Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Bagus Subaga Widiatmaka
"Perlindungan struktur dari bahan besi dalam lingkungan air laut yang korosif, mutlak diperlukan, karena besi mempunyai sifat aktif dalam lingkungan tersebut dan cenderung untuk bereaksi secara elektrokimia dengan lingkungannya.
Salah satu metode yang digunakan untuk melindungi logam besi tersebut adalah proteksi katodik, yang menurunkan potensial besi mendekati potensial pasif Ada dua metode proteksi katodik yang digunakan, yaitu metode Anoda Korban dan Arus Paksa.
Metode Arus Paksa ditetapkan oleh NACE (National Assosiation of Corrosion Engineer), dalam salah satu kriterianya, yaitu -0,85 V potensial bagi terhadap elektroda referensi Cu-CuS04. Hal tersebut selama ini berlaku untuk lingkungan air tanah, dimana tahanan tanah persatuan panjang termasuk besar. Dalam hal ini kriteria tersebut akan diuji dalam lingkungan air laut selat Lalang yang mengandung unsur-unsur limbah industri kimia yang bermuara diselat tersebut. Kriteria ini tidak berlaku universaL Dalam kondisi ekstrim, kriteria tunggal munkin tidak mencukupi, sehingga dibutuhkan beberapa kriteria. Kriteria ini akan diuji di Selat Lalang, dimana konsentrasi dari unsur-unsur tertentu berlebihan sehingga tingkat konduktivitasnya menjadi tinggi.
Kondisi overpotensial dan under potensial sebagai akibat ketidak telitian pengaturan potensial juga akan diamati, sejauh mana rnemberikan dampak terhadap proteksi dan efek samping yang ditimbulkannya. Kondisi selat yang berbeda dari laut lepas, memungkinkan kebutuhan arus proteksi yRng lebih besar persatuan luas pada sebuah struktur yang diproteksi. Rapat arus proteksi ini merupakan hal yang penting dalam proses desain proteksi katodik, untuk menentukan kapasitas tenaga atau jumlah anoda korban yang diperlukan. 8agi sebuah struktur yang secara terus menerus berada dilokasi tm mutlak dibutuhkan rapat arus yang spesifik untuk kondisi di Selat Lalang.
Kerak yang timbul dalam kondisi overproteksi juga merupakan suatu hal yang dapat menguntungkan atau merugikan. Dari segi penambahan berat mati suatu struktur mengapung, jelas hal ini merugikan, begitu pula pada struktur yang mengalami pasang surut. Namun kerak yang melapisi permukaan logam ini ternyata dapat menahan laju reaksi elektrokimia, sehingga tidak terjadi korosi. Kandungan magnesium, kalsium dan karbonat yang tinggi pada lingkungan korosif tersebut merupakan salah satu sebab terbentuknya kerak tersebut.
Arus air laut, kedalaman, lapisan cat, kandungan mineral jelas merupakan variabel yang menentukan jumlah arus proteksi yang dibutuhkan. Kesemuanya ini diamati dalam sebuah simulasi mini tentang struktur yang diwakili oleh sebuah sampel korosi standard, dalam sebuah lingkungan mini air laut, di daerah Selat Lalang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T40978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meitri Restiadi
"Korosi merupakan suatu proses degradasi material yang menyebabkan material tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Upaya-upaya pencegahan dari serangan korosi yang menyerang logam antara laln sistem proteksi kafodlk dengan fnenggunakan arus tanding. Arus yang dibutuhkan untuk proteksi sfstern ini berasal dari sumber arus searah yang mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
Sumber arus searah pada sistem proteksi katodik dengan arus tanding merupakan komponen utama yang menjamin tersedianya arus proteksi yang dialirkan melalui anoda menuju katoda. Oleh karena itu maka dilakukan perancangan sumber arus searah dimana saat ini sumber arus searah unmk proteksi katodik tidak diproduksi di dalam negeri. Perancangan didasarkan atas sumber arus searah yang diproduksi di luar negeri afirnana pada sumber ams searah terdapat rangkaian serta rnodul-modal yang berbeda jhngslnya seperti power supply, driven controller; limiter dan utama.
