Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khairunnisa
"Pendidikan jenjang profesi dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang benar untuk menjadi perawat yang profesional. Namun ditemukan banyak faktor yang dapat memicu stres selama proses pembelajaran praktik klinik, karena mahasiswa dituntut untuk dapat memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan akuntabel. Spiritualitas sebagai salah satu sumber koping yang memiliki aspek makna dan tujuan hidup serta keyakinan spiritual yang dikemukakan mampu mengurangi stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat spiritualitas dengan tingkat stres mahasiswa reguler program profesi ners FIK UI tahun akademik 2018/2019. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dan pendekatan secara cross-sectional, Penelitian ini memiliki 99 responden mahasiswa reguler program profesi ners FIK UI dengan menggunakan metode total sampling. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa Spirituality Attitude and Involvement List (SAIL) dan Perceived Stress Scale (PSS). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat spiritualitas dan tingkat stres dengan arah korelasi negatif dan memiliki kekuatan sedang (p = 0,031; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan agar mahasiswa keperawatan dapat meningkatkan spiritualitasnya dengan menjalin hubungan baik dengan orang lain, lingkungan sekitar, dan dengan Tuhan atau kekuatan yang lebih tinggi.

Professional level education is needed to improve the knowledge, skills and attitudes to become professional nurses. However, there are many factors that can overcome stress during the clinical practice learning process, because students are required to be able to provide nursing care directly and accountably. Spirituality as a source of coping that has aspects of the meaning and purpose of life and the beliefs expressed can help deal with stress. This study aims to determine the relationship between the level of spirituality and the stress level of regular student profession programs FIK UI academic year 2018/2019. The design of this study used a descriptive correlative and cross-sectional design. This study had 99 respondents of regular student profession programs FIK UI using the total sampling method. The questionnaires used in this study included a List of Attitudes and Engagement Spirituality (SAIL) and Perception Stress Scale (PSS). The results of this study indicate the relationship between spirituality level and stress level with negative direction and have moderate strength (p = 0.031; α = 0.05). This research increases so that nursing students can improve their spirituality by establishing good relations with other people, the environment, and with God or a higher power."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jordy Oktobiannobel
"Pendahuluan: Role Model dalam pendidikan kedokteran tidak hanya penting dalam meningkatkan pembelajaran, tetapi juga memengaruhi pilihan tempat tinggal dan karir mahasiswa. Karir mahasiswa kedokteran yang dapat dipilih salah satunya adalah menjadi dokter spesialis. Saat ini 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis dan studi memperlihatkan role model memiliki pengaruh dalam pilihan karir dokter spesialis. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap role model dan pemilihan karir dokter spesialis.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan alat ukur kuesioner yang diadaptasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Harun dkk. Instrumen telah melalui tahapan validasi, dimulai dari tahap telaah ahli oleh 6 panel ahli dan wawancara kognitif kepada 10 mahasiswa, Berikutnya dilakukan uji pilot kepada 30 mahasiswa dan analisis faktor yang melibatkan 170 mahasiswa, untuk kemudian dilakukan analisis kuantitatif untuk mengukur atribut persepsi role model yang berpengaruh pada pilihan karir dokter spesialis.
Hasil: Berdasarkan analisis faktor didapatkan 11 indikator persepsi mahasiswa terhadap dosen sebagai role model dan didapatkan seluruh faktor valid dengan faktor loading >0,45 dan reliabel dengan cronbach alpha 0,875. Terdapat 3 indikator persepsi dengan skor tertinggi, yaitu cara mengajarkan materi yang sulit agar dapat dimengerti, keterampilan klinis dan pengetahuan klinis. Hasil uji statistik memperlihatkan hubungan antara memiliki role model dengan keinginan memilih karir dokter spesialis (p value <0,05), terdapat hubungan antara cara dosen menghargai junior/mahasiswa, cara mengajarkan materi yang sulit agar dapat dimengerti dan keterampilan klinis dosen dengan mahasiswa memiliki role model (p value <0,05), serta terdapat hubungan antara cara dosen merespon kebutuhan mahasiswa dan keterampilan klinis dosen dengan keinginan memilih karir dokter spesialis (p value <0,05).
