Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hernanda Wicaksono
Abstrak :
Penelitian ini meneliti tentang adanya hubungan antara eksposur nilai tukar terhadap tingkat pengembalian dengan membandingkan perbedaaan besarnya pengaruh yang terdapat pada negara berkembang dan negara maju Untuk variabel dependennya adalah tingkat pengembalian saham dan untuk variabel independennya adalah eksposur nilai tukar dan indeks pasar saham Untuk negara berkembang menggunakan sampel pada perusahaan yang ada di Indonesia dan untuk negara maju menggunakan sampel dari perusahaan yang ada di Jepang Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan regresi time series untuk tahap pertama dan regresi cross sectional untuk regresi tahap kedua Hasil dari penelitian ini menghasilkan perbedaaan besarnya tingkat signifikansi eksposur nilai tukar dari negara berkembang Indonesia sebesar 26 92 sedangkan dari negara maju Jepang sebesar 8 73. ......This study researching about the existence of the relationship between exposures value of the exchange against rate of return with comparing differences the magnitude of influence of which contained on developing countries and developed countries For the dependent variable is stock returns and for the independent variable is exposure exchange rate and index stock market For emerging countries use the sample of on companies which exist in Indonesian and for developed countries use the samples from companies who exist in Japan Methods which used for resolve this problem is with regression time series for the first stage and regression cross sectional for regression second stage The results of this research generate differences in the magnitude of level of significance from developing countries Indonesia amounted to 26 92 whereas from developed countries Japan amounted to 8 73.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darwin Karim
Abstrak :
ABSTRAK
Makanan merupakan satu bahan pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa serta mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional. Makanan yang beredar harus aman dan bermutu sehingga tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan dan bermanfaat bagi masyakarat konsumen yang memakannya. Salah satu faktor untuk mendapatkan makanan yang aman dan bermutu adalah Cara produksi Makanan yang Baik harus dilaksanakan oleh para produsen makanan.

Lebih kurang 75 % dari Industri Kecil Makanan yang telah memiliki Sertifikat Penyuluhan (SP) di Sumatera Barat belum patuh menerapkan CPMB. Maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan pemilik industri kecil makanan untuk menerapkan CPMB. Faktor-faktor yang dilihat hubungannya adalah faktor pendidikan, pengetahuan, sikap pemilik, sarana dan prasarana, bahan tambahan yang dilarang untuk makanan, penerapan sanksi, bimtek / supervisi dan persepsi pemilik. Penelitian dilakukan pada Industri Kecil Makanan (IRT) yang memproduksi kerupuk; roti dan limun dengan desain penelitian cross sectional.

Dari hasil analisis bivariat didapat variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan adalah pendidikan, pengetahuan, sikap dan persepsi pemilik ( p < 0,05 ). Hasil analisis multivariat didapat bahwa hubungan paling bermakna dengan kepatuhan adalah pengetahuan.

Dengan hasil peneIitian ini diharapkan Ditjen POM (Badan POM) dan Deperindag dapat menyusun bersama pola pelatihan dan penyuluhan tentang CPMB yang mudah diserap supaya pengetahuan industri kecli makanan meningkat. Untuk Balai POM Padang supaya meningkatkan kualitas pembinaan dan pengawasan pada waktu di lapangan supaya pengetahuan, sikap dan persepsi pemilik meningkat sehingga kepatuhannya meningkat pula.
ABSTRACT
Food is one of major material for growth and livelihood of a nation and has important one in the national development. The food supply must be safe and quality that it does not cause health disorder and beneficial for the consumers that consume it. One of the factor to obtain safety and high quality is Good Manufacturing Practice (GMP) that must be implemented by Food Producers.

About 75% of Food Small Scale Industry that has Extended Certilicate (EC) in West Sumatra has not complied with GMP. A research is needed to identify what factors related with compliance of small food industry to not the requirement of GMP. The factors that needs to be identified are education, knowledge, attitude of owner, facilities and infrastructure, additives forbidden for food, sanction, technical guidance/supervision and perception of are owners. The research is done on Food Small Scale Industry (FSSI) that produce crisp, bread, and soda by using cross-sectional design.

It is obtained from bitvariate analysis the variables that have significant relationship with the compliances such as education, knowledge, attitude and perception of the owner (p < 0.05). It is obtain from the result of multivariate analycis that the most ?gnificant relationship with the compliance is knowledge.

With this result it is expected that the Directorate General of Drugs and Food Control and Ministry of Industry and Trade will be able to arrange collectively training and guidance method regarding GMP that can easily understood in order that knowledge of small industry will increase. It is expected that the Office for Drugs and Food Supervision (ODFS), Padang will increase its quality of supervision and controlling during their visit to the field. Therefore, knowledge, attitude and perception of owners will increase and their compliance will also increase.
2001
T3776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library