ansiotropi ini berhasil mengoreksi efek hockey stick di far offset pada Lapangan CR dengan nilai epsilon berkisar 0 hingga 0.27. Sehingga, kualitas citra bawah permukaan pada penampang seismik mengalami banyak peningkatan yang ditunjukkan oleh reflektor yang lebih kuat dan kemenerusan yang lebih konsisten.
Subsurface imaging using pre-stack time migration (PSTM) usually produces low quality in seismic data when it is applied to complex geology structures. This is because PSTM method uses rms velocity which is the average velocity of several subsurface layers, and unlike pre stack depth migration (PSDM) method that uses interval velocity which is the actual velocity of each subsurface layer. Moreover, PSTM method also cannot be used to correct hockey stick effect at far offset because of anisotropy layer. To enhance the subsurface images quality produced by PSTM method, then a study was has been performed using anisotropy PSDM method with vertical transverse isotropy (VTI) medium assumption. This anisotropy PSDM method involved the anisotropy parameters such as delta (d) and epsilon (e) parameters. Seismic data taken from geological complex area in CR field has been used to test the anisotropy PSDM method. The result of this study shows that the anisotropy PSDM method succeeds in correcting the hockey stick effect at far offset with epsilon parameter value ranges from 0 to 0.27. Therefore, the subsurface image quality at seismic section is increasing indicated by strong seismic reflectors and more consistent in reflector continuity.
2015
T44485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Sofyadi
Abstrak :

Tesis ini menghadirkan penelitian mengenai kontribusi penerapan Inversi Seismik post-stack model-based 3D broadband PSDM dan atribut seismik 3D broadband PSDM dengan hanya berdasarkan data seismik, dikarenakan belum adanya informasi sumur pada kedalaman target ekplorasi. Sebuah studi kasus telah dilakukan pada umur kapur akhir – kapur awal yaitu pada interval batupasir serpih laut dangkal pada lapangan penelitian di perairan Arafura, Indonesia Timur. Hasil tesis menunjukkan bahwa atribut seismik yang dapat digunakan untuk membantu interpretasi struktur adalah: impedansi akustik relatif, cos phase, dan dip (untuk interpretasi fault). Kemudian penggunaan atribut seismik yang dapat mengurangi resiko ketidakberhasilan dalam pengeboran dengan menunjukkan keberadaan indikasi langsung hidrokarbon adalah: sweetness, amplitudo rata-rata (rms), frekuensi sesaat dan dekomposisi spektral. Lalu berdasarkan sayatan horizon seismik dari hasil komponen absolute post-stack model based inversi seismik dapat membantu memberikan informasi distribusi secara lateral paket sedimentasi dan secara vertikal menunjukkan reservoar berpori dan kualitas bagus berdasarkan properti impedansi akustik bawah permukaan.


The thesis investigates the contribution of applying 3D broadband PSDM post-stack model-based seismic inversion and 3D broadband PSDM seismic attributes independently based on seismic data-driven, due to no well information at reservoir exploration target. A case study from the late cretaceous – early cretaceous shallow marine sand-shale interval in Arafura Sea, Eastern Indonesia has been perform in this thesis. The thesis work have showed that the most promising seismic attributes capable to support structural interpretation are: relative acoustic impedance, cos phase, and dip (for fault interpretation). After that application of seismic attributes to low the drilling risk as a direct hydrocarbon indication are atttributes; sweetness, root mean square (rms) amplitude, instantaneous frequency and spectral decomposition. And then based on the horizon slice of absolute post-stack model based inversion results able to provide the lateral distribution sedimentary packages information and vertically denoting their high porous and good quality reservoir based on the subsurface acoustic impedance properties.

