Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ilman Armansyah
Abstrak :
Dalam kegiatan pembiayaan, bank syariah menggunakan sistem profit-loss sharing (PLS) seperti akad musyarakah atau mudharabah. Meskipun kedua akad ini dianggap adil, dalam literatur lain disebutkan bahwa kontrak ini memiliki dampak risiko yang relatif lebih tinggi daripada akad lainnya. Pembiayaan yang disalurkan berdasarkan akad-akad itu akan menjadi portofolio bank. Bank membutuhkan strategi diversifikasi yang tepat untuk portofolio pembiayaannya sehingga stabilitas bank dapat tetap terjaga. Diversifikasi sendiri rupanya berkaitan dengan konsentrasi pasar. Penelitian ini mencari tahu apakah pembiayaan berbasis PLS, diversifikasi akad pembiayaan, dan konsentrasi pasar memengaruhi stabilitas bank syariah. Selain itu, diselidiki bagaimana efek diversifikasi pada stabilitas bank syariah bervariasi tergantung pada tingkat konsentrasi pasarnya. Penelitian ini menggunakan unbalanced panel dengan periode 2011–2018 dari sampel bank syariah di Asia Tenggara. Hasil penelitian menemukan bahwa stabilitas bank syariah secara signifikan dipengaruhi oleh pembiayaan berbasis PLS, diversifikasi, dan konsentrasi pasar. Pembiayaan berbasis PLS membuat bank syariah lebih rentan atau kurang stabil. Sementara diversifikasi dan konsentrasi pasar meningkatkan stabilitas bank. Ini menjelaskan bahwa bank syariah dapat mengurangi pembiayaan PLS mereka pada diversifikasi portofolionya untuk meningkatkan stabilitas bank. Terakhir, diversifikasi pada tingkat konsentrasi pasar yang berbeda tidak memengaruhi stabilitas bank syariah di Asia Tenggara. ......In financing activities, Islamic banks use profit-loss sharing (PLS) such as musharakah or mudarabah contracts. Although both contracts are considered fair, in other literatures it is stated that these contracts have relatively higher risk impacts than other contracts. Financing disbursed based on those contracts will become bank's portfolio. Islamic banks need an excellent diversification strategy for their financing portfolios so that bank stability can be maintained. Diversification itself seems related to market concentration. This research examines whether PLS-financing, diversification of financing contract, and market concentration affect the stability of Islamic banks. In addition, it is investigated how the effect of diversification on the Islamic bank stability varies depending on the level of its market concentration. This research uses unbalanced panel for the 2011–2018 period from a sample of Islamic banks in Southeast Asia. The results found that Islamic bank stability significantly affected by PLS-financing, diversification, and market concentration. PLS-financing makes Islamic banks more vulnerable or less stable. While diversification and market concentration improve the stability. It explains that Islamic bank can reduce their PLS-financing on their portfolio diversification to improve their stability. Last, diversificaton on different level of market concentration doesn’t affect Islamic bank stability in Souteast Asia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Umi Hardinajati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran pembiayaan bagi hasil. Penelitian ini merupakan studi kasus pada Bank Syariah Mandiri (BSM) periode Juli 2003 sampai dengan Desember 2006. untuk menganalisis data digunakan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesemua variabel yaitu pendapatan dari pembiayaan bagi basil, pertumbuhan dana pihak ketiga, non performing financing dari pembiayaan bagi basil dan rate SWBI secara bersama-sama mempengaruhi pembiayaan bagi hasil. Keempat variabel tadi dapat menjelaskan variabel dependennya sebesar 99% dan sisanya 1% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk di dalam model. ......This research examine the factors that significantly affect the amount of supply profit loss sharing financing. This research represent case study at Bank Syariah Mandiri period July 2003 - Desember 2006. To analyze data used by multiple Tinier regression. The result shows that all of variables that are income from profit loss sharing, funds, non performing financing from profit loss sharing, and swbi rate by together can influence the amount of supply profit loss sharing financing. Fourth mentioned variables can explain dependent variable equal to 99% and the rest 1% can be explained by other variables which not enter in model.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristanto Nirboyo
Abstrak :