Kemudian sumber arus search tersebut afiuji pada sisrernproteksf pipa baga yang dtredam di air laut dengan anoda scrap baja selama 120 jam. Dan selarna pengujfan dtlalmkan pengukuran beda potensial antara katoda dan elekrroda/anoda standar Ch/C$uS0_ยข serta didqpatkan hasil besarnya beda potensiaf tersebur berkisar antara -Q86 hingga -Q9 V dimana perbedaan porensla! ini memenuhi kriteria proreksl yang ditetapkan dalarn MCE srandar. Selafn lm difakukan pula perhitungan konsums! anoda scrap baja per tahun dengan dfdqoatkan hasil sebesar Q9 kg/54. year dan basil fn! memenuhi krlteria yang ditetqplran. Sehingga unfair kondlsf selama pengujian, sumber arus search yang dibuar dapar dqnakai dan sesuai dengan sumber arus searah unrukprotelrsl katodflr slstem arus randing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Richard
"Dilakukan survey resistivitas tanah per 1 (satu) kilometer sepanjang pipeline dengan menggunakan metode four pin mengggunakan alat soil box untuk mendapatkan data perancangan proteksi katodik. Dari perhitungan dengan metode masa dan metode arus listrik yang dikeluarkan diperoleh jumlah anoda magnesium dengan spesifikasi berat 14,5 Kg, penampang melintang 0.015 m2 dan panjang 0.55 m pada setiap satu kilometer pipa dengan spacing 0.914 m. Berdasarkan referensi data pipa, lingkungan, spesifikasi anoda korban, spesifikasi material urug dan resistivitas tanah, perancangan jumlah anoda korban yang dipasang pada pipa dihitung. Pengecekan perlindungan proteksi katodik dilakukan dengan pengetesan potensial polarisasi dan perhitungan hambatan total dilapangan sehingga arus korosi dan laju korosinya dapat diperkirakan. Perbandingan dilakukan dengan menguji laju korosi material API 5L Grade B di laboratorium dengan alat potensiostat yang menggunakan metode polarisasi sehingga kriteria perlindungan berdasarkan standard NACE RP 0169 dapat diklarifikasi. Penelitian juga dikembangkan dengan melihat perilaku korosi material pipa dengan pengujian struktur mikro, mekanik dan komposisi kimia pada pipa baru dan yang pipa telah terkorosi (akibat alat uji potensiostat). Juga sebagai pembanding, sampel pipa gagal akibat korosi turut diuji struktur mikro dan komposisi kimianya. Data dari pengujian ini akan memberikan gambaran mengenai disain umur pipa yang dirancang untuk kondisi dengan tekanan dan temperatur tertentu.

A survey of soil resistivity per 1 (one) kilometer along the pipeline using the four pin method of a soil box tool to obtain cathodic protection design data. From the calculation with the mass method and the electric current method that was released, the number of magnesium anodes with a weight specification of 14.5 Kg, a cross section of 0.015 m2 and a length of 0.55 m in per one kilometer pipeline with spacing of 0.914 m. Based on pipe data references, environment, sacrificial anode specifications, load material specifications and soil resistivity, the design of quantity scarifical anodes installed on the pipe is calculated. Checking cathodic protection protection is done by testing the potential of polarization and calculating the total resistance in the field so that the corrosion current and the corrosion rate can be estimated. Comparison was carried out by testing the corrosion rate of API 5L Grade B material in the laboratory with a potentiostat device using the polarization method so that the protection criteria based on the NACE standard of Rp. 0169 could be verified. Research was also developed by looking at the corrosion behavior of pipe material by testing the microstructure, mechanics and chemical composition of the new pipe and the pipe has been corroded (due to the potentiostat test equipment). Also as a comparison, the defect pipe samples due to corrosion were tested for microstructure and chemical composition. Data from this test will provide an overview of the design life of pipes designed for conditions with certain pressure and temperature."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T52610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Delina
"Korosi atau karat merupakan peristiwa penurunan mutu material pada bahan logam akibat intraksi yang tidak menguntungkan dengan lingkungan. Korosi tidak dapat dihindari atau dihilangkan, namun dapat dikendalikan dengan melakukan proteksi katodik sistem anoda korban, yaitu memasang anoda korban pada bagian yang hendak diproteksi. Pemasangan anoda korban memerlukan desain yang tepat dan akurat agar sesuai dengan kebutuhan arus proteksi. Oleh karena itu diperlukan sebuah perangkat lunak atau program yang dapat digunakan untuk membantu perancangan desain proteksi katodik system anoda korban. Perangkat lunak ini nantinya dapat diaplikasikan pada beberapa kasus seperti proteksi untuk pipa baja, tiang penyangga dermaga dan lambung kapal baja. Perangkat lunak proteksi katodik system anoda korban memerlukan input luas area yang akan diproteksi, jenis anoda yang akan dipergunakan, berat anoda dan umur desain proteksi. Output dari perangkat lunak ini antara lain jumlah anoda yang diperlukan, jarak pemasangan antar anoda, pemasangan anoda yang efektif (horizontal atau vertical). Perangkat lunak ini dibuat dengan menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0.

