Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Meta Widiastri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis keunggulan komparatif produk hortikultura ASEAN 5 dengan China sebelum dan setelah ACFTA serta dampak implementasi ACFTA terhadap perdagangan produk hortikultura antara ASEAN 5 dan China. Model yang digunakan adalah panel gravity dengan metode estimasi least square dengan pendekatan fixed effect. Hasil yang didapat adalah bahwa ASEAN 5 tidak memiliki keunggulan komparatif pada produk hortikultura dan nilainya semakin menurun setelah diberlakukan ACFTA. China memiliki keunggulan komparatif pada produk hortikultura dan nilainya semakin meningkat setelah diberlakukan ACFTA. Bila eksportir produk hortikultura adalah ASEAN 5, maka dengan adanya ACFTA, ekspor produk hortikultura dari ASEAN 5 ke China akan menurun jumlahnya.
ABSTRACT
This paper analyzed the comparative advantage of horticulture products of ASEAN 5 and China before and after ACFTA and the impact of ACFTA on horticultural products trade between ASEAN 5 and China. The model used is the gravity panel with fixed effect approach. The result is that ASEAN 5 does not have a comparative advantage in horticulture and its value has declined after ACFTA. China has a comparative advantage in horticulture and its value has increased after ACFTA. When the exporter is ASEAN 5, its exports of horticultural products to China will be declined after ACFTA.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41630
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Fakhrul Rozi
Abstrak :
ABSTRAK
Produk-produk pertanian seperti sayur-sayuran dan buah-buahan serta
produk peternakan seperti daging mempunyai sifat yang tidak stabil serta umur simpan yang pendek. Pada dasarnya kualitas produk holtikultura tidak dapat
diperbaiki, tetapi dengan teknologi pasca panen hal ini dapat dipertahankan atau
setidaknya dapat dikurangi laju penurunan mutunya serta diperpanjang umur \
simpannya.
Pengeringan beku (freeze drying) adalah metode yang dianggap paling baik saat ini untuk pengawetan produk holtikultura. Pada metode ini, produk didinginkan hingga membeku kemudian air dalam bentuk fasa padat dikeluarkan dari bahan secara sublimasi pada keadaan hampa udara. Metode pengeringan beku memiliki keunggulan pada kualitas produk yang dihasilkan. Pengambilan kandungan air pada produk akan menyebabkan kualitas produk dapat dipertahankan dalam waktu yang sangat lama tanpa terjadi reaksi enzimatik
dlsamping volume bahan menjadi lebih kecil dan beratnya menjadi berkurang
sehingga mudah dalam penyimpanan Mesin pengering beku ini terdiri dari empat komponen utama yaitu mesin pendingin (refrigerator), tabung hampa udara (vacuum chamber), pompa vakum (vacuum pump) dan heater. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui unjuk kerja mesin pengeringan beku perakitan sendiri, menyelidiki proses perpindahan panas dan massa dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Perpindahan panas yang digunakan?
2000
S37198
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library