Bank dan lembaga keuangan yang berdasarkan syariah di Indonesia, baru diakomodir dan diberikan keleluasaan secara legal dengan diundangkannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian disempurnakan lagi dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992. Berkenaan dengan kepentingan perpajakan, sampai saat ini belum ada peraturan maupun ketentuan perpajakan yang mengatur secara spesifik mengenai transaksi keuangan yang dilakukan oleh perbankan syariah. Pendekatan yang diambil untuk pengenaan pajak atas transaksi keuangan syariah sampai dengan saat ini masih mengacu pada ketentuan perpajakan yang berlaku saat ini mengingat belum ada aturan perpajakan yang baru. Perdebatan mengenai perpajakan dalam kontrak keuangan syariah umumnya terjadi karena secara esensial kontrak keuangan syariah memiliki sejumlah perbedaan mendasar dibandingkan dengan kontrak dan skema produk keuangan bank konvensional. Produk perbankan syariah secara umum menerapkan prinsip bagi hasil, jual beli dan sewa/jasa. Hal ini disebabkan dalam sistem ekonomi Islam, pengenaan bunga pada pemberian pinjaman uang tidak diperkenankan, sehingga dalam aktivitas penyediaan jasa pembiayaan digunakan instrumen nisbah bagi hasil, marjin/keuntungan jual beli dan upah sewa. Tesis ini bertujuan untuk meneliti dan membahas produk dan jasa yang dijalankan oleh perbankan syariah dan aspek perpajakannya di Indonesia kemudian dibandingkan dengan Malaysia yang merupakan pelopor perbankan syariah di Asia Tenggara dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan membandingkan kondisi perbankan syariah di Indonesia dengan di Malaysia diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi terciptanya fair treatment ketentuan perpajakan atas produk dan jasa perbankan syariah dengan produk dan jasa perbankan konvensional sehingga disintermediasi pada lembaga keuangan dapat diminimalkan. Jika equal treatment dapat diwujudkan dan transaksi yang dijalankan oleh perbankan syariah tidak dikenakan pajak berganda maka diharapkan akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah di Indonesia serta dapat menarik minat investor asing, khususnya negara-negara dari Timur Tengah, untuk berinvestasi di Indonesia yang pada akhirnya akan menambah penerimaan negara.
Bank and finance institutions based on shariah in Indonesia have just been accomodated and provided facility legally by Law Number 7 Year 1992 concerning Banking which is a letter ammended by Law Number 10 Year 1998 concerning Amendment to Law Number 7 Year 1992. For the tax puspose, up to now there is no special tax regulation which regulate financial transaction conducted by shariah banking. The approach which is selected to tax treatment on shariah financial transactions up to now referring on the existing tax regulation because of no new tax regulation. Debate about taxation of shariah financial contracts commonly happen because essensially shariah financial contracts have the fundamental differences compared with financial product scheme of conventional bank. Product of shariah banking generally adopted profit and loss sharing principle, sales and purchase, lease/service. This is cause by the Islamic economic system, which is interest is not allowed for loan therefore activity for financing is use based on profit and loss sharing ratio, margin/gain of sales and lease fee. The aim of thesis is to research and discuss product and service which is conducted by shariah banking and its tax aspect in Indonesia which is a letter compared with Malaysia recognize us the first mover of shariah banking in South-East Asia furthermore the research use qualitative descriptive method. Having compared the condition of shariah banking in Indonesia and in Malaysia is expected as the feedback for the realization of fair tax treatment on product and service of shariah banking with the conventional banking ones therefore distortion in banking industry could be avoidable. If equal tax treatment could be realized and then the financial transaction conducted by shariah banking should not be tax twiced so this is expected to stimulus the growth and the development of shariah banking in Indonesia and also to attrack the foreign investor, specially middle east countries, for investment in Indonesia leading to increase of the state revenue.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T24499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Arvianto
Abstrak :
