Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abriyanto Putra Setiawan Nugraha
Abstrak :
Batu bara sebagai sumber daya energi yang keberadaannya melimpah di Indonesia dengan estimasi cadangan 26,2 ton menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, namun memiliki nilai harga yang rendah (75,84 dolar per ton berdasarkan data ESDM bulan Januari 2021) yang membuat peningkatan permintaan batu bara dalam pemanfaatannya di industri energi. Dalam pemanfaatannya, mengetahui kualitas batu bara menjadi salah satu faktor yang penting. Penelitian yang dilakukan pada daerah Bayah Bagian Selatan ini difokuskan untuk mengetahui dua rumusan masalah peneliti yaitu mengenai karakteristik maseral dan analisis proksimat, ultimat, dan maseral pada batu bara di daerah Bayah bagian Selatan. Berdasarkan hasil analisis, maseral yang terdapat pada batu bara didaerah penelitian didominasi oleh maseral vitrinit. Submaseral vitrinit yang terkandung pada batu bara antara lain desmocollinite dan telocollinite. Selain vitrinit, maseral yang dominan terkandung yaitu inertinite. Sedangkan hasil analisis proksimat pada penelitian menunjukkan batu bara daerah penelitian didominasi kandungan abu yang dominan pada 6 sampel, kecuali pada 2 sampel lainnya. Terakhir, kadar sulfur yang didapat dari hasil analisis ultimat batu bara ada yang aman untuk digunakan pada industri dan ada yang tidak aman. ......Coal as an energy resource which is abundant in Indonesia with reserves estimation 26.2 ton refers to data of Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, but has a low price value (75,84 dollars per ton based on data ESDM, January 2021) has increases people's needs of energy. In its utilization, knowing the quality of a coal is an important factor. This research was conducted in the Southern Bayah area focused on finding two formulations of namely, the microscopic characteristics of coal and proximate, ultimate, and maceral analysis of coal in the South Bayah area. Based on the results of the analysis, the maceral found in the coal in the area studied was dominated by vitrinite maceral. The vitrinites contained include, desmocollinite and telocollinite. Apart from vitrinite, the dominant maceral contained is inertinite. Meanwhile, the results of the proximate analysis in the study showed that the coal in the study area was dominated by the dominant ash content which found in all 6 samples, except for 2 samples. Finally, the sulfur content obtained from the ultimate analysis of coal determined some coal sample safe to be used in industry.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wibowo Mangunwardoyo
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian tentang Palm Kernel Meal (PKM) yang difermentasi selama 7 hari secara alami tanpa penambahan inokulum yang hasilnya disebut dengan PKMK. Produk fermentasi ditambahkan dengan telur Hermetia illucens L. (Maggot) dan diinkubasi selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan adanya kenaikan berat dan panjang maggot. Analisis proksimat menunjukkan kenaikan berat kering, nitrogen total dan serat, tetapi terjadi penurunan lemak dan abu. ......Palm Kernel Meal (PKM) was naturally fermented for 7 days without any addition of inoculum mentioned as Palm Kernel Meal conversion (PKMK). It was added with eggs of Hermetia illucens L. and incubated for 14 days. The results showed that the maggot had increased in mass weight and lenght at the end of the experiment. The proximate analysis of the PKMK showed an increasing of dry content, total nitrogen and fiber, however decreasing of lipid and ash
Depok: Biota, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Permatasari
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pada bulan Januari hingga Juni 2016 mengenai analisis proksimat, uji organoleptik, dan uji fisik pakan ikan hias yang memanfaatkan tepung bintang laut mahkota duri (Acanthaster planci) sebagai substitusi protein tepung ikan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan membuat formulasi pakan ikan hias dengan substitusi tepung A. planci yang memiliki kualitas terbaik berdasarkan analisis proksimat, uji organoleptik, dan uji fisik serta untuk mengetahui kandungan gizi dari pakan ikan hias dengan substitusi tepung A. planci tersebut. Pakan yang dibuat yaitu pakan yang mengandung protein sebesar 37%, 27%, dan 17% dimana sumber protein yang digunakan berasal dari dedak dan tepung ikan yang sebagian disubstitusi dengan tepung A. planci. Pakan sampel dianalisis proksimat (kadar air, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, kadar abu), uji organoleptik (tekstur, aroma, warna, rasa), dan uji fisik (tingkat kekerasan, kecepatan pecah, kecepatan tenggelam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan dengan kandungan protein sebesar 27% merupakan pakan dengan formulasi terbaik karena memiliki kandungan gizi, kriteria organoleptik, dan kriteria fisik yang terbaik
ABSTRACT
A research about proximate analysis, organoleptic and physical test of fish meal contained crown of thorns starfish (Acanthaster planci) powder as a fish powder protein substitution has been conducted on January until June 2016. The research aims to produce the best quality fish meal formulation with A. planci powder substitute based on data of proximate analysis, organoleptic and physical test as well as knowing the nutrient content of that fish meal. The meal contain protein of 37%, 27%, and 17% made of brans and fish powder that substituted with A. planci powder. Each fish meal types were subjected to proximate analysis (water content, protein, lipid, fiber, extract materials without nitrogen, ash content), organoleptic test (texture, flavor, color, taste), and physical test (hardness level, cracking speed, sinking speed). The results showed that fish meal of 27% protein was the best meal formulation because it?s nutrient content, organoleptic and physical criteria was better than others.
