Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvo Ismail
Abstrak :
Salah satu bentuk layanan terpenting dalam teknologi selular adalah adanya ketersediaan area cakupan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pengembangan area cakupan bisa dilakukan dengan cara menambah jumlah Base Station baru. Untuk mengatasi kendala-kendala non teknis yang ada dalam pembangunan Base Station baru di kota-kota besar seperti di wilayah Jakarta, maka bisa dilakukan dengan cara membangun Base Station Indoor Coverage. Base Station Indoor Coverage adalah jenis Base Station yang area cakupannya hanya meliputi gedung-gedung tertentu saja dimana Base Station tersebut dibangun. Dengan dibangunnya Base Station Indoor maka lokasi serta jumlah pelanggan dan spesifikasi layanan yang diharapkannya bisa menjadi lebih jelas. Karena pembangunan BS indoor merupakan sebuah investasi perusahaan, maka perlu dilakukan analisa terhadap tingkat efektifitasnya untuk mendapatkan masukkan bagi pengambilan keputusan dibangun atau tidaknya sebuah BS indoor pada gedung dengan spesifikasi tertentu, atau spesifikasi gedung yang seperti apa yang harus didahulukan pembangunan BS indoor nya. Analisa tingkat efektifitas pembangunan BS indoor bisa dilakukan dengan berbagai metoda, salah satunya dengan menggunakan metoda analisa tekno-ekonomi yang memasukkan parameter pengelompokkan jenis gedung, perhitungan profitability indicator, serta asumsi revenue berdasarkan trafik gedung sejenis yang sudah ada BS indoor nya. BS indoor yang dijadikan acuan adalah BS indoor dari operator PT Telkomsel, dan perhitungan yang akan dilakukan adalah untuk wilayah Jakarta. Dengan menggunakan analisa tekno-ekonomi ini, keputusan pembangunan BS indoor diharapkan menjadi lebih tepat.
One of the most important things on cellular technologies is availability of network coverage to satisfy the customers. By build the new base station expects the network coverage area can be enlarged, but some of barrier has been identified on build new base station whether technically and non-technically. To eliminate the non-technically problem in the big city such as at Jakarta, resolve by built the indoor coverage base station. Indoor coverage base station is kind of base station which will serve the customer on that building itself. Advantages of this base station are to identify the number of customer and specifics of service clearly. Related to investment analysis, further calculation of profitability indicator it must done on first step as a guideline for management to decided the building locations and building types for the new indoor coverage base stations. In case analysis study of build the new indoor coverage base station did by techno-economic analysis method which include the parameter of building type, profitability indicator calculation, and revenue assumption compare to the current similar building type which have the indoor coverage base station at Jakarta which operated by PT Telkomsel. Conclusion of this techno-economic analysis is to assist the management to choose the right decision on build the new indoor coverage base station.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T24382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulie Erdawati
Abstrak :
ABSTRAK
Perekonomian dunia memasuki babak baru saat mata uang bersatu Uni Eropa (UE), yaitu Euro, diluncurkan pada tanggal 1 Januari 1999 lalu. Sejak tanggal tersebut hingga tahun 2001, Euro mulai diperdagangkan secara terbatas (dalam bentuk elektrik, belum ada bentuk fisiknya seperti uang kertas dan uang logam) dalam transaksi perbankan, pasar uang dan valuta asing antarnegara UE dan juga antarkawasan LTE dengan negara lain di dunia.

Kehadiran Euro ini selain diharapkan memberikan manfaat bagi ke-11 negara anggotanya seperti meningkatkan kemakmuran bagi setiap segmen masyarakat UE-11 (baik pengusaha, konsumen, dan pekerja), memudahkan berinvestasi, dan lain-lainnya; juga diharapkan dapat berdampak bagi negara lain, seperti Indonesia. Dampak yang dapat dirasakan dengan kehadiran Euro misalnya penghematan biaya konversi mata uang dalam transaksi perdagangan yang dilakukan para pengusaha. Dampak lain yang secara khusus dirasakan dunia perbankan misalnya dengan penghematan biaya administrasi akibat memiliki banyak rekening nostro, pengontrolan, dan pemanfaatan dana yang tersimpan sebagai saldo minimal (minimal balance) pada nostro yang dimiiikinya untuk dialokasikan bagi investasi lainnya.