Data klaim asuransi kesehatan pada prakteknya memiliki karakter nominal klaim yang tidak selalu sama dengan manfaat yang tertera di polis, sehingga membuat nilai klaimnya menjadi fluktuatif dan mengakibatkan tidak mudah untuk memprediksi nilai klaim. Klaim untuk kejadian yang belum dilaporkan, termasuk klaim yang harus diprediksi nilainya dan dicadangkan. Klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan ke perusahaan atau dikenal dengan nama Incured But Not Reported (IBNR) dilakukan agar mencukupi untuk kewajiban pembayaran klaim dimasa depan. Besar atau kecilnya pembayaran klaim akan mempengaruhi hasil pendapatan yang dibukukan pada laporan pendapatan pada periode berjalan, sehingga pada akhirnya mempengaruhi laba rugi suatu perusahaan asuransi. Metode pencadangan Chain Ladder Klasik (CL) merupakan metode yang saat ini digunakan untuk mengestimasi cadangan klaim IBNR di PT. XYZ. Dalam karya akhir ini, akan digunakan metode Generalized Linear Model Smoothing Effect (GLMSE) sebagai pembanding metode CL untuk mengestimasi cadangan klaim. Hasil penelitian menunjukan model GLMSE mendapatkan hasil cadangan klaim dengan rata-rata yang lebih stabil dengan rata-rata lebih rendah 3.5% dari data akhir dibandingkan dengan metode Chain Ladder Klasik. ......Health insurance claim data in practice has a nominal character of a claim that is not always paid same as the benefits listed on the policy, it's depend the fee from medical provider under the benefit limits, thus making the value of claim amount to be fluctuating and the result is not easy to predict the real value of claim. Claims for unreported events, are claims to be predicted and to reserved. Claims that have been incurred but not yet reported to the company or otherwise known as Incured But Not Reported (IBNR) are made in order to be sufficient for the obligation to pay claims in the future. The large or small payment of claims will affect the revenue results which posted on the income statement in the current period, thus ultimately affect the profit and loss of an insurance company. The Classic Chain Ladder reserving method (CL) is current method to estimate IBNR claim reserving at PT. XYZ. In this final paper, we will use the Generalized Linear Model Smoothing Effect (GLMSE) method as a comparison of the CL method to estimate the claim reserve. The results show the GLMSE model obtains a claimed yield with a more stable average with 3.5% lower than the data compared to the Classic Chain Ladder method.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benri Sjach
Abstrak :
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis Perubahan Pola Bagi Hasil Rumah Makan Minang (RMM) di Jakarta dari pola musyarakah menjadi pola campuran dengan memfokus pada faktor-faktor yang menyebabkannya dan implikasi dari perubahan itu terhadap pengelolaannya. RMM yang sejak semula dikelola secara musyarakah kini berubah menjadi campuran yaitu campuran antara pola musyarakah dan konvensional. Dalam pola musyarakah, semua anggota terlibat adalah kerabat danbertanggung jawab penuh terhadap operasi perusahaan dan keuntungan dinikmati bersama dan kerugian ditanggung bersama pula dalam suatu pola bagi hasil (profit and loss sharing). Dalam pola campuran anggota dan pegawai (bukan kerabat) berbagi dalam tanggung jawab; dari sisi penghasilan anggota mengikuti pola bagi hasil sedangkan pegawai (bukan anggota) mengikuti pola penggajian konvensional. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan pola yang dianalisis adalah variabel ekonomi dan variabel sosial yang terkait dengan perubahan pola usaha RMM. Variabel ekonomi RMM menyangkut pendapatan, biaya, dan keuntungan usaha dan pola pembagiannya; sedangkan variabel sosial menyangkut pengaruh perubahan tersebut terhadap: perubahan peran para aktor RMM dan hubungan antar mereka, efisiensi dan efektivitas pengelolaan RMM, penghasilan anggota dan pegawai, dan pola pengambilan keputusan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif; data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam, pengamatan, dan kuesioner. Triangulasi dilakukan terhadap setiap data yang dikumpulkan dengan maksud memvalidasi data itu, hasilnya adalah data dengan validitas yang tinggi, kemudian kesimpulan ditarik dari data yang telah valid itu.
This research is aimed to analyze the Sharing Pattern Changing On the Rumah Makan Minang (RMM) in Jakarta, from Musyarakah (partnership) pattern to mixed pattern that focuses on factors that contribute to it and its implications on its management. RMM was first managed using Musyarakah and then changed into mixed pattern as a combination between Musyarakah and conventional pattern. In Musyarakah pattern members involved are relatives and fully responsible for any operational affairs of the company and profit and loss are shared equally in a pattern called profit-and-loss sharing. In mixed pattern members and employees (not relatives) share responsibilities; members apply profit-and-loss sharing in revenue whereas employees (not