Corrosion or rust is degradation of metal quality because of its disadvantages interaction with environment. We cannot avoid corrosion or annihilate it, but we can prevent it by protecting the metal with sacrificial anodizing system of cathodic protection. Sacrificial anodizing system is the sacrificial anode setting in the area that needs protection. The setting needs good design. So the design will appropriate with the current protection necessity. Because of that we need a program to help us for planning the protection design. The program will be applied in some cases such as protection for steel pipe, quay pole and ship hull. It needs some inputs, which are the wide area, kind of anode, weight of anode and the age of protection. This program output would be amount of anode, distance set between anode, effectiveness setting of anode (horizontal or vertical). The program is created using Microsoft Visual Basic 6.0 software."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21066
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luhulima, D.M.F.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Barlian Kahuripan Utomo
"Sistem proteksi katodik yang digunakan untuk melindungi jaringan pipa distribusi gas dari serangan korosi merupakan bagian yang penting dari sebuah instalasi pipa. Dalam pengukuran sistem proteksi katodik yang dilakukan, selalu ada nilai IR drop yang akan mengganggu keakuratan pengukuran. IR drop ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kondisi lingkungan dan resistivitas tanah terhadap nilai IR drop pada sistem proteksi katodik. Analisa dilakukan pada data-data hasil survey lokasi, hasil survey resistivitas tanah, hasil pengukuran ON- Instant OFF Potential; dan hasil pengujian sampel tanah pada nilai resistivitas tanah tertentu. Didapatkan lebih dari 47 lokasi mempunyai nilai IR drop lebih dari 100 mV. Nilai IR drop rata-rata untuk semua lingkungan sebesar 100 mV. Nilai IR drop rata-rata lingkungan pinggir laut sebesar 12 mV, tanah sawah sebesar 104 mV, pinggir sungai sebesar 83 mV, pinggir selokan sebesar 88 mV, taman/kebun sebesar 107 mV, dan pinggir jalan sebesar 104 mV. Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa kriteria minimal proteksi katodik -850 mV vs Cu/CuSO4 ON Potential tidak cukup untuk melindungi jaringan pipa dari serangan korosi, karena itulah kriteria tersebut harus diubah. Namun perubahan kriteria proteksi katodik tersebut selain karena mempertimbangkan adanya IR drop, harus mempertimbangkan pula faktor lain seperti historikal data dan pengamatan di lapangan.

