Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Ajiwulan Suci
"Penjadwalan bukan hal yang baru dalam perencanaan proyek namun penjadwalan sering muncul kembali dengan keunikan yang lain. Penjadwalan dalam suatu proyek berperan sebagai alat untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu proyek dan menentukan urutan waktu penyelesaian kegiatan tersebut untuk mencapai kesempumaan baik dari segi waktu maupun biaya. Adanya risk and uncertainty factor pada proyek berulang yang tipikal seperti gedung bertingkat, akan menyebabkan terdapatnya perbedaan antara rencana dan realisasi dari waktu penyelesaian dan biaya aktivitas. Tidak ada cara yang dapat dipergunakan untuk menghilangkan ketidakpastian, ini merupakan kenyataan dalam dunia usaha pada umumnya. Ketidakpastian tersebut dapat mengakibatkan terjadinya risiko waktu dan biaya dalam menyelesaikan masing-masing aktivitas dan akan berdampak terhadap lamanya waktu dan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Dengan memasukan faktor risiko dan ketidakpastian sebagai salah satu parameter dalam perencanaan dan penjadwalan melalui suatu simulasi waktu dan biaya, maka probabilitas tercapainya perkiraan waktu rencana dan perkiraan biaya rencana penyelesaian pekerjaan untuk satu lantai dan zona serta waktu dan biaya rencana penyelesaian untuk setiap item pekerjaan struktur pada lantai berikutnya dapat diketahui. Berdasarkan analisis dengan menggunakan program Perlmaster dari data waktu dan biaya yang diperoleh dari proyek Mediterania Gajah Mada Residences terutama pada tower Betha (1.1.12-15) diketahui bahwa besamya biaya dan waktu penyelesaian pekerjaan pada confidence level 80 % lebih besar dari hasil validasi sehingga peningkatan kualitas penjadwalan tidak terwujud. Kualitas penjadwalan dengan menggunakan program Pertmaster dapat ditingkatkan apabila data yang digunakan memiliki akurasi dan validitas yang tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwie Suksmono Hadhi
"The Influence of Improving Constructability during The Design Phase on the Performance of Construction Project Schedule in Indonesia
Constructability as defined by Construction Industry Institute, Constructability Concepts File, The University of texas at Austin as; the optimum use of construction knowledge and experience during the phases of planning, designing, procurement and construction to achieve the project goal. Constructability involves the thought of how to build a project even before it is designed.
Currently there are three issues which dominate constructability applications; design, layout, and construction method. In order to obtain deeper understanding of the potential application of Constructability for Construction Project implementation, the research focussed on the effect of its key characteristics introduced during the design phase on the performance of Construction Schedules in Indonesia.
Data was obtained through questionnaires from project architects and structural engineers of Consultants in 24 Construction Projects executed during the last decade between 1985 - 1995. Correlation and multiple regression analysis were utilized to establish models on the relation between Constructability variables and Construction Schedule Performance. The degree of completing construction projects as measured by actual against planned time performance proved to be related to Constructability variables in a linear manner.
From the analysis of 48 prospective explanatory Constructability variables during the design phase identified three determinants influencing Construction Schedule Performance. The three significant Constructability variables were; to confirm the filing system (x23), to describe the pre-fabrication system (x43), and to define clearly the contractor limit in design document (x12).
Further research provided additional evidence of the existence of Constructability characteristics through dummy variables which were; to eliminated weather problem (x46)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus
"Aktifitas proyek adalah aktifitas yang dinamis terhadap perubahan dan merupakan aktifitas yang chaos. Proses manajemen proyek yang rumit ini bisa menjadi peluang bisnis yang sangat prospektif. Salah satu bagian proses manajemen yang paling umum pada sebuah proyek adalah proses monitor dan kontrol jadwal dan biaya proyek. Jasa pelayanan project monitoring and controlling system merupakan salah satu jasa layanan dalam bidang kontrol dan monitor jadwal dan biaya proyek yang mengacu pada Project Management Body of Knowledge (PMBOK) dari project management Institute (PMI). Integrasi dan alur informasi yang cepat merupakan kekuatan utama dari jasa layanan ini. Dukungan teknologi Short Message Service (SMS) membuat kemudahan penyapaian laporan kemajuan proyek dan pemebraitahuan perubahan, sehingga seluruh anggota proyek bisa merespon dengan cepat setiap perubahan yang terjadi.

