Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meiynana
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang Evaluasi Proses Pelaksanaan Program Indonesia Pintar sebagai salah satu Nawacita dalam bidang pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan akses layanan pendidikan bagi anak usia 6-21 tahun yang berasal dari keluarga tidak mampu. Lokasi penelitian adalah SMA yang berada di Kecamatan Babakan sebagai representasi pelaksanaan PIP terbaik di Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilakukan menggunakan jenis penelitian evaluasi menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data melalui wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Pelaksanaan PIP di Kecamatan Babakan terdapat keterkaitan komponen input atau sumber daya yang mendukung yaitu adanya pelaksana PIP yang memiliki kompetensi dan jumlah sesuai dengan kebutuhan di setiap unsur yang terlibat, adanya sarana dan anggaran yang mendukung pelaksanaan seperti pemberian insentif pada petugas PIP, serta adanya pedoman pelaksanaan PIP yang digunakan. Sumber daya tersebut mendukung adanya tahapan mekanisme pelaksanaan yang sesuai dengan petunjuk pelaksanaan PIP yang berjalan pada setiap jenjang serta pada tiap tahapan mekanisme saling berkaitan dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan PIP. Mekanisme berawal dari adanya sosialisasi dan koordinasi mengenai pelaksanaan PIP oleh Kemdikbud kepada seluruh unsur yang terlibat. Selanjutnya proses pengusulan data calon penerima PIP yang sesuai dengan kriteria yaitu pemilik KIP dan Non-KIP yang terdaftar dalam sumber data kemiskinan, proses penyaluran PIP yang dilaksanakan sesuai dengan perjanjian dan waktu yang tepat, proses pencairan yang dilakukan oleh penerima PIP di BNI Losari yang berjalan dengan lancar, dan adanya proses pemantauan yang dilakukan oleh Direktorat SMA serta Cabang Dinas Wilayah X. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu meningkatkan komitmen dan tanggung jawab pada setiap unsur yang terlibat sesuai dengan peran dan fungsi pada pelaksanaan PIP, adanya proses perencanaan penyusunan program yang lebih baik sumber daya untuk mendukung pelaksanaan PIP agar mencapai tujuan, serta pelaksanaan PIP pada jenjang SMA yang baik di Kecamatan Babakan dapat menggunggah daerah-daerah lainnya untuk mengikuti dan menerapkan. ......This thesis discusses the evaluation of the Program Indonesia Pintar (PIP) as one of the Nawacita program in the field of education which aims to increase access to education services for school-age children who come from underprivileged families. The research location is a high school located in Babakan subdistrict which based on premliminary observations shows an indication of successful PIP implementation. This research uses a evaluation type research with qualitative approach. The data is collected through document review by analizing the PIP report data and in-depth interviews with relevant stakeholders. The results showed that in the implementation of PIP in Babakan subdistrict there was a linkage of supporting resources, namely the existence of PIP implementers who had a sufficient number and competence to the needs of each element involved, the facilities and budgets that supported implementation such as providing incentives to PIP officers, and the usage of PIP implementation guidelines. These resources support the stages of the coordination and socialization implementation mechanism that runs at each level and at each stage whichare interrelated and influence the achievement of PIP goals. The mechanism begins with the socialization and coordination of the implementation of PIP by the Ministry of Education and Culture to all elements involved. Furthermore, the process of proposing data for potential PIP recipients that is in accordance with the criteria, namely ownership of Kartu Indonesia Pintar and Non-KIP owners who are registered in the poverty data source. The PIP distribution process is carried out according to the agreement in timely manner, the disbursement process carried out by PIP recipients at BNI Losari is running smoothly, and there is a monitoring process carried out by the Direktorat SMA and Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X. The recommendations of this study are to increase the commitment and responsibility of each element involved in accordance with the roles and functions in the implementation of PIP, a better program resources planning process to support the implementation of PIP in order to achieve goals, as well as the implementation of PIP at the SMA level which is well-implemented in Babakan subdistrict and could motivate other areas to follow and implement.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharlida Fazia Ulfa
Abstrak :
