Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Widianto
Abstrak :
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki banyak potensi dalam sektor pariwisata. Variasi destinasi dan objek wisata yang berada di wilayah Provinsi DIY menjadikan wilayah tersebut sebagai salah satu daerah tujuan wisata, khususnya wisatawan nusantara. Banyaknya pilihan objek wisata secara tidak langsung akan menimbulkan pergerakan yang dilakukan oleh wisatawan nusantara. Pergerakan tersebut kemudian diidentifikasi bentuk pola pergerakannya dan tipe pergerakannya. Hasilnya ditemukan bahwa terdapat 2 pola pergerakan yang terbentuk, yaitu pola pergerakan single pattern dan multiple pattern. Di mana di dalamnya terdapat 4 bentukan tipe pergerakan wisatawan nusantara yang meliputi tipe pergerakan single point, tipe pergerakan base site, tipe pergerakan stopover, dan tipe pergerakan chaining loop. Pergerakan yang paling banyak terbentuk adalah pergerakan tipe chaining loop. Pergerakan wisatawan tersebut berbeda-beda jika dikaitkan dengan karakteristik masing-masing wisatawan. Namun secara statistik, dalam penelitian ini tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara tipe pergerakan dengan karakteristik wisatawan. ......Province of Special Region of Yogyakarta is one of the regions in Indonesia that has a lot of potential in tourism sector. The variety of destinations and tourist objects located in the Special Region of Yogyakarta Province has made this region a tourist destination, especially for Indonesian tourists. The large selection of tourist objects will indirectly lead to movements made by Indonesian tourists. These movements are then identified by the shape of the movement pattern and the type of movement. As a result, it was found that there were 2 patterns of movement that were formed, namely single pattern and multiple pattern. There are 4 types of Indonesian tourist movements which include single point movement types, base site movement types, stopover movement types, and chaining loop movement types. The movement that is most often formed is the chaining loop type movement. After conducting descriptive statistical analysis, it was concluded that in this study there was no significant relationship between the types of tourist movements formed and the characteristics of tourists.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kairol Amin
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemandirian lansia secara ekonomi dan kesehatanan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggunakan data SUPAS 2005. Digunakan tabulasi silang dan regresi logistik bifaktorial untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan terhadap kemandirian lansia dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti jenis kelamin, kelompok umur, daerah tempat tinggal dan status perkawinan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan lansia DIY maka semakin cenderung mandiri. Dikontrol dengan tingkat pendidikan, berdasarkan klasifikasinya lansia laki-laki, semakin muda kelompok umur lansia dan lansia yang tinggal di perkotaan lebih tinggi kecenderungannya untuk mandiri. Lansia yang kawin lebih cenderung mandiri kecuali pada kelompok tingkat SLTA ke atas yang tidak kawin jusbU lebih mandiri daripada lansia yang kawin. ......The objective of this study is to assess in terms of economy and health the effect of educational attainment on the independence of aging population in Special Region ofYogyakarta Province using the 2005 SUPAS data. From the cross tabulation and the results of Logistic Regression, we can see the effect of educational attainment on independece of ageing population by controlling variables such as Sex, Age Groups, Residential Area, and Marrital Status. It can be concluded that the higher educated are more likely to be self independent. By controHing educational attaimnent, it is found that the male, the younger age group, those who are living in urban areas, are more likely to be self-reliant. The married aging individuals are more likely to be independent. However, those who are married and at least have SLTA education are more likely to be independent.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33562
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library