Project activities are dynamic activities that are subject to changes and are chaotic in nature. The complexity of project management process has a prospective business opportunity. One of the most common part of project management process is the monitoring and controlling process of project schedule and cost. A project monitoring and controling services is based on project controlling and schedulling for cost and schedule as defined in Project Management Body of Knowledge (PMBOK) issued by the Project Management Institute (PMI). Integration and fast information flow are the main advantages of this service. Short Messages Services (SMS) technology is used to facilities project-progress report and change notification dilevery, so that all project members can respond quickly to every change to the project."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Hermawan
"Proyek pembangunan gas processing facility (GPF) sering mengalami keterlambatan, yang dapat berakibat pada kerugian finansial dan operasional yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model risiko yang akurat untuk meningkatkan kinerja waktu proyek GPF. Model ini menggunakan metode Analisa Risiko Kuantitatif (QRA) dan simulasi Monte Carlo untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko yang paling berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek. Keterlambatan proyek GPF dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan desain, kondisi pandemi tidak terduga, keterlambatan fabrikasi, ketidakmampuan kontraktor, dan keterlambatan pengadaan bahan dapat menyebabkan keterlambatan proyek, kegagalan dalam mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko secara efektif dapat meningkatkan kemungkinan keterlambatan proyek. Kurangnya komunikasi dan koordinasi antar tim proyek dapat menyebabkan miskomunikasi, penundaan, dan re-work, yang pada akhirnya dapat menyebabkan keterlambatan proyek.
Penelitian ini mengusulkan model risiko yang menggunakan metode QRA dan simulasi Monte Carlo untuk mengatasi masalah keterlambatan proyek GPF. Model ini membantu tim proyek untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang paling berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek, mengukur tingkat ketidakpastian yang terkait dengan setiap risiko, dan mengembangkan strategi mitigasi risiko yang efektif untuk mengurangi kemungkinan dan dampak keterlambatan proyek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode QRA dengan simulasi Monte Carlo adalah alat yang efektif dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang dominan dan mengukur tingkat ketidakpastian dalam proyek GPF. Output simulasi memberikan informasi tentang distribusi probabilitas, histogram, statistik deskriptif, analisis sensitivitas, dan grafik hasil yang membantu dalam pemahaman dan pengambilan keputusan yang lebih baik terkait risiko proyek.
Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi masalah keterlambatan proyek GPF dengan menghadirkan model risiko yang inovatif dan efektif. Model ini memberdayakan tim proyek untuk mengidentifikasi, mengukur, dan memitigasi risiko secara proaktif, sehingga meningkatkan kinerja waktu proyek dan menghasilkan proyek yang lebih sukses. Dengan menggunakan model risiko yang baru ini, proyek pembangunan gas processing facility dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien, mengurangi risiko terjadinya penundaan waktu penyelesaian proyek.

The construction of Gas Processing Facilities (GPF) often experiences delays, which can lead to significant financial and operational losses. This research aims to develop an accurate risk model to improve the time performance of GPF projects. The model uses Quantitative Risk Analysis (QRA) and Monte Carlo simulation methods to identify and measure the risks that most significantly impact project time performance. Delays in GPF projects can be caused by various factors, such as design changes, unforeseen pandemic conditions, fabrication delays, contractor incompetence, and material procurement delays. Additionally, failure to effectively identify, assess, and manage risks can increase the likelihood of project delays. Lack of communication and coordination among project teams can also lead to miscommunication, delays, and rework, ultimately resulting in project delays.
This research proposes a risk model that uses QRA and Monte Carlo simulation methods to address GPF project delay issues. The model helps project teams to identify the most influential risks to project time performance, measure the level of uncertainty associated with each risk, develop effective risk mitigation strategies to reduce the likelihood and impact of project delays.
The research results show that the QRA method with Monte Carlo simulation is an effective tool for identifying dominant risks and measuring the level of uncertainty in GPF projects. The simulation output provides information on probability distribution, histograms, descriptive statistics, sensitivity analysis, and graphical results that aid in better understanding and decision-making regarding project risks.
This research makes a significant contribution to addressing GPF project delay issues by introducing an innovative and effective risk model. The model empowers project teams to proactively identify, measure, and mitigate risks, thereby improving project time performance and delivering more successful projects. By using this new risk model, Gas Processing Facility construction projects can be carried out more effectively and efficiently, reducing the risk of delays in project completion time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Yudiansyah
"Dalam perencanaan schedule sebuah proyek, kaitannya dengan pelaksanaan aktivitas kerja proyek, bahwa tiap tahapan perencanaan tersebut selalu diperbandingkan dengan tiap-tiap aktivitas kerja proyek yang bersinggungungan dan berhubungan sehingga membentuk tiap-tiap aktivitas kerja. Dengan artian perencanaan sebuah schedule ini adalah pengakumulasian aktivitas kerja proyek yang ada. Menjadi sangat penting pelaksanaan estimasi penjadwalan sebuah proyek, mengingat hanya 20% dari keseluruhan proyek yang selesai tepat pada waktunya relatif terhadap original base line time-schedule. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja waktu pelaksanaan proyek dilakukan optimalisasi Sumber Daya yang dibutuhkan terhadap kapasitas ketersediaannya, mempersiapkan estimasi proyek terhadap aktivitas kerja proyek, durasi kerja proyek, diagram jaringan kerja proyek, dan analisa resiko estimasi faktorfaktor perencanaan penjadwalan proyek dengan mempertimbangkan kemampuan dan kapasitas workshop, sehingga pelaksanaan proyek di masa mendatang lebih terukur dan kinerja waktu dapat lebih meningkat.

Due to project planning and scheduling estimation, bearing of project work activity, that each planning stage oftentimes compared with every detail project work activity which intersect and correlate each others so that create interdependence ( predecessor and successor ) among others. In the other words, project schedule planning shall accommodate all accumulative project work activity whether it?s duration or it?s interdependence. Only 20 % from all project schedule estimation are finished timely relatively to their original base line time schedule. In the project schedule estimation, resources optimalization and prepare all entire work project activity estimation, work duration, also project network diagram and risk analyze shall be conducted to increase and improve the project execution time performance so that project execution is more measured, and project time performance increased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library