relatives) apply conventional payment of wages. Factors that contribute to pattern changing of which analyzed are economic and social variables, relating to business pattern changing in RMM. RMM economic variable includes revenue, cost and business profit and its sharing pattern; while social pattern includes effect of the changing on: the role changing among RMM actors and the relationship among them, efficiency and effectivity of RMM management, revenue for members and employees and the decision making pattern. This is a qualitative research; data are collected through deep interviews, observations and questionnaires. Triangulation applies on collected data by means of validating the data, resulting high-validated data and eventually conclusions can be drawn.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25554
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aminuddin
Abstrak :
This study aimed to analyze the implementation of mudaraba financing contract and its calculation methods for the profit and loss sharing within approach DSNMUI?s fatwa and sharia principles in BMT Al-Khairat Pekalongan. The results of this study aims to find answers to some questions in the problems and hoped to get the problem solving. Besides, the results of this study is expected to serve as the basis to fix any existing weaknesses in BMT "Al-Khairat" in the implementation of mudaraba financing contract. This study focuses on issues that became the center of public attention and customer BMT Al-Khairat namely the existence of the collateral policy related to fixed cost in the financing, the method of calculation for the profit and loss sharing, and capital policies. This study uses the approach of empirical juridical. The results of this study is that the collateral policy related to fixed cost in the financing of mudharabah contract is in accordance with DSN-MUI's fatwa, however this policy is not in accordance with the part of sharia principles. While the problems of the calculation method for the profit and loss sharing known that it?s not in accordance with DSN-MUI?s fatwa and sharia principles. And the problem of capital issues what is known that its policy is not flexible and are sticky, so in a certain condition, some mudharibs found some things that hurt the business. Good understanding of the concept of mudharabah caontract, implementation good monitoring and reporting systems, and innovating product of financing contract is part of the problem solving to be done by BMT Al-Khairat.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29903
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Zuliani
Abstrak :
Pembiayaan UKM adalah lebih baik jika diberikan dalam bentuk penyertaan atau ekuitas karena akan lebih mampu meningkatkan daya bertahan hidup UKM survivalship melalui proses belajar learning process dan mendorong inovasi. Lembaga Keuangan syariah idealnya menyediakan pembiayaan berbasis bagi hasil atau penyertaan untuk kegiatan usaha. Sayangnya, selama beberapa decade beroperasi, lembaga keuangan syariah LKS sangat sedikit menyediakan pembiayaan berbasis bagi hasil dan lebih mengandalkan pembiayaan berbasis margin seperti murabahah cost plus financing dan ijarah sewa . Pembiayaan berbasis ekuitas untuk UKM atau perusahaan pemula start up firm umumnya disediakan oleh perusahaan modal ventura dan sejenisnya.Penelitian ini mengevaluasi kelayakan penggunaan akad ijarah sewa konversi bagi LKS untuk meningkatkan pembiayaan berbasis bagi hasil atau penyertaan pada UKM. Akad ini diadaptasi dari model pembiayaan hutang konversi atau saham preferen konversi yang umumnya digunakan pada perusahaan modal ventura. Kontrak ijarah konversi merupakan kontrak penyewaan asset tetap untuk kegiatan usaha, dengan fitur dimana LKS dapat mengkonversi akad tersebut menjadi musyarakah dengan syarat tertentu. Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi apakah pembiayaan bagi UKM akan menghasilkan return yang lebih tinggi bagi LKS jika dilakukan dengan skenario akad ijarah sewa konversi dibandingkan menggunakan skenario akad murabahah atau musyarakah.Kinerja UKM diukur menggunakan laba akuntansi, arus kas operasi dan tingkat pemulihan arus kas. Analisis dilakukan dengan metode simulasi terhadap 9 sembilan sektor UKM di Indonesia. Ditemukan bahwa kinerja akad ijarah konversi selalu lebih unggul dibandingkan akad murabahah ketika kinerja keuangan UKM diukur menggunakan setiap ukuran kinerja UKM. Akan tetapi, pembiayaan dengan skenario akad ijarah konversi tidak selalu lebih unggul dibandingkan pembiayaan dengan akad musyarakah kecuali pada sektor bernilai tambah rendah seperti pertanian dan utilitas.
