Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarigan, Anwarsyah
"Dalam perkembangan dunia perdagangan yang semakin maju, merek mempunyai peran yang sangat panting, bahkan pentingnya merek ini dapat melebihi dari produk yang dihasilkan. Merek yang pada awalnya digunakan untuk memberikan tanda dari produk yang dihasilkan dengan menunjukkan asal-usul barang, pada perkembangan selanjutnya digunakan pula untuk menghindarkan terjadinya peniruarl, bahkan dewasa ini merek telah menjadi bagian dari komoditi dagang itu sendiri. Oleh karena itu, negara-negara yang berkepentingan terhadap merek tersebut selalu memperbaharui perundang-undangan merek di negaranya tersebut.
Di Indonesia sendiri pengaturan atas merek telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir adalah dengan dikeluarkannya UU No. 15 Tahun 2001, yang dimaksudkan antara lain selain untuk mengikuti dan menghadapi era perdagangan global serta untuk mempertahankan iklim persaingan usaha yang sehat, juga sebagai tindak lanjut penerapan konvensi-konvensi internasianal tentang merek yang telah diratifikasi oleh Indonesia. Untuk memberikan kepastian hukum terhadap pemakai merek, UU Merek No. 15 Tahun 2001 menganut sistem pendaftaran konstitutif, yaitu sistem yang memberikan perlindungan hukum kepada pihak yang telah mendaftarkan mereknya secara resmi_ Meskipun sistem konstitutif yang dianut cleh UU Merek dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum kepada pemilik merek terdaftar, tetapi UU Merek juga memberikan hak kepada yang berkepentingan untuk memohon penghapuscn dan atau membatalkan pendaftaran merek dari daftar umum merek. Dalam prakteknya, yang menjadi alasan pembatalan suatu merek terdaftar adalah sebagaimana disebut pada Pasal 6 UU No. 15 Tahun 2001 yaitu mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek milk pihak lain yang sudah terdaftar terlebih dahulu untuk barang danlatau jasa sejenis. Sedangkan untuk menilai apakah suatu merek mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya tersebut adalah pengadilan.
Penelitian penulis membuktikan bahwa terhadap kriteria adanya persamaan pada keseluruhannya, pengadilan cenderung berpendapat yang sama antara satu putusan dengan putusan lainnya terhadap perkara sejenis. Namun, terhadap kasus-kasus yang mengandung adanya persamaan pada pokoknya, pendapat pengadilan cenderung tidak konsisten. Ketidakkonsistenan ini sebenamya bertolak belakang dari latar belakang perubahan sistem pendaftaran merek dari sistem dekiaratif menjadi konstitutif yang diatur dalam UU Merek, yang bertujuan untuk menciptakan adanya kepastian hukum. Apalagi yang menjadi alasan pembatalan merek tersebut adalah alasan substantif yang sebenarnya telah dilewati dalam proses permohonan di kantor merek. Oleh karenanya, untuk merealisasikan kepastian hukum sebagaimana dikehendaki oleh UU tersebut, petugas pendaftaran merek juga perlu untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pendaftaran merek tersebut, sehingga terhadap merek yang jelas sama tidak dapat didaftarkan kembali dan merek-merek yang diterima pendaftarannya adalah merek-merek yang jelas telah memenuhi persyaratan substantif."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindstrom, Martin
Jakarta: PPM, 2005
658.8 Lin b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amin Widjaja Tunggal
Jakarta: Harvarindo, 2005
658.8 Tun b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mathieson, Rick
New York: Amacom, 2005
658.872 MAT b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Berlianta Ria
"ABSTRAK
Undang-undang merek yang berlaku di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan untuk mengikuti aturan-aturan Internasional yang berlaku dan mengikuti praktek-praktek bisnis masa kini. Undang-undang yang mengatur mengenai merek di Indonesia dimulai dengan " Reglement Industrieele Eigendom" lahun 1912 Si 912 Nomor 545 yang berlaku sejak tahun 1913. Setelah Indonesia merdeka, di terbitkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1961 tentang Merek yang diundangkan pads tanggal 11 Oktober 1961, yang berlaku efektif tanggal 11 Nopernber 1961. Kemudian Undang-Undang Nomor 19 Tabun 1992 diundangkan pada tanggal 28 Agustus 1992 dan berlaku efektif tanggal 1 April I993. Selanjutnya pada tahun 2001, Pemerintah Indonesia menerbitkan UndangUndang Nomor 15 Tabun 2001 tentang Merek yang mulai berlaku pads tanggal I Agustus 2001. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 merupakan langkah maju dalam menyikapi perkembangan yang ada dan juga diharapkan sebagai upaya untuk melakukan perlindungan yang rnaksimal serta menyeluruh dalam perlindungan merek dan juga sebagai salah satu antisipasi dalam menghadapi era globalisasi perdagangan dunia.
