Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedi Supriadi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menelaah peranan migrasi dan mutu modal manusia dalam pembangunan di Jawa Tengah dan di Jawa Timur dengan menggunakan data Susenas 1982 dan Produk Domestik Regional tahun 1982.

Penelaahan peranan migrasi dan mutu modal manusia dilakukan melalui pendekatan fungsi produksi Cobb-douglas, mengenai produk tivitas pekerja. Atas dasar proses produksi, sektor ekonomi dibagi dalam empat sektor yaitu sektor pertanian sebagai penyedia bahan

komoditi baik untuk konsumen mau pun produsen, sektor industri yang mengolahnya menjadi barang jadi atau setengah jadi, sektor perdagangan yang merupakan mata rantai yang menghubungkan produsen dengan produsen lain dan dengan konsumen dan terakhir adalah sektor jasa lainnya yang merupakan penunjang untuk memperlancar proses produksi tersebut. Pembangunan ekonomi berarti adanya perubahan dalam struktur output dan alokasi input pacta berbagai sektor perekonomian dan adanya kenaikan output.

Salah satu input dalam pembangunan ekonomi tersebut adalah pekerja, adanya kenaikan output dari sisi pekerja ~erarti dengan jumlah peker ja yang tetap dihasilkan output yang lebih banyak atau adanya kenaikan produktivitas pekerja, kenaikan produktivitas ini karena adanya kenaikan mutu modal pekerja. Kenaikan mutu modal pekerja bukan saja ditentukan oleh mutu modal pekerja akan tetapi ditentukan juga oleh mutu modal fisik dan teknologi.

Mutu modal manusia adalah suatu benda ekonomi yang langka dan karenanya dibutuhkan pengorbanan untuk memperolehnya. Penentu mutu modal manusia tersebut adalah pendidikan, kesehatan/kesejahteraan, keamanan, lingkungan dan partisipasi aktif pekerja serta migrasi.

Dalam penelitian ini hanya ditelaah pengaruh pendidikan, kesejahteraan dan partisipasi aktif serta produk domestik regional bruto pada empat sektor ekonomi tersebut di Jawa Tengah dan di Jawa timur. Variabel keamanan dan lingkungan tidak di telaah karena keterbatasan data.

Produk domestik regional bruto mempunyai hubungan yang posi tif dengan produktivitas pekerja, artinya setiap kenaikan produk domestik regioanl bruto sebesar 1 persen maka akan meningkatkan produktivitas pekerja sebesar 0,36 persen.

Mutu modal pekerja migran umumnya lebih tinggi daripada mutu modal pekerja non migran, namun pekerja migran memberikan sumbangan terhadap produktivitas pekerja yang lebih kecil daripada pekerja non migran.

Pendidikan pekerja di sektor pertanian memberikan sumbangan yang negatif terhadap produktivitas pekerja. Artinya, meningkatnya pendidikan pekerja di sektor pertanian akan menurunkan produktivitas pekerja. produktivitas minimum akan tercapai pada saat pendidikan rata-rata 15,5 tahun atau belum tamat perguruan tinggi.

Pendidikan.pekerja di sektor industri dan perdagangan memberikan sumbangan yang positif terhadap produktivitas pekerja. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan kian besar produktivitas pekerja. Produktivitas minimum di sektor industri telah tercapai pada saat tingkat pendidikan rata-rata kelas dua sekolah dasar, dan produktivitas minimum di sektor perdagangan telah tercapai pada saat pendidikan rata-rata kelas tiga sekolah dasar.

Kesejahteraan pekerja memberikan sumbangan yang negatif terhadap produktivitas pekerja. Artinya, semakin kecil proporsi pekerja yang berpenghasilan di bawah kebutuhan fisik minimum maka semakin tinggi produktivitas pekerjanya. Besarnya sumbangan kesejahteraan tersebut terhadap produktivitas pekerja adalah -0,03 %, artinya, setiap penurunan 1 persen proporsi pekerja yang berpenghasilan di bawah kebutuhan fisik minimum maka akan meningkatkan produktivitas pekerja sebesar 0,03 persen.