2016
S64906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riane Shavira Setiawan
Abstrak :
Daerah Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah di Pulau Sumatra yang diduga juga mempunyai endapan batu bara, namun belum banyak penelitian yang membahasnya. Batu bara itu sendiri memiliki kerakteristik dan lingkungan pengendapan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik dan lingkungan pengendapan batu bara yang terdapat pada daerah tersebut berdasarkan analisis petrografi organik, proksimat, ultimat, nilai kalori, dan total sulfur. Metode penelitian menggunakan klasifikasi peringkat batu bara berdasarkan ASTM dan kadar nitrogen untuk menentukan kualitas batu bara, sedangkan untuk lingkungan pengendapan digunakan parameter GWI dan VI, kondisi pengendapan, kadar abu, sulfur, dan mineral pengotor. Terdapat sepuluh seam yang ada pada daerah penelitian yang telah diinterpretasi karakteristik dan lingkungan pengendapannya berdasarkan 29 sampel batu bara. Seam tersebut dari yang tua hingga muda adalah seam LS-3a, LS-3, LS-2, LS-1, MS, US-4, US-3a, US-3, US-2, dan US-1. Karakteristik batu bara daerah penelitian memiliki peringkat bituminus volatil tinggi – antrasit. Kualitas batu bara pada daerah penelitian tergolong bagus karena kadar nitrogen yang terdapat pada batu bara daerah penelitian relatif rendah. Kemudian nilai kalori pada daerah penelitian dipengaruhi oleh kadar abu, semakin tinggi kadar abu maka nilai kalori dalam basis adb relatif semakin berkurang. Lingkungan pengendapan pada daerah penelitian berkisar antara mesotropik sampai ombrotropik dengan jenis tanamannya didominasi oleh tanaman kayu yang telah terdegradasi. Kondisi pengendapan pada daerah penelitian juga didominasi oleh rawa basah dengan genangan air sedang-tinggi. Selain itu, pada daerah penelitian juga terdapat fluktuasi pengaruh air sungai dan laut yang disebabkan oleh fluktuasi dari kadar sulfur, abu, serta mineral pengotor. ......Taba Penanjung Region, Bengkulu Tengah Regency, Bengkulu Province is one of the regions on Sumatra Island that is suspected to also have coal deposits, but not much research has discussed it. Coal itself has different characteristics and depositional environments. This study aims to determine the characteristics and environmental deposition of coal contained in the area based on the analysis of organic petrography, proximate, ultimate, calorific value, and total sulfur. The research method uses coal rank classification based on ASTM and nitrogen content to determine coal quality, while for the depositional environment the GWI and VI, depositional conditions, ash content, sulfur, and mineral matter parameter are used. There are ten seams in the study area that have been interpreted by their characteristics and depositional environment based on 29 coal samples. Seam from old to young is seam LS-3a, LS-3, LS-2, LS-1, MS, US-4, US- 3a, US-3, US-2, and US-1. The coal characteristics of the study area have high volatile bituminous – anthracite ranking. The quality of coal in the study area is classified as good because the nitrogen content in the coal in the study area is relatively low. Then the calorific value in the study area is influenced by the ash content, the higher ash content, the lower calorific value in adb basis. The depositional environment in the study area ranged from mesotrophic to ombrotrophic, with the plant species being dominated by degraded woody plants. The depositional conditions in the study area were also dominated by wet swamps with medium to high standing water. Besides, in the study area, there are also fluctuations in the influence of the river and seawater caused by fluctuations in levels of sulfur, ash, and mineral matter.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library