Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fathir Fauzi
Abstrak :
ABSTRAK Kapal ikan merupakan alat apung yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan. Sistem propulsi merupakan salah satu komponen utama dalam perancangan sebuah kapal. Saat ini sistem propulsi yang mayoritas digunakan pada kapal ikan yaitu, sistem propulsi konvensional BBM . Penelitian ini dilakukan untuk merancang kapal ikan dengan sistem propulsi hybrid dan menganalisis perbandingan penggunaan antara sistem propulsi bahan bakar dengan sistem propulsi hybrid. Setelah dari perancangan awal dan analisis di dapatkan bahwa sistem propulsi elektrik secara efisiensi dan ramah lingkungan lebih baik dari sistem propulsi bahan bakar. Namun dari segi berat maka sistem propulsi bahan bakar lebih baik disbanding sistem propulsi elektrik.
ABSTRACT Fishing vessel is a floating tool used for fishing, fish transportation, fish processing, fisheries training, and fisheries research exploration. The propulsion system is one of the main components in the design of a ship. Currently the propulsion system that is mostly used in fishing vessels is conventional propulsion system BBM . This research was conducted to design fish vessels with hybrid propulsion system and analyze the comparison of use between conventional propulsion system with hybrid propulsion system. After the initial design and analysis it was found that the electric propulsion system is better in an efficient and environmentally than the conventional propulsion system. But in terms of weight, the conventional propulsion system is better than the electric propulsion system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Sokaroni
Abstrak :
ABSTRAK
Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar Angkatan Laut memiliki dan mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing negara berbeda. Selain digunakan untuk kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan dan bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia. Pada tahun 1900 Lord Kelvin melakukan penelitian mengenai terjadinya gelombang. Ia mengamati sebuah titik tekanan tunggal yang bergerak sepanjang lurus aliran air. Gerakan titik tersebut menimbulkan sejumlah gelombang yang bergabung membentuk pola yang khas. Pola ini terdiri dari system (sejumlah) gelombang melintang (transverse waves) dan system gelombang divergen yang menyebar titik tersebut menunjukkan pola gelombang. Kapal selam diatas permukaan menimbulakan bentuk pola gelombang yang terdiri dari gelombang melintang (transverse waves) dan system gelombang divergen. Sudut yang dihasilkan berhubungan dengan kecepatan dan hambatan. Semakin besar kecepatan semakin besar pula sudut yang dihasilkan. Dan unutk membuktikannya secara sederhana dapat dilihat dari perhitungan panjang geombangnya. Sudut gelombang yang kecil terjadi pada nilai Coefficient Block (Cb) yang kecil pula dan selebihnya tergantung bentuk lambung kapal itu sendiri.
ABSTRACT
The submarine is a ship that moves beneath the surface of the water, generally used for military purposes and interests. Most of the Navy has operated submarines and even the number and population of each country is different. Besides being used for military purposes, the submarine is also used for science and served in the depth that is not suitable for human divers. In 1900 Lord Kelvin did research on the waves. He observed a single pressure point moves along a straight stream of water. Movement point raises a number of waves that combine to form a distinctive pattern. This pattern consists of the system a transverse waves and the divergent wave system which is the point spread shows the wave pattern. Submarine on the surface give rise to form a wave pattern consisting of transverse waves (transverse waves) and the divergent wave system. The resulting angle associated with the speed and resistance. The greater the speed the greater the resulting corner. And fatherly simply prove it can be seen from the calculation of the length of geombangnya. Small corner of the waves occur on the Block Coefficient (Cb) is small anyway and the rest depending on hull shape itself.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43495
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Atmasari
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada analisis pemilihan mesin dan propeler untuk sistem propulsi pesawat LSU-05 NG dengan melakukan kalkulasi kebutuhan daya dorong pesawat. Kebutuhan daya dorong dievaluasi pada dua kondisi pembebanan yaitu pembebanan berat (heavy loading) dengan memperhatikan kecepatan take-off minimum dan pembebanan ringan (light loading) dengan memperhatikan kecepatan terbang jelajah (cruise) maksimum. Selanjutnya dari lima rekomendasi mesin yang tersedia, dilakukan analisa efisiensi putaran propeler, gaya dorong yang dihasilkan, serta berat mesin yang memenuhi syarat DRO (Design Requirment and Objective) pesawat. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi penggunaan mesin yang memiliki daya minimal 16.5 hp dengan kandidat utama mesin DLE 170 dan propeler ukuran 32x10 sebagai sistem propulsi LSU-05 NG.