Pendidikan menjadi kunci untuk keluar dari kemiskinan, namun rumah tangga miskin masih terbebani dengan besarnya biaya pendidikan. Pemerintah menyalurkan transfer tunai bersyarat yang disebut Program Indonesia Pintar (PIP) di tahun 2015 untuk meringankan biaya pendidikan yang harus ditanggung rumah tangga miskin. Program ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi sekolah anak dan kedepannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Penelitian ini, memanfaatkan data sampel SUSENAS seluruh Indonesia tahun 2013-2019 untuk melihat dampak PIP. Penelitian ini menguji sampel menggunakan metode Instrumental Variable karena adanya indikasi endogenitas pada variable penerima PIP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PIP berdampak positif pada partisipasi sekolah di seluruh tingkat pendidikan. Selanjutnya, jika dilihat dari sisi tempat tinggal, PIP lebih berdampak di daerah pedesaan dibandingkan di daerah perkotaan. ......Education is the key to getting out of poverty, but poor households are still burdened with the huge cost of education. The government distributed a conditional cash transfer called the Program Indonesia Pintar (PIP) in 2015 to alleviate the cost of education that must be borne by poor households. This program is expected to increase children's school participation and in the future can improve family welfare. This study, utilizing SUSENAS sampel data throughout Indonesia in 2013-2019 to see the impact of PIP. This study tested the sampel using the Instrumental Variable method because of the indication of endogeneity in the PIP recipient. The results showed that PIP had a positive impact on school participation at all levels of education. Furthermore, when viewed from the side of residence, PIP has more impact in rural areas than in urban areas.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Arif Listiyanto
Abstrak :
Pemerintah Indonesia menerapkan program voucher sekolah yang disebut Program Indonesia Pintar (PIP) untuk mencegah siswa putus sekolah. PIP merupakan pengembangan dari Program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Studi ini secara empiris menganalisis dampak PIP dalam mengurangi kemungkinan putus sekolah di setiap jenjang pendidikan. Metode estimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Probit dan Marginal Effect. Studi ini juga membandingkan efektivitas kebijakan BSM dan PIP serta memasukkan Program PKH (Program Keluarga Harapan) sebagai salah satu variabel kontrol. Hasil estimasi menunjukkan bahwa kebijakan PIP lebih efektif dibandingkan BSM dalam mengurangi kemungkinan putus sekolah pada setiap jenjang pendidikan, baik untuk keseluruhan sampel maupun subsample siswa dari keluarga dengan tingkat pengeluaran dibawah garis kemiskinan. PIP memiliki pengaruh yang lebih signifikan pada subsampel siswa dari keluarga miskin daripada sampel keseluruhan. Siswa dari keluarga miskin yang menerima PIP lebih kecil kemungkinannya untuk putus sekolah sebesar 1,9 persen untuk jenjang pendidikan SD. Sementara pada jenjang pendidikan SMP sebesar 5,1 persen, dan pada jenjang pendidikan SMA sebesar 2,8 persen. Secara umum, tidak ada dampak PKH dalam mengurangi kemungkinan putus sekolah. ......The Indonesian government implemented a school voucher program called Program Indonesia Pintar (PIP) to prevent students from dropping out. PIP is a development of Bantuan Siswa Miskin (BSM). This study empirically analyzes the impact of PIP in reducing the possibility of dropping out at every level of education. The estimation method used in this research is Probit Regression and Marginal Effect. This study compares BSM and PIP's effectiveness and includes PKH (Program Keluarga Harapan) as one of the control variables. The estimation results show that the PIP policy is more effective than BSM in reducing the possibility of dropping out of school at every level of education, both for the full sample and for the subsample of students from families with expenditure levels below the poverty line. PIP has a more significant effect on the subsample of students from poor families than the full sample. Students from poor families who received PIP were 1.9 percent less likely to drop out of school for elementary school. Meanwhile, at the junior high school level, it was 5.1 percent, and at the senior high school level, it was 2.8 percent. In general, PKH has no impact on reducing school dropouts.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Pratiningtyas
Abstrak :