Namun, dampak efisiensi biaya yang diharapkan dapat dirasakan perbankan di. indonesia tidak begitu signifikan besarnya. Hal ini disebabkan karena berbagai kendala yang melanda perbankan Indonesia (secara khusus) dan negara Indonesia (secara luas). Kendala yang melanda negara Indonesia saat penelitian dilakukan adalah: kondisi politik masih labil dengan pergantian pemerintahan yang belum begitu solid kinerjanya. Kendala lain dilihat dari kondisi sektor rill dan manufaktur yang sangat terpuruk dengan terapresiasinya Dolar Amerika terhadap Rupiah dan tingginya tingkat bunga pinjaman yang membuat para pengusaha sulit untuk mempertahankan usahanya. Sektor perbankan sendiri cukup merasakan imbas dan kendala makro ini, karena bank harus merekapitalisasi struktur permodalan sehingga dapat memiliki rasio kecukupan modal (CAR) minimal 4%, harus menderita negative spread akibat tingginya tingkat suku bunga tabungan saat penelitian dilakukan. Keadaan tersebut membuat dampak Euro tidak begitu dirasakan manfaatnya bagi dunia perbankan Indonesia. Misalnya saja, upaya 2 bank nasional yang dijadikan obyek penelitian untuk meminimalisasi beban operasionalnya dengan menutup beberapa rekening nostro yang dimiliki tetap tidak dapat menutupi kerugian akibat tingginya beban utama yang barus dipikul bank akibat banyaknya bunga yang harus dibayarkan kepada nasabah; sedangkan pendapatan bank dan kredit yang dikucurkan sangat kecil. Hal ini disebabkan karena kredit yang telah dikucurkan sebagian besar macet. Berpengalaman dan kondisi tak menyenangkan itu, kedua bank obyek penelitian sangat berhati-hati dalam mengucurkan kredit, bahkan Bank AA (bank swasta nasional) tidak mengucurkan kreditnya selama tahun 1998 dan 1999 yang lalu. Dengan demikian, bank harus mengalami kerugian yang jauh leblh besar bila dibandingkan dengan efisiensi biaya yang dikontribusikan oleh kehadiran Euro. Keadaan ini makin diperkuat dari hasil data perhitungan dengan menggunakan teori Return dan Profitability Ratio dan Hempel, serta Operating Expense Ratio dari Fraser dan Fraser.

Hal lain yang membuat kehadiran Euro belum populer di kalangan masyarakat dunia bahkan di Indonesia, adalah belum hadirnya bentuk fisik sehingga pemasyarakatan Pemakaian Euro belum maksimal. Selain itu, mata uang Amerika Serikat masih Menunjukkan dominasi yang kuat saat penelitian ini dilakukan. Lebih lanjut, rentang waktu dari Euro dihadirkan secara formal dengan saat penelitian dilakukan relatif dekat, sehingga sulit untuk melihat kemampuan mata uang ini untuk menggeser dominasi Dolar Amerika yang telah lama hadir dan diakui serta dijadikan patokan dalam perdagangan dunia. Selain itu, ketidakmengertian pejabat bank mengenai mekanisme transaksi pencatatan pengirirnan luar negeri menghambat pensosialisasian mata uang Euro di negara ini.

Namun penulis masih yakin akan kemampuan mata uang Euro ini di masa depan dengan melihat bahwa perdagangan luar negeri Indonesia dengan negara-negara di kawasan UE-11 cukup signifikan besarnya. Namun secara kuantitatif angka tersebut tidak terlihat karena transaksi tersebut biasanya menggunakan mata uang Dolar Amerika sebagai alat pembayarannya. Hal ini disebabkan karena mata uang Euro belum diperlakukan sebagai obligatory currency di negaranya sendiri.
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T1675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Adi Putra
Abstrak :
Skripsi ini secara keseluruhan ingin meneliti pengaruh struktur modal dengan variabel-variabel keuangan (termasuk nilai perusahaan) dalam perusahaan yang listing di Indonesia. Pengaruh ini nantinya akan memberikan gambaran tentang seberapa penting aspek struktur modal bagi kinerja keuangan perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan ini diestimasi melalui aspek likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan nilai perusahaan. Untuk membantu memenuhi tujuan tersebut, Penelitian ini menggunakan dua model. Model pertama meliputi nilai perusahaan sebagai variabel dependen dan struktur modal sebagai variabel independen. Pada model kedua, struktur modal berperan sebagai variabel dependen serta memiliki sembilan variabel independen yang terdiri dari rasio likuiditas (current ratio, quick ratio,dan times interest earned), rasio solvabilitas aset (debt-to-total assets ratio), rasio profitabilitas (profit margin, return on equity,dan return on assets), dan return saham perusahaan-perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia selama periode 2002-2007. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan jenis hypotesis testing. Hasil penelitian menun jukkan bahwa pada model pertama, nilai struktur modal memiliki hu bungan negatif dan signifikan dengan nilai perusahaan. Pada model kedua, variabel yang signifikan mempengaruhi struktur modal perusa haan adalah times interest earned (berhubungan negatif), debt to total asset ratio (berhubungan positif), return on equity (berh ubungan positif), dan return on asset (berhubungan negatif). Sedan gkan yang tidak signifikan mempengaruhi struktur modal adalah current ratio (berhubungan negatif), quick ratio (berhubungan negatif), profit margin (berhubungan negatif), dan return saham (berhubungan positif).