2019
T52357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ganjar Satria Putra
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T46012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelina
Abstrak :
[ABSTRAK
Proses migrasi menggunakan domain sudut memberikan hasil pencitraan bawah permukaan yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan metode Kirchoff konvensional yang dilakukan dalam domain offset. Migrasi ini dilakukan dalam kawasan kedalaman yang memperhatikan variasi kecepatan secara lateral sehingga memberikan gambaran bawah permukaan yang lebih baik. Common Reflection Angle Migration (CRAM) Prestack Depth Migration (PSDM), migrasi kedalaman dalam domain sudut, mampu memetakan titik reflektor bawah permukaan yang berada dalam struktur geologi bawah permukaan yang cukup kompleks, salah satunya adalah untuk memetakan ketidakmenerusan objek bawah permukaan dan imaging serta analisis struktur di bawah permukaan yang kompleks. Secara umum, metode CRAM dapat mengatasi kasus mutiarrival conflicts, dengan menggunakan prinsip ray tracing dan multiray path yang mampu memetakan setiap titik bawah permukaan dari sinar yang datang dari berbagai arah menuju ke permukaan. CRAM dapat memetakan lapisan atau objek bawah permukaan yang kompleks, bersifat target oriented, dan menghasilkan true amplitude angle gather. Disamping itu, metode ini dapat mengurangi efek artifact yang banyak terjadi pada metode migrasi menggunakan Kirchoff. Pada penelitian ini dilakukan pemfokusan pada daerah sekitar patahan dengan perubahan kecepatan yang cukup signifikan. Dilakukan variasi terhadap parameter CRAM, yaitu: Shooting angle, Aperture Migrasi, Dip ApertureFactor Migration,dan KMAH index, untuk mendapatkan hasil pencitraan bawah permukaan yang paling baik.
ABSTRACT
The migration process uses the angle domain provides subsurface imaging results were better compared to using conventional Kirchoff method which performed in the offset domain. This migration apply in angle domainwith lateral velocity variationto provide better imaging. Common Reflection Angle Migration (CRAM) prestack Depth Migration (PSDM) able to map the subsurface within complex geological structure, one of them is used foruncontinuityevents. Mapping the subsurface and imaging as well as analysis of complex subsurface structures. In general, CRAM method overcome the conflicts mutiarrival case, using the principle of ray tracing and multiray path capable to image every point below the surface of the raycomes from various directions towards the surface. CRAM can map the subsurface layers or complex objects, target oriented, and produce true amplitude angle gather. In addition, this method can reduce the artifact effects than Kirchoff method. In this research, focusing on the area around the fracture with significant changes in velocity. This research proposed to perform a variation of the CRAM parameters may affected to obtain better imaging, such as:Shooting Angle, MigrationAperture, Dip Migration Aperture Factor, and KMAH index, The migration process uses the angle domain provides subsurface imaging results were better compared to using conventional Kirchoff method which performed in the offset domain. This migration apply in angle domainwith lateral velocity variationto provide better imaging. Common Reflection Angle Migration (CRAM) prestack Depth Migration (PSDM) able to map the subsurface within complex geological structure, one of them is used foruncontinuityevents. Mapping the subsurface and imaging as well as analysis of complex subsurface structures. In general, CRAM method overcome the conflicts mutiarrival case, using the principle of ray tracing and multiray path capable to image every point below the surface of the raycomes from various directions towards the surface. CRAM can map the subsurface layers or complex objects, target oriented, and produce true amplitude angle gather. In addition, this method can reduce the artifact effects than Kirchoff method. In this research, focusing on the area around the fracture with significant changes in velocity. This research proposed to perform a variation of the CRAM parameters may affected to obtain better imaging, such as:Shooting Angle, MigrationAperture, Dip Migration Aperture Factor, and KMAH index]
2015
T43848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulni A. Bachtar
Abstrak :
Pembinaan pegawai perlu diperhatikan karena pegawai merupakan tulang punggung organisasi. Pegawai yang terampil secara langsung maupun tidak langsung .dapat membantu atasan dalam mengemban tugasnya. Menyadari akan pentingnya peranan pegawai dalam mengelola informasi, kami memilih sebagai topik skripsi ini' PEMBINAAN PEGAWAI dengan mengambil kasus pelaksanaannya di Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN-LIPI). Meskipun sejak 13 Januari 1986 PDIN telah berganti nama menjadi PDII (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah) namun dalam skripsi ini kami memakai nama PDIN, karena pada saat skripsi ini mulai dikerjakan, namanya masih PDIN. Skripsi ini bertujuan untuk meninjau pelaksanaan pembinaan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan di PDIN. Untuk itu yang dikaji adalah :1. Pelayanan jasa informasi di PDIN. 2. Pengadaan pegawai untuk memenuhi tujuan PDIN. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sebagai unsur pembinaan pegawai.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15313
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library