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2020
620 JIA XII:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Muliadi
Abstrak :
Skripsi ini membahahas studi analisis kinerja dari mesin propulsi kapal LNG Tanker menggunakan Combined cycle yang komponennya terdiri dari Turbin gas, Turbin uap, dan Heat recovery steam generator HRSG . Langkah pertama adalah menentukan hambatan tipikal dari kapal LNG Tanker 125.000 m3 menggunakan software ldquo;Maxsurf Resistance 20 rdquo; kemudian dirancang sistem propulsi untuk memenuhi kebutuhan daya dari hambatan tersebut menggunakan software ldquo;Cycle Tempo 5.0 rdquo; dari hasil simulasi didapatkan daya maksimum sistem sebesar 28122.23 kW dengan konsumsi bahan bakar 1.173 Kg/s dan effisiensi sistem sebesar 48.49 pada kondisi muat, kapal dapat mencapai kecepatan 20.67 knot.
This study explains about performance analysis of a propulsion system engine of an LNG Tanker Ship using Combined Cycle which the components are Gas Turbine, Steam Turbine and Heat Recovery Steam Generator. The first step is to determine the general resistance of an LNG Tanker Ship 125.000 m3 by using Maxsurf Resistance 20 then designing the propulsion system to fulfill the necessary power from the resistance by using Cycle Tempo 5.0 software. The simulation results can indicate the maximum power of system about 28122.23 kW with the fuel consumption about 1.173 Kg s and the system efficiency about 48.49 in full loaded condition, the ship speed can reach up to 20.67 knot.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sultan Alif Zidane
Abstrak :
Kebutuhan energi yang terus meningkat setiap tahunnya membuat manusia perlu menggunakan alternatif sumber energi lain yaitu gas bumi, dimana cadangan gas bumi Indonesia adalah 142.72 TSCF pada 2017. Karena LNG merupakan sumber energi yang murah dan ramah lingkungan maka sistem propulsi kapal angkut juga akan menggunakan bahan bakar LNG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan sistem propulsi berbahan bakar full LNG untuk kapal small scale LNG Carrier dengan sistem kombinasi gas elektrik steam turbin (COGES). Kelayakan sistem propulsi rancangan akan ditentukan oleh daya yang dihasilkan sistem, luaran emisi yang dihasilkan, serta kelayakan ekonomi sistem. Data yang digunakan diperoleh dari simulasi menggunakan software Cycle-Tempo 5.1 dan juga untuk data emisi diperoleh dari simulasi menggunakan software SimaPro. Penelitian ini menunjukan dengan input kalor yang sama 50000 kJ, sistem COGES, sistem DFDE, sistem Diesel daya luaran yang dihasilkan berturut-turut adalah 14 kWh, 6.6 kWh, dan 6.4kWh sehingga sistem COGES memiliki keunggulan dibandingkan dengan sistem lainnya. Dengan efisiensi sistem COGES 30.1% (elektikal) dan 61.79% (mekanikal). Sistem COGES juga memiliki luaran emisi CO2 yang lebih kecil dibandingkan sistem lainnya dengan komposisi 24% (COGES); 25% (DFDE); 51% (Diesel). Kemudian untuk keekonomian sistem propulsi COGES memiliki nilai NPV yang positif, IRR di kisaran 21% - 72% dan PBP di kisaran 4.06 tahun – 1.39 tahun. ......Energy needs that continue to increase every year make people need to use alternative energy sources, namely natural gas, where Indonesia's natural gas reserves are 142.72 TSCF in 2017. To meet natural gas needs, distribution from natural gas sources to consumers to regions is required. remote areas, one of which uses an LNG carrier ship. Because LNG is a cheap and environmentally friendly energy source, the propulsion system of the transport ship will also use LNG as fuel. This study aims to determine the feasibility of a full LNG-fueled propulsion system for small-scale LNG Carrier vessels with a combination gas electric steam turbine system (COGES). The feasibility of the design propulsion system will be determined based on the power generated by the system, the output emissions generated, and the economic feasibility of the system. The data used were obtained from simulations using Cycle-Tempo 5.1 software and also for emissions data obtained from simulations using SimaPro software. The results of this study show that with the same heat input of 50000 kJ, the COGES system, the DFDE system and the Diesel system of the output power produced are 14 kWh, 6.6 kWh, and 6.4 kWh, so that the COGES system has advantages compared to other systems. With COGES system efficiency of 30.1% (electrical) and 61.79% (mechanical). The COGES system also has a lower CO2 emission output than other systems with a composition of 24% (COGES); 25% (DFDE); 51% (Diesel). Then for the economy of the propulsion system COGES design has a positive NPV value, IRR in the range of 21% - 72% and PBP in the range of 4.06 years - 1.39 years.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Eddy M.T.