In general, this thesis discuss about how capital structure correlates with financial variables (including value of the firm) for listed compa nies in Indonesia. Finally, the correlations will give us an information about how important capital structure affecting corporate financial performances, which include liquidity, solvability, profitability, and value of the firm. In order to meet its objective, this thesis use two models. First model contain correlation between value of the firm (as dependent variable) and capital structure (as independent variable), while the second model contain correlation among capital structure (as dependent variable) with liquidity ratios (current ratio, quick ratio,dan times interest earned), assets solvability ratio (debt-to-total assets ratio), profitability ratio (profit margin, return on equity,dan return on assets), and stocks return for listed companies in Indonesian Stocks Exchange during 2002-2007. This research is a quantitative research with hypotesis testing. Our research discover that in the first model, capital structure does not have significant influence over the value of the firm and negatively correlated with it. In second model, our research discover that current ratio, quick ratio, times interest earned, profit margin, and return on assets are negatively correlated with the value of the firm while debt total assets, return on equity, and stocks return are positively correlated with the value of the firm. We also discover that times interest earned, debt to total assets ratio, return on assets, and return on equity have significant influence over the value of the firm. While the current ratio, quick ratio, profit margin, and stocks return has not significantly influence the value of the firm.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Evi Lidwina Br
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang melakukan akuisisi tahun 2016 hal ini disebabkan karena melihat pada tren perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi yang semakin meningkat. Pengukuran kinerja keuangan menggunakan rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage, rasio arus kas. Profitabilitas diukur melalui return on assets, return on equity dan gross profit margin, serta likuiditas diukur melalui current ratio, debt ratio dan cash equivalent to total assets. Rasio arus kas diukur dengan cash generated from net cash flow from operating activities to profit after tax dan rasio leverage diproksikan dengan debt to equity ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuisisi yang dilakukan tidak memiliki pengaruh yang signifikan dimana tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rasio kinerja keuangan perusahaan baik pada rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio arus kas tetapi pada beberapa perusahaan terdapat perbedaan yang signifikan setelah dilakukannya akuisisi. ......This study aims to analyze the acquisition of the financial performance of companies listed on the Indonesia Stock Exchange that made acquisitions in 2016 this is due to the increasing trend of companies conducting mergers and acquisitions. Measurement of financial performance using profitability ratios, liquidity ratios, leverage ratios, cash flow ratios. Profitability is measured through the return on assets, return on equity and gross profit margin, and is measured by the current ratio, debt ratio and cash equivalents to total assets. Cash flow ratio is measured by cash generated from net cash flow from operating activities to profit after tax and leverage ratio is proxied by debt to equity ratio. The results showed that the acquisition did not have a significant effect where there was no significant difference to the financial ratios both in profitability ratios, liquidity ratios, leverage ratios, and current ratios but in some companies there were significant differences after observation.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Rahmawati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur secara empiris apakah rasio keuangan, karakteristik obligasi (nilai nominal obligasi, jangka waktu obligasi, ketersediaan jaminan dan sinking fluid, jenis obligasi (callable dan subordinasi, jenis industri), dan kualitas audit laporan keuangan berpengaruh signifikan dalam memprediksi rating obligasi di Indonesia. Rasio keuangan yang digunakan sebagai variabel bebas adalah rasio pencakupan (terdiri dari rasio cakupan bunga (EDIT interest coverage ratio), EBITDA interest coverage ratio, fixed charge coverage ratio); rasio hutang (berupa rasio hutang terhadap ekuitas, rasio hutang jangka panjang terhadap total kapitalisasi, rasio total hutang terhadap total kapitalisasi); rasio likuiditas (rasio lancar, rasio uji cepat); rasio profitabilitas (rasio pengembalian aktiva, pretax return on permanent capital, rasio pendapatan dari operasi terhadap total penjualan); rasio arus kas terhadap hutang (rasio arus kas terhadap kewajiban tidak lancar, rasio arus kas terhadap total kewajiban, rasio dana dari operasi perusahaan terhadap total kewajiban, free operating cash flow to total debt); rasio efisiensi (rasio perputaran aktiva, rasio perputaran piutang); ukuran asset perusahaan, volatilitas laba, volatilitas arus kas operasi dan volatilitas rasio pengembalian aktiva. