Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rotua Vivi Eny Shinta M
Abstrak :
ABSTRAK
Karya akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi Business Process Improvement di departemen Finance, dalam perjalanan terbentuknya perusahaan "COPI', Kontraktor Production Sharing dengan Pertamina. Tujuan utama melakukan Business Process Improvement adalah untuk menciptakan suatu fungsi Finance dan Accounting yang maksimal, yang diharapkan dapat lebih efisien dan efektif. Sebenamya manajemen hendak melakukan BPI ini di semua departemen, tapi pada akhimya mereka memutuskan untuk melakukan proses ini di departemen Finance terlebih dahulu sebagai pilot project.

Manfaat yang diharapkan dengan melakukan Business Process Improvement di departemen Finance perusahaan "COPI" antara lain memperbaiki, mendesign kembali proses dan pengawasan Finance dan Accounting, menciptakan kebijakan dan prosedur yang tepat, menciptakan suatu perubahan kebudayaan dan continuous improvement, serta memperbaiki proses pengawasan internal.

Karya akhir ini menggunakan metode Business Process Improvement (BPI) yang diawali dengan pengumpulan deskripsi pekeJjaan setiap karyawan di departemen Finance dan melakukan wawancara dengan perwakilan karyawan di departemen ini untuk membuat diagram arus pekerjaan (As-Is Processes) dari setiap sub proses yang terdapat di departemen Finance.

Dari hasil analisa atas kondisi As-Is Processes, penulis menemukan banyak kelemahan dalam sub-proses yang terdapat di section Treasury seperti fungsi Treasury yang terbatas, waktu persiapan pembuatan cash call yang cukup lama karena tidak adanya standarisasi format cash call, cash call yang diterima dari partner biasanya dibukukan di kantor "G" di Singapore sehingga menyulitkan bagian Treasury dalam membuat rekonsiliasi bank, serta tidak adanya kebijakan dan prosedur pada setiap sub proses yang terdapat di bagian Treasury. Sedangkan untuk fungsi Revenue Accounting, penulis menemukan adanya kelemahan-kelemahan seperti terdapatnya pemisahan diantara proses Revenue Accounting yaitu semua proses invoice untuk blok Ramba ditangani oleh bagian Revenue Accounting sedangkan semua proses invoice yang berhubungan dengan blok Grissik ditangani oleh bagian Budget & Reporting, dibawah pengawasan Director of Treasury. Berdasarkan kelemahan-kelemahan diatas, penulis membuat To-Be Processes atas fungsi Treasury dan Revenue Accounting dengan harapan dapat menyempumakan kondisi As-Is Processes di departemen Finance perusahaan "COPI" dengan cara membuat suatu pengukuran kinerja berdasarkan waktu dan kualitas. Penulis juga memberikan beberapa Key Performance Indicators (KPI) yang diharapkan dapat menjadi acuan di bagian Finance & Accounting di masa yang akan datang, khususnya di section Treasury dan Revenue Accounting.

Untuk lebih optimalnya evaluasi atas Business Process Improvement ini, maka perlu dibuat suatu standard pekerjaan yang baku atas setiap proses yang terdapat di departemen Finance "COPI". Hal ini dapat berupa manual, kebijakan maupun prosedur yang bertujuan supaya setiap karyawan mempunyai pengetahuan yang luas akan setiap proses yang terdapat di departemen Finance.