Abstrak :
ABSTRAK Sebagai alternatif untuk bahan bakar fosil, pemanfaatan thorium oleh TNI untuk oersional Alutsistanya perlu dipertimbangkan. Thorium memilikki kandungan energi yang lebih tinggi dibandingkan uranium ataupun bahan bakar fosil, sehingga sangat potensial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiesnsi dan nilai keekonomian dari pemanfaatan thorium sebagai bahan bakar pengganti untuk menggerakan Alutsista. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakaukan melalui focus group discussion (FGD)dengan berbagai lembaga terkait dan para pakar, seperti BATAN, PSTA-BATAN, dan PT. Timah, tbk. Temuan penelitian ini mengungkap beberapa informasi penting.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI, 2019
355 JIPHAN 5:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Pratomo
Abstrak :
ABSTRAK
Kendaraan terbang yang memiliki kemampuan tinggal landas dan mendarat secara vertikal vertical take-off and landing / VTOL akan meningkatkan fleksibilitas penggunaan dan memudahkan penggunanya dikarenakan dapat lepas landas dan mendarat dari lebih banyak tempat semisal lapangan atau bahkan pelataran parkir. Sistem propulsi khusus untuk menghasilkan gaya angkat vertikal perlu didesain sedemikian rupa untuk efisiensi bentuk dan bobot kendaraan secara keseluruhan. Gagasan sistem propulsi VTOL ini adalah dengan menggabungkan sistem propulsi fan pada sistem suspensi pada roda kendaraan yang melekat pada dudukan wishbone. Dengan demikian diperlukan mekanisme dan desain khusus yang memungkinkan agar dudukan wishbone dapat mengarahkan sistem propulsi fan kearah bawah saat tinggal landas atau mendarat dan tentunya dapat memenuhi fungsinya sistem pendukung roda kendaraan sebagai penggerak dan kemudi saat kendaraan bergerak di darat. Konsep Sistem Propulsi VTOL Menggunakan Constant Velocity Joint yang akhirnya dipilih sebagai Final Desain Mekanisme Perubahan Arah Sistem Suspensi pada Roda sebagai Sarana Sistem Propulsiuntuk Tinggal Landas Vertikal pada Kendaraan Terbang karena konsep tersebut merupakan konsep yang paling sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan desain dan paling memungkinkan untuk diterapkan. Variasi Kombinasi Bentuk Desain Upper Wishbone tanpa Penguat Menggunakan Material AISI 1040 adalah kombinasi paling optimal dengan nilai safety factor 1,25 pada kondisi terbang dan 1,47 pada saat berjalan di darat. Dan bentuk desain tersebut lebih sederhana yang tentunya akan berdampak pada lebih rendahnya nilai drag value, lebih ringan dan lebih murahnya biaya produksinya.
