Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abid Hafizh Muhammad
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh komitmen profesional dan sosialisasi antisipatif terhadap perilaku whistleblowing pada mahasiswa akuntansi di FEB UI. Data yang telah berhasil dikumpulkan akan diolah menggunakan multiple regression di SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen Profesional dan Sosialisasi Antisipatif mempengaruhi perilaku Whistleblowing pada mahasiswa akuntansi di FEB UI, yaitu semakin besar Komitmen Profesional dan Sosialisasi Antisipatif, semakin besar perilaku mahasiswa untuk melakukan Whistleblowing.
This research aims to obtain empirical evidence regarding the influence of professional commitment and anticipatory socialization towards whistleblowing among undergraduate accounting students, specifically, to those who are enrolled as a student in FEB UI. The collected data will be analyzed using multiple regressions using SPSS version 23. The results indicated that professional commitment and anticipatory socialization affect whistleblowing intentions among undergraduate accounting students in FEB UI, suggesting that the higher the professional commitment and anticipatory socialization, the higher the intentions to blow a whistle among the students.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S66621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Nurdianawati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji persepsi pegawai atas unethical behaviour dengan variabel moral intensity, ethical decision making dan professional commitment terhadap whistleblowing intention, dengan menggunakan SEM-Lisrel melalui survei terhadap 268 PNS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moral intensity dan professional commitment berhubungan positif baik dengan ethical decision making maupun whistleblowing intention, namun ethical decision making berhubungan negatif dengan whistleblowing intention serta tidak memediasi hubungan moral intensity-whistleblowing intention dan professional commitment-whistleblowing intention. Kami menyarankan penelitian berikutnya untuk memperluas sampel dan mengeksplorasi faktor lain yang dapat mendorong whistleblowing intention. Hasil ini memberikan masukan yang mendukung kebijakan dan sistem pengaduan lebih efektif di lingkungan pemerintahan dengan memahami faktor mana yang lebih berpengaruh terhadap niat pegawai melakukan pengaduan.
ABSTRACT
This study aims to examine employee perceptions of unethical behavior with variables of moral intensity, ethical decision making and professional commitment to whistleblowing intention, using SEM-Lisrel through a survey of 268 civil servants. The results showed that moral intensity and professional commitment were positively related both to ethical decision making and whistleblowing intention, but ethical decision making was negatively related to whistleblowing intention and did not mediate the relationship between moral intensity-whistleblowing intention and professional commitment-whistleblowing intention. We suggest further research to broaden the sample and explore other factors that can encourage whistleblowing intention. These results provide input that supports the policy and complaints system more effectively in the government institution by understanding which factors are more influential on the intention of employees to make complaints.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Yosepin Basic Kristia Suseno
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komitmen profesional dan locus of control auditor internal terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing serta menguji pengaruh kesadaran etis sebagai variabel pemoderasi atas hubungan tersebut. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier dan analisis regresi hierarkial. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh auditor internal pemerintah di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Sampel penelitian dipilih dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara untuk mengkonfirmasi hasil kuesioner. Hipotesis yang disusun dalam penelitian ini meliputi empat hipotesis. Penelitian ini memberikan bukti secara empiris bahwa komitmen profesional dan locus of control auditor internal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap intensi melakukan whistleblowing. Selain itu, penelitian ini juga memberikan bukti empiris bahwa kesadaran etis bukan merupakan variabel yang memoderasi pengaruh komitmen profesional auditor dan locus of control auditor internal terhadap intensi melakukan whistleblowing.
ABSTRACT
This research aims to examine the internal auditor rsquo s professional commitment and locus of control toward whistleblowing intention and ethical awareness as the moderating variable. This research uses linier regression analysis dan hierachial regression analysis to examine four hypothesis. The population of this research are all internal auditors in Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Purposive sampling technique is used to get the sample of this research. The data are collected from questionnaire and interview. The auditor internal rsquo s professional commitment and locus of control have significant effect toward whistleblowing intention. But its effect are not moderated by ethical awareness.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intiyas Utami
Abstrak :
ABSTRAK
Phenomena in public phenomena in public accountant that client pressure exists in an audit conflict situation are prevalent in . the audit environment. Theoretical linkages between personality, ethical reasoning and ethical behavior were interesting to study. This paper studies those phenomena with behavioral research in accounting. This paper investigates the interaction effects of locus of control, professional commitment, audit experience and ethical reasoning on the behavior of public accountants in the audit conflict situation. The data were collected through mail survey from fifty-two public accountants from CPA firm in DKI Jakarta, Semarang, and Surabaya. The convenience sampling method was used in this research because the population of public accountants' :hat worked in CPA .firm was unknown. The analyses technique was multiple regressions. The results of this research showed that the variables locus of control, professional commitment and ethical reasoning provides a better explanation for audit practice in a public accountants ' ethical decision-making. Other results qf this research show that audit experience have not interaction effect to explain audit practice in a public accountants 'ethical decision-making.