Perlu juga diciptakan suatu sistem manajemen yang bertujuan untuk mengawasi proses improvisasi yang berkelanjutan dengan cara membuat suatu tolak ukur maupun target atas proses yang sedang berlangsung sehingga memudahkan proses pengawasan internal.
2004
T11624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusti Riyadini
Abstrak :
Peningkatan trend biaya perbaikan dan pemelihaaraan alat berat di P.T. X, berdasarkan data laporan perusahaan tahun 2019-2022, menyebabkan manajemen perusahaan mendesak karyawannya untuk dilakukannya efisiensi biaya. Salah satu usaha dalam menekan biaya pemeliharaan dan perbaikan alat berat, P.T. X melakukan pengalihan produk suku cadang yang digunakan saat ini ke suku cadang yang lain, dengan brand, kualitas, dan harga yang diharapkan lebih baik. Selain untuk tujuan penekanan biaya, proses bisnis pengalihan produk merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mengakomodasi ide-ide perbaikan dari karyawan untuk menjadikan proses bisnis pemeliharaan dan perbaikan alat berat menjadi lebih baik, yang secara berkelanjutan merupakan wadah yang dipakai oleh P.T. X untuk memfasilitasi proses perbaikan terus-menerus (Continuous Improvement). Kendala yang saat ini terjadi adalah tidak adanya standar prosedur untuk proses bisnis pengalihan produk ini P.T. X, mengakibatkan sulitnya mengetahui waktu yang digunakan dalam sekali proses bisnis pengalihan produk dan kapan implementasinya dapat diterapkan perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memodelkan proses bisnis, melakukan analisis proses bisnis, dan melakukan perbaikan proses bisnis model untuk meningkatkan performa di area pengadaan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode bisnis kualitatif berupa observasi dan wawancara yang kemudian dilakukan analisis perbaikan proses bisnis dengan cara memetakan proses bisnis saat ini, melakukan analisis penambahan nilai, analisis pemborosan, serta mengusulkan model proses bisnis yang baru. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan perbaikan dari sisi kualitas yaitu tidak lagi ada pengulangan aktivitas pada proses bisnis pengalihan produk ini, dari sisi biaya dapat menghasilkan penghematan sebesar Rp.17.727.273,- hingga Rp.30.000.000,-, kemudian dari sisi waktu dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam sekali proyek selama 13-22 hari. ......Increasing trend of heavy equipment repair and maintenance costs at Company X, based on the company's report data yearly, causes the company's management to urge its employees to carry out cost efficiency. One of the efforts to reduce maintenance and repair costs, Company X changed the spare part currently used to other spare parts, with better brand, quality, and expected prices. In addition to the purpose of reducing costs, the product diversion business process is a process that is intended to accommodate improvement ideas from employees to make the operational getting better, which is constantly used by Company X to facilitate the continuous improvement process. The current obstacle is the absence of a standard procedure for this product diversion business process Company X, resulting in the difficulty of knowing the time needed in a project product diversion business process and when its implementation can be run by the company. The purpose of this research is to model business processes, conduct business process analysis, and improve business process models to increase the performance in the procurement area. The method used in this study is a qualitative business method in the form of observations and interviews which are then analyzed to improve business processes by mapping current business processes, conducting value added analysis, analyzing waste, and proposing new business process models. The results of this study are showing improvements in terms of quality, namely there is no repetition of activities, from a cost aspect it can generate savings of Rp.17,727,273.- to Rp.30,000,000.-, then in time aspect it can shorten the time needed in one project for 13-22 days.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aimee Suria Chendra
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran perceived value multidimensi, diantaranya service value (SV), process value (PV), dan relationship value (RV), sebagai faktor pendorong tingkat satisfaction (S) konsumen dan dampaknya pada attitudinal loyalty (AL) dan behavioral loyalty (BL) pada konsumen GoFood. Sampel terdiri dari individu berusia 17-55 tahun, menggunakan layanan GoFood setidaknya dalam tiga bulan terakhir, dan menjadikan GoFood sebagai aplikasi utama untuk pesan-antar makanan. Teknik sampling yang digunakan adalah judgemental sampling yang disebar melalui Google Form dan terkumpul sebanyak 362 responden. Analisis data dilakukan dengan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan software SmartPLS 4. Hasil penelitian membuktikan service value, process value, dan relationship value memiliki pengaruh signifikan terhadap satisfaction dan attitudinal loyalty, kecuali process value yang tidak ditemukan signifikansinya terhadap attitudinal loyalty. Satisfaction dan attitudinal loyalty masing-masing memiliki hubungan yang signifikan kepada behavioral loyalty dan keduanya (S, AL) memediasi seluruh variabel perceived value multidimensi (SV, PV, RV) dengan behavioral loyalty. ......This study aimed to investigate the role of multidimensional perceived value, encompassing service value (SV), process value (PV), and relationship value (RV), as driving factors of satisfaction (S) and its impact on attitudinal loyalty (AL) and behavioral loyalty (BL) among GoFood users. The sample consisted of individuals aged 17-55 years, used GoFood services at least in the last three months and primarily used GoFood for food delivery. Judgemental sampling was employed with data collected through Google Forms, successfully collected 362 respondents. Data analysis was conducted using Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method with SmartPLS 4. The findings revealed that service value, process value, and relationship value significantly influenced satisfaction and attitudinal loyalty, except for process value, which did not exhibit a significant relationship with attitudinal loyalty. Satisfaction and attitudinal loyalty, respectively, demonstrated significant associations with behavioral loyalty. Additionally, both satisfaction (S) and attitudinal loyalty (AL) mediated the entire relationship between multidimensional perceived value variables (SV, PV, RV) and behavioral loyalty.
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library