Narnun walaupun undang-undang merek telah dilakukan perubahan dan perbaikan beberapa kali, tetapi tetap saja terjadi pelanggaran merek berupa pemalsuan, pemboncengan, penjiplakan, sehingga merugikan pemilik merek yang beritikad bank. Hal itu terlihat jelas apabila iangsung mengamati di lapangan seperti di pasar mangga besar, glodok Jakarta Pusat, dengan sangat mudah dijumpai penggunaan dan pemasaran merek merek terkenat, yang sebenamya barang tersebut adalah barang palsu dan juga tanpa hak memperdagangkan barang-barang tersebut.
Salali sate permasalahan hak merek yang mencuat dipermukaan dan akan menjadi topik bahasan dalarn Tesis ini adalah perkara antara merek terkenal yaitu merek GIORDANO versus GIORDANI yang memperoleh perlindungan untuk kelas barang yang tidak sama atau tidak dal= satu kelas. Walton International Limited pemilik merek GIORDANO sebagai Penggugat, menuding pihak GIORDANI beritikad buruk dengan membonceng ketenaran merek dari perusahaan yang berkedudukan di Cayman Islands. Pemilik merek GIORDANI adalah perusahaan asing yang berkedudukan di Luxemburg yaitu Oriflame Cosmetics SA. Merek GIORDANI telah terdaftar di Indonesia sejak Oktober 1997 dengan nomor pendaftaran 424868 dengan perlindungan kelas barang nunah tangga. Pendaflaran merek GIORDANI ini dilakukan dalam jangka waktu tidak terlalu lama dengan pendaftaran yang dilakukan oleh GIORDANO. GIORDANO telah mendaftarkan hak mereknya sejak tanggal 22 Oktober 1996, dengan nomor pendaftaran 372219.
Berdasarkan keterangan di atas, rnaka perlu adanya aturan yang jelas mengenai penolakan permohonan pendaftaran merek yang memiliki persamaan pada pokoknya maupun keseluruhannya. Di sainping itu, perlu pula adanya definisi yang jelas mengenai persamaan pada pokoknya dan secara keseluruhannya agar tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda."
2007
T18701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lendy Aulina
"Sustainability menjadi tantangan yang dihadapi perusahaan seiring meningkatnya perhatian konsumen terhadap aktivitas bisnis ramah lingkungan dan permintaan green brand. Industri kosmetik dan personal care termasuk industri yang terus berkembang permintaannya, terutama green cosmetics dan personal care. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh green brand positioning, green brand knowledge, dan attitude toward green brand terhadap green product purchase intention dari The Body Shop sebagai salah satu brand kometik dan personal care ramah lingkungan yang juga membuktikan komitmen peduli lingkungannya pada aktivitas perusahaan. Sampel penelitian ini adalah konsumen yang belum pernah membeli produk The Body Shop dan berdomisili di Jabodetabek. Data diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling dimana hasilnya menunjukkan jika green brand positioning tidak berpengaruh terhadap attitude toward green brand, namun berpengaruh positif terhadap green brand knowledge, sedangkan, green brand knowledge berpengaruh positif terhadap attitude toward green brand yang dilanjutkan dengan pengaruh positif attitude toward green brand terhadap green purchase intention.

Sustainability becomes a challenge to companies because of the increasing consumers rsquo attention to eco friendly business activities and demand for green brand. Cosmetics and personal care industry is one of potential businesses that have significant increase in demand, especially for green cosmetics and personal care. This study has purpose to analyze the influence of green brand positioning, green brand knowledge, and attitude toward green brand to green product purchase intention of The Body Shop as green brand cosmetics and personal care which has proven their commitment to the environment through their company activitiess. The sample was consumers who have never bought The Body Shop and lived in Jabodetabek. Then, the collected data was processed using Structural Equation Modelling. Finally, the results of this research showed that green brand positioning does not have positive effect on attitude toward green brand, but has positive effect on green brand knowledge. Meanwhile, green brand knowledge has positive effect on attitude toward green brand followed by positive effect of attitude toward green brand on green purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Manalsal Jundeo
"Seiring berkembangnya segmentasi konsumen yang menjadi lebih sadar akan kesehatan para manufaktur produk makanan dan minuman menjawab keinginan konsumen untuk produk produk sehat dengan mereformulasikan produk produk mereka untuk membuat versi yang lebih sehat yang diiringi oleh positioning merek sebagai produk yang lebih sehat dibandingkan produk lain Penelitian ini menggunakan suatu model konseptual dengan landasan teori mengenai branding dan diuji menggunakan metode structural equation model untuk mengetahui determinan krusial dalam brand building process merek merek yang dipersepsikan sehat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand credibility brand commitment dan self brand connection sebagai variabel variabel yangberperan penting dalam pemasaran yang membangun citra sehat dan mendukung konten nutrisi produk produk tersebut Afeksi terhadap merekter bukti membangun komitmen terhadap merek Komitmen terhadap merekdibutuhkan untuk membangun koneksi diri terhadap merek Kontribusi dan saranjuga dibahas dalam penelitian ini untuk membangun sistem manajemen brand yang lebih efektif bagi merek merek yang dipersepsikan sehat.