Partisipasi aktif pekerja memberikan sumbangan yang positif terhadap produktivitas pekerja, artinya semakin tinggi partisipasi aktif kian besar produktivitasnya. Besarnya sumbangan partisi pasi terse but adalah 0, 25%. Artinya, setiap kenaikan 1 persen partisipasi aktif akan meningkatkan produktivitas pekerja sebesar 0,25 %.
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqi Aufari
Abstrak :

Produktivitas pekerja menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Produktivitas secara umum dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya tingkat religiositas. Agama-agama secara umum mendorong umatnya untuk menjadi produktif, seperti doktrin etika bekerja Max Weber dalam agama Protestan dan konsep al-mujahadah dalam Islam dan seseorang yang religius dianggap sebagai orang yang produktif. Sementara itu, tingkat religiositas penduduk Indonesia sangat tinggi apabila dibandingkan dengan negara-negara lain. Namun, beberapa studi menemukan bahwa religiositas berhubungan secara negatif terhadap produktivitas pekerja, terutama di Amerika Serikat dan di negara-negara Eropa. Apakah fenomena yang terjadi di negara-negara tersebut juga terjadi di Indonesia? Dalam rangka untuk mengetahui pengaruh religiositas terhadap produktivitas pekerja di Indonesia, peneliti menggunakan data yang dimiliki oleh Indonesian Family Life Survey (IFLS) 4 dan IFLS 5 dengan jumlah sampel sebanyak 30,330 pekerja yang berusia minimal lima belas tahun. Penelitian ini menggunakan metode regresi panel. Hasil penelitian menunjukkan religiositas tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pekerja, meskipun tingkat religiositas masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena terdapat faktor-faktor lain yang lebih berdampak dibandingkan dengan religiositas.


Worker productivity is one of many factors that influencing economic growth. In general, productivity influenced by many factors, one of them is religiosity. Religions are promoting productivity in their doctrines, such as Max Weber’s work ethics concept in Protestant and al-mujahadah concept in Islam, then a religious person is considered as a productive person. Meanwhile, religiosity level of Indonesian people is very high compared with other countries. On the other hand, some studies found that religiosity is negatively correlated with worker productivity in US and European countries. Does the phenomenon also occur in Indonesia? In order to take account the relationship between religiosity and worker productivity in Indonesia, the study used data from Indonesia Family Life Survey (IFLS) 4 and 5 with total sample of 30.330 workers aged at least 15 years old and panel data regression method is used. The result shows religiosity appear to be insignificant statistically, despite the relatively high level of religiosity among Indonesian. This allows to assume that there are other factors that capture the source of worker’s productivity better than religiosity.

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Bagas Ksatria
Abstrak :
Konsensus yang ada dalam berbagai penelitian di lingkup ekonomi digital bahwa teknologi pita lebar memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan produktivitas belum memperhitungkan perbedaan dampak dari teknologi pita lebar yang berbeda. Hal ini menimbulkan pertanyaan dampak ekonomi apa yang bisa diberikan dari pembaharuan teknologi ke teknologi pita lebar termutakhir. Penelitian ini menginvestigasi dampak dari infrastruktur teknologi pita lebar 4G terhadap produktivitas pekerja regional di Indonesia dengan cara membandingkan tingkat produktivitas pekerja regional rata-rata di kabupaten/kota dengan koneksi internet yang sebagian besar 4G dan di kabupaten/kota dengan koneksi internet yang sebagian besar 2.5G dan 3G. Hasil awal menunjukan bahwa kabupaten/kota dengan koneksi internet yang sebagian besar 4G memiliki tingkat produktivitas pekerja regional rata-rata yang secara signifikan lebih tinggi. Namun demikian, setelah melakukan penyesuaian terhadap selection bias dengan melakukan metode statistik propensity score matching (PSM), ditemukan bahwa perbedaan tingkat produktivitas pekerja regional rata-rata tidak lagi berbeda secara signifikan. Penemuan ini dapat disebabkan karena adanya diminishing return of speed, lag yang ada dari dampak investasi teknologi terhadap perekonomian, serta kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang sebagian besar belum membutuhkan penggunaan skala besar dari teknologi yang membatasi dampak dari teknologi pita lebar terhadap produktivitas. ......The current consensus in digital economics literatures shows the positive impacts of broadband on economic growth and productivity does not distinguish between different broadband networks. This poses a question on what sort of economic benefit do technological upgrades from older to newer generations of broadband networks have. This research investigates the impact of 4G broadband infrastructure on regional labor productivity in Indonesia by comparing the average level of labor productivity in municipalities with mostly 4G connections and municipalities with mostly 2.5G and 3G connections. The initial result of this study indicates that municipalities with mostly 4G broadband connection has a significantly higher average labor productivity. After adjusting for selection bias by employing propensity score matching, it is found that the difference in the average labor productivity is no longer statistically significant. This might be explained by the diminishing returns of (broadband) speed, lag of broadband investment impacts on the economy and the nature of most jobs in Indonesia that might not require heavy usage of broadband hence limiting its impact on productivity.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library