Rendahnya partisipasi sekolah pada anak disabilitas masih menjadi permasalahan di tingkat global maupun nasional. Salah satu faktor yang menghambat anak disabilitas untuk mengakses layanan pendidikan adalah keterbatasan anggaran pendidikan di rumah tangga. Sejak tahun 2014, pemerintah Indonesia telah melaksanakan Program Indonesia Pintar yang bertujuan meningkatkan partisipasi sekolah pada tingkat pendidikan dasar dan menengah pada keluarga miskin. Belum banyak penelitian yang menyoroti manfaat program ini bagi keluarga dengan anak penyandang disabilitas di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Program Indonesia Pintar dan pengeluaran pendidikan rumah tangga pada keluarga dengan anak usia sekolah dan disabilitas dengan menggunakan data SUSENAS BPS 2018 yang meliputi 1.051 rumah tangga di Indonesia. Hasil pengujian Ordinal Least Square (OLS) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengeluaran pendidikan per anak sekolah antara keluarga yang menerima Program Indonesia Pintar dan yang tidak. Hasil ini menyiratkan bahwa pemerintah perlu merancang sebuah program khusus untuk meringankan kendala anggaran pendidikan pada keluarga dengan anak-anak disabilitas sehingga partisipasi sekolah anak-anak dari kelompok ini dapat meningkat, dan kemiskinan yang berhubungan dengan status disabilitas dapat dikurangi. ......The school participation rate for children with disabilities is still a problem at the global and national levels. One factor that hinders access to education for disabled children is the educational budget constraint of families with disabled children. Since 2014 the Government of Indonesia has implemented Program Indonesia Program to increase school participation at the primary and secondary education levels of low-income families. There are not many studies that highlight the benefits of this program for families with children with disabilities in Indonesia. This study wants to know the relationship between Program Indonesia Pintar and the households' education expenditure of families with school-aged and disabled children by applying the SUSENAS BPS 2018 data of 1.051 households in Indonesia. The Ordinary Least Square (OLS) test results indicate that there is no significant difference in the education expenditure per schooled child between families that receive Program Indonesia Pintar and those that do not. These results imply that the government has to design a specific program to relieve education budget constraints of the families with disabled children so that school participation of children with disabilities can increase, and poverty that has been associated with disability status can be alleviated.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Difa Fitriani
Abstrak :
Indonesia telah mengembangkan program perlindungan sosial untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah, di antaranya ialah Program Indonesia Pintar (PIP). Akan tetapi, semakin berkembang rekognisi bahwa program perlindungan sosial yang diimplementasikan negara berkembang memiliki akurasi sasaran yang relatif buruk walaupun hal tersebut erat kaitannya dengan efisiensi serta efektivitas pelaksanaan program. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai akurasi sasaran Program Indonesia Pintar serta korelasinya dengan salah satu tujuan program, yakni keputusan kembali bersekolah. Dengan metode analisis secara deskriptif menggunakan data SUSENAS, diketahui bahwa targeting error masih signifikan terjadi pada PIP walau ada indikasi perbaikan pada 2018 dibandingkan dengan 2017. Di samping itu, metode regresi logit dengan data SUSENAS tahun 2018 digunakan untuk melihat korelasi PIP dengan keputusan kembali bersekolah dan ditemukan korelasi secara positif serta signifikan. Hal ini membuktikan bagaimana penerimaan PIP mampu berkontribusi untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah dengan menarik kembali individu yang sempat berhenti sekolah. Namun, signifikannya permasalahan pada akurasi sasaran tetap menjadi perhatian. ......Indonesia has been developing social assistance program to increase school participation rate, one of which is Program Indonesia Pintar (Educational Cash Transfer for the Poor/PIP). However, there is a growing recognition that many existing social assistance programs in developing countries are badly targeted although it is highly correlated with the efficiency and effectiveness of the program execution. This study aims to analyze the targeting performance of Program Indonesia Pintar and its correlation with one of the program’s objective, re-enrolment decision. By utilizing descriptive analysis with SUSENAS data, it is found that targeting error is still significantly found in the implementation of PIP although it’s relatively lower in 2018 compared to 2017. Furthermore, logistic regression method with 2018 SUSENAS data is used to analyzed the correlation of PIP reception with re-enrolment decision, which is proven to be positive and significant. It verifies how PIP reception can contribute to increase school participation rate by encouraging individuals who have dropped out of school to go back to school. Nonetheless, the issue of targeting error still needs to be figured.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriani Jacob Batto Solo