ABSTRACT
Flying car with vertical take off and landing VTOL capabilities will increase the flexibility of use and make it easier for users to take off and land from more places such as a field or even a parking lot. Special propulsion systems for generating vertical lift force need to be designed in such a way as to shape efficiency and reduce vehicle weight. The idea of this VTOL propulsion system is to combine the fan propulsion system in the vehicle wheel system attached to the wishbone stand holder. Thus, special mechanisms and designs are required that allow the wishbone holder to direct the fan downward propulsion system on take off or landing and can certainly fulfill its function vehicle wheel support system as driving and steering as the vehicle moves on land. The Concept of VTOL Propulsion System Using Constant Velocity Joint was finally chosen as the Final Design of Mechanism of Changing the Direction of the Suspension System on Wheels as an Instrument for Vertical Take Off and Landing Propulsion System on Flying Car because the concept is the concept that best suits the design needs and is most likely to be applied. Variation Combination Shape Upper Wishbone Design without Reinforcement Using Materials AISI 1040 is the most optimum combination with a 1.25 safety factor on flying conditions and 1.47 on on ground. And the shape of the design is simpler which will certainly impact on the lower drag value, lighter and cheaper production costs.
2018
T51494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Limes
Abstrak :
Sistem propulsi merupakan salah satu komponen utama dalam perancangan sebuah kapal. Kapal rescue merupakan kapal yang membutuhkan kecepatan tinggi dan olah gerak yang baik dalam operasionalnya sehingga pemilihan jumlah mesin dan propeller sangat berpengaruh terhadap performa kapal. Kapal ndash; kapal cepat pada umumnya menggunakan sistem propulsi bermesin ganda untuk dapat memperoleh kecepatan tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sistem propulsi twin screw pada kapal rescue basarnas tipe 40 meter baik dari segi teknis maupun segi ekonomis tanpa mengubah bentuk lambung kapal. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mesin yang diperlukan untuk mencapai kecepatan kapal yang diinginkan adalah mesin dengan spesifikasi 2159 HP, 1610 kW, 1800 RPM dan propeller yang digunakan adalah propeller dengan 4 daun, diameter sebesar 1345,23 mm, pitch sebesar 1506,66 mm, pitch ratio sebesar 1,12, expanded area ratio sebesar 1,117 dan berat sebesar 265,4 kg. Secara ekonomis ditinjau dari konsumsi bahan bakar sistem propulsi twin screw memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem propulsi triple screw. ......Propulsion system is one of the main components in a ship designing process. Rescue boat is a ship that needs to have high speed and good maneuverability, therefore the main engine and propeller chosen for the ship is very influential to the ship's performance. High speed craft usually uses more than one engine to achieve high speed. The purpose of this research is to analyse the twin screw propulsion system for the Indonesian National Search and Rescue ship technically and economically without any changes in ship rsquo s hull. The results obtained shows that the engine required to achieve the desired velocity is two engines with specification of 2159 HP, 1610 kW, 1800 RPM and the propeller used is a 4 bladed propeller with diameter of 1345.23 mm, pitch of 1506.66 mm, pitch ratio of 1.12, expanded area ratio of 1.117, and approximate weight of 265.4 kg. Economically, reviewed from the fuel consumption, twin screw propulsion system is proven to be more efficient than triple screw propulsion system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dendi Nurachman
Abstrak :
ABSTRAK Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, dan memiliki tujuan wisata bahari terbaik, ada banyak pantai dan wisata bawah laut yang indah di negara ini. Dengan potensi tersebut, pemerintah Indonesia berencana untuk meningkatkan sektor pariwisata maritimnya. Untuk mewujudkan potensi tersebut, kapal memegang peran yang sangat penting baik untuk transportasi maupun untuk tujuan rekreasi. Di sisi lain pemerintah juga berkomitmen untuk mengurangi pemanasan global dari penggunaan bahan bakar fosil terutama di industri dan transportasi melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral no. 17/2013, yaitu menggantikan bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan. Untuk mendukung program pemerintah, penelitian ini bertujuan untuk mendesain kapal restoran bertenaga surya, dengan memperhatikan aspek lingkungan, fungsional, keselamatan dan kenyamanan. Kapal ini memiliki panjang 12 meter. Dalam penelitian ini fokusnya adalah pada perancangan sistem propulsi kapal, yang terdiri dari perhitungan hambatan dan propulsi, desain propeller yang optimal, penentuan sistem kemudi, dan sistem perpipaan.
