Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Evi Nurvidya Anwar
Abstrak :
Dalam analisis determinan fertilitas ada dua jenis pengukuran yang dipakai sebagai variabel terikat, yaitu fertilitas kumulatif dan fertilitas current. Analisis fertilitas dengan menggunakan fertilitas kumulatif sebagai variabel terikat telah banyak dilakukan di Indonesia. Namun, pemakaian variabel ini dapat menyembunyikan suatu hubungan yang sebenarnya karena masalah urutan waktu kejadian antar variabel yang digunakan. Sedangkan analisis yang menggunakan fertilitas current bisa dipandang sebagai suatu hubungan kausal yang lebih baik. Sayangnya, analisis semacam ini masih jarang dilakukan.
Berkaitan dengan kedua jenis pengukuran tersebut terdapat dua kegiatan yang dilakukan dalam tesis ini, pertama studi pustaka mengenai analisis fertilitas dengan menggunakan fertilitas kumulatif. Studi ini dilakukan secara mendalam yang tidak terbatas pada analisis yang telah ada melainkan juga dengan analisis tambahan sehubungan tersedianya data yang Baru. Selain itu juga studi pustaka mengenai analisis fertilitas dengan fertilitas current yang jumlahmya terbatas.
Kegiatan kedua yaitu analisis determinan fertiiitas di Indonesia dengan menggunakan pendekatan proximate determinant yang dipengaruhi oleh variabel sosial ekonomi. Dalam pendekatan ini, proximate determinant merupakan variabel antara yang langsung berpengaruh terhadap fertilitas. Sedangkan variabel sosial ekonomi mempengaruhi fertilitas melalui dampaknya pada proximate determinant. Dalam hal ini fertilitas diukur sebagai fertilitas current.
Penelitian ini menggunakan data Survai Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1991, dan merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan Ananta et al (1991). Dengan data yang tersedia memungkinkan beberapa modifikasi dapat dilakukan. Modifikasi tersebut terdapat pada model statistik, pengu-kuran proximate determinant dan pemilihan sampel yang dipakai.
Suatu rangkaian model statistik digunakan sehingga memungkinkan menganalisis dampak proximate determinant terhadap fertilitas dan dampak variabel sosial ekonomi pada proximate determinant. Serta model untuk menguji apakah variabel sosial ekonomi mempengaruhi fertilitas melalui proximate determinant yang dipakai atau tidak.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhamad Suharsa
Abstrak :
Walau pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) telah banyak menunjukkan pencapaian positif namun dari sisi kesehatan masih menyisakan masalah tinggginya angka kematian bayi (Infant Mortality Rate atau IMR) jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura. Laporan BPS juga menyebutkan bahwa angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate atau MMR) hasil SDKI 2007 untuk periode 1994 - 2007 masih sulit untuk disimpulkan apakah telah terjadi penurunan kematian maternal di Indonesia selama 10 - 15 tahun terakhir. Sementara itu, WHO telah merekomendasikan bahwa jarak kehamilan setelah kelahiran hidup sebaiknya berjarak sekurang-kurangnya 24 bulan agar dapat mengurangi risiko maternal, perinatal dan infant yang bersifat merugikan. Sehingga perlu dilihat faktor apa saja dan kelompok wanita seperti apa yang berisiko memiliki interval birth-to-pregnancy yang jauh lebih pendek sehingga dapat diambil tindakan dan kebijakan untuk mengurangi dampak yang merugikan tersebut yang selanjutnya dapat menekan angka IMR dan MMR di Indonesia. Untuk menjawab permasalahan dan mencapai tujuan dalam tesis ini digunakan metode survival analysis menggunakan proportional hazard model atau yang dikenal juga sebagai Regresi Cox. Dalam penelitian ini digunakan variabel urutan kelahiran sebagai strata untuk menangani adanya repeated events pada individu yang sama. Sedangkan data yang digunakan adalah data SDKI 2007 yaitu data kalender untuk memperoleh informasi birth-to-interval dan data individu pada kuesioner wanita kawin umur 15 - 49 tahun. Pada hasil analisa deskripsi terlihat bahwa 49,55 persen interval birth-to- interval pada responden yang diamati benda pada interval kurang dari 24 bulan dan hampir 80 persen diantaranya didorong oleh kematian anak sebelumnya. Panjang interval birth-to-pregnancy ternyata sangat dipengaruhi juga oleh lamanya menyusui paska kelahiran hidup terutama pada mereka yang menyusui hingga 24 bulan atau lebih. Berdasarkan berbagai model yang diajukan temyata masih terdapat pengaruh langsung dari variabel sosial-ekonomi walaupun telah memperhitungkan variabel proximate determinants. Adapun urutan tiga variabel yang paling berpengaruh pada hampir seluruhh model adalah interaksi antara penggunaan alokon dan pendidikan yang ditamatkan, lamanya menyusui dan kelangsungan hidup anak sebelumnya. Sedangkan pada paska kelahiran anak pertama, variabel kelangsungan hidup anak lebih dominan dibanding lamanya menyusui.
......Although the implementation of Familv Planning program in Indonesia has shown to many positive results but in health perspective still remaining some problems where the Infant Mortality Rate( IMR) still higher than another ASEAN countries as Thailand Wetnam, Malaysia Brunei Darussalam and Singapore. CBS of Indonesia reported that the Maternal Mortality Rate (MMR) as result of IDHS 2007 for 1994 - 2007 period still hard to say that there is a declining of maternal mortality in Indonesia in last 10 - 15 years. Meanwhile, WHO has recommended that interval to attempting next pregnancy aper a live birth at least 24 months in order to reduce the risk of adverse maternal, perinatal and infant outcomes. We should know what factors and which women have risks' to have shorter birth-to-pregnancy intervals so we could take a right decision to reduce that adverse efject and at the end we could reduce the [MR and MMR The survival anabisis method that used in this thesis is proportional hazard model or Cox Regression. The birth order variable was use as strata variable to handle the problem because the present of repeated events in birth-to-pregnancy intervals for some individual object. This thesis is use IDHS 2007 calendar data to obtain birth-to-pregnancy intervals and other information from married women questionnair. By descriptive, there are 49,55 percent of birth-to-pregnancy intervals less than 24 months and almost 80 percent of them influence by the death of index child The length of birth-to-pregnancy intervals is ajected by breasweding duration especially jbr them who breastfed until 24 months or longer after a IW birth. One ofthe conclusion has found that there are direct effects ji-om socio- economic variables although the proximate determinant variables are included to the models. The most influential variables that ajected the length of birth-to- pregnancy interval are interaction of contraception using and education attainment breastfeeding duration, and survival of index child. Otherwise in the after first live birth model, the survival of index child is more influential than breasyeeding duration.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34007
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library