Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pinka Almira Kusuma
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis hasil terjemahan nama diri khususnya nama tokoh dan nama geografis yang diterapkan dalam novel terjemahan Winnetou I: Kepala Suku Apache. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan hasil penerjemahan dilihat dari aspek morfosemantis. Data dianalisis berdasarkan teori jenis penerjemahan Larson, teori metode penerjemahan nama diri Krüger dan Newmark, teori proses morfologis Djoko Kentjono dan Fleischer/Barz, serta jenis makna Blanke. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif komparatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode penerjemahan yang paling banyak diterapkan adalah mempertahankan bentuk asli. Selain itu, jenis makna yang terdapat dalam terjemahan adalah makna referensial, asosiatif, afektif, dan situatif.
ABSTRACT
This study discusses the translation of proper names, more precisely the names of persons and geographical names in the novel Winnetou I: Kepala Suku Apache. The aim of this study is to explain the results of the translation from morphosemantics’ perspectives. The analysis uses the theory of translation type of Larson, the proper names’ translation methods by Krüger and Newmark, the word formations by Djoko Kentjono and Fleischer/Barz, and the meaning types by Blanke. This is a qualitative-comparative research. The result shows that the retention is the most used method. Referential, assosiative, affective, and situative meaning are the meanings that mostly appear in the text.
2014
S54372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miriam
Abstrak :
Menerjemahkan nama diri atau proper names dalam karya sastra merupakan sebuah tantangan tersendiri karena makna sebuah nama sering kali berkaitan dengan budaya tertentu, serta dapat berpengaruh pada jalan cerita secara umum. Meski demikian, analisis proses penerjemahan nama diri dapat bermanfaat bagi para penerjemah karya sastra sebagai pedoman dalam memberikan terjemahan nama diri yang lebih baik lagi di kemudian hari. Meskipun penelitian tentang penerjemahan nama diri sudah banyak dilakukan, jumlah penelitian yang berfokus pada penerjemahan nama diri dalam bahasa Indonesia, terutama yang berkaitan dengan humor, masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan untuk mengalihbahasakan nama karakter dan nama tempat dalam novel Kapten Kolor dan Serangan Profesor Pupipet, seperti Poopypants, Porkbelly, dan Stinky, serta terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini berupa analisis deskriptif dan komparatif yang menggunakan teori strategi penerjemahan oleh Davies 2003 dan teori pengelompokkan nama diri oleh Bertilis 2003 . Dalam penelitian ini ditemukan bahwa nama diri yang dikategorikan sebagai nama konvensional cenderung tidak diterjemahkan, sedangkan nama rekaan atau invented names cenderung direka kembali di dalam bahasa sasaran. Strategi yang digunakan oleh penerjemah itu cenderung membuat nama karakter dan tempat di dalam novel menjadi terdengar lebih lazim bagi pembaca sasaran, sekalipun efek humor dan makna asli dari nama tersebut seringkali tidak berhasil dipertahankan. ...... Translating proper names in literary works can be challenging because they are often loaded with culture-specific meanings that contribute to the overall story. Even so, analyzing how they are translated can be beneficial for translators in order to provide adequate translations of proper names in the future. Although there are many existing researches that focus on the translation of proper names, only few have addressed such translation in the Indonesian language, specifically related to humor. The aim of this study is to analyze the strategies in translating proper names of the characters and places in Captain Underpants and The Perilous Plot of Professor Poopypants, such as Poopypants, Porkbelly, and Stinky, as well as the results of the translated names. Using Davies rsquo; 2003 translation strategies and Bertilis rsquo; 2003 categorization of proper names, a comparative and descriptive analysis are done, which resulted in how conventional names are left untranslated, while invented names are recreated in the target language. The translator tends to make the names more familiar for the target reader, even if some of the original humorous effects and meanings are not retained.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dias Rifanza Salim
Abstrak :
Terjemahan beranotasi adalah penelitian yang berupa teks terjemahan yang disertai anotasi sebagai pertanggungjawaban atas padanan yang dipilih. Penerjemahan TSu dikerjakan dengan berpedoman pada ideologi pelokalan, metode komunikatif, dan pendekatan dokumenter-filologis. Skoposnya adalah menghasilkan buku ajar yang dapat berfungsi dengan baik. Masalah penerjemahan yang diungkapkan dalam karya ini mencakup masalah penerjemahan istilah budaya, istilah umum, metafora, dan pengalihan struktur kalimat. Dalam mencari padanan beragam istilah dan nama diri, pendalaman pengetahuan ensiklopedis dan penggunaan beragam alat kerja perlu digiatkan untuk menemukan padanan yang mudah dimengerti dan diingat oleh pembaca. ......An annotated translation is a type of research which consists of a translation that is supported by annotations of the translator’s commentary on the chosen equivalents. The translation of this ST was guided by the localization ideology, the communicative method, and the documentary-philological approach. The translation problems encountered in this work includes the problems of translating cultural and common terms, metaphors, and syntax. In finding equivalents of various terms and proper names, enrichment of encyclopedic knowledge and utilization of different work tools are encouraged in order to discover equivalents that are both easily understood and remembered by the readers.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T36732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Riris Mutiara
Abstrak :
Tugas akhir ini merupakan terjemahan beranotasi autobiografi Benazir Bhutto Daughter of Destiny. Buku ini menceritakan tentang perjalanan hidup Benazir Bhutto, mulai dari keluarga, pendidikan, karir politik, hingga peritiwa kematiannya yang ditulis dalam epilog oleh Mark A. Siegel. Autobiografi merupakan jenis teks yang mengandung dua unsur; informatif dan ekspresif. Mengandung unsur informatif karena teks autobiografi menyampaikan fakta kejadian hidup penulis. Mengandung unsur ekspresif karena dalam penyampaian fakta kisah hidup itu penulis memerhatikan unsur estetis. Dalam prosesnya, terjemahan ini tidak lepas dari berbagai masalah yang muncul dalam penerjemahan. Oleh karena itu, anotasi dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pilihan padanan yang diberikan dalam penerjemahan. Masalah-masalah anotasi diklasifikasikan menjadi istilah pendidikan, istilah budaya, nama diri, idiom, metafora, nama jabatan, kata sapaan, nama warna, dan istilah khusus. Untuk menyelesaikan masalah-masalah itu digunakan strategi dengan transferensi, naturalisasi, kuplet, penghilangan, padanan deskripsi, penerjemahan resmi, penerjemahan idiom dan metafora, serta catatan kaki. Penerjemahan teks autobiografi Benazir Bhutto Daughter of Destiny ini menggunakan dua metode yang saling melengkapi, yaitu metode semantis dan komunikatif. ...... This thesis is about an annotated translation of Benazir Bhutto Daughter of Destiny. The autobiography is about the life story of Benazir Bhutto, starting from her family, education background, political career, until her death. The story of her death is written by Mark A. Siegel in the epilog. Autobiography is a text containing two elements; informative and expressive. It is classified as informative text because it contains facts that she personally experienced in real. Meanwhile, it is also classified as expressive text because the writer also noticed the aesthetic element, emotion and feelings through the use of language styles. In the process of translation, translator usually finds various problems. Therefore, annotation is given as a responsibility for any chosen equivalence to solve those problems. Those problems are classified into educational terms, cultural terms, proper names, idioms, metaphors, titles, words greeting, colors, and special terms. Transference, naturalisation, couplet, omission, descriptive equivalent, recognised translation, idioms and metaphors, and footnotes are strategies used to solve those problems. The translation process of autobiography of Benazir Bhutto Daughter of Destiny uses two complementary methods, semantic and communicative.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library