Kesimpulan: Penelitian ini memperlihatkan persepsi mahasiswa dalam mempertimbangkan pemilihan role model menunjukkan indikator keterampilan klinis secara konsisten selalu muncul baik dalam skoring kuesioner, maupun analisis statistik. Penelitian ini juga telah menghasilkan suatu kuesioner yang valid dan reliabel.

Introduction: Role models in medical education are not only important in improving learning, but also influence students' choices of residence and career. One of the careers that medical students can choose is to become a specialist doctor. The current condition of Indonesia is that 30 provinces still lack specialist doctors and several literatures show that role models have an influence on the career choices of specialist doctors. The purpose of this study was to see the relationship between students' perceptions of role models and the choice of specialist doctor careers.
Method: This study used a cross-sectional design with a questionnaire measuring instrument adapted from previous research conducted by Harun et al. which were validated through various stages, starting from expert review by 6 expert panels and cognitive interviews with 10 students. Then a pilot test was conducted on 30 students and factor analysis was conducted involving 170 students, of which the data was then subjected to quantitative analysis to measure the role model perception attributes that influence the career choices of specialist doctors.
Result: Based on factor analysis, 11 indicators of student perceptions towards lecturers as role models were obtained, all factors were valid with loading factors >0.45 and reliable with a Cronbach alpha of 0.875. There were 3 perception indicators with the highest scores, namely how to teach difficult material so that it can be understood, clinical skills and clinical knowledge. The results of statistical tests showed a relationship between having a role model and the desire to choose a specialist doctor career (p value <0.05), there was a relationship between the way lecturers respect juniors/students, how to teach difficult material so that it can be understood and the clinical skills of lecturers with students having role models (p value <0.05), and there was a relationship between the way lecturers respond to student needs and the clinical skills of lecturers with the desire to choose a specialist doctor career (p value <0.05).
Conclusion: This study shows that clinical skills indicators consistently appears, both in questionnaire scoring and statistical analysis, as a factor which relates to students' perceptions in considering a role model. This study has also produced a valid and reliable questionnaire.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anasthasya Amanda
"Mahasiswa merupakan salah satu populasi yang berisiko memiliki kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk dapat diatasi dengan menerapkan sleep hygiene yang adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesadaran dan praktik sleep hygiene dengan kualitas tidur mahasiswa profesi ners di dua institusi yang menyelenggarakan program profesi ners di Jakarta dan Depok. Desain penelitian menggunakan analitik korelatif - cross sectional yang melibatkan 120 mahasiswa profesi ners yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Peneliti menggunakan kuesioner Sleep Belief Scale, Sleep Hygiene Index, and Pittsburgh Sleep Quallity Index untul mengukur variabel kesadaran tentang sleep hygiene, praktik sleep hygiene, dan kualitas tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kesadaran sleep hygiene dengan kualitas tidur (p=0,807, α= 0,05). Akan tetapi, terdapat hubungan yang bermakna antara praktik sleep hygiene dan kualitas tidur dengan kekuatan korelasi sedang (p< 0,001, α=0,05, r=0,417). Penerapan praktik sleep hygiene yang baik mengunakan sleep hygiene diary perlu dirancang dan diprogramkan sebagai bagian dari intervensi keperawatan untuk meningkatkan kualitas tidur dalam asuhan keperawatan kepada pasien.