SME financing through equity scheme should increase survivalship of this sector and increase innovation. Ideally, Islamic financial institutions suppose to provide profit and losss sharing or equity for business financing. But for decades, this kind of financing is not much, that Islamic financial institutions have relied on margin based financing such as murabahah cost plus financing and ijarah rent financing . Meanwhile, equity financing for small and medium enterprise SME or start up firms is provided by venture capital firms and other private equity. Islamic financial institution need innovative contracts to provide equity based financing. The contract is adopted form convertible debt or convertible preferred stock in venture capital firms. The contact should comply toshariah rules and workable in marketpace.This reserch aims to analyze the feasibility of a new contract called as convertible contract, designed for SME rsquo s financing. Nature of the contract is a lease aggrement but convertible into equity or musyarakah. Financier hold the conversion right but in prederminted terms and condition. In this research we evaluate if the convertibeijarah contract would produce a higher return for financier compare to murabahah contract and compare to musyarakah contract. The analisis employed simulation method using financial performance of 9 sectors of Indonesian rsquo s SMEs as main input.Financial performance of SME rsquo s measured by three apporaches. They are accounting rate of return ARR , operating cash flow rate OCFR and cash recovery rate CRR . We found that if financial performance of Indonesian SMEs were measured by operating cash flow rate, the convertible ijarah contract outperformed the murabahah contract for all sectors but did not outperform the musyarakah contract, except for low margin sectors like farming and utility. However, if financial performance of Indonesians SMEs were measured by a long term economic performance, CRR, we found that a the convertible ijarah contract outperformed the murabahah contract and musyarakah contract almost for all sectors.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
D2250
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afiya Khairunnisa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor spesifik-bank, proporsi pembiayaan bagi hasil, dan makroekonomi terhadap tingkat Non-Performing Financing pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel EGLS. Penelitian ini menggunakan data laporan publikasi dari BPRS beraset besar sebagai model 1 dan 153 BPRS sebagai model 2 untuk mengestimasi pengaruh faktor-faktor tersebut. Faktor spesifik-bank yang digunakan adalah rasio kecukupan modal bank, rasio efisiensi bank, Financing to Deposit Ratio, dan pertumbuhan pembiayaan. Proporsi pembiayaan bagi hasil diukur melalui rasio Profit-Loss Sharing. Sementara, faktor makroekonomi terdiri dari inflasi dan pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada model 1, rasio efisiensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat NPF. Sedangkan pertumbuhan pembiayaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat NPF. Sedangkan, pada model 2, rasio efisiensi bank, rasio FDR, dan inflasi berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat pembiayaan bermasalah. ......This study aims to analyze the effect of bank-specific factors, the proportion of profit-sharing financing, and macroeconomics on the level of Non-Performing Financing in Islamic Rural Banks (BPRS). The method used in this study is EGLS panel data regression. This study uses published report data from BPRS with large assets as model 1 and 153 BPRS as model 2 to estimate the influence of these factors. The bank-specific factors used are the bank's capital adequacy ratio, bank efficiency ratio, Financing to Deposit Ratio, and financing growth. The proportion of profit sharing financing is measured through the Profit-Loss Sharing ratio. Meanwhile, macroeconomic factors consist of inflation and Gross Domestic Product (GDP) growth. The results of this study indicate that in model 1, the efficiency ratio has a positive and significant effect on the level of NPF. While financing growth has a negative and significant effect on the NPF level. Whereas in model 2, bank efficiency ratios, FDR ratios, and inflation have a significant positive effect on the level of non-performing financing.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrida Indah Ayu Lestari
Abstrak :
Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembiayaan bagi hasil akad mudharabah dan akad musyarakah terhadap Non-Performing Financing bank syariah di Indonesia. Studi ini menggunakan jenis panel data seimbang (balance panel data), dari 40 bank syariah di Indonesia, yaitu Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dengan jumlah observasi sebanyak 800 dalam periode per kuartal tahun 2016-2020. Dengan menggunakan pendekatan random effect model (REM), hasil dari studi ini menunjukkan bahwa akad mudharabah dan musyarakah memiliki pengaruh signifikan linear dan non-linear terhadap Non-Performing Financing. Pengaruh signifikan non-linear pada akad mudharabah membentuk huruf U, sedangkan pada akad musyarakah membentuk huruf U terbalik. Lebih lanjut, akad mudharabah memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan akad musyarakah ketika proporsi pembiayaan keduanya mengalami peningkatan pada titik optimum tertentu. SIZE dan ROA memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap Non-Performing Financing, inflasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Non-Performing Financing. FDR dan Exchange Rate memiliki pengaruh tidak signifikan positif dan GDP memiliki pengaruh tidak signifikan negatif terhadap Non-Performing Financing. Serta, BPRS memiliki kecenderungan lebih besar berpengaruh terhadap Non-Performing Financing dibandingkan BUS di Indonesia. ......This study aimed to identify the effect of mudharabah and musyarakah contract revenue on Non-Performing Financing of Sharia Banks in Indonesia. This study used a balanced panel data type of 40 sharia banks in Indonesia, consisting of Sharia Commercial Bank (BUS) and Sharia Citizens Bank (BPRS) with a total of 800 observations in the period of 2016-2020. By applying a random effect model (REM) approach, the results of this study showed that mudharabah and musyarakah contracts had significant linear and non-linear influences on Non-Performing Financing. The significant non-linear influence on the mudharabah contract formed U shaped, while the musyarakah contract formed the inverted U shaped. Additionally, mudharabah contracts had greater risks than musyarakah contracts when the proportion of both financing increased at a certain optimal point. SIZE and ROA displayed a negative significant influence on Non-Performing Financing, as inflation also had a negative significant influence on Non-Performing Financing. FDR, Exchange Rate had a positive insignificant and GDP had a negative insignificant influence on Non-Performing Financing. Furthermore, BPRS was shown to have a tendency in influencing Non-Performing Financing compared to BUS in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>