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik regresi ordered probit model. Model ini digunakan karena secara teoritis merupakan metode yang paling tepat digunakan sesuai dengan karakteristik variabel depended (yaitu rating obligasi) yang merupakan variabel yang mempunyai skala ordinal. Artinya kategori dalam skala tersebut selain berfungsi sebagai skala nominal (pembeda) juga menunjukkan urutan/peringkat, di mana jarak antar peringkat tersebut tidak harus sama. Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel bebas berupa rasio keuangan yang berpengaruh dalam memprediksi rating obligasi adalah ukuran asset (ASSET), rasio lancar (CR), rasio hutang terhadap ekuitas (DER), rasio cakupan bunga (EBITCov), rasio arus kas dari operasi perusahaan terhadap total kewajiban (FOPD), volatilitas laba (KoefLaba), rasio hutang jangka panjang terhadap total kapitalisasi (LDCR), rasio uji cepat (QR), dan perputaran piutang (RTO). Variabel bebas berupa karakteristik obligasi yang berpengaruh terhadap rating obligasi adalah variabel ketersediaan jaminan (JAMN), ketersediaan sinking fund (SINK) dan jenis industri. Sedangkan kualitas audit laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap rating obligasi. Ketepatan prediksi rating obligasi dengan menggunakan model ordered probit dalam penelitian ini adalah sebesar 61,80% (55 obligasi dari jumlah observasi sebanyak 89 obligasi). Namun, apabila dilakukan toleransi ketidaktepatan prediksi sebesar 1 peringkat maka besarnya % ketepatan prediksi rating obligasi dalam penelitian ini adalah 85,39% (76 obligasi dari jumlah observasi sebanyak 89 obligasi). Dengan demikian dapat disimpulkan penggunan rasio keuangan dan karakteristik obligasi untuk prediksi rating obligasi melalui orderdered probit model ini dapat menghasilkan prediksi rating obligasi yang mempunyai tingkat ketepatan prediksi yang cukup tinggi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T 17513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Cholis
Abstrak :
[ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) secara individual maupun secara bersama- bersama terhadap profitabilitas (Ratio of Return on Asset (ROA)) pada bank syariah. Penelitian ini menggunakan metode analisa Uji Kausalitas Granger dan Model Vektor Otoregresif dengan bantuan program Eviews 7. Selanjutnya, dilakukan pengujian ekonometrik dan pengujian statistik untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas (independent) yaitu Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap variabel terikat (dependent) yaitu profitabilitas (ROA) Bank Syariah. Sampel data yang digunakan dalam penelitian, yaitu data rasio keuangan Bank Syariah pada periode Januari 2009 sampai dengan bulan Maret 2015 yang bersumber dari laporan publikasi Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu Statistik Perbankan Syariah. Dari penelitian ini ditemukan bahwa variabel ROA (pada dua bulan sebelumnya) berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA pada bulan t dengan hubungan yang terbalik. Variabel FDR, NPF dan BOPO (pada satu dan dua bulan yang lalu) baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada bulan t.
ABSTRACT
The purpose of this study is to know the influence of financing to deposit ratio (FDR), non performing financing (NPF), ratio of operational expenses to operational revenue (BOPO) in individually or together on profitability (ROA) in Islamic banks. This study use Granger causality test analysis method and vector autoregresif model with the help of Eviews 7 program. Furthermore, testing econometric and statistical tests to determine whether or not the influence of the independent variables, namely financing to deposit ratio (FDR), non performing financing (NPF), ratio of operational expenses to operational revenue (BOPO) to the dependent variable is the profitability (ROA) of Islamic banks. The sample data used in the study, i.e. data financial ratios Islamic bank in the period January 2009 to March 2015 derived from published reports of Bank Indonesia (BI) and Otoritas Jasa Keuangan (OJK), namely Islamic Banking Statistics. From this study it was found that the ROA variable (in the previous two months) significant effect on the ROA variable in particular with the inverse liaison. The variable of FDR, NPF and BOPO (at one and two months ago) in individually or together were no significant effect on the ROA variable in a given month., The purpose of this study is to know the influence of financing to deposit ratio (FDR), non performing financing (NPF), ratio of operational expenses to operational revenue (BOPO) in individually or together on profitability (ROA) in Islamic banks. This study use Granger causality test analysis method and vector autoregresif model with the help of Eviews 7 program. Furthermore, testing econometric and statistical tests to determine whether or not the influence of the independent variables, namely financing to deposit ratio (FDR), non performing financing (NPF), ratio of operational expenses to operational revenue (BOPO) to the dependent variable is the profitability (ROA) of Islamic banks. The sample data used in the study, i.e. data financial ratios Islamic bank in the period January 2009 to March 2015 derived from published reports of Bank Indonesia (BI) and Otoritas Jasa Keuangan (OJK), namely Islamic Banking Statistics. From this study it was found that the ROA variable (in the previous two months) significant effect on the ROA variable in particular with the inverse liaison. The variable of FDR, NPF and BOPO (at one and two months ago) in individually or together were no significant effect on the ROA variable in a given month.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library