The cathodic protection system used to protect gas distribution pipelines from corrosion attacks is an important part of a pipeline installation. In the measurement of the cathodic protection system performed, there is always an IR drop value that will interfere with the measurement accuracy. IR drop is strongly influenced by soil environmental characteristics. This study aims to analyze the effect of environmental conditions and soil resistivity to the value of IR drop on cathodic protection system. The analysis was performed against the survey location data, the results of the soil resistivity survey, the ON Instant OFF Potential measurement result and the result of testing of soil samples at a certain soil resistivity value. There are more than 47 of locations that have IR drop values greater than 100 mV. The average drop IR value for all environments of 100 mV. The average IR drop value of the seafront is 12 mV, the wetland is 104 mV, riverbanks is 83 mV, the sewer edge is 88 mV, the park garden is 107 mV, and the roadside is 104 mV. Based on the research data, it can be concluded that the minimum criteria of cathodic protection 850 mV vs Cu CuSO4 ON Potential is not enough to protect the pipeline from corrosion attack, therefore the criteria must be changed. However, the minimum criterion of cathodic protection criterion in apart of considering the IR drop, should also consider other factors such as historical data and field observations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rahman Syamuil
"Baja tahan karat 316 L merupakan material yang mempunyai sifat kemampubentukan, kemampulasan, keuletan serta ketahanan terhadap korosi yang baik. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui ketahanan korosi celah pada baja tahan karat 316 L dengan menggunakan beberapa metode yaitu CCT, dan polarisasi linear. Dari hasil penelitian dengan menggunakan CCT, temperatur kritis terjadinya korosi celah pada baja tahan karat 316 L yaitu -11 oC. Pada penelitian ini juga ingin mengetahui pengaruh dari proteksi katodik dengan menggunakan anoda korban magnesium pada baja tahan karat 316 L dengan melakukan perendaman selama 3 dan 5 hari dalam media air laut. Dengan menggunakan metode polarisasi linear diperoleh beberapa parameter salah satunya itu nilai laju korosi dengan perendaman menggunakan proteksi katodik dan tanpa menggunakan proteksi katodik. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai laju korosi dengan menggunakan proteksi lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan proteksi katodik yaitu 0,90146 mm/year dan 1,0411 mm/year.

Stainless steel 316 is a material that has good formability, malleability, ductility and corrosion resistance. Therefore, this research was conducted to determine the crevice corrosion resistance of 316 L stainless steel using several methods, CCT and linear polarization. From the results of research using CCT, the critical temperature for crevice corrosion in 316 L stainless steel is -11 oC. In this research also want to know the effect of cathodic protection using a magnesium sacrificial anode on 316 L stainless steel by immersion it for 3 and 5 days in seawater media. By using the linear polarization method, several parameters are obtained, one of which is the corrosion rate by immersion using cathodic protection and without using cathodic protection. The results showed that the corrosion rate using protection was better than without using cathodic protection is 0.90146 mm/year and 1.0411 mm/year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemal Gibran
"Penentuan desain sistem Impressed Current Cathodic Protection di bagian dasar tanki T-1301 A/B/C/D dan AB Rerun Tank di PT XX Kalimantan Timur yang meliputi proses perhitungan kebutuhan arus dan jumlah tegangan DC keseluruhan sistem struktur serta pengaruh penambahan struktur lain yang meliputi electrical grounding system telah berhasil dilakukan dan secara efektif telah dikontrol di lapangan. Selain proses desain engineering, variasi lapisan tahanan tanah terhadap ketidakseimbangan IR Drop pada sistem Impressed Current Cathodic Protection di bagian dasar tanki T-1301 A/B/C/D dan AB Rerun Tank di PT XX Kalimantan Timur dan pengaruhnya terhadap distribusi potensial telah dipelajari.
Dari hasil pembuktian di lapangan menunjukkan bahwa dibutuhkan 10 anoda tambahan dengan total kebutuhan arus DC 154 Ampere dan kebutuhan tegangan DC 32 Volt , selain itu tahanan tanah yang tinggi diatas 3000 ohm cm akan menyebabkan pembacaan error yang tinggi.pH tanah yang rendah berkisar 5-7 akan mengurangi tahanan tanah, dan meningkatkan distribusi arus proteksi katodik.

Engineering design calculation for bottom section of T-1301 A/B/C/D dan AB Rerun Tank at PT XX Santan Terminal including current requirement and DC voltage calculation followed by additional structure such electrical grounding system has been already successfully implemented and controlled at field. Furthermore, effect of soil layer resistivity and pH of soil against disproportion of IR Drop voltage including its effect to potential distribution has been already successfully observed. Another influences such depth and location of anode groundbed determination along with establishment of impressed current cathodic protection main tools and equipments as external corrosion control method has been defined as the most effective way for controlling potential distribution against structure.
As per verification results from site, the results showed that the cathodic protection required 10 additional anode (MMO), with minimum amperage DC supply is 154 A, minimum voltage supplied is 32 Volt, it has been identified that high soil resistivity above 3000 ohm.cm would cause error reading. Naturally, acid soil in about pH 5-7, would decrease soil resistivity and enhanced potential distribution from anode to tank structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43349
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library