With a growing segment of consumers who are becoming more aware of healthiness manufacturers of food and beverages answering consumers desire for healthier products with reformulating their products in order to make a healthierversion and position the product as a healthier ones. This study uses a conceptual model with the theoretical basis of branding and tested using structural equation to determine the crucial determinant in the brand building process brands perceived as healthy
The results indicate that brand credibility brand commitment and self brand connection as the vital roles in marketing that builds the image of healthy and supports nutritional content of such products Affection towards brand has been proven in building commitment. Commitment to brands needs to be established in terms of building self brand connectio.n Contributions and suggestions are also discussed in this paper in order to develop a more effective brand management system for healthy brands.
"
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Ikhdar
"Banyak faktor yang diketahui mempunyai pengaruh terhadap kepuasan maupun penyesalan pada diri konsumen, dalam penelitian ini faktor-faktor tersebut adalah performance produk, informasi dan merek. Performance dalam penelitian ini diartikan sebagai tampilan atau apa yang didapatkan oleh konsumen dan pembelian hp, sedangkan informasi diartikan sebagai informasi mengenai keberadaan atau keunggulan merek hp lain yang tidak dipilih oleh konsumen dan merek adalah sebuah nama atau logo perusahaan penghasil hp (Nokia dan Sony Ericsson). Kepuasan dialami oleh konsumen apabila ekspektasi dan kebutuhan akan produk maupun jasa terpennhi. Penyesalan yang dialami konsumen disebabkan tidak terpenuhinya ekspektasi atau kebutuhan konsumen akan produk atau jasa.
PeneIitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh antara performance produk, informasi dan merek terhadap kepuasan dan penyesalan konsumen serta hubungan antara kepuasan dan penyesalan itu sendiri terhadap intensi pembelian clang konsumen.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan metode analisis univariate dan multiple regression. Terdapat delapan hipotesis yang diukur kepada 200 orang responden. Partisipan dalam penelitian ini adalah pengguna hp merek selain Nokia dan Sony Ericsson yang berdomisili di wilayah Jakarta dan Depok. Data mendukung kebenaran tujuh dan i delapan hipotesis. Dan basil penelitian ditemukan bahwa performance produk secara signifikan mempengaruhi tingkat kepuasan dan penyesalan konsumen, begitupula informasi secara signifikan mempengaruhi tingkat penyesalan konsumen dan merek mempunyai pengaruh terhadap tingkat penyesalan konsumen namun tidak mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Terdapat hubungan positif antara kepuasan dan intensi pembelian clang dan terdapat hubungan negatif antara kepuasan dan penyesalan konsumen serta terdapat hubungan yang negatif antara penyesalan dan intensi pembelian ulang.

Many factors affect consumer satisfaction and regret. In this study, these factors are product performance, information, and brand Product performance defined as utility of product as well as its usage, while information described as the consumer knowledge (and its advantage) of the product/brand that was not chosen by the consumer. Brand is a name or logo of the mobile phone (Nokia and Sony Ericsson). Consumer will be satisfied when their expectation and needs both products and services fulfilled If their expectation and needs not fulled, they will be regretful.
The research purposed to describe affect of product performance, information, and brand toward satisfaction and regret and describe relationship between satisfaction and regret toward consumer repeat purchase intention.
This research is an experimental research by using univariate and multiple regression methods. Eight relations hypotheses built and tested to 200 respondents. Respondents are non Nokia and Sony Ericsson mobile phone user who lives on Depok and Jakarta Data, which collected support seven of eight hypotheses. This research found that product performance significantly affects consumer satisfaction and regret while information and brand affects only on consumer regret. Moreover, this research also found that there are positive relationships between consumer satisfactions toward repeat purchase intention. On the contrary, negative relations occur on the relationship of consumer and regret as well as consumer regrets to repeat purchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rishman Ferdiyan Latief
"Tesis ini meneliti Sales Effort dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di dalam bisnis telekomunikasi (Operator Seluler) di Indonesia, khususnya di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok Tangerang clan Bekasi (Jabodetabek). Penelitian ini berfokus pada penelitian yang berusaha untuk menganalisa jalan yang ditempuh dan bagaimana cara menempuh oleh suatu operator untuk mendapatkan tempat di mata pelanggannya dan masyarakat pada umumnya (Brand Awareness).
Penelitian ini mengukur unsur-unsur yang berpengaruh dari berbagai faktor yang ada didalam masyarakat dengan berbagai usia (15 - 60 tahun), pekerjaan, dan berbagai tingkat pendapatan, terhadap operator dengan berbagai konsep periklanan yang dimilikinya.
Penelitian ini juga meramalkan strategi terbaik operator untuk membuat iklan dengan konsep yang tepat dan melaiui media yang tepat untuk mendapatkan sasaran yang tepat pula, sehingga sales effort yang efektif tercapai. Pengukuran tingkat loyalitas dapat disimpulkan pula melalui penelitian ini, dengan akhir penelitian adalah untuk mencari hubungan periklanan dan elastisitas pasar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library