Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Saragih, Ruth Dwi Pratiwi
"Pembelian impulsif sebagai salah satu tipe pembelian sudah menjadi bagian dari perilaku konsumen Indonesia masa kini. Faktor faktor intrinsik maupun ekstrinsik sudah sejak lama dianalisis dan diuji sebagai indikator terbentuknya perilaku impulsif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kelima faktor intrinsik yaitu kepribadian budaya shopping enjoyment tendency materialism dan impulsive buying tendency terhadap pembelian impulsif. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain kuantitatif yakni konklusif deskriptif dan cross sectional design Metode pengumpulan data melalui survey dengan menyebar 220 kuesioner kepada responden yang pernah melakukan pembelian impulsif produk pakaian dalam 3 bulan terakhir Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian Extraversion kepribadian Agreeableness kepribadian Neuroticism budaya Individualism Materialism dan Impulsive Buying Tendency memiliki pengaruh positif terhadap pembelian impulsif produk pakaian pada mahasiswa UI.
Impulsive buying as one of the purchase type has been a part of Indonesia consumer Intrinsic and extrinsic factors have been analyzed and tested for many previous studies as an indicator of how an impulsive behavior established. The goal of this study is to examine the effect of five intrinsic factors namely personality culture materialism shopping enjoyment tendency and impulsive buying tendency on impulsive buying behaviour. This study is designed with consclusive descriptive design and survey method Data is collected by distributing 220 questionairre to those who have made a clothes impulsive buying on the last 3 months The findings of the study confirmed that the three personality constructs the cultural construct of Individualism shopping enjoyment tendency and materialism show a significant impact on impulsive buying among the students of University of Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61632
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Syifa Krisna Azahra
"Penelitian ini mengkaji hubungan antara tingginya tingkat stres kerja yang dialami pekerja white-collar kalangan Generasi Z dan Milenial dengan tingkat pembelian produk pakaian yang tinggi pada kedua generasi. Tujuan utamanya adalah untuk membahas mengenai apakah terapi ritel melalui konsumsi balas dendam pada produk pakaian merupakan mekanisme penanggulangan yang digunakan untuk mengatasi emosi negatif akibat stres kerja dan dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis pekerja white-collar dari Generasi Z dan Milenial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain konklusif deskriptif, data dikumpulkan melalui survei online terhadap 240 responden, dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa emosi negatif akibat stres kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi konsumsi untuk memperbaiki suasana hati dan mendapatkan pengakuan sosial. Motivasi ini mendorong perilaku konsumsi mencolok dan impulsif, yang pada gilirannya meningkatkan harga diri dan kesejahteraan pekerja white-collar. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi bisnis ritel khususnya yang menjual produk pakaian, untuk menyesuaikan strategi pemasaran mereka agar dapat memenuhi kebutuhan psikologis konsumen, khususnya yang mengalami stres karena pekerjaan.
This study examines the relationship between the high levels of work-related stress experienced by white-collar workers among Generation Z and Millennials and their high levels of clothing product purchases. The main objective is to discuss whether retail therapy through revenge consumption involving clothing products serves as a coping mechanism used to address negative emotions due to work-related stress and can enhance the psychological well-being of Generation Z and Millennials white-collar workers. This research employs a quantitative method with a descriptive conclusive design; data were collected through an online survey of 240 respondents and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The results of the study indicate that negative emotions due to work-related stress significantly influence the motivation to consume for mood alleviation and social recognition. This motivation drives conspicuous and impulsive consumption behavior, which in turn enhances the self-esteem and well-being of white-collar workers. This study provides important insights for retail businesses, particularly those selling clothing products, to adjust their marketing strategies to meet the psychological needs of consumers, especially those experiencing work-related stress."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hillary Nikita Setiawan
"Saat ini, masyarakat di seluruh dunia mulai menyadari bahaya krisis iklim akibat perilaku konsumsi pakaian. Hal ini mendorong masyarakat untuk mengadopsi perilaku mengonsumsi produk ramah lingkungan. Sebelum konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian produk, konsumen perlu menaruh sikap terhadap produk tersebut. Salah satu faktor yang memengaruhi sikap terhadap produk pakaian ramah lingkungan adalah kecemasan lingkungan. Penelitian ini ingin melihat hubungan antara kecemasan lingkungan dan sikap terhadap produk pakaian ramah lingkungan pada masyarakat Indonesia yang berusia produktif. Pengukuran variabel kecemasan lingkungan dilakukan dengan menggunakan alat ukur HEAS-13, sedangkan pengukuran variabel sikap terhadap produk pakaian ramah lingkungan dilakukan dengan menggunakan alat ukur ATGP. Partisipan penelitian ini adalah masyarakat Indonesia berusia produktif (N = 487). Hasil analisis Pearson Correlation menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecemasan lingkungan dan sikap terhadap produk pakaian ramah lingkungan pada masyarakat Indonesia yang berusia produktif, r(487) = 0.378, p < 0.01, one-tailed. Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang sedang dan positif antara kecemasan lingkungan dan sikap terhadap produk pakaian ramah lingkungan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya dan temuan ini menjadi penelitian dasar yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecemasan lingkungan dan sikap terhadap produk pakaian ramah lingkungan pada masyarakat Indonesia berusia produktif.
Many people around the world realized the dangers of the climate crisis that happened because of clothing consumption. This issue encourages people to adopt green consumption behavior such as purchasing green clothing. Before consumers decide to buy green products, consumers need to pay attention to their attitude toward green products. One of the factors that influence attitude towards green clothing is eco-anxiety. This study wants to examine the relationship between eco-anxiety and attitude toward green product in the productive age of Indonesians. The measurement of eco-anxiety was carried out using HEAS-13, while the measurement of attitude toward green clothing was carried out using ATGP. Both of the measurements have been adapted and used green clothing as the products. The participants of this study were the productive age of Indonesians (N = 487). The results of the Pearson Correlation analysis show that there is a positive and significant relationship between eco-anxiety and attitude towards green clothing in the productive age of Indonesians, r(487) = 0.378, p < 0.01, one-tailed. Overall, it can be said that there is a moderate and positive relationship between eco- anxiety and attitudes towards green clothing. The results of this study are in line with previous studies and found that there is a positive and significant relationship between eco-anxiety and attitude towards green clothing in productive Indonesian people"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library