Abstrak :
ABSTRAK
Program Indonesia Pintar PIP merupakan program perlindungan sosial di bidang pendidikan yang bertujuan mengupayakan anak usia sekolah dari rumah tangga miskin memperoleh pendidikan, baik anak yang putus sekolah maupun yang masih bersekolah. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganilisis peran yang berjalan dan tidak berjalan dari implementor agencies dalam pelaksanaan PIP. Peran merupakan suatu konsepsi yang sangat berguna untuk mengerti dinamika terpadunya individu dengan suatu sistem sosial. Peran yang dilihat merupakan peran secara kolektivitas, peran sebagai institusi atau lembaga atau kelompok masyarakat. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada pemerintah daerah, sekolah dan masyarakat. Selain itu dilakukan observasi terhadap rumah tangga miskin dan menggunakan data sekunder Susenas, Podes dan data daerah mengenai pendidikan untuk memperkaya informasi yang diperlukan. Temuan penelitian adalah peran yang dijalankan oleh pemerintah daerah, sekolah dan masyarakat belum mendukung program ini untuk mencapai outcome program. Pelaksanaan peran dari pemerintah daerah, sekolah dan masyarakat baru pada tahap delivery mechanism yaitu pendistribusian dana bantuan PIP ke penerima manfaat. Selain itu dalam pelaksanaan PIP, peran dalam pemantauan pelaksanaan program tidak berjalan secara optimal.
ABSTRACT
Program Indonesia Pintar PIP is a social security program on education with the goal to seek efforts for school age children from poor families to obtain education, either for drop out children or those who are still at schools. The research is to identy and to analyze the successfull and unsuccessful roles of the implementer agencies in conducting PIP. A role is a conception that is beneficial to understand the dynamics of integrated individuals in the social system. The roles see are collective roles, roles as institution or as community. The approach use in the research is a qualitative research using in depth interview to the local government, schools and society. Asides of that, observation towards poor families is conducted as well and secondary data from Susenas, Podes and local data on education is also used to enrich the information. The finding of the research is that the role conducted by the local government, schools and society is not yet supporting the program to achieve the outcome. The conducted role of the local government, schools and society is only on the delivery mechanism that is to distribute PIP fund to the beneficiaries. Besides that, on the implementation of PIP, the monitoring role of the implementor agencies is not running optimally.
2018
T50262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hening Indreswari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) terhadap Angka Putus Sekolah (APTS) di Indonesia pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). PIP merupakan salah satu bentuk Conditional Cash Transfer (CCT) yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada siswa usia 6 - 21 tahun yang berasal dari keluarga miskin dan rentan dan diharapkan dapat membantu meringankan biaya sekolah yang harus ditanggung oleh siswa. Meskipun kewenangan pengelolaan SMA di Indonesia telah dilimpahkan kepada pemerintah provinsi sejak tahun 2017, namun penting untuk menganalisis pengaruh PIP pada level kabupaten/kota mengingat pelaksanaan PIP dikelola melalui kerjasama pemeritah pusat, pemerintah daerah dan satuan pendidikan. Analisis dilakukan menggunakan metode Fixed Effect pada data panel 514 kabupaten/kota di Indonesia dari tahun 2020 sampai 2022. Hasil estimasi menunjukkan bahwa bantuan PIP tidak signifikan berpengaruh terhadap APTS jenjang SMA di Indonesia. ......This research aims to analyze the effect of the Program Indonesia Pintar (PIP) assistance on the dropout rate in Indonesia at the Senior High School (SMA) level. PIP is one of Conditional Cash Transfer (CCT) provided by the central government to students aged 6 to 21 years who come from poor and vulnerable families and is expected to help reduce the school costs that students must bear. Even though since 2017 the authority to manage SMA in Indonesia has been delegated to the provincial government, it is important to analyze the impact of PIP at the district level considering that the implementation of PIP is managed through collaboration between the central government, regional government and education units. The analysis was carried out using the Fixed Effect method on panel data from 514 districts in Indonesia from 2020 to 2022. The estimation results show that PIP assistance has no significant effect on dropout rate at the high school level in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library