The adequate sleep hygiene practice can reduce poor sleep quality. This study aimed to determine the relationship sleep hygiene awareness and practice to sleep quality among nursing professional students at two institutions on Jakarta and Depok. This study was correlative analytics with a cross-sectional approach that involved 120 nursing students in the professional practice stage who selected by simple random sampling. This study used the Sleep Belief Scale, Sleep Hygiene Index, and Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire to measure awareness of sleep hygiene, practices of sleep hygiene and sleep quality. Results showed that there was no significant correlation between sleep hygiene awareness and sleep quality (p=0,807, α= 0,05). However, sleep hygiene practice had moderately significant correlation to sleep quality (p< 0,001, α=0,05, r=0,417). Application of adequate and best sleep hygiene practices using sleep hygiene diary needs to develop and to plan as a nursing intervention for improving sleep quality in nursing care toward patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Demira Kodratiah
"Latar Belakang: Kepercayaan diri merupakan aspek yang penting dan harus dimiliki oleh mahasiswa profesi dalam melakukan suatu prosedur, terutama dalam bidang kedokteran gigi anak yang mencakup banyak prosedur khusus dan dibutuhkan banyak pengalaman. Adanya perubahan metode pembelajaran menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada masa pandemi COVID-19 di akademik dapat berdampak pada tingkat kepercayaan diri mahasiswa profesi dalam pembelajaran klinis di unit kedokteran gigi anak. Tujuan: Mengetahui persepsi kepercayaan diri mahasiswa profesi tahun pertama dalam pembelajaran klinis di unit kedokteran gigi anak pada masa pandemi
COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan studi analisis cross sectional dan dilakukan kepada 63 orang mahasiswa profesi kedokteran gigi tahun pertama yang telah melewati stase Ilmu Kedokteran Gigi Anak (IKGA) dengan menggunakan kuesioner melalui Google Form yang terbagi menjadi tiga domain pertanyaan, yaitu keterampilan klinis, manajemen pasien, dan
pengembangan profesional dan pengelolaan klinis. Pengukuran kepercayaan diri menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) diwakili dari poin '0' tidak percaya diri sama sekali dan '10' penuh percaya diri. Hasil Penelitian: Dari total 63 responden, keseluruhan analisis kepercayaan diri yang
dinilai positif dengan median VAS ≥ 5. Rata-rata median VAS pada keterampilan klinis 7.83±0.83 (range=2–10; n=63; 100%) manajemen pasien 7.83±0.83 (range=2–10; n=63; 100%), dan pengembangan profesional serta pengelolaan klinis 8,37±0.51 (range=2–10; n=63; 100%). Kesimpulan: Secara keseluruhan, mahasiswa profesi tahun pertama kedokteran gigi Universitas
Indonesia memiliki kepercayaan diri dalam pembelajaran klinis di unit kedokteran gigi anak pada masa pandemi COVID-19.

Background: Self-confidence is an important aspect and must be owned by professional students
in carrying out a procedure, especially in the field of pediatric dentistry which includes many
special procedures and requires a lot of experience. The change in learning methods to Distance
Learning during the COVID-19 pandemic in academics can have an impact on the level of
professional student confidence in clinical learning in the pediatric dentistry unit. Objective: To
find out the perception of self-confidence of first-year professional students in clinical learning in
the pediatric dentistry unit during the COVID-19 pandemic. Methods: This study used a crosssectional
analysis study and was conducted on 63 first-year dental professional students who had
passed the Pediatric Dentistry stage by using a questionnaire via Google Form which was divided
into three domain questions, namely clinical skills, patient management , and professional
development and clinical governance. Self-confidence is measured by Visual Analog Scale (VAS)
which is represented from the point '0' is not confident at all and '10' is full of confidence. Results:
From a total of 63 respondents, the overall confidence analysis was assessed as positive with
median VAS ≥ 5. Median VAS mean in clinical skills 7.83 ± 0.83 (range = 2–10; n = 63; 100%)
patient management 7.83 ± 0.83 (range=2–10; n=63; 100%), and professional development and
clinical management 8.37±0.51 (range=2–10; n=63; 100%). Conclusions: Overall, first year
professional students of dentistry at the University of Indonesia have confidence in clinical
learning in the pediatric dentistry unit during the COVID-19 pandemic.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library