ABSTRACT Indonesia is the world rsquo s largest archipelago with more than 17,000 islands, and also the best marine tourism destination, there are many beautiful beaches and underwater spots through out the country. Due to this potential condition Indonesian government is planning to improve its maritime tourism sector. To realize this boats play very important role both for transport as well as for recreational purposes. On the other hand the government is also commited to reduce the global warming from the use of fosil fuel especially in industry and transportation through The Minister of Energy and Mineral Resources Regulation no. 17 2013, with the strategy for replacing the fosil fuel with renewable energy. To support the government rsquo s program the research is aimed to design solar powered electric restaurant boat, with the consideration on environmental, functional, safety and comfort aspects. The boat has alength of 12 meters. In this research the focus is on the design of the propulsion system of the boat, which consists of the calculation resistance and propulsion, the optimum propeller design, the steering system, and the piping system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalif Arrahman Amin
Abstrak :

KLM (Kapal Layar Motor) merupakan representasi dari kapal bersejarah yaitu Kapal Pinisi yang hampir seluruh bangunannya terbuat dari kayu. Di zaman yang modern ini sudah sulit untuk mendapatkan bahan material kayu untuk membuat kapal khususnya KLM. Melihat permasalahan tersebut muncul sebuah ide untuk melakukan penelitian terhadap kapal pelayaran rakyat dengan menggunakan kapal pelat datar berbasis pelat baja demi meminimalisir pemakaian kayu yang sangat mahal. Kapal pelat datar merupakan salah satu bentuk alternatif kapal yang memberikan kemudahan dalam pengerjaan plat dan perakitan dalam waktu yang cepat dari pembuatan kapal biasanya. Namun kapal pelat datar masih belum sempurna, dikarenakan memiliki tahanan yang lebih tinggi dari kapal berbentuk streamline. Oleh karena itu, perlu cara khusus untuk mengurangi hambatan tersebut dengan cara memaksimalkan sistem propulsi pada kapal. Pada penelitian ini berfokus untuk meningkatkan efektifitas propulsi pada kapal yang nantinya akan mempengaruhi peningkatan kecepatan dengan cara penambahan zigzag water tunnel pada bagian bawah kapal yang berfungsi untuk memfokuskan aliran air menuju propeller. Dasar teori yang digunakan berdasarkan dari teori Wake Equalizing Duct (WED). Pengambilan data dilakukan dengan eksperimen berbasis remote control yang diberikan variasi beban yaitu tanpa beban, beban 800 gram, dan beban 1,5 kg. Dari hasil penelitian yang didapat, zigzag water tunnel  berhasil menaikkan kecepatan kapal di beberapa pembebanan sebesar 4.1% pada daya 75,5 W.

 

 


Motorized Sailing Boat (KLM) is a representation of a historic ship, the Pinisi Ship, which almost all of the buildings are made of wood. In modern times it has been difficult to get wood material to make a ships, especially for KLM. Seeing this problem, an idea emerged to conduct research on Folks Sailing Vessel (Kapal Pelayaran Rakyat) using flat plate boat concept with steel based material, to minimize the use of very expensive wood. Flat plate ship is one of the alternative in shipbuilding that provide ease in work process and also require less time. The flat plate boat concept requires improvement since it has a higher resistance than a streamlined one. Therefore, special methods are needed to reduce these obstacles by maximizing the performence of propulsion on boat in purpose of increasing the speed, by adding zigzag water tunnels to the bottom of the ship which serves to focus the flow of water towards the propeller. The theoretical basis used is based on the thory of Wake Equalizing Duct (WED). Data retrieval is done by remote control based experiments which are given variations in load, no load, 800 gram load, and 1,5 kg load. From the results of the research obtained, zigzag water tunnel managed to icrease the speed of the ship in several loads by 4,1% at 75,5 W.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>