[Universitas Kristen Satya Wacana; Fakultas Ekonomi UI, Fakultas Ekonomi UI], 2007
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Missiliana Riasnugrahani
Abstrak :
Occupational commitment adalah keterikatan individu terhadap pekerjaannya yang didasari oleh ketiga komponennya, yaitu affective commitment (keterikatan secara emosional terhadap pekerjaan), continuance commitment (pertimbangan untung rugi dalam melakukan pekerjaan) dan normative commitment (rasa kewajiban moral dalam melakukan pekerjaan). Occupational commitment memegang peran penting dalam perilaku dosen yang tampil dalam proses belajar mengajar maupun kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang lain. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab permasalahan yang timbul di Universitas Kristen Maranatha. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui tingkat occupational commitment dosen, dan derajat dari masing-masing komponen occupational commitment dalam diri dosen. (2) untuk mengetahui task value bagi dosen, yaitu derajat keberartian tugas bagi dosen. (3) untuk mengetahui derajat achievement motivation dari dosen. (4) untuk mengetahui adanya sumbangan yang bermakna dari achievement motivation dan task value baik secara bersama-sama maupun tersendiri terhadap occupational commitment dosen, serta besarnya sumbangan yang bermakna tersebut. Sampel penelitian adalah dosen tetap di Universitas Kristen Maranatha yang telah memiliki masa kerja minimal satu tahun sebanyak 98 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Occupational Commitment Dosen yang dimodifikasi dari alat ukur yang dikembangkan oleh LaMastro, Achievement Motivation yang dirnodifikasi dari teori Mandel dan Markus, dan Task Value Dosen yang disusun berdasarkan teori Eccles dan Wigfield. Analisis data yang digunakan adalah analisis multiple regression dengan metode stepwise. Hasil penelitian menunjukkan bahwa achievement motivation dan task value memberikan sumbangan yang bermakna secara bersama-sama terhadap occupational commitment dan affective commitment, sedangkan terhadap continuance commitment dan normative commitment, hanya achievement motivation yang memberikan sumbangan yang bermakna, yaitu bersifat negatif terhadap continuance commitment dan bersifat positif terhadap nonnative commitment. Saran yang diberikan pada universitas adalah berusaha untuk menumbuhkan iklim kerja yang dapat meningkatkan achievement motivation dan task value yaitu dengan membuat penilaian kinerja yang benar-benar mampu memberikan feedback yang objektif bagi kemajuan dosen. Pihak universitas juga harus berusaha mengenali task value yang paling dominan pada dosen, agar dapat melakukan upaya perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan pula untuk melakukan penelitian mengenai occupational commitment pada organisasi atau profesi lain, dengan cakupan yang lebih luas. Selain itu juga dapat diteliti variabel-variabel lain yang mungkin mempengaruhi occupational commitment seperti kepuasan kerja, locus of control, turn over intention dan kondisi kerja, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang occupational commitment.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virgina Dharma Sasmitha
Abstrak :
ABSTRAK
Pada umumnya penelitian tentang komitmen organisasi dilakukan pada organisasi bisnis dan masih sedikit yang dilakukan pada organisasi pendidikan tinggi. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi komitmen organisasi pada dosen yang bekerja di organisasi pendidikan tinggi. Penelitian ini menggunakan alat ukur yang terdiri dari Organizational Commitment Scale (Seniati & Yulianto, 2010), Work-Life Balance Scale (Fisher, Bulger & Smith, 2009), serta Professional Commitment Scale (Meyer & Allen, 1997). Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 328 orang yang berasal dari perguruan tinggi di Jakarta, Tangerang, Padang, Denpasar dan Jimbaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan kehidupan kerja dapat memengaruhi komitmen profesi (β = 0,40; p<0,05), komitmen organisasi dipengaruhi oleh komitmen profesi (β = 0,69; p<0,05) dan keseimbangan kehidupan kerja secara langsung dapat memengaruhi komitmen organisasi (β = 0,50; p<0,05). Selain itu, terdapat peran parsial dari komitmen profesi sebagai mediator antara hubungan keseimbangan kehidupan kerja dan komitmen organisasi (β = 0,22; p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh komitmen profesi sebagai mediasi antara pengaruh keseimbangan pekerjaan-kehidupan terhadap komitmen organisasi
ABSTRACT
Generally, researches around organizational commitment are conducted on business-related organizations or companies, while there are still a handful of researches conducted on higher education institutions despite the importance of it. This research aimed to determine the role of professional commitment as a mediator between work-life balance and organizational commitment among lecturer in higher-education institutions. The research used Organizational Commitment Scale (Seniati & Yulianto, 2010), Work-Life Balance Scale (Fisher, Bulger & Smith, 2009) and Professional Commitment Scale (Meyer & Allen, 1997). There were 328 respondents participating in this research from various higher education institutions from Jakarta, Tangerang, Padang, Denpasar and Jimbaran. The result showed that work-life balance affected professional commitment (β = 0,40; p<0,05), organizational commitment influenced by professional commitment (β = 0,69; p<0,05) and work-life balance directly affected organizational commitment (β= 0,50; p<0,05). It showed that there was a partial role of professional commitment as a mediator between work-life balance and organizational commitment (β= 0,22; p<0,05) therefore to increase professional commitment and organizational commitments among lecturers, work life balance were necessary
2016
T46415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library